Laura Rossie Bellucci, harus menyesali keputusannya untuk pulang ke rumah ayahnya saat libur sekolah.
dia bertemu dengan seorang Don paling kejam. Lucas Armand Bendetti dan sial-nya terhipnotis dengan pesona gadis itu.
hingga akhirnya dia menikah dengan sang Mafia kejam tersebut.
Bagaimana kisah Laura dan Lucas.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lyrik Wish, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Eyes on you
Laura Rossie Belluci adalah anak dari seorang pimpinan mafia, tapi sejak dia masuk dibangku sekolah menengah atas, dia memisahkan diri dari keluarganya.
Bukan hanya karena keinginan mendiang ibunya saja dia tidak terlibat dalam klan mafia ayahnya. Akan tetapi dia tidak ingin berada satu rumah dengan ibu dan kakak perempuan tirinya.
Mereka selalu membuat Laura tidak betah berada dirumah ayahnya, walaupun kakak lelakinya dan sang ayah sangat menyayangi Laura, bahkan memperlakukan Laura sangat spesial, bak seorang putri kerajaan, namun nyatanya itu tidak cukup membuat Laura bertahan dirumah keluarga ayahnya itu.
"Princess... Besok kamu harus pulang kerumah ya, pokoknya papa mau putri kesayangan papa menghabiskan libur sekolah dirumah"
'iya papaku sayang... Nanti Laura pulang ya, aku kangen sama papa dan kak lorenzo, ngomong-ngomong dimana kak lorenzo papa? Sudah dua minggu gak ada kabar sama sekali, Laura chat pun tidak pernah dibaca, terakhir telfon Laura sebelum kaka ke italy'
"Ah... iya sayang, kakakmu itu masih sibuk, kamu besok kan kerumahnya?"
'iya papa... Besok Laura kerumah papa ya, hmm padahal masih satu kota, tapi papaku ini galau banget kalo gak liat aku ya... Heheehe'
"iya sayang... Kamu putri kesayangan papa, jadi papa gak tenang kalo belum ketemu kamu"
'ya udah Laura mau ke kelas dulu ya... Bye papaku sayang see you tomorrow'
"Bye princess..."
Tuuuut...
"Kalo papa tau gue pulang ke rumah hari ini pasti kaget, plus kesenengan banget" gumam Laura.
Hari ini adalah hari terakhir Laura sekolah, karena besok sudah mulai libur semester, tahun ini Laura duduk di bangku kelas XII mipa 1 disekolah elit SMA GALAXI dijakarta. Dia adalah seorang murid yg memiliki banyak prestasi.
"Lau... Lo mau pulang ke mansion bokap lo sekarang?" Tanya sahabat Laura yg bernama Nadia.
"iya Nad, gue mau kasih surprise buat papa, dari kemarin nelfonin mulu, kangen katanya..." Jawab Laura.
"Bagus deh, tapi gimana sama mak lampir dan titisannya? Lo gak apa- apa emang serumah ama mereka?" Tanya Nadia.
"Gue anggep aja tante karina sama si Lilian itu patung kuda yg ada deket kolam renang rumah papa aja" jawab Laura, sontak membuat sahabatnya itu tertawa.
"Bener Lau... Kalo ada apa- apa lo telfon gue aja, tar gue dateng bawa bulldozer ke rumah lo" seloroh Nadia.
Kedua sahabat baik itupun tertawa sambil berjalan menuju parkiran mobil.
•••
-Mansion belluci-
Karina ibu tiri Laura juga Lilian kakak tirinya sedang bersiap dikamar Lilian.
Hari ini keluarga Belluci akan kedatangan tamu agung, calon suami dari Lilian.
"Mama... Gimana baju aku, udah keliatan seksi dan menggoda belum?" Tanya Lilian. Dia sengaja memakai baju yg begitu terbuka, memperlihatkan assetnya dan lekukan tubuhnya.
Hal itu dikarenakan calon suaminya adalah seorang mafia kingpin yg terkenal womanizer dan menyukai bila wanita memakai pakaian seksi dan terbuka, semakin terlihat seperti wanita murahan dia akan semakin menyukainya.
"Perfect sayang, harusnya kamu tambah pad sedikit lagi dibagian bawah payudara kamu sayang, biar lebih menantang, jangan mau kalah sama sijalang kecil itu, umurnya masih 18 tahun tapi dadanya sudah sebesar itu" cebik Karina, merujuk kepada Laura, yg memang memiliki body goals seperti gitar spanyol, itulah yg membuat Lilian iri kepada adik tirinya itu.
