NovelToon NovelToon
Cintanya Cowok Idola

Cintanya Cowok Idola

Status: tamat
Genre:Cintamanis / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Dijodohkan Orang Tua / Tamat
Popularitas:10.7k
Nilai: 5
Nama Author: Clairecha

Wajah tampan, cool, pintar juga merupakan ketua klub basket Fakultas, itulah Barra. Tak heran jika dirinya menjadi cowok idola di kampusnya. Namun semenjak duduk di bangku kuliah hingga sekarang semester 5 dirinya tak pernah menjalin hubungan serius dengan cewe manapun. Meski selalu saja ada cewe yg berusaha menempel padanya tapi tak pernah ada yg menjadi pacarnya.

Hingga seorang mahasiswi baru membuat dirinya penasaran pada pertemuan pertama mereka. Karena satu dan lain hal mereka pun menjadi dekat.

Akankah Barra jatuh cinta padanya? Mungkinkah mereka berjodoh?

Yuk ikutin kisahnya.. cerita ringan dengan konflik santai. Pokoknya lebih banyak yg manis-manisnya soalnya author ga terlalu suka kesedihan. Hehe..

Biar tambah seru baca juga kisah sebelumnya di karya “Jodohnya Caca.”

Update setiap hari Senin, Kamis
Selamat membaca…💙

Disarankan bijak dalam membaca karena banyak yg sinopsisnya hampir sama tapi isinya berbeda ^_^

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Clairecha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Tujuh

“Apaan sih lu teriak-teriak heboh bener..!” sahut Elzi so’ kalem.

“Gara-gara lu anjirrr, seharian ini otak gw cuma mikirin ciuman muluk sama si Barra!”

“What?? Bhuahahahha…” Elzi tertawa puas. “Kenapa bisa?” lanjutnya lagi.

“Yaa bisalah.. lu ga liat tadi waktu lepasin helm? Tuh bibir depan mata gw banget! Gw yakin ga ada cewe yg ga tergoda sama dia!” cerocos Caca.

“Terus lu diemin aja gtuh?” goda Elzi.

“Yaa kali langsung gw cipok! Pengen viral…?” sewot Caca.

“Bhuahahahahaa…” Elzi masih tertawa dengan kerasnya sampai Caca timpuk pake bantal.

“Puas lu ngeracunin gw?” ketus Caca.

“Mangkanya buruan cari pacar! Roman-romannya ketua club basket kita yg jutek itu ada hati deh sama lu. Kenapa ga diembat aja sih?” tanya Elzi penuh curiga.

“Hadehh.. ada hati darimana? Makan ati sih iyaa.. Klo ga marah-marah paling perintah-perintah…!” sungut Caca.

Caca kini berjalan ke arah meja belajarnya dan membuka jaket Barra disana lalu dia gantungkan dengan begitu rapih.

Elzi masih memperhatikan setiap gerak gerik teman sekamarnya itu diatas ranjang empuknya sambil menyandarkan tubuhnya ke bantal yg ditumpuknya.

“Jaket siapa tuh?” Elzi mengernyitkan dahinya.

“Dipinjemin Barra.. gw klo naek motor ga pake jaket masuk angin..” jelas Caca.

“Ecieee… cieee…” goda Elzi.

“Biasa aja!” sinis Caca.

“Emang dasar bocil pasti ga bakal paham deh gerak gerik orang suka tuh kaya gimana… Udah jelas banget lagi.. tadi juga waktu anter lu.. Mangkanya Bu Mimi langsung dukung 1000%…” Elzi melebarkan senyumnya.

“Udah jelas baik kaya gtuh tuh ada maunya…” sanggah Caca.

“Yaa pasti lah ada maunyaa… Mau.. jadi pacarnya kamu.. Ca!” goda Elzi lagi sambil memasang wajah mengiba seolah-olah dirinya Barra.

“Arggghhh…” kembali Caca lempar bantal ke arah Elzi tapi ga kena. Keduanya kini sedang duduk diatas kasur masing-masing sambil saling bercerita.

“Hahahahaa… Udah.. terimaa ajaa.. Kesempatan ga bakal datang 2 kali!” sambung Elzi lagi.

“Terus? Masalah perjodohan gw gimana?” mengingat kembali ultimatum eyang wajah Caca kini meredum.

“Klo jodoh ga akan kemana.. Lagian lu bukan yg mau dikawinin besok lusa kan?” Elzi masih meracuni pikiran Caca.

