Lei Feng adalah putra kedua dari kepala klan Lei, Lei Fanzi. Klan Lei merupakan klan tersembunyi dari dataran utara benua Tianhuang. Status Klan Lei di benua Tianhuang sangatlah terhormat, mengingat hanya ada 8 klan tersembunyi yang tersebar di seluruh dataran Tianhuang. Klan ini diberkahi dengan kekuatan petir yang mengalir di darah keturunan mereka.
Sebagai keturunan klan Lei, Lei Feng dianugerahi dengan bakat yang spesial. Ia bahkan membangkitkan kekuatan petir putih ketika menjalani proses kebangkitannya sebagai seorang kultivator. Mampukah Lei Feng melewati berbagai ujian dan rintangan untuk mencapai posisi tertinggi di klan Lei?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zyera, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 : Kasih sayang keluarga
Usai melewati pertarungan yang sengit di arena pertempuran, Lei Feng pun kembali pulang ke kediaman milik keluarganya. Ia pun memasuki kamarnya untuk membersihkan kotoran yang ada di tubuhnya. Usai membasuh dirinya, ia pun berjalan perlahan dan meninggalkan kamarnya. Lei Feng berniat untuk menuju ke ruang pertemuan keluarga. Setelah beberapa saat, ia pun membuka pintu ruang pertemuan dan menyadari bahwa kedatangannya sudah ditunggu oleh adik perempuannya dan kedua orang tuanya. Lei Feng pun duduk dengan tenang.
"Apakah kamu baik-baik saja, kakak Feng? Apa mungkin ada cedera serius? Atau mungkin masih ada rasa sakit di salah satu bagian tubuhmu?" tanya Lei Qing dengan khawatir.
"Aku baik-baik saja, Qing-er. Cedera di tubuhku akan pulih dengan sendirinya selama beberapa hari. Soal rasa sakit, apakah kamu lupa betapa kuatnya saudaramu ini? Aku bahkan mengalahkan tingkat serdadu secara mutlak." jawab Lei Feng dengan nada bercanda.
Mendengar jawaban kakaknya. Lei Qing merasa kesal karena kakaknya masih punya waktu untuk memuji dirinya sendiri.
"hmphh, kakak lupa bahwa kamu lebih sering dipukuli dan diserang saat bertarung di arena pertempuran. Kamu bahkan tidak mendominasi pertandingan. Yang kamu lakukan hanya menunggu dan melancarkan serangan balik." ucap Lei Qing dengan nada ketus.
Mendengar ucapan adiknya, Lei Feng merasa tidak berdaya. Apalagi, adik perempuannya memang mengatakan yang sebenarnya. Namun, Lei Feng masih sangat bangga karena bisa mengalahkan lawannya yang ada di tingkat serdadu. Bagi Lei Feng, yang terpenting adalah meraih kemenangan. Tidak peduli bagaimanapun caranya, ia akan berupaya semaksimal mungkin untuk memenangkan pertarungan. Namun, Lei Feng masih memiliki batasan dan prinsipnya sendiri. Ia akan melakukan beragam cara untuk menang, namun dia tidak melakukan segala cara. Lei Feng bahkan merasa sedikit jijik kepada para kultivator yang harus menggunakan cara kotor untuk mengalahkan lawannya.
"Uhh, yang terpenting adalah kemenangan, Qing-er. Tidak peduli bagaimanapun caranya, pemenang akan selalu dipuja dan pecundang akan selalu dilupakan atau bahkan dihina." jawab Lei Feng dengan nada tidak berdaya.
Mendengar perdebatan kedua anaknya, Xia Feiyun hanya tersenyum lembut dan menggelengkan kepalanya. Namun dia diam-diam khawatir anaknya akan berada dalam bahaya selama menjalani pelatihan di gunung hitam. Bagaimanapun, Xia Feiyun merupakan seorang Ibu yang telah melahirkan dan merawat anak-anaknya. Ia bahkan merawat mereka dengan penuh kasih sayang. Ia sudah merasa sangat sedih harus melepas putra sulungnya untuk menjalani pelatihan. Xia Feiyun tidak bisa membayangkan bagaimana perasaannya jika harus kehilangan putra-putrinya. Setidaknya hingga saat ini, ia diam-diam masih menunggu kabar dari Lei Zongheng. Ia berharap putra sulungnya dapat sukses menjalani pelatihannya dan kembali ke klan Lei dengan selamat tanpa kekurangan apapun.