"Jaga mulutmu karina, berani sekali kau menyebut putri kesayanganku seperti itu!!!" Hardik tuan Adam Belluci, ayah dari Laura, Lilian dan juga Lorenzo.
"Papa... Please ini hari bahagia aku, hari ini aku bertunangan, jangan buat keributan yg tidak perlu" sela Lilian. Tuan adam hanya bisa mendengus kesal.
Kemudian seorang maid masuk.
"Tuan, rombongan tamu yg ditunggu sudah sampai digerbang utama" ucap maid tersebut.
"Ayo, kita kebawah, jangan sampai dia masuk dan kita tidak ada disana." Ucap tuan Adam.
Mereka pun bergegas turun kebawah, bersiap menyambut kedatangan tamu agung tersebut.
Drap...
Drap...
Drap...
Suara langkah kaki yg begitu tegas menggema, bisa terdengar dari suara langkah kakinya bahwa orang itu adalah orang yg sangat disegani.
Sesosok pria tampan, tinggi dan berbadan atletis, tingginya hampir 190cm dengan setelan jas berwarna navy blue, begitu gagah tampan dan berwibawa.
"Selamat datang Don Lucas Bendetti, selamat datang dikediaman kami" ucap tuan Adam Belluci.
Pria itu adalah, Lucas Armand Bendetti, seorang mafia kingpin, pemimpin kartel terkuat GOLDEN SNAKES , dia sangat terkenal kejam, sadis, dan tak mengenal kata maaf.
"Jangan berbasa basi denganku Tuan Belluci, jadi siapa yg kau tawarkan jadi istriku?" Tanya Lucas, dingin!
Kemudian Lilian dengan berani maju satu langkah kedepan.
"Aku, calon istrimu Lucas.." Ucap Lilian.
Lucas memandangi Lilian dari atas kebawah, menyelisik penampilan Lilian yg sangat terbuka, dan berani.
"Apa kau yakin dia pantas menjadi pendampingku..?" Tanya Lucas dengan skeptis kepada Tuan Adam.
"Lilian hidup sejak kecil dengan mengenal dan mengerti akan bisnis dunia bawah kita, tuan Bendetti, jadi dia akan sangat cocok menjadi pendampingmu, dia juga sudah tidak asing dikalangan kartel lain, karena aku selalu mengajaknya ke acara- acara pesta ataupun perkumpulan, mereka sudah mengenal putriku Lilian" tutur Tuan Belluci.
Lucas berdiri dari duduknya, menunjukan arogansi dan juga kuasanya, dia berdiri tepat didepan Tuan Adam Belluci.
"Apa aku terlihat seperti sedang mencari seorang jalang?" Desisnya.
Tiba- tiba.
"Papa..." Barito suara halus dan manja terdengar dari pintu masuk, membuat Lucas berbalik menatap gadis berseragam SMA itu, wajahnya yg cantik, dengan bibir merah cherry alami, rambut hitam panjang sepunggung, diperkirakan memiliki tinggi 165cm, tapi memiliki body gitar spanyol, membuat Lucas tersenyum smirk, apalagi saat melihat Lesung dipipi kanan Laura.
Milikku... Batin Lucas.
"La... Laura?" Tuan Adam terpaku melihat putri kesayangannya berlari kearahnya, saat melewati Lucas, angin menghembuskan wangi cherry blossom dari rambut dan tubuh sintal gadis itu.
Greppp
Laura memeluk erat sang papa, sedangkan Tuan Adam menjadi pucat pasi, melihat senyum smirk diwajah Lucas, membuat jantungnya berdegup kencang.
"I miss you papa..." Ucap Laura lembut, tuan Adam membalas pelukan putri kesayangannya.
"Princess, bukannya kamu pulang besok sayang?" Tanya sang papa.
"Aku kangen sama papa, jadi aku pulang hari ini, kasih kejutan sama papa.. are you happy papa?" Tanya Laura.
"Yes... Princess papa happy.. sekarang kamu naik ke kamarmu ya sayang, papa sedang ada pertemuan penting." Pinta sang papa.
Laura melepas pelukannya dengan sang ayah, kemudian mengangguk, dan melangkah pergi, namun baru beberapa langkah dia berhenti, karena ucapan Lucas.
"Aku hanya akan menikahi Laura" ucapnya, tegas dan lantang.
Sontak membuat Laura merotasi tubuhnya kembali, bahkan Lilian dan ibu tirinya sudah terlihat sangat marah.
"Me... Menikah?" Ucap Laura.
"A.. apa maksudnya papa.. dia siapa?" Tanya Laura pada sang ayah.
"Bukan apa- apa sayang, kamu naik saja ke kamarmu sayang, ini urusan papa" Laura pun mengangguk faham, dia pun hendak melangkah lagi, namun lagi-lagi terhenti oleh suara Lucas.