“Dasar setan lu! Setan mesum nih.. bahaya! Bikin gw jadi penasaran aja..” sewot Caca.

“Bhuahahhahaha….” Elzi kembali menertawakan Caca dengan puasnya.

Begitulah kedekatan Elzi dan Caca walaupun jarang terjadi, tapi sekalinya rumpi cukup intens sehingga mereka cepat mengenal satu sama lain meski jarang bersama.

...----------------...

Pagi ini.. kampus tampak begitu ramai, seramai hati Caca yg tak sabar memulai perkuliahan. Dirinya merasa jauh dengan geng Geje akhir-akhir ini karena hukuman yg diberikan Barra. Dan hari ini Caca telah bebas dari hukumannya, dengan riang dia melangkah menuju kelasnya.

“Selamat pagi…!” Caca menyapa geng Geje yg tentunya sudah standby ditempat masing-masing.

“Tumben.. ceria amat lu!” sinis Dodo.

“Hmm..” Caca menyunggingkan senyumnya. “Ayoo tebak karena apa?” seloroh Caca lagi masih dengan wajah sumringah.

“Males tebak-tebakan, gw bukan cenayang!” jawab Dodo masih dengan nada sinisnya. Maklum Dodo sama Caca kan jarang akurnya.

“Ayoo.. Evan tebak dong!” Caca mulai manja pada Evan.

“Apaan.. gw lagi males mikir! Udah sih klo mu cerita, cerita aja…” sahut Evan si paling baik sama Caca.

“Ntar sore jadi lu latihan basket Ca?” tanya Dustin dengan datar yg tentunya berita ini dia tau dari Elzi teman sekamar Caca di asrama.

“Apaah? Lu latihan basket lagi?” teriak Dodo kaget dengan wajah penuh kebingungan.

“Iyaa.. tapi bukan itu sih yg bikin gw seneng!” jawab Caca datar.

“Terus… apaan dong?” Evan yg menanggapi.

“Gw… udah… bebas hukuman dari Barra!” teriak Caca dengan wajah ceria. Saking girangnya Caca jingkrak-jingkrak dan berhenti saat ada suara berdeham cukup keras di belakangnya.

“Khemm..khemm…”

Caca pun berhenti dan menoleh ke belakangnya.

“Eh bapak… “ Caca tersenyum malu-malu kala tau pak dosen yg siap mengajarnya sudah ada di belakang Caca.

“Cepet duduk! Anak-anak mari kita mulai perkuliahannya..” sahut Pak Dosen sambil berlalu ke mejanya, sedang Caca duduk dengan mencebikkan bibirnya.

Setengah jam yg membosankan bagi Caca karena merasa geng Geje mengacuhkannya dan Caca memilih keluar kelas meminta ijin Pak Dosen untuk ke toilet. Dirinya butuh kesegaran agar kuat menjalani hari ini yg masih panjang.

Caca menuju toilet yg berada satu lantai dibawah kelasnya. Dia masuk ke dalam toilet hanya untuk membasuh wajahnya dan memandanginya lama.

“Semangat Ca! Tenang… Pasti aman.. Ga bakal gimana-gimana..” Caca berkata pada dirinya sendiri sambil menatap cermin yg ada di toilet itu.

Sesungguhnya dirinya masih merasa malas latihan basket. Sedikit trauma dengan sikap Siska meskipun selama ini dia sudah tak pernah mencari masalah lagi dengan Caca.

Tapi Caca selalu berpikir Siska tidak mengganggunya karena Caca tak pernah kembali aktif di exkul basket. Dan sore nanti karena perjanjiannya dengan Barra dia pasti akan bertemu lagi dengan Siska.

Caca mencoba menutupi kegundahan hatinya dengan bersenda gurau bersama geng Geje. Namun hari ini entah mengapa mereka sedang tidak asyik diajak bercanda.

Terlintas di pikirannya untuk pergi saja dari kampus siang ini. Tapi urusannya dengan Barra mungkin tak akan selesai jika dia seperti itu. Dengan penuh rasa malas akhirnya Caca memutuskan tetap kembali ke kelas.

Beberapa langkah Caca meninggalkan toilet terdengar suara riuh orang-orang sedang mengobrol dan tertawa-tawa. Caca pikir perkuliahan di kelas sudah berakhir dia mempercepat langkahnya.

Saat akan menaiki tangga dia dihadapkan dengan pemandangan yg membuat harinya tambah berat.

