The Crazy Kultivator

Perjalanan menuju keluar hutan akhirnya dilakukan bersama dengan orang orang dari sekte Qingyun. Zhen tidak tahu sekte seperti apa Qingyun itu. Namun dari namanya saja Zhen tahu kalau sekte Qingyun adalah sekte kebenaran yang menjunjung tinggi jalur pedang. 'Sekte kebenaran, ya? Kita lihat seberapa benar mereka.' pikirnya.

"Ngomong ngomong, ada urusan apa kalian di black forest? Apa kalian sedang berlatih disini?" tanya Zhen.

"Tidak, kami sedang dalam perjalanan pulang setelah dari klan Guaiwu." jelas Lin Xiao.

Zhen sedikit tersentak mendengar mereka dari klan Guaiwu. Dia jadi penasaran dengan pemimpin klan Huyao dan teman temannya yang lain. "Kalian ada urusan dengan klan Guaiwu? Bukannya disana sedang terjadi penyerangan dari klan Huyao?" tanya Zhen masih ingat perkataan Yinzhe.

Lin Xiao tersenyum ramah, "Kau benar, di sana memang sedang terjadi penyerangan. Tapi jangan khawatir, semua penyerangnya sudah dibunuh oleh pemimpin klan."

"Pemimpin klan?" Zhen merasa familiar dengan panggilan itu.

Sebaliknya dengan Lin Xiao, dia malah terlihat berbinar bercerita tentang pemimpin klan Guaiwu, "Aku tahu kau tidak akan percaya ini, tapi aku juga tidak menyangka akan bertemu dengan pemimpin klan. Dia sangat keren dengan rambut putih dan mata merahnya…lalu…" sangat terlihat kalau Lin Xiao sudah menjadi penggemar berat pemimpin klan Guaiwu.

Ketika sedang mengobrol tentang pemimpin klan Zhen langsung mendengarkan baik baik. 'Pemimpin klan.…' Zhen mencoba mengingat kembali tentang pemimpin klan. Tapi seberapa keras ia mencoba kepalanya jadi makin sakit. 'Ugh, sudahlah, mungkin bukan siapa siapa.' pikirnya.

"Saat pertama kali melihat Pemimpin klan Guaiwu, kupikir dia adalah pria paling menawan. Dia kuat dan juga mendominasi lawannya. Aku sama sekali tidak bisa mengalihkan pandanganku darinya. Dia memiliki rambut berwarna putih, matanya merah, dan terlihat masih sangat muda. Mungkin karena dia dari klan Guaiwu, jadi meskipun dia berusia ratusan tahun wajahnya masih terlihat sangat tampan dan menawan. Ya ampun, bahkan sampai sekarang aku masih mengingatnya."

Zhen mendengarkan dengan baik ciri ciri yang diceritakan Lin Xiao.

"Oh, iya, omong omong ada satu orang yang mirip dengan pemimpin klan. Dia terlihat lebih muda soalnya." lanjut Lin Xiao

Zhen penasaran dengan orang itu, "Siapa?" tanya Zhen.

"Kalau tidak salah, orang orang memanggilnya Ming Jia Jun? Dia adalah penerus berikutnya dari klan Guaiwu. Dan anak dari pemimpin klan Guaiwu, Ming Jia Yuan. Memang ayah dan anak, penampilan mereka tidak beda jauh." ujar Lin Xiao.

Entah kenapa saat mendengarnya Zhen merasa tidak senang.

...***...

Didalam penjara khusus yang gelap gulita seorang pria sedang berdiri menatap jasad Jiafen. Dia tidak berkata apapun dan hanya menatapnya dengan kemarahan.

"I itu kan＿"

"Sssttt!?"

Dengan beberapa penjaga di sana mereka semua terkejut dengan jasad seorang istri pemimpin klan sudah tidak bernyawa. Masih tidak bisa dipercaya kalau yang tergeletak di sana adalah Jiafen. Seseorang yang terkenal kuat di antara lima permaisuri iblis lima klan. "Siapa yang dipenjara di tempat ini?" tanya Ming Jia Jun.

Para penjaga saling menatap dengan cemas. Akhirnya salah satu dari mereka bicara, "Seseorang yang dikurung disini, adalah tuan muda kedua. Ming Jia Zhen."

FLASHBACK

Saat Ming Jia Jun masih kecil, dia mendapati tidak seorangpun yang lebih berbakat darinya. Itu kenyataan. Tapi dia selalu menganggap kalau ayahnya yaitu Ming Jia Yuan adalah orang terkuat yang dia tahu. Meskipun dia sendiri tidak terlalu akrab dengan ayahnya, tapi mendapatkan pujian darinya adalah kebahagiaannya sebagai seorang anak.

Meskipun dia memiliki bakat yang luar biasa tapi Jun masih berlatih dengan keras agar terus diperhatikan oleh Ming Jia Yuan. Ibunya selalu mengatakan kalau Jun adalah masa depan klan Guaiwu. Karena itu dia selalu mendapatkan banyak cinta dari ibunya.

