NovelToon NovelToon
Kisah Singkat Chen Huang

Kisah Singkat Chen Huang

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi Timur / Ahli Bela Diri Kuno
Popularitas:9.2k
Nilai: 5
Nama Author: DANTE-KUN

Chen Huang, seorang remaja berusia 15 tahun, menjalani hidup sederhana sebagai buruh tani bersama kedua orang tuanya di Desa Bunga Matahari. Meski hidup dalam kemiskinan dan penuh keterbatasan, ia tak pernah kehilangan semangat untuk mengubah nasib. Setiap hari, ia bekerja keras di ladang, menanam dan memanen, sambil menyisihkan sebagian kecil hasil upahnya untuk sebuah tujuan besar: pergi ke Kota Chengdu dan masuk ke Akademi Xin. Namun, perjalanan Chen Huang tidaklah mudah. Di tengah perjuangan melawan kelelahan dan ejekan orang-orang yang meremehkannya, ia harus membuktikan bahwa mimpi besar tak hanya milik mereka yang berkecukupan. Akankah Chen Huang berhasil keluar dari jerat kemiskinan dan menggapai impiannya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DANTE-KUN, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Eps 7— Kota Jinan

Saat pagi tiba, Chen Huang terbangun dengan rasa segar yang luar biasa. Tubuhnya terasa lebih ringan, kuat, dan energik. Ia mengepalkan tangan, merasakan kekuatan baru yang mengalir di otot dan tulangnya.

Ning Xue, yang juga terbangun, melompat dari tempat tidurnya. “Chen Huang! Aku merasa luar biasa!” serunya dengan penuh semangat. Ia memutar tubuhnya beberapa kali, melompat-lompat kecil, dan menari dengan gerakan spontan. “Tubuhku terasa ringan, dan aku merasa sangat kuat!”

Chen Huang tersenyum melihat Ning Xue yang begitu bahagia. Namun, ia tidak menduga gadis itu akan tiba-tiba menggenggam tangannya dan menariknya untuk ikut menari. “Ayo, Chen Huang! Kau juga pasti merasakannya, kan? Kita berhasil!”

Awalnya, Chen Huang hanya berdiri canggung, tetapi melihat Ning Xue yang penuh keceriaan, ia membiarkan dirinya terbawa suasana. Ia mengikuti gerakan Ning Xue dengan senyuman kecil di wajahnya. Dalam hatinya, ada kehangatan yang mulai tumbuh, mengisi ruang kosong yang telah lama ia rasakan sejak kehilangan keluarganya.

Di sisi lain, Ning Xue mencuri pandang ke arah Chen Huang. Dalam hatinya, ia merasa bersyukur atas kehadiran pemuda itu. Chen Huang telah memberinya tujuan baru dan rasa aman yang tak pernah ia rasakan sebelumnya. Ia sadar bahwa perasaan hangat yang mulai tumbuh di hatinya adalah sesuatu yang lebih dari sekadar rasa terima kasih. Namun, Ning Xue memilih untuk menyimpan perasaan itu dalam-dalam. Ia tidak ingin menjadi beban bagi Chen Huang yang sudah berjuang begitu keras.

Setelah beberapa saat, mereka berhenti menari dan tertawa bersama. “Kita benar-benar akan menjadi lebih kuat,” ujar Ning Xue dengan senyuman lebar.

Chen Huang mengangguk sambil menatap ke arah gunung yang tampak di kejauhan. “Ini baru langkah pertama. Masih ada jalan panjang di depan kita, Ning Xue. Tapi aku yakin kita bisa melewatinya.”

Ning Xue mengepalkan tangan dengan semangat. “Benar! Kita akan terus berjuang bersama.”

Setelah semua hal menggembirakan itu, Chen Huang dan Ning Xue dikejutkan oleh kehadiran seseorang yang tak pernah mereka bayangkan. Dari arah barat desa, seorang pria tua dengan janggut putih panjang melangkah dengan tenang. Jubah emas mewah yang dikenakannya berkilauan di bawah sinar matahari pagi, menunjukkan statusnya yang tinggi. Di belakangnya, lima pria muda yang tampak gagah mengikutinya dengan tatapan tajam, memancarkan aura kekuatan yang begitu besar sehingga udara di sekitar mereka terasa berat.

Chen Huang dan Ning Xue saling memandang dengan tatapan bingung sekaligus kagum. “Siapa dia…?” Ning Xue berbisik, suaranya bergetar.

