NovelToon NovelToon
She'S Become Untouchable

She'S Become Untouchable

Status: tamat
Genre:Tamat / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:1M
Nilai: 4.8
Nama Author: Ratna Jumillah

Amora Tithania Genovieve atau sering di panggil Mora, telah mati karena pembulyan yang di terimanya di sekolah.
Tiba - tiba sosok jiwa bergentayangan yang kebetulan bernama Mora juga, masuk kedalam tubuh Mora yang mati.

Mora yang kembali hidup itu akhirnya bertekad untuk membalaskan dendam atas pembulyan yang di terima oleh Mora yang telah mati, sebelum dia membalaskan dendamnya sendiri.

Akankah orang - orang sadar bahwa Mora bukanlah Mora?? Dan bisakah Mora mendapatkan keadilan atas Mora yang sudah mati?

BACA A GIRL ENTANGLED IN MEMORIES, untuk mengikuti kisah ini dari awal.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ratna Jumillah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

EPS. 7. Tiba waktunya membalas.

Singkat cerita malam pun tiba, Mora sudah duduk dengan manis di meja makan bersama Aby dan Roseline. Mora memperhatikan gerak gerik Roseline yang berada di depannya, dan merasa heran.

'Dia adalah adik ipar papanya Mora, tapi kenapa dia selalu berdandan berlebihan begitu? Bahkan jika aku ingat - ingat, dari gestur tubuhnya seolah dia mencari perhatian papanya Mora.' Batin Mora.

'Tidak mungkin, jangan bilang dia tertarik dengan kakak iparnya sendiri.' Batin Mora lagi.

Semakin Mora memikirkannya dia semakin merasa geli dengan Roseline, sepasang anak dan ibu itu sepertinya memiliki ambisi yang sama, yaitu ingin menjadi penguasa rumah itu.

Sampai akhirnya Andreas pulang, dan Roseline langsung bangun dari duduknya untuk menyambut Andreas.

"Kakak, berikan tasmu padaku." Ujar Roseline, bahkan Roseline menyunggingkan senyumnya.

"Kamu tidak perlu terus melakukan ini, Rose." Ujar Andreas.

"Iya, hanya saja.."

"Papa benar, bibi Rose. Itu bukan tugasmu, tapi tugas istri papaku yaitu mamaku." Ujar Mora memotong ucapan Roseline.

"Mamamu sudah tiada, Mora. Bibi hanya membantu papamu saja." Ujar Roseline.

Dan saat itu Andreas menjadi diam, ucapan Roseline menyentil hatinya.

"Bagaimana bisa bibi berkata seperti itu tentang mamaku? mamaku memang telah tiada, tapi paman juga sudah tiada. Mengapa bibi seakan tidak memikirkan paman yang sudah di surga?" Ujar Mora.

Roseline menjadi pias sekarang, dia kelepasan berbicara tanpa berpikir panjang.

"B- bukan.."

"Mungkin di hati bibi paman sudah tidak ada artinya lagi, tapi setidaknya hormatilah dia bi." Potong Mora lagi, Mora tidak memberikan kesempatan Roseline beralasan.

Andreas akhirnya duduk di kursi dengan wajah sedih yang di sembunyikan, tapi Mora tahu bahwa Andreas masih sangat mencintai ibunya Mora, terbukti Andreas bahkan tidak menikah lagi sejak kepergian istrinya itu.

'Satu yang harus aku tau, yaitu alasan dua perempuan tidak jelas ini tinggal di sini.' Batin Mora.

"Ayo makan." Ujar Andreas.

Mora membuka piring milik Andreas dan dia yang menyiapkan makanan Andreas, Andreas terkejut melihat Mora yang kini tidak lagi takut - takut kepadanya, dia pun tersenyum.

"Papa, silahkan makan." Ujar Mora.

"Terimakasih, nak." Ujar Andreas.

"Mora, kamu lupa papa tidak lagi makan yang banyak kolesterol?" Aby mulai menunjukan sisi paling tahu nya.

"Oh ya? Yahh... Padahal aku meminta bibi untuk memasak makanan kesukaan papa dan mama dulu." Ujar Mora memasang wajah sedih.

Aby merasa menang melihat itu, dia diam - diam tersenyum mengejek Mora dalam hati.

"Tidak apa - apa, sesekali makan juga tidak masalah, ayo kita makan." Ujar Andreas sembari mengusap kepala Mora.

Mora pun langsung tersenyum manis mendengarnya, Mora tahu dari ingatan Mora asli, papanya itu dulu sangat menyayanginya, hanya saja sekarang dia harus ekstra keras untuk mendapatkan kembali papanya itu.

Aby yang mendengar itu tidak percaya dengan apa yang baru dia dengar dan lihat, biasanya Andreas akan berpihak padanya dan berakhir memarahi Mora, tapi sekarang..