Tapi suatu hari di malam yang dingin, saat dia melewati pohon willow besar di tepi danau. Disana dia melihat seorang anak yang jauh lebih muda darinya duduk dibawah pohon sembari memakan satu roti. 'Siapa anak itu? Kenapa dia disana sendirian?' pikir Jun.

Tiba tiba muncul beberapa orang berpakaian serba hitam dengan senjata di tangan mereka.

"Ah!? Awas＿"

Slash jrat jrat

Bahkan tanpa bergerak satu inci dari tempatnya, anak itu membunuh orang orang berpakaian hitam dalam sekejap.

Jun terbelalak melihat itu, 'Apa? kapan dia menyerang? Itu sangat cepat sampai aku tidak bisa melihat gerakannya.'

Sejak malam itu, Jun tahu kalau dia bukan satu satunya yang berbakat. Dia diam diam memperhatikan anak itu. Saat siang hari anak itu akan bersembunyi seperti tikus di tempat tempat yang jarang di datangi orang. Dan saat malam dia akan diam diam mengambil roti dan susu di dapur, lalu membawanya ke bawah pohon willow untuk memakannya disana. Dan setiap malam akan selalu ada assassin yang datang untuk mengambil nyawanya.

Setiap hari Jun memperhatikan anak itu, membuatnya tergerak untuk bicara dengannya.

"Siapa namamu?" tanya Jun, karena setiap memperhatikannya dia jadi penasaran dengan nama dari anak itu.

Sepertinya anak itu agak kebingungan ada yang mengajaknya bicara. Dia menengok kanan dan kirinya. Dia berdiri sembari mendongak ke atas, karena saat itu Jun setinggi anak laki laki tujuh belas tahun dan Zhen sekecil bocah tiga tahun. "Aku, Ming Jia Zhen!?" jawabnya.

Tentu saja Jun kaget mendengar ada nama 'Ming Jia' pada awal namanya itu artinya dia adalah dari keturunan Ming Jia Yuan. Taoi anak itu sepertinya tidak tahu apa arti dari memiliki nama Ming Jia di namanya. "Aku…"

"Ming Jia Jun, anak dari istri pertama. Dan seorang keturunan langsung dari pemimpin klan. Zhen juga keturunan langsung." ujarnya dengan senyum lebar memperlihatkan gigi susunya yang mulai tanggal.

Lagi lagi Jun terdiam dengan kata kata Zhen. "……kau juga, keturunan langsung?" tanya Jun.

"Benar!? Ibu bilang Zhen keturunan langsung!? dan semua orang harusnya menghormati Zhen, tapi sepertinya ibu bohong. Semua orang ingin membunuh Zhen entah itu siang atau malam. Jadi, kakak kesini juga untuk membunuh Zhen?" tanya anak itu yang seketika berubah. Auranya berubah menjadi sangat ganas dan mencekam.

Meskipun tidak ingin mengakui ini, tapi anak kecil yang jauh lebih muda darinya ini memiliki kekuatan yang setara dengannya. Jun tahu dengan melihat ketebalan Qi yang menyelimuti tubuhnya. Di tambah lagi di umur semuda itu. Lalu, dia merasakan perasaan yang aneh.

 Perasaan saat seseorang tidak terima kalau ada orang lain yang lebih hebat darinya. 'Apa ayah tahu keberadaan Zhen? Sepertinya dia tidak tahu. Tunggu kalau dia tahu bisa saja…Aku harus membereskannya＿Tidak, apa yang kupikirkan?! Bagaimanapun dia masih kecil. Dan tanpa kubereskan pun pasti ada orang lain yang membereskannya.'

"Tidak, aku bukan salah satu orang yang ingin membunuhmu."

Mendengar jawaban Jun membuat Zhen berpikir keras. Ini baru pertama kalinya ada seseorang yang tidak ingin membunuhnya. "Kalau begitu, apa kakak pernah bertemu dengan ayah?" tanya Zhen. Karena Jun terlihat bebas, pasti pernah bertemu dengan Ming Jia Yuan. Jika dia pernah bertemu dengan Ming Jia Yuan, maka Zhen bisa memintanya untuk bertemu dengan＿

"Tidak, aku juga tidak pernah bertemu dengan ayah." jawab Jun.

Zhen menatap curiga pemuda di depannya, "Benarkah?" tanya Zhen.

"Ya, ayah tidak pernah menunjukkan wajahnya ke luar dan hanya ada didalam ruangannya. Hanya beberapa orang kepercayaan saja yang diperbolehkan masuk bertemu dengannya." jawab jun. Itu memang benar bahwa Ming Jia Yuan tidak pernah keluar dari ruangannya, tapi bukan berarti tidak pernah menunjukkan wajah ke keluarga sendiri.

Anak kecil didepannya jadi diam seribu bahasa. Dia terus menatap tanah setelah mendengar jawaban darinya.

"Jika kau sudah selesai bertanya aku akan pergi." ujarnya berjalan meninggalkan Zhen sendirian di bawah pohon willow.

"Kenapa…kau berbohong?" tanya Zhen lirih

Jun berhenti sejenak, "………aku tidak berbohong."

Dan suatu hari, anak itu tidak pernah terlihat lagi dimanapun. Mau itu saat malam maupun siang.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...