NovelToon NovelToon
Cinta Anak Manusia

Cinta Anak Manusia

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.2k
Nilai: 5
Nama Author: Ida Riani

Perjalanan dan perjuangan cinta anak Manusia.
Seperti apa kisah gadis yang bernama Ratna, akankah ia mendapat cinta sejatinya. Langsung saja baca dan simak keseruannya dalam Novel dengan judul Cinta Anak Manusia.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ida Riani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7

Tidak butuh waktu lama, dengan kecepatan sedang sampailah mereka di sebuah apotek. "Alhamdulillah ternyata kita sudah sampai di apotik" ucap pak Sugeng. "Tunggu sebentar pak saya mau beli minyak angin dan obat pusing" ucap pak Hadi turun dari sepeda motor dan membeli obat yang dibutuhkan. "Iya Pak saya tunggu disini" ucap pak Sugeng seraya memutar balik sepeda motornya. "Alhamdulillah, minyak angin dan obatnya sudah di dapat, sekarang kita mampir ke warung makan yang kita lewati tadi ya pak" ucap pak Hadi. "oh iya Pak" ucap pak Sugeng segera menstarter motornya menuju depot yang dilewati sebelumnya. "Disini pak" ucap pak Sugeng menghentikan motornya karena sudah sampai di depan jalan masuk menuju depot. "Sudah sampai ya kita masuk saja Pak parkir kan motor bapak di dalam" perintah pak Hadi. "Begitu ya Pak baiklah" ucap pak Sugeng melanjutkan melakukan sepeda motornya dan mencari tempat parkir yang aman. "Stop stop disini saja Pak biar saya parkiran" ucap salah satu tukang parkir di tempat tersebut. "Kita turun disini Pak" ucap Pak Sugeng. "Iya ayo kita makan dulu, bapak tenang saja biar saya yang bayar" ajak Pak Hadi. "Alhamdulillah pak Hadi tau saja kalau aku belum sempat makan dirumah tadi" ucap Pak Sugeng dalam hati.

Pak Sugeng dan Pak Hadi masuk dalam depot tersebut kemudian duduk di bangku yang masih kosong. "Kita duduk di sini saja Pak" ucap Pak Hadi. Merekapun duduk dan memesan makanan yang tersedia di depot "Bapak mau pesan apa" tanya Pak Hadi "hemm kalau boleh saya pesan ini saja Nasi bebek" Pungkasnya setelah melihat daftar harga menu" Oke, Bu Nasi bebek nya dua" ucap pak Hadi mengembalikan buku daftar menu.

"Pak ini pesanan Bapak" ucap pelayanan depot "Iya Terimakasih" ucap Pak Hadi, "Terimakasih Bu" ucap Pak Sugeng. "Maaf bapak minumannya apa ya" ucap petugas. "Es jeruk saja Bu dua" ucap Pak Hadi. "Baik Pak, ditunggu dulu sebentar" ucapnya bergegas pergi dan membuatkan minuman es jeruk untuk Pak Sugeng dan Pak Hadi. "Permisi Pak ini minumannya" ucap petugas. "Terimakasih Bu" ucap pak Hadi diikuti Pak Sugeng. "Maaf Bu, saya pesan lagi Nasi bebek Lima dibungkus" ucap Pak Hadi menghentikan langkah petugas depot. "Baik Pak, ditunggu sebentar kami akan segera menyiapkan" ucapnya lagi melanjutkan langkahnya dan membuatkan pesanan Pak Hadi yang dibungkus.

"Alhamdulillah, kita pulang sekarang Pak" ucap Pak Hadi setelah selesai menyantap makan malamnya di depot bersama Pak Sugeng. "Iya Pak, Terimakasih sudah ditraktir makan, saya keluar dulu, saya tunggu bapak di parkiran" ucap pak Sugeng. "Iya Pak saya ke kasir dulu" Pungkasnya. Pak Sugeng melangkah keluar menunggu sementara Pak Hadi menyelesaikan pembayaran di meja kasir. "Jadi berapa semuanya Bu" ucap Pak Hadi pada kasir. "Iya Pak ini pesanan bapak yang dibungkus, Total keseluruhannya Nasi bebek Tujuh dikali lima belas ribu jumlahnya seratus lima ribu rupiah dan es jeruk dua ribu lima ratus dikali dua jumlah lima ribu rupiah total keseluruhan menjadi seratus sepuluh ribu rupiah Pak" ucap Petugas kasir mulai menghitung. "Ini Bu" ucap pak Hadi memberikan uang pas "Iya pak Terimakasih, semoga bapak puas menikmati makanan di depot kami, uangnya pas sekali lagi terimakasih sudah mampir" ucap petugas dengan sopan. Pak Hadi tersenyum dan mengambil pesanannya dimeja kemudian bergegas keluar meninggalkan kasir dan hendak pulang.

