NovelToon NovelToon
Getaran Cinta

Getaran Cinta

Status: tamat
Genre:Tamat / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi / Dijodohkan Orang Tua
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: KENZIE 7 store PONOROGO

Raline dijodohkan dengan pria pilihan ayahnya demi baktinya pada orang tua. Konflik muncul setelah Raline bisa menerima dan mulai mencintai suaminya. Perselisihan dengan mertua dan ipar serta mantan Raline pun hadir.

Akankah pernikahan mereka yang diawali dengan perjodohan dapat berjalan dan berakhir bahagia?

.....

Hai kak, ini karya pertama saya. Mohon dukungannya ya kakak2 semua. Salam hangat


Hai, kak. Ini adalah karya pertam saya. Mohon dukungannya ya kakak2 semua. Salam dari Ponorogo

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon KENZIE 7 store PONOROGO, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Perlakuan Manis Devan

Setelah keluar dari hotel, pasangan pengantin baru itu pun memutuskan untuk sarapan di hotel dahulu.

"Setelah ini kamu mau kemana Al?" Tanya Devan.

"Aku tidak tahu tempat wisata disini. Jadi aku ikut saja." Jawab Raline.

Akhirnya Devan memutuskan untuk membawa Raline pergi ke pusat perbelanjaan. Karena perempuan paling suka berbelanja, termasuk ibu dan adik perempuannya.

Mereka menuju STAN pakaian. Raline hanya melihat-lihat saja tanpa minat untuk membeli baju. Karena bajunya sendiri sudah lumayan banyak.

"Pilihlah yang kamu suka." Ucap Devan.

"Tidak usah Dev. Baju-bajuku sudah banyak. Lebih baik kita lihat-lihat saja ya." Tolak Raline.

"Hmm baiklah. Apapun maumu."

Mereka pun akhirnya hanya melihat-lihat tanpa ada keinginan untuk membeli sesuatu.

Setelah lelah seharian jalan-jalan, mereka memutuskan kembali ke hotel. Karena hari juga sudah beranjak senja.

"Kita makan dulu atau mau istirahat dulu heum." Tanya Devan.

"Aku mau istirahat aja Dev. Rasanya kakiku sudah penat."

Tak lama duanya sudah tiba di depan kamar hotel. Mereka langsung melesak masuk kedalam.

Raline memutuskan untuk mandi terlebih dahulu sebelum dia tidur sejenak. Rasanya, badannya sudah sangat lengket denga keringat.

Sedang Devan, menyempatkan sejenak untuk mengecek kondisi perusahaannya.

☘️☘️☘️

Malam pun tiba. Raline tampak nyenyak sekali tidurnya membuat Devan tidak tega untuk membangunkannya.

Namun, mengingat ini sudah waktunya jam makan malam, akhirnya Devan pun membangunkan Raline.

"Bangunlah Al, ini sudah waktunya makan malam." Raline pun hanya menggeliatkan badannya. "Dia benar-benar kelelahan rupanya. Baiklah, sebaiknya aku pesan saja." Gumam Devan pelan.

Devan pun memilih untuk melakukan room service. "Lebih baik makan malam di kamar saja. Sambil menunggu Raline bangun." Ujarnya.

Tak lama setelah Devan menelpon pihak restauran hotel, seorang order-taker pun mengetuk pintu untuk mengantar makanan yang telah dipesan Devan.

Tepat setelah itu, Raline pun terbangun karena mencium aroma wangi dari makanan yang dipesan Devan tadi.

"Sudah bangun Al? Ayo makan dulu. Sudah aku pesankan makanan nih. Kamu pasti lapar kan?" Ucap Devan dengan lembut.

Ya, Devan memang sangat lembut dan romantis. Sangat jauh berbeda dengan Alan. Meski Alan juga romantis, tapi tidak sebaik Devan.

'Ah~ Lama-lama aku bisa jatuh cinta pada suamiku. Eh!!!' Batin Raline. 'Tapi tidak ada larangan untuk jatuh cinta pada suami sendiri bukan?' Begitulah pemikiran Raline.

Dia merasa sangat dimanjakan dan diratukan oleh Devan. Membuat Raline sedikit demi sedikit merasakan kenyamanan.

"Buruan Sayang~ Keburu dingin nanti."

Lihatlah, dia bahkan tidak pernah meninggikan suaranya di depan Raline.

"Ah i-iya." Ucap Raline gugup. 'Kenapa aku jadi gugup? Masa iya semudah itu aku jatuh cinta padanya?'

Raline pun duduk disamping Devan. Mereka menikmati makan makan dengan tenang sambil sesekali Devan melirik ke arah Raline.

Merasa diperhatikan oleh Devan membuat Raline sedikit gugup. "Ada apa?" Tanya Raline penasaran.

"Tidak. Hanya mengagumi keindahan Sang Pencipta." Goda Devan pada istrinya.

'Uhukk Uhukk'

Digoda sedemikian rupa membuat Raline tersedak makanannya. Dengan cepat Devan memberikan gelas berisi air putih kepada Raline.

"Kamu tidak apa-apa Sayang?" Bahkan telinga Raline sudah terbiasa dengan panggilan sayang yang Devan ucapkan. Rasanya berbeda dengan yang diucapkan Alan. Terdengar lebih manis ketika yang mengucapkan itu adalah Devan.

"Aku tidak apa-apa." Jawab Raline sekenanya setelah menghabiskan setengah gelas air putih.