'Apa yang terjadi, kenapa aku merasa Mora semakin berani sekarang?' Batin Aby geram.

Tak menyerah, setelah makan malam berlangsung, Aby dengan sengaja menggeser air minumnya ke sisi Mora agar Mora menyenggolnya dan tumpah. Tapi Mora melihat itu dan dia hanya tersenyum kecil saja.

Aby masih terus menggeser air minumnya sedikit demi sedikit, Mora tahu itu sudah waktunya Aby beraksi jadi dia tiba - tiba dia menginjak kaki Aby dan berakhir Aby lah yang menyiram Mora.

"Aduh!" Mora langsung bangun dari duduknya karena pakaiannya basah.

"M- Mora, maaf aku tidak sengaja." Aby panik, padahal niatnya ingin membuat Mora menumpahkan air padanya agar Mora di marahi Andreas, tapi malah dirinya yang menumpahkan air ke tubuh Mora.

"Aby, kenapa kamu ceroboh sekali nak." Ujar Roseline, menegur.

"Aku tidak sengaja ma, Mora maafkan aku." Ujar Aby.

"Tidak apa - apa, aku bisa ganti baju." Ujar Mora dia tidak marah sama sekali.

Tapi Andreas tidak menegur Aby, karena bagaimanapun dia bukan papa Aby jadi dia tidak memiliki hak untuk menegur.

"Papa aku sudah selesai makan, aku akan ke kamarku." Ujar Mora.

"Ya, nak. Bibi akan bawakan buah untukmu nanti." Ujar Andreas.

"Tidak usah, pa. Aku akan langsung belajar karena besok aku akan masuk ke sekolah." Ujar Mora.

"Baiklah kalau begitu." Ujar Andreas.

Mora pun berjalan pergi dengan senyum tipis di bibirnya, malam ini dia lagi - lagi menang dari Aby. Aby yang melihat itu pun menjadi geram, dan ketika dia menatap Andreas, Andreas seakan membuang muka lalu dia juga ikut bangun.

Andreas tidak suka orang ceroboh, teledor, dan tidak tepat waktu. Jadi melihat kejadian tadi itu sudah membuatnya kesal sebenarnya.

"Astaga, aku tidak percaya aku bermain sandiwara konyol untuk menghadapi gadis belia." Gumam Mora ketika sampai di kamarnya.

Karena sebelumnya dia selalu membunuh tanpa lebih dulu bertanya atau memberi kesempatan lawannya untuk mengucapkan kata terakhir.

"Tapi seru juga." Kekehnya.

Mora mengunci pintu kamarnya setelah lebih dulu memasang tanda Dilarang mengganggu di depan pintu kamarnya. Mora lalu masuk kedalam kamar mandi dan melihat pantulan wajahnya di cermin, lalu kemudian dia menghembuskan nafas.

"Maaf Mora, aku akan mengubah penampilanmu. Mari kita buat mereka yang sudah menindasmu menjadi mati kutu dengan kamu yang baru." Gumamnya pada cermin.

Mora kemudian mengambil gunting dan lalu dia menggunting rambutnya. Dia menggunting sana dan menggunting sini dengan wajah serius sampai ekspresi wajahnya menjadi sangat lucu.

Aby di luar kamar Mora ingin mengetuk namun dia membaca tulisan di depan pintu Mora, jadi dia mengurung niatnya untuk mengetuk.

"Cih! Sok - sokan belajar giat, toh besok ujung - ujungnya dia akan menjadi bahan rundungan lagi." Aby berucap dengan sinis.

"Mora - Mora, dasar bodoh!" Gumam Aby lagi lalu pergi.

Tak lama Aby pergi, Andreas juga tampak menghampiri kamar Mora. Dia juga mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu kamar Mora setelah melihat tanda di pintu kamar Mora.

'Dia sedang belajar, sudahlah..' Batin Andreas, lalu dia juga pergi dari depan kamar Mora.

Dan setelah ber jam - jam Mora melakukan ini dan itu di kamar mandi, kini Mora tampak keluar dari kamar mandi dengan rambut yang di bungkus handuk. Mora kemudian berdiri di depan meja rias dan membuka handuk di kepalanya lalu mengibaskannya.

Tampaklah Mora yang berbeda dengan Mora yang sebelumnya, Mora memangkas rambutnya menjadi Layer panjang dan tidak lupa dia menambahkan poni tipis sebagai pemanis.

"Wah.. Lihat dirimu Mora, kamu bagai berlian yang baru saja di cuci dari lumpur." Gumam Mora pada dirinya sendiri.

Mora mengeringkan rambutnya dan semakin terlihat perbedaan Mora yang sebelum dan sesudah di potong rambunya. Tidak ada lagi kesan culun atau lugu, yang terlihat adalah Mora yang mengagumkan dan cantik dengan wajah dinginnya.