★★★

Hari sudah larut malam Bu Siti mengambil ponsel miliknya dan melihat waktu saat ini menunjukkan pukul sembilan belas lebih tiga puluh menit. "Bhima kamu sudah makan atau belum" ucap Bu Siti pada Bhima yang bersantai di kursi sofa sambil melihat acara di televisi. "Sudah Bu" jawab Bhima. "Kamu mau tidak mengantar ibu ke depot sekarang, sudah lama ibu tidak menemui anak-anak disana" ucap Bu Siti. "Kan ada Mbak Rika sama suaminya Bu" ucap Bhima. "Ya sudah kalau tidak mau mengantar ibu, kamu istirahat saja di rumah" ucap Bu Siti yang merapikan jilbabnya pada cermin ponsel canggih miliknya. "Iya Bu Bhima ikut, sekarang siap-siap dulu" ucap Bhima beranjak berdiri dari kursi, melangkah menuju kamar untuk berganti pakaian. "Bhima sudah siap Bu, kita kesana pakai kendaran apa" ucap Bhima. "Masyaallah" ucap Bu Siti seketika terharu dengan perubahan wajah putranya.

"Huff astaghfirullah kita berangkat sekarang naik pickup saja" ucapnya lagi yang tidak ingin larut dalam kesedihan. "Iya Bu" jawab Bhima. Bhima segera mengambil kunci mobil pickup yang ada di meja kemudian melangkah ke luar rumah dan segera masuk ke dalam mobil sementara Bu Siti mengunci semua jendela dan pintu sebelum pergi. "Sudah Bu" ucap Bhima dari dalam mobil. "Iya kamu hati-hati bawa mobilnya" ucap Bu Siti setelah masuk dan duduk dalam mobil. Bhima kemudian melajukan mobilnya dengan perlahan menuju depot miliknya.

★★★

"Alhamdulillah akhirnya sampai juga kita dirumah, terimakasih pak sudah mengantarkan saya beli obat" ucap pak Hadi. "Iya sama-sama lain waktu jika bapak ada keperluan jangan sungkan untuk menghubungi saya" ucap pak Sugeng. "Pasti, oh iya Pak ini ada sesuatu buat anak dan istri bapak" ucap pak Hadi memberikan empat Bungkus Nasi bebek pada Pak Sugeng. "Masyaallah Pak ini tidak perlu pak saya ikhlas dan senang mengantar Bapak" ucap pak Sugeng. "Tolong di terima ya sebagai ungkapan terimakasih sudah mengantar" ucap pak Hadi. "Alhamdulillah, baiklah saya terima, terimakasih atas bingkisannya, saya pamit pulang dulu, assalamualaikum" ucap pak Sugeng memutar balik sepeda motornya dan pergi meninggalkan kandang ayam pak Hadi. "Waalaikum salam" ucap pak Hadi kemudian membuka gerbang dan segera masuk dan tidak lupa menutup kembali pintu gerbang, setelah itu beliau menuju paviliun untuk mengolesi bagian tubuhnya dengan minyak angin agar bisa beristirahat dengan tenang.

★★★

Setelah menempuh perjalanan yang tidak terlalu jauh sampailah Bhima dan Bu Siti di depot miliknya. Dari kejauhan nampak seorang sekuriti tengah mengarahkan untuk memarkirkan mobilnya. "Sudah sampai Bu" ucap Bhima. "Iya, ayo kita turun sekarang" ucap Bu Siti, segera keluar dari mobil dan menyapa sang sekuriti dengan sopan. "Selamat Pak pak Heru" ucap Bu Siti menyapa. "Selamat malam juga Bu" jawab pak Heru. "Bagaimana parkiran aman" ucap Bu Siti. "Alhamdulillah aman Bu, mari silahkan masuk Bu" ucap pak Heru mengantar Bu Siti sampai di pintu masuk depot. Tak lama kemudian, Bhima keluar dari mobil dan langsung berjalan masuk ke depot. "Tunggu-tunggu, kamu keluar dari mobilnya Bu Siti, kamu.. kamu" ucap pak Heru terbata bata melihat perubahan wajah Bhima. "Bhima pak masa lupa" ucap Bhima dan langsung masuk ke dalam depot. "Masyaallah gantengnya, kok bisa berubah begitu ya wajahnya" ucap pak Heru heran.

Bersambung

1
Selfi Selfi
semangat kk.

saling suport yuk🤗
Idar: Terimakasih telah berkunjung dan terimakasih juga atas dukungan nya.
semangat terus.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!