"Makanlah lagi kalau begitu. Aku sudah selesai." Ucap Devan kemudian beranjak menuju kamar mandi.

"Kenapa dia suka sekali membuatku sport jantung?" Gumam Raline pelan. "Dengan A' Alan saja tidak seperti ini rasanya." Lanjutnya lagi.

Setelah selesai makan, Raline juga menuju kamar mandi untuk membersihkan diri.

Karena dia habis bangun tidur, jadinya jarum jam sudah menunjukkan angka sembilan, Raline memilih keluar hotel untuk jalan-jalan sebentar.

Devan yang sudah berbaring di tempat tidur pun merasa heran karena Raline memakai sweater hoodie dan juga celana panjang. "Kamu mau kemana malam-malam begini Al?" Tanya Devan kemudian.

"Aku belum mengantuk lagi jadi aku pengen jalan-jalan sebentar." Jawab Raline.

Melihat itu, Devan pun memutuskan untuk berganti pakaian hendak menemani Raline jalan-jalan malam.

☘️☘️☘️

Disinilah mereka kini berada. Berjalan ditepi pantai yang ada di belakang hotel.

"Boleh aku tanya sesuatu Al?" Ucap Devan memecah kesunyian diantara mereka.

"Tanyakanlah...!"

"Waktu kemarin kamu di kamar Rizal ngapain?"

Raline pun memicingkan matanya. "Bukannya sudah kukatakan kalau dia menarik ku ke kamarnya dan hampir melecehkanku." Jawab Raline dengan nada suara yang sedikit tinggi.

Dengan Devan menanyakan lagi kejadian kemarin, bukankah itu sama artinya Devan tidak mempercayai ucapannya? Dan juga itu membuat luka trauma Raline sedikit terbuka kembali.

"Maafkan aku ya Al. Aku tidak bermaksud-..."

Raline pun memotong ucapan Devan. "Tapi kamu seakan-akan tidak percaya padaku Dev." Protes Raline.

Raline pun berjalan cepat dan meninggalkan Devan sendirian. Hatinya pun teramat sakit atas perkataan Devan barusan.

"Dasar, laki-laki semuanya sama saja. Lebih mempercayai apa yang dilihatnya daripada apa yang dikatakan korbannya." Gumam Raline sambil menghapus airmatanya. "Disini akulah korbannya bukan adiknya itu."

Devan berlari kencang untuk mengejar Raline. Dia harus secepatnya meminta maaf. Dia tidak ingin hubungan yang sudah sedikit dekat ini berakhir renggang lagi.

☘️☘️☘️

Di dalam kamar, Raline duduk di tepi ranjang sambil sesenggukan.

Devan pun menghampiri Raline dan berjongkok di depan Raline. "Maafkan aku Sayang. Aku percaya padamu. Tadi aku hanya asal bicara. Maaf ya!"

"Aku pikir, kamu benar-benar membelaku Dev. Nyatanya tidak. Kamu meragukanku hiks."

Tanpa pikir panjang lagi, Devan pun langsung memeluk Raline untuk menenangkannya. "Sstt~ Iya aku percaya padamu tanpa syarat. Sudah ya jangan menangis." Ucap Devan.

Raline pun mengangguk dalam dekapan Devan. "Besok aku mau jalan-jalan ke taman, boleh?" Ucapnya seperti anak kecil yang habis dibujuk karena tidak dibelikan sesuatu oleh ibunya.

Dalam hati Devan tertawa dengan tingkah lucu Raline. 'Persis anak kecil yang sedang merajuk. Lucu sekali.' Tentunya Devan hanya mampu membatin. "Baiklah Sayangku."

Sadar akan tingkahnya yang seperti anak kecil yang tengah merajuk, Raline pun melengos dan melepaskan pelukannya Devan. Kemudian membaringkan dirinya memunggungi Devan.

'Lucu sekali.' Batin Devan lagi.

Devan juga ikut berbaring disamping Raline. Melihat Devan sudah berbaring, Raline pun berbalik lagi. Devan hanya mampu tersenyum dengan tingkah lucu istrinya itu.

'Semoga kamu segera mencintai diriku sebagaimana aku yang juga telah jatuh cinta pada pandangan pertama.' Harap Devan.

Tak lama kedua pasangan pengantin baru tersebut pun telah menyelami alam mimpi yang indah. Dan tanpa sadar keduanya tidur dalam keadaan berpelukan mesra.

🌼🌼🌼🌼🌼

Bab 6 nya sampai disini dulu ya man teman. Jangan tanya kapan unboxing nya ya. Disini Raline belum bisa mencintai devan. Jadi dia belum bisa menyerahkan dirinya pada devan.

Author usahakan setidaknya setiap hari bisa update satu bab. Syukur-syukur bisa update dua bab.

baiklah kalau begitu, terima kasih tak lupa saya ucapkan bagi yang sudah mendukung karya saya yang masih jauh dari kata sempurna ini.

Mohon dukungannya terus dengan cara like, komen dan jadikan favorit ya reader sayang.

Sekian. Salam kenal dari bumi reog Ponorogo #DeepBow 😘💋

1
jumrotun chasanah
Lanjut lagi kak.. Critaanyaa ng ambang gitu. 😔
OkitaNiken
Sedihh banget si Raline
tefa(♡u♡)
Aku yakin ceritamu bisa membuat banyak pembaca terhibur, semangat terus author!
AKB: terima kasih kak /Kiss/
total 1 replies
NotLiam
❤️ Hanya bisa bilang satu kata: cinta! ❤️
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!