Alya Monica seorang korban broken home yang sedang kabur dari pengawasan Mami Papi nya.
Terjebak skandal ranjang panas dengan duda tampan yang sedang menginap di hotel yang sama dengan nya.
"Om, aku hamil" Alya.
"Aku hanya satu kali, tidak mungkin kau hamil" Luke.
"Tapi satu kali juga nusuk Om, berasa banget sakit nya" Alya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon nilam nuraeni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bondan.
Alya melepaskan wanita itu dan memilih pergi ke apartemen Melina, dan sesampai nya di sana dia di sambut dengan banyak makanan.
"Kau memasak?" tanya Alya.
"Tentu tidak, aku meminta koki di mansion keluarga ku untuk membantu memasak semua ini" jelas Melina.
Alya yang sedang memegang piring nya itu mangut-mangut saja, Dan mulai mengambil satu persatu makanan yang ada di meja bundar itu.
Melina juga ikut makan bersama Alya, keduanya makan sampai akhirnya mereka berdua kekenyangan karena terlalu banyak makan.
Setelah makan Alya membantu membereskan, dia bagian mencuci piring dan Melina membereskan meja.
"Al, aku rasa kamu terlihat berbeda hari ini" kata Melina.
"Beda apa? aku cantik?" tanya Alya.
"Bukan itu, aku rasa kaki mu sedang sakit. apa kamu jatuh?" Melina terlalu fokus melihat ke arah kaki Alya yang melangkah terlalu pelan.
Alya yang mendengar ucapan Melina seketika menegang, tentu saja jalan nya masih sangat hati-hati dan pelan karena Alya baru saja kehilangan kesucian nya.
Tapi mana mau Alya mengatakan semuanya, dia memilih bungkam untuk tidak mengatakan apa yang terjadi padanya dalam satu malam ini.
"Al, kamu tidak di tabrak kan?" tanya Melina lagi.
"Jangan berpikiran jauh, aku tidak kenapa-kenapa. jalan ku seperti ini karena aku sedang menstruasi kamu tau kan kalau menstruasi di hari pertama itu sangat sakit" terang Alya berbohong.
"Ahk pantas saja, kalau begitu kamu jangan minum es agar darah mu lancar" kata Melina.
Alya tak menjawab dan memilih mencuci piring, setelah selesai dia pergi ke kamar nya karena di apartemen itu ada dua kamar hanya saja kamar Alya lebih kecil dari kamar Melina.
Saat di kamar Alya yang merasa kepala nya pusing akibat masalah nya yang begitu rumit akhirnya tertidur.
Tok..tok..
"Almon" panggil Melina.
Tidak mendapatkan sahutan akhirnya Melina membuka pintu nya, dan saat pintu terbuka Melina melihat Alya yang tertidur.
"Dia pasti begadang tadi malam, baiklah aku juga akan istrirahat untuk siang ini" gumam Melina dan keluar dari kamar Alya.
Setelah itu Melina pergi ke kamar nya dan langsung tertidur, dan untuk Alya dia bangun karena mendengar suara pintu tertutup.
"Astaga kepala ku benar-benar sakit" Alya memegang kepalanya yang terasa pening.
Setelah di pukul dengan botol oleh Adel di club' beberapa hari yang lalu Alya selalu merasa pusing, mungkin karena luka dia bagian kepalanya belum mengering yang membuat Alya merasakan pusing terus.
Cukup lama Alya diam dan akhirnya dia kembali tidur agar Alya tidak merasa pusing kembali.
Malam nya Alya dan Melina akan pergi ke club', keduanya sudah bersiap-siap dan berpenampilan cantik.
"Kita naik mobil?" tanya Alya.
"Hem, aku sudah di bolehin bawa mobil" balas Melina.
"Orang kaya emang beda" Alya masuk ke dalam mobil dan memasang sabuk pengaman nya.
Melina tertawa kecil dan langsung melajukan mobilnya dengan kecepatan sedang.
Selang beberapa menit kedua nya sampai, Alya turun dan matanya terlihat seperti sedang mencari sesuatu.
