NovelToon NovelToon
Sang Pelindung (Volume 1)

Sang Pelindung (Volume 1)

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Reinkarnasi / Sistem / Menyembunyikan Identitas
Popularitas:6.7k
Nilai: 5
Nama Author: Lotzer

Pada Volume pertama novel ini menceritakan tentang seorang pria biasa yang tewas ditembak oleh sekelompok preman karena berusaha melawan mereka.

Setelah Pria itu tewas dia dipanggil oleh seorang dewi, karena sang Dewi itu merasa terharu karena pria itu tewas dengan cara yang mulia dia memberikan kesempatan kedua kepada pria itu untuk hidup.

Karena tekadnya yang mulia itu sang dewi memberi pria itu sebuah kekuatan sebelum pria itu bereinkarnasi ke dunia yang berbeda, lalu setelahnya sang dewi mereinkarnasi jiwa pria itu ke tubuh seorang bayi yang baru lahir dari pasangan bangsawan yang memiliki tingkat terendah.

Dan dari sinilah kisah pria itu kembali dimulai.

CATATAN : PROSES REVISI BARU SAMPAI BAB 2

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lotzer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Persiapan

"Sekarang aku sudah memahami semua fungsi skill yang ada pada layar hologram ini" Ucap Alaric sambil melihat layar hologram itu, "Andai saja aku bisa mengatur hologram ini tanpa menyentuhnya, itu pasti akan sangat berguna nantinya" Imbuhnya.

Lalu Alaric terdiam sejenak "mengapa aku tidak mencobanya" Ucap Alaric sambil mencoba membayangkan bahwa dia sedang menyentuh layar hologram itu lalu mengurangi semua poin peningkatan yang sudah terpakai, dan benar saja layar hologram itu bereaksi dan sekarang Alaric memiliki dua poin peningkatan yang belum terpakai.

"Hahahaha Ini sangat keren" Ucap Alaric sambil membuka tutup layar hologram itu tanpa menyentuhnya.

Beberapa hari kemudian bulan 11 atau bulan monster akhirnya tiba...

Di sebuah ruang makan di dalam rumah Melvil semuanya berkumpul dan duduk di tempat mereka masing-masing sambil menyantap hidangan yang sudah disediakan oleh para pelayan rumah Melvil.

"Sayang besok adalah bulan monster, apakah besok kamu akan pergi ke tembok perbatasan?" Tanya Cecilia kepada Melvil.

"Ya tentu saja sayang, aku harus membantu para warga dan yang lainnya untuk mengalahkan para monster yang akan menyerang desa" Jawab Melvil.

"Hohoho besok adalah bulan monster, ini adalah kesempatan yang bagus untukku mencari poin peningkatan" Ucap Alaric dari dalam hatinya.

"Ayah, bolehkah aku ikut ke tembok perbatasan untuk membantu ayah mengalahkan beberapa monster?, mungkin itu akan sangat berguna untuk latihan ku" Ucap Alyva.

"Karena sekarang umurmu sudah 13 tahun ayah akan mengizinkan kamu untuk ikut ayah ke tembok perbatasan, tapi kamu harus berada di barisan paling belakang" Ucap Melvil.

"Sayang, bukankah itu akan sangat berbahaya?" Ucap Cecilia dengan rasa khawatir.

"Tidak apa, nanti aku akan meminta para pengawal untuk fokus menjaga Alyva saja" Ucap Melvil dengan tenang.

"Hah Wanita kecil ini mendahului ku, sebaiknya aku juga menawarkan diriku untuk melawan para monster itu" Ucap Alaric dari dalam hatinya

"Ayah apakah aku juga boleh ikut? Saat aku berkunjung ke rumah nenek dia bilang padaku untuk sekali-kali ikut ke tembok perbatasan untuk mempelajari beberapa hal, dan aku juga telah diberi sebuah perisai dan belati oleh nenek, dan aku rasa itu sudah cukup untuk melindungiku" Ucap Alaric dengan semangat.

"Hmmm... Permintaan Nenek ya? Baiklah ayah juga mengizinkan Alaric untuk ikut, dan sama seperti Alyva kamu juga akan berada di barisan paling belakang, dan ayah juga akan meminta para pengawal untuk menjaga kalian" Ucap Melvil dengan sedikit rasa khawatir.

"Karena kalian sangat ingin pergi ke tembok perbatasan aku tidak bisa berkata apa-apa, tapi kalian harus waspada dan sangat berhati-hati saat sudah berada di sana" Ucap Cecilia dengan nada pasrah.

"Dan untuk ayah, jika sesuatu terjadi kepada anak-anak aku tidak akan memaafkanmu sebelum kamu tidur di luar selama satu tahun" Imbuhnya.

"Baiklah sayang" Ucap Melvil dengan nada lemas.

"Horeee..." Sorak gembira Alaric dan Alyva

Setelah percakapan itu mereka semua melanjutkan makan malam mereka dengan tenang, dan beberapa jam kemudian pagi hari akhirnya tiba dan seperti biasa keluarga Melvil berkumpul di ruang makan saat pagi hari untuk sarapan.

"Ayah kapan monster-monster itu akan menyerang?" Tanya Alaric.