"Dengan Laura, atau perjanjian kita batal, ucapkan selamat tinggal kepada putramu Lorenzo." Tegasnya.
"Kak Lorenzo...? Papa sebenarnya ada apa? Apa hubungan kak lorenzo sama dia?" Kini Laura mendekati ayahnya lagi.
"Perjanjiannya tidak seperti itu tuan Bendetti, Lilian adalah calon yg pas untuk anda" ucap Adam.
"Kau yg memberi perjanjian padaku Belluci. Aku tidak membutuhkannya, aku bahkan bisa menghabisi Lorenzo saat ini juga!" Ucap Lucas.
Laura kaget dan menutup mulutnya, tidak percaya, kakak yg paling dia sayangi nyawanya tengah terancam.
"Aku yg berkuasa disini Belluci, menikah dengan Laura atau kau kehilangan putramu!!" Tegas Lucas, sekali lagi.
"Tapi Laura masih sekolah tuan Bendetti, aku sudah mempersiapkan Lilian untuk menjadi istrimu" tuan Adam masih mencoba memberi pemahaman kepada Lucas.
"Benar Lucas, aku lebih berpengalaman, dia hanya anak kecil polos yg tidak tau apapun tentang dunia bawah, dia____" Lilian ikut berbicara namun disela oleh Lucas.
"Kau tau, jika aku menginginkan wanita jalang menjadi pendampingku, maka aku akan mendatangi salah satu club malam milikku, aku hanya ingin Laura." tegas Lucas, mata elangnya menatap kearah Laura, dengan Lapar seperti seekor singa yang berhadapan dengan mangsanya.
Tuan Adam Belluci terdiam, dia menyuar rambut rapih nya kebelakang, tentu saja dia tidak ingin mengorbankan putri kesayangannya, Laura adalah mutiara hatinya, satu- satunya peninggalan mendiang istri keduanya.
"A... Aku bersedia..." Ucap Laura memecah kesunyian.
Membuat Lucas menyeringai puas, sementara tuan Adam tidak bisa berkata- kata lagi, dia merasa berdosa kepada putri kesayangannya itu.
"Arifin.." panggil Lucas kepada pengacaranya yg bernama arifin, yg sedari tadi berdiri dibelakangnya.
Dia mengeluarkan sebuah map hitam, disana adalah data yg harus diisi agar mereka bisa mendaftarkan pernikahan secepatnya.
"Baik saya akan mencatat status dan biodata untuk keperluan surat- surat legal pernikahan" tutur arifin.
"Mempelai pria dengan nama Lucas Armand Bendetti, anak tunggal dari Armand Bendetti dan nova bendetti, lahir di italy tanggal 25 desember 1997 usia kini 28tahun." Lanjutnya.
"Sekarang anda nona.. sebutkan nama tempat lahir dan usia anda"
Laura menggenggam erat tangan ayahnya.
"Laura Rossie Belluci, putri dari Adam Belluci dan Rossie Belluci lahir di jakarta 14 februari 2006, usia 18 tahun" ucapnya dengan mata yg berkaca- kaca sambil menatap mata elang Lucas yg bahkan masih menyeringai puas.
"Silahkan tanda tangani" Lucas menandatangani berkas yg diberikan pengacaranya itu, kemudian memberikan pena kepada Laura.
Laura menatap dalam kertas putih itu sebelum menandatanganinya.
"Bisakah jangan umumkan pernikahan sebelum aku lulus sekolah, aku gak mau ada masalah disekolah" pinta Laura. Kemudian Lucas mengangguk, dan Laura pun menandatangani berkas tersebut.
"A... Aku permisi ke kamar dulu... Aku lelah..." Ucap Laura, kemudian tanpa menunggu jawaban dari siapapun dia meninggalkan ruang tamu dan berlari menuju kamarnya dilantai dua.
•••
Laura menatap dirinya dicermin besar didalam kamar mandi dikamarnya, matanya sembab sehabis menangis, ia tidak menyangka kunjungan kerumah ayahnya berujung sebuah pernikahan untuknya.
"Gue ngerasa kaya abis menandatangani perjanjian sama iblis" gumam Laura.
"Thanks for the compliment..." Ucap Lucas. Yg entah sejak kapan berada dipintu kamar mandi Laura, perlahan dia mendekati Laura, dan memojokannya hingga belakang tubuhnya membentur washtafel.
"Anda mau apa tuan Lucas??" Ucap Laura mencoba menghindari pria tinggi dihadapannya ini.
Grepp..
"Aaaakk" pekik Laura.
•••
Bersambung.