NovelToon NovelToon
Akhir Sebuah Sandiwara

Akhir Sebuah Sandiwara

Status: sedang berlangsung
Genre:Nikah Kontrak / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:24.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yunis WM

Nadine yang baru saja memergoki pacarnya dengan wanita lain tidak sengaja menabrak seorang Jonathan saat dia sedang menyebrang jalan.

Jonathan pun memanfaatkan kesalahan Nadine dengan mengancamnya akan melaporkannya ke polisi jika saja Nadine tidak mampu membayar ganti rugi sehingga dengan terpaksa Nadine menjadi pacar pura-pura Jonathan.

Di tengah-tengah sandiwara mereka sebagai sepasang kekasih, mantan Jonathan yang sangat posesif pun memaksa Jonathan untuk membuktikan kalau hubungannya dengan Nadine memang serius dan bukan sandiwara. Keadaan itu dengan terpaksa membuat Jonathan pun akhirnya menikahi Nadine sementara Nadine juga punya alasan yang lain menerima tawaran Jonathan untuk menikah.

Bagaimana akhir dari sandiwara mereka? Apakah cinta akan tumbuh di antara mereka? Apakah pernikahan yang di awali dengan kebohongan akan berakhir bahagia???

Selamat menikmati khayalan author 🙏🥰

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yunis WM, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bagian 7

Nadine dan Raymon masih ada di halaman belakang, mereka masih bicara tentang kelanjutan hubungan mereka.

Di depan, Ana melayani beberapa orang yang masuk ke dalam toko. Baik itu untuk membeli atau hanya sekedar melihat-lihat dan bertanya. Dia tetap terlihat ramah dan meladeni semua orang yang bertanya walau pikirannya juga tertuju pada halaman belakang.

Kembali di halaman belakang toko itu.

Raymon masih mendekap Nadine dalam pelukannya menciumi pucuk kepala gadis itu, Nadine tidak berontak. Dia mebiarkan Raymon melakukannya.

“Kasih aku waktu, aku akan jelasin ke kamu,” katanya. Nadine mendorong dada Raymon.

“Aku nggak bisa lanjutin ini lagi, Ray. Kita sampai di sini aja.” Raymon menatapnya dengan pandangan yang tidak terbaca lalu mengangguk-anggukankan kepalanya.

“Oke, mungkin pikiran kamu lagi kacau sekarang. Aku akan pergi, tapi aku pasti kembali lagi. Dan aku nggak mau kita putus.” Raymon akhirnya pergi meninggalkan gadis itu.

Saat Raymon keluar, buru-buru Ana ke halaman belakang melihat menemui Nadine.

“Mbak Nad nggak apa-apa,” katanya menatap dalam mata Nadine. Ana bisa menangkap ada kesedihan di sana.

“Nggak apa-apa,” Katanya berusaha terlihat tenang. “Ayok bersihin toko, sudah sore.”

Seperti kemarin, hari ini juga Ana mengantar Nadine ke rumahnya. Gadis itu masih malas membawa motor sendiri.

Nadine mengguyur sekujur tubuhnya dengan air dingin, mencoba melupakan semua rasa sakit di hatinya. Nadine buru-buru menyelesaikan mandinya saat mendengar ponselnya tidak berhenti berdering.

Gadis itu memutar bola matanya saat melihat nama yang tertera di layar ponselnya.

“Halo,”

“Saya ada kirim alamat ke ponsel kamu, saya tunggu kamu sekarang.” Sambungan telepon terputus sebelum Nadine sempat bicara. Nadine mengumpat kesal, dia tidak punya tenaga untuk meladeni Jonathan saat ini. Yah, orang yang tidak berhenti menelponnya itu adalah Jonathan.

Dengan malas Nadine bersiap-siap untuk ketemu Jonathan. Kali ini dia tidak mau berpenampilan rapi seperti biasanya. Dia mau menunjukkan pada Jonathan kalau mereka berada di level yang berbeda agar Jonathan membatalkan tawarannya untuk menjadi pacar pura-puranya.

Nadine memaksai kaos yang agak longgar, di padukan dengan celana jeans ketat dan sepatu kets. Tidak lupa rambut yang dia gulung tinggi. Setelah memastikan dirinya sudah sempurna menurutnnya, Nadine lalu memesan taksi online.