"Baik, sudahi perdebatan kalian. Feng-er, aku ingin bertanya sekali lagi tentang rencanamu. Apakah kamu yakin akan melakukan pelatihan di wilayah gunung hitam? Meski gunung hitam berada di wilayah milik kerajaan gagak hitam, ada banyak bahaya disana. Meski hanya tergolong sebagai faksi bintang 3, disana bahkan tersiar kabar tentang cabang dari iblis darah. Apakah kamu tidak akan mempertimbangkan kembali keputusanmu?" Lei Fanzi mengingatkan putranya tentang bahaya yang ada di wilayah gunung hitam.
"Aku yakin, ayah. Aku bahkan sudah menebak bahwa wilayah disana akan dipenuhi oleh faksi berbahaya. Wilayah yang penuh kekacauan memiliki daya tarik tersendiri bagi faksi-faksi gelap tersebut. Lagipula, aku akan berlatih di wilayah perhutanan yang ada di sekitar gunung hitam. Aku tidak akan banyak berinteraksi atau bersinggungan dengan faksi-faksi yang berkuasa disana. Paling-paling aku hanya akan menyinggung gerombolan binatang mana." jelas Lei Feng kepada Ayahnya.
"Baik, ayah akan menghormati keputusanmu. Jadwal keberangkatanmu akan diatur dalam waktu 7 hari yang akan datang. Kamu harus beristirahat dan memulihkan diri. Jika kamu belum sepenuhnya pulih, maka waktu keberangkatanmu akan ditunda. Setidaknya, kamu harus pergi dengan kondisi yang prima. Untuk mencapai kerajaaan gagak hitam, kamu akan menaiki tunggangan klan. Ini akan lebih efisien dan menghemat waktu." pesan Lei Fanzi kepada Lei Feng.
"Baik, ayah. Aku akan mengikuti perintahmu. Aku akan pergi ke kamarku untuk melanjutkan pemulihan tubuhku." ucap Lei Feng.
Sebelum Lei Feng meninggalkan ruang pertemuan, ia kembali dipanggil oleh ayahnya. Ia bahkan sudah memegang gagang pintu. Menyadari panggilan ayahnya, ia pun berbalik dengan ekspresi penasaran.
"Oh ya, 3 hari kemudian, temui ayah di aula teknik pertempuran. Ayah akan membawamu kesana untuk mempelajari teknik bertarung. Dengan minimnya teknik bertarung yang kamu miliki saat ini, kamu masih terlalu lemah untuk berkeliaran diluar. Setidaknya kamu akan membutuhkan satu atau dua teknik tambahan sebagai sarana perlindungan diri." tambah Lei Fanzi
Mendengar ucapan ayahnya, Lei Feng pun mengangguk gembira dan berterima kasih kepada ayahnya. Ia langsung dipenuhi dengan perasaan senang karena akan diberi kesempatan untuk mempelajari teknik pertempuran baru.
Mendengar ucapan ayahnya, Lei Feng samar-samar merasakan kehangatan atas kepedulian ayahnya. Meski bertindak sebagai kepala klan, ayahnya masih sangat memperhatikan dirinya. Selain itu, Lei Feng juga merasakan perasaan antusias karena akan menjelajah wilayah luar klan untuk yang pertama kalinya. Ia merasa seperti seorang bayi elang yang akan terbang untuk menjelajah dunia.
"Baik, ayah. Aku akan mengikuti perintahmu." Lei Feng pun meninggalkan ruang pertemuan dan bergegas menuju ke kamar pribadinya.
Tidak lama kemudian, Lei Qing juga meninggalkan ruang pertemuan. Saat ini, hanya terdapat Lei Fanzi dan Xia Feiyun di ruang pertemuan keluarga.
"Aku merasa khawatir untuk Feng-er. Sebagai ibunya, aku memiliki firasat bahwa ia memilih wilayah gunung hitam dengan niat tersembunyi. Aku takut dia akan tersesat dan kehilangan arah." ucap Xia Feiyun kepada suaminya.