"Nyari apa?" tanya Melina melihat gelagat Alya yang aneh.
"Nggak, ayo" Alya menarik Melina masuk ke dalam club'.
Melina agak heran tapi setelah sampai di club' keduanya langsung masuk ke dalam club'.
Mata Alya melihat ke sekeliling nya hingga dia melihat sosok yang dia cari.
"Itu dia" Alya tersenyum melihat pria yang memakai topi coboy itu.
"Mel, aku mau ke toilet dulu ya" kata Alya pada Melina.
"Beser banget kamu, ya udah sana" balas Melina yang memesan minum.
Alya langsung pergi dan membawa ponsel nya, Alya tidak berjalan ke arah toilet tapi dia berjalan ke arah pria bertopi coboy itu.
Menurut info yang Alya dapatkan jika pria itu memiliki 3 anak buah, dan mereka selalu ada bersamanya.
"Mana bodyguard nya" gumam Alya melihat ke arah pria yang sedang mabuk itu.
Dan saat sedang mencari yang mana bodyguard nya Alya tiba-tiba tersenyum, dia sangat yakin jika tiga pria yang sedang mabuk bersama tiga wanita itu pasti bodyguardnya.
Dengan santai Alya mengambil topi coboy nya dan dia berlari yang membuat perhatian pria itu langsung pada Alya.
"Hey kembalikan topi ku!" pria itu berjalan mengikuti kemana Alya membawa topi keberuntungan nya.
Alya terus jalan hingga dia memilih berhenti di tempat yang menurutnya sepi dan jauh dari keramaian.
Di tangan nya Alya sudah memegang knuckle untuk menghajar pria yang sudah barani menjual tubuhnya itu.
"Wah, ternyata seorang gadis muda" pria bernama Bondan itu tersenyum smirk.
Pikiran jahat seketika terbesit di pikiran nya, meski mabuk tapi dia tau jika Alya masih muda dan cantik.
"Ya aku masih muda bukan? apa kau akan menjual ku dengan mahal?" tanya Alya.
"Kau tau aku?" tanya Bondan.
"Hem, tentu saja. siapa yang tidak tau pria bajingan seperti mu yang menjual wanita muda yang bahkan tidak kau kenal, ahk iya jika kau lupa aku gadis yang kau jual kemarin salam kenal ya" Alya mengulurkan tangan nya dan menyembunyikan knockle nya di tangannya yang satunya lagi.
Bondan mendengar ucapan Alya membuka matanya lebar-lebar, dan dia melotot karena dia mengenal Alya yang kemarin dia pakai untuk menggantikan gadis jualan nya yang kabur entah kemana.
"Kau ingin uang nya?" tanya Bondan.
"Ya, itu hak ku bukan?" Alya menatap sengit Bondan.
"Hak mu? haha tidak semudah itu gadis muda, kau tidak akan mendapatkan uangnya karena semua itu adalah milik ku, dan begitupun uang hasil menjual gadis-gadis muda bodoh itu, semuanya adalah milik ku!" Bondan tertawa.
"Oh ya? ternyata aku baru tahu kalau dibalik topi coboy ini ada wajah yang sangat mengerikan yang tersembunyi" Alya dengan sengaja mengejek wajah Bondan yang ternyata memiliki goresan tepat di bagian matanya.
Mendengar hinaan Alya jelaskan pembuat emosi Bondan yang sedang mabuk itu tersulut, dan langsung menatap tajam ke arah Alya yang memperlihatkan wajah tenang nya.
"Kau sepertinya belum tahu siapa aku gadis muda, baiklah aku akan memberitahumu siapa aku dan setelah itu kau hanya akan menjadi budak ku yang akan menghasilkan uang untuk ku!" Bondan tersenyum menyeringai.
Alya mendengar itu tersenyum kecil, lalu memencet ponselnya yang sedari tadi merekam pembicaraan mereka.
🌹
Jangan lupa like coment and vote ya♥️🤗🙏
guut al..
ini baru permulaan
sekalian cuci otak nya mike..
biar ga jahat kaya clara
saya suka ko ka..