Dia sampai di restoran yang sama tempatnya pertama kali melihat Ray dengan wanita itu. Nadine melangkah berat memasuki restoran.

“Kamu baru datang” sura bariton seseorang dari arah belakang membuat gadis itu terkejut.

“Pak Jonathan,” gumamnya, dia lalu mengikuti langkah Jonathan menuju sebuah ruang privat. Kenapa selalu ruang privat, karena Jonathan tidak suka berbaur dengan orang asing dan mendengar keributan saat dia makan.

Nadine ingat ruangan yang dia masuki saat ini, itu adalah ruangan dimana dia membawa seikat bunga mawar untuk langganannya yang akan melamar kekasihnya.

“Gimana ya mereka,” gumamnya.

“Kamu bilang apa?” Jonathan ternyata mendengar gumamamnya.

“Nggak ngomong apa-apa, Pak.” Jonathan mempersilahkannya duduk di kursi yang berhadapan dengannya.

“Saya langsung aja,” kata Jonathan membuka pembicaraan. Wajah datar dan tidak bersahabatnya tidak pernah berubah sejak pertama Nadine melihatnya.

“Saya setuju sama ide kamu waktu itu,” Nadine mengkerutkan kening.

“Ide yang mana?” tanyanya polos. Dia sesaat lupa pernah memberi ide yang di anggap Jonathan sangat tidak masuk akal.

“Yang kamu bilang di dalam mobil saya waktu itu, waktu kamu habis pergokin pacar kamu selingkuh,” Nadine berdecak kesal.

Dia lalu teringat dengan ide yang waktu itu dia ceritakan pada Jonathan, “Yang waktu itu,” katanya.

“Saya sudah nggak punya waktu lagi, minggu depan saya akan membawa kamu ketemu sama orang tua saya.” Ternyata dugaan Nadine salah, Jonathan tetap ingin melanjutkan rencana awalnya.

“Tapi kalau saya bikin malu Pak Jonathan gimana. Anda lihat sendirikan penampilan saya, saya ini cuma gembel nggak pantas jadi pacar Pak Jonathan.”

Jonathan memindai penampilan Nadine. Dan dari pengamatannya, Nadine terlihat seperti sedang menyembunyikan dirinya yang sebenarnya di balik tampilan kasualnya. Menurut penglihatan Jonathan, gadis itu lumayan tinggal di poles sedikit dia akan menjadi layak untuk Jonathan gandeng.

“Nggak akan, kecuali kamu sengaja salah ngomong untuk mempermalukan saya.” Nadine mendengus, dia akhirnya pasrah dan setuju. Mereka lalu mulai perkenalan awal dengan saling menukar informasi satu sama lain dan di lanjutkan menceritakan lebih detail tentang awal pertemuan mereka.

Tanpa terasa waktu sudah menunjukkan pukul sembilan malam, mengobrol dengan Nadine membuat Jonathan lupa waktu. Gadis itu ternyata tidak semenjengkelkan bayangan Jonathan.

“Pak Jonathan,” panggil Nadine dengan suara pelan. Jonathan mendongak dari ponselnya, menatap Nadine.

“Anda nggak mau tawarin saya makan atau minum gitu, kita sudah di sini hampir dua jam dan saya cuma di kasih air putih.” Terlihat senyum samar di bibir laki-laki itu.

“Maaf” katanya. Dia lalu menghubungi seseorang, dan tidak lama kemudian seorang wanita dengan penampilan rapi dan seorang lagi berpakaian pelayan muncul.

“Kamu mau makan apa?”

“Gitu dong, masak ke tempat semewah ini hanya mau ngobrol doang,” gumam Nadine.

Wanita dengan penampilan rapi yang mungkin adalah manajer restoran itu memberikan buku menu pada Nadine, matanya juga bergulir memindai penampilan Nadine lalu matanya beralih pada tas yang Nadine letakkan di kursi di sampingnya lalu menarik sudut bibirnya. Tanpa wanita itu sadari, Jonathan memperhatikan apa yang dia lakukan.

“Bu Nadine ini adalah pacar saya, kedepannya saat dia datang ke sini sendirian, tolong layani dia dengan baik,” wanita itu membulatkan matanya terkejut lalu sedetik kemudian dia membuat senyuman yang terpaksa di bibirnya.

