seorang mahasiswi yang dijodohkan dengan seorang ketua BEM oleh neneknya Ketua BEM tersebut.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon siti masulan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Cinta itu Buta
Setelah kegiatan kampus selesai mereka pulang.
Diperjalanan..
Andy mengendarai motornya dengan kecepatan tinggi.
"Sial, ternyata ketua BEM itu udah menikahi Jeny, kenapa Jeny mau sih sama ketua BEM itu" gumam Andy dalam hati sambil mengdarai motornya dengan kecepatan tinggi. Pikiran hanya memikirkan Jeny, Dia tidak memperhatikan jalanan nya.
Tiba-tiba..
"Jebreeed.." Andy mengalami kecelakaan.
Perjalanan pun menjadi ramai, banyak orang yang membantu Andy membawanya ke rumah sakit.
Kejadian ini pun sampai ke anak-anak kampus, tak terkecuali Faisal dan Jeny.
"Mas, lihat ini ada berita tentang Andy" Jeny terkejut ketika melihat ponselnya.
"Andy kecelakaan?" tanya Faisal kaget, lalu melihat layar ponsel istrinya.
"Iya mas, katanya dia tabrakan dengan truk sampah" ucap Jeny.
"Yaudah kita ke rumah sakit sekarang, kita jenguk dia" ajak Faisal.
"Iya mas, tapi aku mandi dulu ya " pinta Jeny.
"Kring..kring.." ponsel Faisal bunyi.
"Hallo sal, lo udah liat berita tentang Andy?" Jodi langsung to the point.
"Iya udah, ini gue mau ke sana sama Jeny" ucap Faisal.
"Oke, gue juga mau ke sana, Kita ketemu di rumah sakit" ucap Jodi.
"Oke" jawab Faisal singkat.
"Gue tutup telponnya ya" Jodi menutup teleponnya.
Di rumah sakit..
Andy berbaring di rumah sakit, ada beberapa anak-anak kampus yang sudah berada di dalam ruangan andy, sedang menjenguknya.
"Andy, kita pamit pulang dulu ya, semoga Lo cepat sembuh" ucap Indry. Kebetulan di sana ada Indry, Sila, Jodi, dan Linda.
Faisal dan Jeny baru datang, mereka berdua menghampiri Andy dan teman-teman nya yang akan beranjak pergi.
"Lo kalian mau pada kemana? Tanya Jeny.
"Kita mau balik jen" jawab Sila mewakili mereka bertiga.
"Kok buru-buru banget?" Tanya Jeny.
"Kita udah dari tadi kok" jawab Jodi.
"Kita pamit ya semuanya" ucap Indry. Sementara Linda tidak bersuara sedikit pun, mungkin dia masih jengkel soal status Jeny dan Faisal.
Mereka pun pergi meninggalkan ruangan tersebut.
"Kamu kok bisa sampai kecelakaan gitu Andy?" Jeny memulai perbincangan nya sambil meletakkan sebuah parsel yang di belinya bersama suaminya di jalan.
"Iya, tadi gue bawa motornya ngebut, kebetulan di belokan ada truk" jawab Andy menyesali perbuatannya.
"Hmm, semoga lo cepat sembuh" Jeny bingung mau bilang apa, mau nasehatin juga dia takut salah paham.
Selang beberapa menit, mereka pun pamit pulang.
"Sayang, kita pulang sekarang aja yuk" ajak Faisal sebenarnya dia merasa tidak nyaman berada di sana, karena dari tadi dia hanya menyimak percakapan mereka.
"Yaudah Kita pamit pulang dulu ya, semoga Lo cepat sembuh" Jeny beranjak dari kursi, dari tadi Jeny duduk di kursi samping ranjang Andy.
Namun ketika Jeny mau beranjak, tiba-tiba Andy menggenggam tangan Jeny.
"Jangan pergi dulu, temenin gue dulu sampai mamah gue datang" Andy menarik tangan Jeny.
"Deg" jantung Faisal tiba-tiba berdetak kencang, hatinya mendadak kesal, namun dia harus tetap bisa tahan, karena dia tau situasinya berbeda.
Jeny melepaskan genggaman tangan nya dari Andy, dia merasa sangat tidak nyaman, apalagi di Depannya ada suaminya.
"nyokap Lo kemana emang?" Tanya Jeny, dia berdiri di dekat ranjang Andy, lalu berpindah posisi mendekati Faisal, lalu menggandeng lengan Faisal.
"Ke luar Dulu sebentar, mau beli makanan" jawab Andy sambil melirik kesal ke Faisal.
"Yaudah kita tungguin lo sampai nyokap Lo Dateng" ucap Jeny.
"Nanti pulang dari sini Kita mampir dulu ya ke warung bakso, mas tiba-tiba pengen yang pedes-pedes" ucap Faisal sambil mengelus tangan Jeny.
"Mas ini kayak orang yang lagi ngidam aja" Jeny tertawa.
"Eh iya juga, apa mungkin mas ngidam" Faisal mengelus-elus perut Jeny.
"Sepertinya mas Faisal sengaja manasin Andy, ngidam dimana jalannya, Kita ngelakuin nya juga belum pernah" gumam Jeny sambil tersenyum.
Lalu datang sosok wanita, yang seumuran dengan mami nya Faisal.
