My Golden Life FOREVER LOVE

Jessy terlihat sesekali tersenyum kecil di hadapan Alex.

"Apa kau se senang itu?"

"Huhh..."

"Kenapa tersenyum terus sejak tadi, atau jangan-jangan kau bicara yang tidak-tidak padanya " ucap Alex penuh selidik

"Heyy bukankah itu berlebihan "

"Ya ya ... Jadi bagaimana denganmu?"

"Aku ? Kenapa?"

"Sampai kapan kau tidur dengan gadis-gadis itu, kenapa tidak kau kencani saja 1 diantara mereka"

"Ahhh kau mengetahuinya?"

"Apa yang tidak aku ketahui, jadi kenapa kau menghabiskan waktu dengan para gadis itu hanya untuk bercinta saja, seharusnya kau mulai membina hubungan serius Alex "

"Aku melakukannya hanya sesekali saat aku benar-benar kacau, dan saat ini aku belum bisa membuat suatu hubungan, aku masih butuh waktu" Alex beralasan

"Karenaku?"

Lagi-lagi Alex hanya menundukkan kepalanya ia tak bisa menatap mata Jessy, di hatinya masih Jessy yang tetap disana sejak dulu hingga saat ini, bagaimanapun caranya ia berusaha untuk menghadirkan pengganti Jessy namun rasanya itu belum cukup.

"Maafkan aku !" ucap Jessy

Alex meraih tangan Jessy, ia tidak bisa membiarkan Jessy terus minta maaf dan merasa bersalah karenanya.

"Kenapa minta maaf. Ini bukan salahmu, kita sudah putuskan ini kan ? Akulah yang belum siap menjalin hubungan, percayalah aku akan lakukan perlahan dan menemukan seseorang itu "

Jessy memeluk Alex dengan erat, mereka sudah bersama untuk waktu yang lama tentu saja berat untuk tidak melibatkan perasaan dalam kebersamaan mereka selama ini.

--

Hari ini menjadi hari menegangkan Jessy membatalkan semua rencana dengan Marcell, sejak terakhir mereka berlibur bersama, setelah hari itu mereka tidak dalam hubungan yang baik, mereka meributkan hal yang tidak ada habisnya.

Sedangkan Elena semakin berani memperlihatkan perasaannya pada Marcell, perhatian dan waktu serta kesempatan sedikit mungkin Elena gunakan untuk tetap disisi Marcell. Marcell sendiri tak bisa berbuat banyak karena menghormati Ayahnya.

Beberapa kali Jessy mem pergoki mereka bersama, terkadang hanya berdua, meski sudah menahannya namun kemarahan Jessy ada saatnya memuncak dan tak terkendali.

Semenjak kejadian di apartemen Jessy terus memperhatikan Elena sebab ia semakin sering melihat ke agresifan Elena kepada Marcell,  walau ia percaya bahwa Marcell tak ada perasaan apapun pada Elena tapi tetap saja, kedekatan mereka tak bisa dibiarkan begitu saja.

Untuk kesekian kalinya Jessy dibuat kesal sekaligus marah,kali ini Marcell membatalkan rencana makan malamnya karena ayahnya Elena mengundangnya ke rumah.

Bruuuaaakkkkk.....

Dengan kesal Jessy membanting pintu rumahnya,  yang membuat seisi rumahnya kaget dan menghampirinya.

"Jessy ada apa? " tanya Ray cemas

"Ray,  bagaimana pekerjaanmu? "

"ya,  semuanya beres.  Ada apa? "

"kamu bisa bantu aku? "

"apa,  aku pasti bantu"

"beli Jk tower dan seisinya"

"APA???  Kau sudah gila? " ujar Ray tak percaya

"iya, aku sudah gila... Aku harus segera membuat wanita itu pergi dari sisi Marcell"

"apa??  Kamu melakukan ini karena ada wanita mendekati Marcell? "

"iya,  wanita tidak tau diri itu sudah membuatku sangat marah "

"ap.. Apa?  Tunggu ,Ceritakan padaku? "

"aku bisa gila kalau wanita itu masih di sana"

"kau bercanda kan ?"

"apa aku terlihat bercanda sekarang?"

Ray melihat wajah Jessy yang nampak cukup serius, tidak.... Dia sangat serius sekarang.

"Kau yakin, tapi Alex pasti tidak akan setuju, "

"dia harus setuju... "

"tapi Jess...  Alex bahkan tidak ingin kamu menetap disini,  jadi mana mungkin dia setuju kita membeli JK tower, kamu tau kan di JK tower ada 20 perusahaan besar di gedung 25 lantai itu,  itu akan membuat Global9 goyah nantinya,  apalagi kebanyakan perusahaan yang di JK tower perusahaan pusat perbelanjaan. Itu bukan bidang kita "

"aku akan memulainya "

"maksudmu? "

"Global9 akan mengambil alih JK Tower. Harus !"