"Monster-monster itu akan menyerang saat matahari terbenam dan hari mulai gelap nak" Jawab Melvil.

"Ayah, apakah monster-monster itu terlihat menyeramkan?" Tanya Alyva.

"Saat awal bulan monster yang datang untuk menyerang desa hanyalah hewan-hewan buas biasa seperti kawanan serigala atau babi hutan, akan tetapi saat menjelang akhir bulan monster-monster yang datang untuk menyerang desa akan semakin menyeramkan" Ucap Melvil

"Oleh karena itu hari ini ayah mengizinkan kalian untuk ikut ke tembok perbatasan, akan tetapi saat pertengahan bulan nanti ayah meminta kalian untuk diam saja di rumah karena situasi di tembok perbatasan akan semakin berbahaya" Imbuhnya.

"Baik Ayah" Ucap Alyva dan Alaric.

Beberapa menit kemudian akhirnya keluarga Melvil menyelesaikan sarapannya dan setelah itu Melvil mengatakan "Alyva, Alaric sebaiknya kalian bersiap-siap untuk berangkat, kita harus pergi ke tembok perbatasan lebih awal" Ucap Melvil kepada Alaric dan Alyva yang masih terduduk di kursi mereka.

Dan Setelah mengatakan itu Melvil terlihat berjalan ke ruang kerjanya didampingi Cecilia, lalu Alyva dan Alaric juga terlihat berjalan ke lantai atas menuju ke kamar mereka masing-masing untuk bersiap-siap.

Beberapa menit kemudian setelah bersiap-siap mereka semua berkumpul di ruang tengah sambil mengenakan beberapa perlengkapan perang, kecuali Cecilia.

Melvil terlihat mengenakan zirah besinya dengan sebuah pedang panjang yang terlihat menggantung di pinggangnya.

Lalu Alyva terlihat sedang mengenakan zirah kulit dengan pedang berukuran sedang yang menempel di punggungnya.

Lalu Alaric di tangan kanannya terlihat sudah terpasang sebuah perisai kayu yang berukuran setengah dari badannya lalu terlihat juga sebuah belati kecil yang tertempel di punggungnya.

"Ayah ini bukankah ini masih pagi? Ayah bilang monster-monster itu akan menyerang desa saat malam hari" Tanya Alaric.

"Para monster-monster itu memang akan menyerang saat malam hari, akan tetapi ayah perlu mengecek kesiapan para tentara dan pertahanan tembok perbatasan lebih awal" Jawab Melvil.

Setelah semua persiapan selesai mereka semua berjalan menuju pintu keluar, dan setelah sampai di pintu keluar terlihat ada tiga kuda dan empat tentara yang sedang bersiaga di luar rumah Melvil.

"Alyva, Alaric kedua tentara ini akan menjaga dan menemani kalian selama di tembok perbatasan, dan tolong jangan membuat mereka kerepotan dengan ulah kalian" Ucap Melvil

"Aku minta tolong kepada kalian untuk menjaga anak-anakku dengan baik" Ucap Melvil kepada kedua tentara itu.

"Baik Baron Melvil" Ucap serentak kedua tentara itu.

Setelah itu Melvil, Alyva, dan Alaric masing-masing menunggangi seekor kuda, khusus Alyva dan Alaric masing-masing dari mereka menunggangi kuda bersama dengan satu tentara, dan dua tentara lagi akan tetap berjaga di rumah untuk menjaga Cecilia.

Setelah itu mereka berangkat dengan kuda mereka ke arah tembok perbatasan yang berada cukup jauh di ujung desa sambil melambaikan tangan mereka ke arah Cecilia yang tengah berdiri di depan pintu rumah mereka.

"Ayah, Alyva, dan Alaric Berhati-hatilah, ibu akan mendoakan kalian dari rumah" Ucap Cecilia sambil melambaikan tangannya juga.

Selama di perjalanan mereka bertiga disambut dengan sangat baik oleh para warga desa dan Melvil juga terlihat menyapa seluruh warga desa dengan sangat baik, dan karena sifatnya itu Melvil telah menjadi sosok kepala desa yang sangat disukai oleh para warganya.

Beberapa menit kemudian akhirnya mereka sampai di tembok perbatasan, dan setelah sampai di tembok perbatasan semua orang terlihat sangat sibuk karena harus mengurus beberapa hal yang perlu disiapkan selama bulan monster itu.

1
Aisyah Suyuti
seru
MR: Terima kasih Kak, mohon maaf jika masih terdapat banyak kata-kata atau kalimat yang masih sulit untuk dipahami /Pray/
total 1 replies
Jackie chen
Ini chapter terbaik sih menurut gw
MR: Gk main film?
total 1 replies
Vemas Ardian
crot😭 astaghfirullah
MR: Serigala : aku crot...
total 1 replies
Agung M
Di awal agak ngebosenin tapi makin kesini makin menarik ceritanya
MR: Terima kasih telah membaca /Pray/
total 1 replies
Agung M
Lanjut Thor
MR: Ditunggu ya ka, Terima kasih /Pray/
total 1 replies
Yoihoi Yoi
Tapi itu malam
MR: segera bang
Hioshi: revisi ulang
total 3 replies
MR
Terima kasih telah membaca /Coffee/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!