“Baik, Pak,” jawabnya menundukkan sedikit kepalanya. Sementara Nadine, gadis itu menatap tajam pada Jonathan.

“Kenapa Pak Jonathan bilang begitu di depan mereka. Perjanjiannya kan hanya di depan keluarga Pak Jonathan aja,” Nadine protes. Dia yakin kedua wanita itu akan bergosip tentang betapa tidak serasinya mereka. Atau mungkin mereka akan berfikir kalau Nadine mengguna-gunai Jonathan.

“Biarin aja," kata Jonathan santai.

"Nanti kalau mereka bergosip tentang saya bagaimana," Nadine melirik Jonathan, seenaknya saja memang laki-laki ini.

"Bagus dong kalau mereka bergosip, keluarga saya pasti nggak akan curiga sama kita,”

“Maksud Pak Jonathan?” tanya Nadine dengan bingung.

“Restoran ini punya adik mama saya, dan tante saya itu paling suka dengan gosip. Saya yakin sebentar lagi kita yang lagi makan di sini pasti ketahuan sama mama saya.” Nadine menjadi penasaran dengan sosok Jonathan. siapa sebenarnya dia sampai tantenya adalah pemilik salah satu restoran yang paling mewah di kota ini.

Baik dirinya atau Jonathan, tidak ada yang menyinggung tentang keluarga ataupun latar belakang. Mereka hanya saling memberi informasi seadanya. Jonathan tahu, orang tuanya tidak akan menanyakan tentang latar belakang Nadine saat pesta ulang tahun mereka nanti. Jonathan akan memikirkan yang lainnya nanti.

Makanan datang, Nadine makan dengan tenang pun dengan Jonathan. Sesekali Nadine melirik Jonathan yang makan dengan sangat anggun. Laki-laki itu hanya fokus pada makanannya, seolah tidak ada orang lain di dekatnya.

“Kamu kesini naik apa? Naik motor?” Jonathan bertanya setelah melihat Nadine meletakkan gelasnya, mereka sudah selesai dengan makanannya.

“Naik taksi,” Jonathan mengangguk.

“Kalau gitu biar saya antar kamu pulang, sekalian biar saya tahu rumah kamu di mana?” gantian Nadine yang mengangguk. “Oke, memang sudah seharusnya.” balasnya.

1
Riyati Kasno
wis...pokoke critane mengalir sangat baik dan tidak membosankan/Drool//Drool/
Nenden Lasminingsih
semangat kak,,,kutunggu lanjutannya
Fernando Sirait
Happy ending dunk Thor ... jgn ending yg sedih2 plissss
neny
jangan ath klau sad ending mah,,gk seru kak othor 😁
Nenden Lasminingsih
jangan sad ending dong ka,,,biarkan nadine bahagia dengan jo
Konny Rianty
lanjutt thorr, bgs cerita nyaa..
Emmy Simbolon
suka cerita nya
Konny Rianty
mana lanjutan nya thorr" di tunggu..
Ade Chubi
kk beda ibu itu bukan kk tiri tp kk satu ayah hampir sama dg kk kandung karena kk satu ayah itu bisa menjadi mahram nya dan tidak bisa menikah ,lain hal nya dg sebutan km tiri ,kalo kk tiri itu org lain bisa di nikahi
Ade Chubi
cerita nya sih bagus tp agak nyesel kenapa Nadine mesti ketauan oleh Raymon sedang bersama Jonathan jd kesan nya Nadine juga buruk Dimata Raymon
Emmy Simbolon
senang akhirnya jo dan Nadine Maried selamat ya.
Riyati Kasno
sangat bagus...alur ceritanya mengalir sangat baik...tidak bertele tele..jelas singkat..pokoknya tidak bolak balik..
neny
syafakallah buat suami nya kak othor,,sehat2 jg buat kak othor nya,,💪🏻💪🏻🤍
Riyati Kasno
ikut senang dan senyum"sendiri🥰🥰
Heri Ruswianto
suka banget/Drool/
Rita Riau
kesempatan jgn ditolak kata Jo 🤔🤭😬🥰
Konny Rianty
iya thorr lanjut ,bgs cerita nyaa..
Konny Rianty
iya thor, lanjut jgn lama²....
Emmy Simbolon
kesempatan ya jo.. hehe
Riyati Kasno
lanjuuiit...jangan kelamaan up Doong.. penasaran banget nih
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!