Pria tua itu berhenti beberapa langkah di depan mereka, menatap dengan senyum tipis yang sulit ditebak maknanya. “Kalian berdua… adalah penduduk terakhir di desa ini, bukan?” tanyanya dengan suara tenang namun penuh wibawa.

Chen Huang mengangguk pelan. “Benar, Tuan. Siapakah Anda?”

Pria tua itu melipat tangannya di punggung, lalu berkata, “Aku adalah seorang pejabat tinggi dari Kekaisaran Naga Emas. Kekaisaran kami bertanggung jawab untuk menjaga stabilitas di seluruh Benua Dong, termasuk insiden seperti yang terjadi di desa kalian.”

Kata-katanya membuat Chen Huang dan Ning Xue semakin tertegun. Kekaisaran Naga Emas adalah satu-satunya kekaisaran yang menguasai Benua Dong, sebuah kekuatan besar yang bahkan sekte-sekte dan klan-klan besar segan untuk melawannya.

Pejabat itu melanjutkan dengan nada penuh penyesalan, “Aku datang untuk memastikan keadaan desa ini setelah insiden perebutan harta karun. Kekaisaran kami meminta maaf karena tidak dapat mengendalikan klan dan sekte besar yang terlibat. Mereka terlalu kuat dan sulit untuk diatur, bahkan oleh kami.”

Chen Huang mengepalkan tangannya mendengar hal itu, tetapi ia tetap berusaha menahan emosinya. Ning Xue, di sisi lain, hanya menunduk, matanya berkaca-kaca.

Pria tua itu melanjutkan, “Aku juga membawa kabar buruk. Dari penduduk desa yang mengevakuasi diri, lebih dari 90% di antaranya tidak selamat. Yang masih hidup hanyalah segelintir pemuda yang berhasil melarikan diri lebih jauh.”

Kata-kata itu menghantam Ning Xue seperti palu. Ia memejamkan mata, mencoba menahan air mata yang mendesak keluar. Chen Huang menepuk bahunya, memberikan dukungan tanpa kata.

Pejabat tua itu menghela napas panjang, lalu berkata, “Dunia ini kejam. Jika kalian ingin bertahan, hanya ada satu jalan: menjadi kuat. Berdirilah di puncak, agar tidak ada lagi yang bisa menginjak-injak kehidupan kalian.”

Sebelum pergi, pria tua itu mengeluarkan sebuah kantong kecil dari balik jubahnya. “Sebagai bentuk permintaan maaf dari kekaisaran, terimalah ini.” Ia menyerahkan kantong itu kepada Chen Huang.

Chen Huang membuka kantong itu dan menemukan 10 koin emas serta dua pil spiritual tingkat rendah. Pria tua itu melanjutkan, “Gunakanlah ini dengan bijak. Pil ini dapat memperkuat fondasi kalian. Aku harap suatu hari nanti kalian bisa menjadi orang yang layak berdiri sejajar dengan para penguasa dunia ini.”

Setelah itu, pria tua dan pengawal-pengawalnya pergi, meninggalkan Chen Huang dan Ning Xue yang masih terpaku di tempat.

Chen Huang menggenggam kantong itu erat-erat, lalu berkata kepada Ning Xue, “Ini mungkin kecil, tapi ini cukup berarti bagi kita. Kita akan gunakan ini sebaik mungkin untuk menjadi lebih kuat.”

Ning Xue mengangguk, tekad mulai muncul di matanya yang sebelumnya redup. “Aku tidak akan membiarkan hidupku bergantung pada orang lain lagi. Aku akan menjadi kuat… bersama denganmu.”

...

Setelah menerima hadiah dari pejabat tinggi Kekaisaran Naga Emas, Chen Huang dan Ning Xue memutuskan untuk segera memanfaatkan apa yang mereka miliki. Duduk berdua di dalam gubuk sederhana mereka, Chen Huang memulai diskusi dengan ragu-ragu.

“Kita sekarang punya pil spiritual tingkat rendah,” kata Chen Huang, menggenggam pil itu di tangannya. “Tapi kita tidak tahu bagaimana cara menyerap energinya. Aku pikir… kita harus membeli kitab dasar kultivasi.”

Ning Xue mengerutkan kening, berpikir sejenak. “Kitab dasar kultivasi memang penting, tapi apakah uang kita cukup? Kitab seperti itu pasti mahal, kan?”