"Siap bertempur, Mora?" Gumamnya dengan senyum dingin.

Dan keesokan harinya..

Mora sengaja tidak ikut sarapan dengan yang lainnya, Aby lebih dulu berangkat dan barulah Mora turun. Andreas juga sudah tidak ada di rumah, Roseline juga entah sudah pergi kemana.

Dan disinilah Mora berada, di loby sekolah dan keluar dari mobil dengan wajah dinginnya. Semua orang penasaran dan terkagum - kagum melihat gadis cantik yang baru turun dari mobil itu.

"Wah, murid baru." Ujar siswi lain.

Mora hanya tersenyum mendengarnya lalu dia melangkah pergi.

Dan di sisi lain sekolah itu saat ini Leah dan teman - temannya sedang mengganggu seorang gadis dengan Penampilan culun , gadis culun itu mengingatkan Mora dengan dirinya dulu ketika masih menjadi bahan rundungan Leah dan teman - temannya.

"Jawab bodoh! Kamu bisu?" Ujar Kyomi sembari menoyor dengan kasar kepala gadis itu.

"Oh, bisu? Kemari biar aku pukul supaya sembuh." Ujar Anet.

"Jangan kak, kalian kenapa melakukan ini padaku, padahal aku tidak melakukan apapun pada kalian." Ujar gadis culun itu sambil ketakutan.

"Ada, yaitu merusak pemandangan kami. Kamu jelek, menggelikan dan menjijikan. Mati saja kamu!" Ujar Leah.

"Aku juga jijik melihat kalian berempat, sampah sekolah yang menggelikan, menjijikan dan j e l e k." Sebuah suara mengalihkan mereka semua.

"Lihat apa? ayo lanjutkan, aku sedang asik merekam kalian." Ujarnya yang ternyata adalah Mora.

"Matikan ponselmu atau aku beri kamu pelajaran, bit*h!" Ujar Rubi, dia tidak mengenali itu adalah Mora.

"Oh, bagaimana caranya?" Mora menantang.

Rubi yang di tantang seketika langsung maju dan dan hendak melayangkan pukulan, namun dengan sekali tampar, ujung bibir Rubi langsung berdarah.

"Sialan!" Rubi kian marah dan hendak menyerang, tapi dengan sekali gerakan Mora membanting Rubi ke tanah lalu mencekiknya dengan kuat.

Mora tersenyum smirk lalu berkata..

"Bagaimana rasanya di banting Rubi, Sakit? Kamu ingat kamu selalu melakukan itu padaku?" Bisik Mora, seketika Rubi pias.

...TO BE CONTINUED.. ...

1
Marina Abdul
Luar biasa
Mahyuni Suanti
wkwkwwkwk🤣🤣🤣❤️
Mahyuni Suanti
aduhhhh ya ampunnn sakit mulut ku cekikiann bacanya thorrr🤣🤣🤣🤣🤣
dahsyattt author nya the best💖💖💖
Mahyuni Suanti
sumpahhhh aku bacanya sampek berderai air mata sangkin lucunya🤣🤣
bener" seruuuu ceritanya thorr💖💖💖💖
Mahyuni Suanti
seruuuuuu bangetttt😁😁🫰
Mahyuni Suanti
😍😍😍
Mahyuni Suanti
sumpahhh ngakakkk thorrr😅🤣
tapiii ini seriusss kerenn x ceritanya ada kocak" nya 😁
aku suka x thor❤️❤️
terimah kasih bnyak thor🫰❤️
Mahyuni Suanti: iya sama" thor🥰🥰
Mahyuni Suanti: ☺️❤️❤️
total 5 replies
Lii Art
Luar biasa
Miss Yeye
Keren . Tdk membosankan.
my+ng
bagusssss ceritanya 👍👍👍👍👍👍👍
Ramlah
happy ending 🤗😘🥰🫶 thanks thor baca ceritamu seperti makan permen nano nano semua rasa ada didalamnya 💯% suka
Warijah Warijah
Oh iya Thor . ini sekolah tahun berapa y. Ko ga ada cctv y..secara ini sekolah bonanavid masa g ada cctvnya 🙏
Ratna Jumillah: Ada kak, seperti yang kita tahu, sekolahnya melindungi si Leah. dan saat pembulian terjadi, itu di tempat yang nggak terpantau cctv.
total 1 replies
Ramlah
ngidam bu😅
Ramlah
bhaahahahaha
Ramlah
novel gitu loh apapun bisa saja ter jadi sesuai keinginan author nya 💯% keren 👍
Ratna Jumillah: Heheh.. Iya kak. 🤣
total 1 replies
Ramlah
🥺😭😭
Ramlah
so sweet 😍🥰😘
Ramlah
asyeekkk 😜
Ramlah
ya ya ya 😚☺️
Ramlah
🤣🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!