Yaa,, orang-orang itu tak lain dan tak bukan Barra beserta kawan-kawannya yg merupakan senior Caca di kampus. Dafin termasuk ada di dalamnya tampak tertawa-tawa sambil asyik bercanda dengan koleganya.

Sedang Barra dengan wajah dinginnya tampak kaku saat bertemu Caca. Seperti biasa disisinya kini ada Monica yg sedang bergelayut manja di sebelah tangan kekarnya.

Barra tampak kaget saat tahu ada Caca di hadapannya, dia mencoba sedikit menghindar dari Monica. Tapi usahanya sia-sia, Monica malah lebih mengeratkan rangkulan tangannya di lengan Barra.

Melihat hal itu hati Caca mencelos, ada nyeri yg tak bisa dia artikan darimana asalnya. Lengkap sudah penderitaannya hari ini.

Tadinya dia berpikir semua akan baik-baik saja apalagi saat basket nanti karena dia yakin Barra pasti akan melindunginya seperti yg pernah dikatakannya. Namun melihat hal ini di depan matanya langsung semua harapannya sirna.

Caca mematung melihat kepergian mereka. Kakinya cukup lemas untuk digerakkan menaiki tangga. Apalagi saat berpapasan tadi tak ada sapaan diantara mereka. Seperti dulu kala mereka sedang dilanda kesalahpahaman, mereka memilih untuk tidak saling kenal.

Dengan sisa tenaga yg ada Caca tetap berusaha menuju kelasnya. Dia hanya ingin mengambil tasnya dan pergi sejauh mungkin darisana. Persetan dengan latihan basket juga urusannya dengan Barra. Caca ingin menyendiri untuk menata hati.

...****************...

Haii.. semuaa.. terimakasih atas dukungannya…💙

Like, komen, hadiah, vote, nya berarti banget.. maap gabisa balas satu-satu🙏🏻

Semoga kalian suka dengan cerita keduaku ini… Happy reading guys!🤗

1
Lexasea
Haiii semuaaa… follow ig ku yuks clayrenoona
Thankyuuu💙
✍️⃞⃟𝑹𝑨 ••iind•• 🍂🫧
Mampir ya kak,semangat berkarya
Lexasea: Makasih…semangat…
total 1 replies
Kia Shoji
💛💛
hyacinth
mantappp ceritanya kerennn seru juga bikin jantung degan degun wkwkkw lanjutkan thorrr mangattt
hyacinth: semangattt
Lexasea: Trimakasih… semangaatt!
total 2 replies
hyacinth
semangat thorrr aku akan mendukung muuu

btw aku juga punya karya Thor kalau boleh mampir ya Thor kita saling mendukung kiw kiw 😘😘
hyacinth
aku kan jadi berpikiran yang engga engga
hyacinth
Thor jangan Ngadi Ngadi yehhh 😭🫵
hyacinth
hehhh mau ngapain kamuhh !!!
hyacinth
ceritanya keren banget Thor aku udh baca 10 bab seru bangetttttttt.... ayo semangat thorrr
hyacinth
kasmaran adalah sebuah makanan 🗿🗿🗿
ililymoonana
baraa
Lexasea: Heart/heart//
total 1 replies
aduh harapan palsu
Lexasea: Jyaaa..🤣🤣 kasihan kaann ntarnyaa…🤭
total 1 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷ🆅𝕽,₭Ⱡ₳Ɽ₳⋆🍇
si Barra 😁🤭
Lexasea: Bnerrr banget kak… hehehe
total 1 replies
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷ🆅𝕽,₭Ⱡ₳Ɽ₳⋆🍇
bahaya loh kalau barra kamu goda terus..., bisa-bisa si Joni nanti bangun 😅
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷ🆅𝕽,₭Ⱡ₳Ɽ₳⋆🍇
tuh kan.../Chuckle/
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷ🆅𝕽,₭Ⱡ₳Ɽ₳⋆🍇
mulai nakal si Caca /Shy/
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷ🆅𝕽,₭Ⱡ₳Ɽ₳⋆🍇
lucunya mereka 😁😁🤭
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷ🆅𝕽,₭Ⱡ₳Ɽ₳⋆🍇
masnya cemburu mbak...
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷ🆅𝕽,₭Ⱡ₳Ɽ₳⋆🍇
romantisnya si Barra /Chuckle/
🔵❤️⃟Wᵃf⧗⃟ᷢʷ🆅𝕽,₭Ⱡ₳Ɽ₳⋆🍇
Barra udah naksir berat sama Caca 😁🤭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!