"Hahaha, kamu harus percaya pada Feng-er. Lagipula aku sadar dia tertarik dengan iblis darah. Lagipula, biarkan saja dia menentukan jalan masa depannya sendiri. Kami hanya harus mendukungnya." ucap Lei Fanzi dengan lugas.
Lei Feng pun memasuki kamarnya. Dalam meditasinya, ia memiliki beberapa pemikiran. Sejujurnya, niat Lei Feng untuk menjalani latihan di wilayah gunung hitam memang memiliki beberapa alasan. Alasan utamanya adalah karena jaraknya yang relatif dekat. Kerajaan gagak hitam berada di sebelah barat wilayah klan Lei. Untuk mencapai wilayah kerajaan gagak hitam, ia hanya perlu menaiki tunggangan klan selama 5 hari. Binatang tunggangan klan Lei adalah seekor Qilin. Namun, binatang Qilin yang digunakan sebagai tunggangan transportasi biasanya hanya Qilin berdarah campuran.
Jika alat transportasi perjalanan diganti dengan gerbong kuda, maka perjalanan akan berlangsung selama 3 minggu. Sedangkan jika para kultivator ingin bepergian dengan cara terbang di udara, maka mereka akan terbang kurang lebih selama 15 hari. Patokan ini diambil dari seorang kultivator tingkat raja. Karena seorang kultivator baru bisa memanipulasi mana mereka untuk terbang di udara saat mencapai tingkat raja. Jadi umumnya, seseorang akan menggunakan alat transportasi untuk bepergian. Lagipula, kultivator tingkat raja bukanlah sosok yang bisa ditemui begitu saja. Mengingat dengan kekuatan yang mereka miliki, mereka akan diperlakukan seperti seorang vip.
Seperti yang diduga oleh kedua orang tuanya, Lei Feng memang memiliki niat tersembunyi. Salah satu alasan kuat dibalik pemilihan lokasinya adalah karena Lei Feng ingin memuaskan rasa ingin tahunya. Lei Feng memang memiliki rasa penasaran untuk faksi iblis darah. Ia berniat untuk menggali informasi tentang faksi yang kerapkali disebut memiliki kekuatan di atas faksi bintang 5. Lei Feng juga ingin mengumpulkan beberapa informasi untuk menyiapkan fondasi bagi dirinya sendiri. Ia ingin membuat sebuah rencana untuk menjalani pelatihan di luar klan usai upacara keremajaan. Paling tidak, Lei Feng harus menyiapkan diri dan memilih jalur yang akan dia tempuh usai mengumpulkan berbagai informasi yang ia butuhkan.
Untuk saat ini, Lei Feng tertarik untuk bergabung dengan faksi-faksi misterius di benua Tianhuang. Paling tidak, ia tidak harus khawatir dengan identitasnya. Selain itu, ia bertekad untuk menyebarkan reputasinya di benua Tianhuang. Untuk mencapai tujuannya, Lei Feng merasa iblis darah merupakan salah satu faksi yang tepat untuk tempat pelatihannya. Selain iblis darah, ia juga tertarik dengan paviliun kegelapan. Namun, Lei Feng memiliki sedikit keraguan untuk terlibat dengan faksi paling misterius tersebut. Karena tidak banyak orang yang tahu tentang tujuan dari paviliun kegelapan. Setidaknya mereka berbeda dengan iblis darah, yang memang bertindak di bidang pembunuhan.
Selain beberapa opsi diatas, Lei Feng juga mempertimbangkan untuk bergabung dengan pasukan tentara. Jika Lei Feng gagal bergabung dengan salah satu faksi misterius, maka ia akan melamar untuk menjadi prajurit di salah satu kerajaaan bintang 4. Ia merasa jalur militer juga sangat cocok untuk jalur pelatihannya. Dengan menjadi prajurit, Lei Feng akan ditempa dengan berbagai pertempuran. Namun, ia merasa bergabung di tentara akan mengurangi kebebasannya. Kehidupan seorang prajurit memang akan dipenuhi dengan berbagai aturan dan batasan.