"Oh ada tamu" wanita itu masuk sambil membawa kantong kresek berisi makanan.
"Iya Tante, Tante dari mana?" Jeny dan Faisal bersalaman, ternyata dia mamahnya Andy, namanya Salma.
"Tante abis beli makanan dari luar " ucap Tante Salma.
"Oh iya Tante, saya sama suami mau pamit ya" ucap Jeny.
"Oh Kamu udah nikah Jeny, kok Tante gak diundang?" Tanya Tante Salma. Tante Salma sudah kenal Jeny sejak Jeny SMP.
"Iya aku udah nikah, kami memang belum melakukan resepsi Tante, jadi tidak ada yang di undang " ucap Jeny.
"Oh gitu, nanti kalo mau resepsi jangan lupa Undang Tante ya" Tante tersenyum.
"Iya Tante siap" ucap Jeny sambil tersenyum.
"Yaudah kami pamit ya Tante" ucap Faisal sambil bersalaman.
"Iya makasih ya, udah jenguk anak Tante" ucap Tante Salma
"Iya sama-sama Tante, Andy cepat sembuh ya" ucap Faisal sambil melirik Tante Salma dan Andy.
"Iya aamiin, makasih ya sal, jen" ucap Andy.
Mereka pun langsung pulang.
Diperjalanan..
Faisal berhenti di depan warung bakso yang tadi di sebutin di rumah sakit.
"Mas kita jadi beli bakso nya?" Tanya Jeny lalu turun dari motor.
"Iya sayang, tadi mas kan udah bilang mau mampir " jawab Faisal.
"Kirain tadi tuh cuma mau manasin Andy aja" Jeny tersenyum malu.
"Niatnya sih tadi iya, tapi mas sekarang jadi beneran pengen, apa jangan-jangan mas beneran ngidam"Faisal menjahili istrinya.
"Dasar ngaco kamu mas" Jeny mencubit lengan suaminya, lalu bergegas menuju warung Nya.
"Sayang tungguin mas" Faisal menyusul istrinya.
"Bu Saya pesen dua porsi ya, campur" Faisal menghampiri si ibu penjual bakso nya, sementara Jeny sudah duduk di tempat makan bakso nya.
"Udah di pesen mas?" Tanya Jeny.
"Udah, lagi di buatin sama si ibunya" ucap Faisal lalu duduk di samping istrinya.
Tidak lama kemudian bakso yang di pesannya udah datang, lalu mereka menyantap nya.
Setelah selesai makan bakso, mereka berdua langsung melanjutkan perjalanan nya menuju rumahnya.
Sesampai di rumah, mereka langsung masuk kamar.
"Mas, aku mau mandi dulu ya" Ucap Jeny sambil membawa handuk.
"Iya sayang, mau ditemenin gak" goda Faisal.
"Nggak mas, aku mau sendiri " Jeny mengeraskan suara nya, karena dia sudah berada di dalam kamar mandi.
Faisal hanya tersenyum gemas terhadap istrinya.
Tak lama kemudian, ponsel Jeny bunyi, Faisal terkejut ketika melihat layar ponsel istrinya, ada panggilan masuk dari Andy.
Faisal menggulirkan layar ponselnya bergambarkan telpon warna hijau.
"Hallo Jen, gue tiba-tiba kangen banget sama lo" Andy langsung to the point saat teleponnya di angkat, sementara Faisal Hanya diam tak bersuara ketika setelah mendengar ungkapan Andy.
"Jeny kok lo diem aja, gue vidio call ya" Andy sudah bener-bener kehilangan harga diri nya, dia bisa-bisanya menghubungi perempuan yang sudah bersuami, mungkin ini yang di namakan cinta itu buta.
"Ketika Andy mengalihkan panggilan nya ke video call, Faisal pun menerima nya.
Andy kaget ketika layar ponsel yang dilihat nya bukan lah Jeny, melainkan suaminya.
"Sampai segitunya Lo menyukai istri gue, padahal udah jelas-jelas dia sudah bersuami, dimana harga diri lo sebagai laki-laki" ucap Faisal.
Andy pun merasa malu, dia langsung mematikan teleponnya. Sedangkan Faisal hanya tersenyum miris, dan juga khawatir istrinya di ambil orang.
"Mas kenapa muka nya jadi kusut begitu?" Tanya Jeny baru selesai mandi.
"Nggak kok, mas cuma mau.." Faisal menghentikan ucapannya lalu dia mendekati istrinya yang baru selesai dari kamar mandi.
"Mau apa mas?" Jeny penasaran.
"Mau peluk kamu lah" Faisal langsung memeluk istrinya. Jeny pun kaget, namun dia seneng.
"Dasar mas doyan banget peluk-peluk aku" Jeny menerima pelukan suaminya itu, lalu Jeny inisiatif mencium bibir Faisal secepat kilat. Siapa yang tak seneng jika dapat kecupan tiba-tiba dari seorang istri. Begitupun dengan Faisal, dia sangat senang sekali.
"Kamu ini, sekarang udah berani ya ngasih ciuman ke mas, mas balas loh" Faisal mencium bibir istrinya beberapa kali, Jeny pun tidak bisa berkutik, dia merasa tubuhnya terkena sengatan listrik.
Mereka pun menikmati permainan nya.