"Apaaa....  Apa lagi yang kamu pikirkan? "

"yaa,  aku harus melakukannya, aku harus membawa Global9 kesini,  JK Tower harus berada di bawah Global9,  aku pasti bisa dapatkan JK tower" ucap Jessy yakin

"waaahhh....  Apa segitu cintanya kamu sama Marcell sampai mau membeli JK Tower dan isinya "

"Ray,  aku pikir ini juga peluang bagus, lupakan cinta,  aku harus membeli JK tower dan isinya "

"Heiii sadarlahh.... alex akan menentang itu semua "

"makanya please Ray, bantu aku yahh... Sementara jangan sampai Alex tau"

"bagaimana bisa,  kita harus ambil data dari Alex, "

"baiklah aku akan membujuknya"

"terserah kamu saja "

"Bantu aku dapatkan info sebanyak mungkin mengenai Jk Tower, saat ini beberapa pemegang saham sedang kacau karena perusahaan dalam kondisi hampir bangkrut, tapi jangan khawatir aku akan membangkitkannya kembali"

"Jessy kau harus pikirkan ini lagi,resikonya sangat besar "

"Aku tau , untuk itu kita harus bekerja keras "

Sesaat mereka terdiam, Jessy berpikir keadaan JK tower yang mulai kacau karena sahamnya terus turun menjadi kesempatan bagus untuk membelinya dengan harga yang tidak terlalu tinggi, ia harus memainkan strateginya, pertama ia harus membuat harga saham JK tower merosot turun di harga terendah, setelah itu ia akan datang bak malaikat menyelamatkan JK Tower, ya itu masuk akal…

"Hotel bagaimana?"

"Sangat baik "

"Kalau begitu lupakan hotel sejenak dan kumpulkan semua pemegang saham katakan pada mereka untuk tidak meninggalkan perusahaan kita membutuhkan mereka "

"Aku ?"

"Lalu ? Aku tidak bisa Ray "

"Untuk itulah Jessy kau harus mulai terbuka pada dunia "

"Ya baiklah, katakan pada mereka aku akan berinvestasi sebanyak mungkin dan membeli JK Tower "

"Aku bisa atur itu, tapi kau yang berurusan dengan Alex, aku tidak bisa mendengar makiannya padaku"

"Aku akan bicara padanya, kau hanya perlu disampingku"

"Itu sama saja bodoh .."

Jessy tertawa dengan kencang, ia tidak tau yang akan terjadi dimasa depan , hal pertama yang perlu dia lakukan adalah melihat sebesar apa keberhasilan JK Tower jika ditangannya, lalu berapa banyak yang harus ia korbankan untuk melakukan hal gila ini,

Untuk saat ini tujuan Jessy lebih dominan merebut Jk tower dibanding merebut Marcell dari Elena. Ia tidak memikirkan hubungan Marcell dan Elena saat ini ia fokus mengambil alih JK Tower.

Selama sebulan lebih ia berjuang siang malam mengumpulkan data dan meeting dengan petinggi perusahaan, menemui setiap pemegang saham yang mau mendukungnya, ia juga harus membeli beberapa saham mereka untuk memperkuat posisinya yang ingin melangkah jauh ke atas.

Jessy bekerja siang dan malam tanpa henti bahkan selama itu ia hanya bertemu dengan Marcell sesekali saja itupun hanya untuk sekedar makan malam.

Jessy berdebat dengan Alex tanpa henti, Alex tidak pernah setuju dengan tujuan Jessy kali ini, namun Jessy tidak menyerah setiap kali ia mendapatkan hal baik ia akan langsung menemui Alex dan mengadakan meeting dengannya, setelah semuanya di lakukan Jessy melihat Alex mulai melunak, dia tau Alex diam-diam sering melihat data yang ia berikan dengan begitu langkah Jessy tinggal sedikit lagi.

Pada akhirnya setelah perjuangan panjang Jessy dapatkan apa yang ia inginkan,  kini Jk tower dibawah kepemimpinan Global9, melalui proses yang melelahkan dan menegangkan, perjalanan panjang akan ia mulai dengan memimpin JK Tower, setelah acara peresmian peralihan perusahaan kini JK Tower dibawah naungan Global9 dan dipimpin oleh Jessy. Mengingat besarnya Global9 banyak penanam saham yang berdatangan untuk ikut ambil andil di dalam JK Tower tentu saja itu memperkuat JK Tower kembali dalam waktu singkat, keterpurukan JK Tower berangsur membaik dan kembali bangkit dengan sentuhan tangan pekerja terbaik dari Global9 ,Jessy !