Chen Huang mengangguk pelan. “Aku tahu, tapi ini investasi. Jika kita bisa mulai berkultivasi, pil ini tidak akan sia-sia. Lagipula, kita masih punya sedikit sisa untuk kebutuhan lainnya.”

Setelah beberapa saat mempertimbangkan, Ning Xue akhirnya mengangguk. “Baiklah, aku setuju. Tapi kita juga harus hati-hati dengan pengeluaran.”

Dengan keputusan itu, mereka pun berangkat menuju Kota Jinan.

Kota Jinan lebih hidup dari biasanya. Pedagang menjajakan dagangannya di sepanjang jalan, aroma makanan menggoda tercium dari berbagai warung, dan suara riuh percakapan memenuhi udara.

Chen Huang dan Ning Xue mulai menyusuri pasar, mencari kitab yang mereka butuhkan. Namun, Ning Xue tampaknya tidak bisa menahan rasa penasarannya terhadap suasana kota. Ia berhenti di setiap sudut, mencoba berbagai makanan kecil seperti pangsit goreng, kue manis, dan minuman rempah.

Chen Huang hanya tersenyum melihat antusiasme Ning Xue. Saat ia tengah melirik sebuah warung kitab, pandangannya tertuju pada Ning Xue yang terpaku di depan sebuah toko perhiasan kecil. Matanya berbinar saat melihat sebuah jepitan rambut berbentuk kupu-kupu dari perak.

“Kau suka itu?” tanya Chen Huang, mendekatinya.

Ning Xue sedikit terkejut, lalu menggeleng dengan canggung. “Ah, tidak apa-apa. Hanya terlihat cantik saja.”

Chen Huang tersenyum kecil. Tanpa berpikir panjang, ia mengeluarkan beberapa koin perak dari kantongnya dan membelikan jepitan itu untuk Ning Xue.

“Ini,” katanya sambil menyerahkan jepitan itu.

Ning Xue tersipu, tetapi ia menerimanya dengan senyuman tulus. “Terima kasih, Chen Huang.”

Setelah memakainya, Ning Xue terlihat semakin imut dan anggun. Chen Huang hanya tersenyum kecil, merasa sedikit bahagia di tengah semua kesulitan yang mereka hadapi.

Menjelang sore, mereka akhirnya menemukan sebuah kitab dasar kultivasi di sebuah toko yang cukup sederhana. Meski harganya lumayan mahal, Chen Huang merasa ini adalah keputusan yang tepat. Selain kitab, mereka juga membeli beberapa pakaian baru dan makanan untuk persediaan.

Ketika matahari mulai tenggelam, mereka kembali ke desa dengan hati yang lebih tenang dan penuh harapan. Di perjalanan pulang, Ning Xue sesekali menyentuh jepitan rambutnya, sementara Chen Huang memikirkan langkah mereka selanjutnya untuk memulai kultivasi.

Malam itu, di bawah cahaya bintang, mereka mulai membuka kitab yang baru saja mereka beli. Bab demi bab, mereka membaca dengan serius, mempersiapkan diri untuk langkah besar pertama menuju dunia para praktisi bela diri.

1
Abi
Kecewa
Abi
Buruk
angin kelana
tahap selanjutnya
angin kelana
mc nya brp bintang yah?
afifo maning
gassspoll thor
angin kelana
lanjut
angin kelana
cape pastinya
angin kelana
gasss jangan kendorrr
angin kelana
semangatttt...
angin kelana
lawan lawan apapun musuhnya..
angin kelana
satu pukulan
angin kelana
semangat menggapai mimpi
G Wu
Novel DRAMA ANAK ANAK 90% ,, 10% sisa nya tidak jelas,MC nya yang mana !! ???
Saodah Xiaomi
alurnya menarik, cuma bab nya pendek. dan cepat habis, harus minta up, padahal baru bab 21, hadeuh,,,,,,,,,,,,,,. mungkin lanjut bacanya seminggu lagi, agar bisa puas bacanya, jika tiap hari up nya keluar
juharto delle
Memang top author ini kalau yang namanya bikin penasaran, lanjutkan
Darotama
seiring waktu tahap demi tahap jalan cerita lebih menarik semangat thor lanjut terus
Rusdi Udi
Luar biasa
angin kelana
lanjut
angin kelana
up
angin kelana
lanjut up
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!