Az Zahra wanita muda BERJUANG demi keluarganya, lika-liku kehidupan dijalani tanpa berkeluh kesah. Focus dirinya hanya pekerjaan Dan keluarganya, kisah percintaannya tidak selalu berjalan dengan indah. Tetapi dia tidak memikirkan itu semua, prinsipnya siapa yang memperjuangkannya maka dia akan BERJUANG untuknya.
Zahra hanya membuka hati bukan untuk memberikan cintanya, tetapi untuk memberikan kesempatan untuk lelaki yang mengatakan Cinta padanya. Cinta bukan sekadar retorika Dan kamuflase semata, tetapi pembuktian dengan versi dirinya.
Tak ada yang tau dengan siapa cinta itu akan berlabuh ditempat terakhir, bahkan pertemuan Zahra dengan seorang lelaki bernama Hassan Abraham menjadi titik balik dirinya. Hassan mampu meyakinkan Zahra bahwa Cinta sejati memang benar ada. Ikuti kisah selanjut dinovel ku yang kedua yuk 💞🌹💓💐🌸
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Butiran Debu03, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BHDJ-BAB-24-HASSAN BERUBAH! ZAHRA KEMBALI KEINDONESIA!
Kesedihan masih dirasakan seluruh keluarga Richard, anak-anaknya sangat terpukul atas kematiannya. Umur siapa yang dapat menyangkanya, maut tak dapat dihalangi jika sudah tiba saatnya. Kematian sesuatu yang pasti, caranya yang berbeda.
Haruskah hati ikhlas terhadap kedzaliman? Haruskah hati menerima untuk tak membalas? Mungkin bagi sebagian orang bisa mengabaikan, tidak bagi Hassan dan Xeena. Tetapi Zahra harus kembali dulu keindonesia, Zahra mendengarkan pembicaraan mereka. Terang saja dia menolak, begitulah perempuan terkadang bertindak sesuai hatinya bukan akalnya.
"They fled to Australia" Jelas Xeena
"Let them run, when I find them. No, I'll let them breathe!" Ucap Hassan, Zahra mendengar
"Why don't we go to Australia? Doesn't Daddy have a company there?" Tegas Zahra, Hassan menatap istrinya lalu menggelengkan kepala
"Kamu harus kembali Keindonesia sayang! ini perintah! Jangan bantah!" Tegas Hassan, Zahra terkejut mendengar perkataan suaminya, Zahra langsung berjalan mundur lalu berbalik badan meninggalkan suaminya tanpa bicara apapun. Hassan tidak mengejarnya, Xeena menatap Hassan lalu dikejar Zahra.
"Zahra stop! just listen to me this once, this is for your own good and your child's! you two are in bad shape!" Xeena mendekati Zahra, dia beranikan memeluk Zahra.
Tangisnya pun pecah, tanpa disadari Xeena mengatakan "Aku merindukanmu Zahra! sangat teramat! Aku tidak berani mendekati mu walau aku Tau keberadaanmu sayang!".
Zahra langsung melepas pelukan nya, dia menatap Xeena intens dan berbisik dengan suara penuh penekanan "Aku bukan pelacurmu! Datang pergi sesukamu! Aku membencimu Tuan Xeena!" Zahra masuk kedalam kamarnya
Rasa ditusuk-tusuk sekujur tubuhnya mendengar perkataan Zahra, 'Demi Allah, aku tidak pernah anggap kamu begitu! Tidak Zahra!!" Xeena menangis memukul dadanya
"Ampuni aku Ya Allah! Aku telah menghancurkan hidupnya Dan hatinya!" gumamnya.
Zahra keluar Dari kamarnya menyeret travel bagnya, dia berjalan lurus tanpa melihat apapun. Xeena berdiri mengikuti Zahra, Hassan melihatnya tapi tidak melarang.
"Zahra pergi! Lakukan sesuatu! kamu pikir akan aman membiarkannya pergi tanpa penjagaan dari kita!" Ujar Xeena meninggikan suaranya, Hassan tidak bergeming. Xeena menggelengkan kepala, lalu mengejar Zahra
"Arya jaga Zahra, Xeena sedang mengejar Zahra, kembali lah kalian keindonesia, biar aku dan Abimana yang menyelesaikan semua disini!" Tegas Hassan, Arya tidak berkata apapun pergi begitu saja Dari hadapan Hassan.
Xeena terus mengikuti Zahra, benar saja kekhawatiran Xeena terbukti. Anak buah Max hendak menculik Zahra, Zahra sigap melawannya begitu juga dengan Xeena menghajar anak buah Max
BUGH BUGH BRAKK
Arya berlari tiba-tiba dihadang
Dor...dor..dor... Xeena keluarkan senjatanya membalas anak buah Max
Zahra masih terus bertarung, Xeena menarik tangan Zahra memegang pinggangnya. Abimana datang dengan mobil dibuka nya pintu mobil, Zahra langsung dimasukan kedalam mobil bersama Xeena. Arya melompat masuk kejendela mobil, Abimana membawa mobilnya dengan kencang tujuannya bandara.
"Perutmu gimana?? Zahra??" Xeena panik, Arya tersenyum lebar melihat Xeena
Dikeplaknya kepala Arya "Panik gini dia senyum lebar!" Arya Dan Abimana tertawa keras, Zahra turut tertawa. Xeena memerah wajahnya
"Insya Allah atas izin-Nya, aku Dan Alfarizi baik-baik saja Tuan Xeena!" Ujar Zahra masih tersenyum lebar, Xeena tersenyum lebar mendengar perkataan Zahra.
"Alhamdulillah aku senang mendengarnya" Ucap Xeena, hatinya berteriak senang
Mereka sudah sampai dibandara, Abimana kembali kerumah Richard. Mereka bertiga kembali Keindonesia, tidak ada perkataan yang keluar Dari bibir Zahra. Dia tenangkan hatinya dengan membaca Mus'hafnya, tidak memikirkan suaminya yang telah memberi Luka dihatinya.
🏩🏩🏩🌹🏩🏩🏩
Mereka sudah sampai dirumah, Zahra masih terdiam. Tatapan matanya kosong, dia berjalan menuju kamarnya. Xeena mengikutinya dengan menyeret travel bag milik Zahra, Xeena memanggil Zahra
"Zahra ini tas mu, 10 menit lagi aku akan mengetuk kamarmu membawa susu dan makanan" Ujar Xeena, dia pergi meninggalkan Zahra didepan kamarnya.
"Bro, aku harus balik ke Singapore, hatiku ga tenang memikirkan Hassan. Aku harus bicara dengan dia" Ujar Arya, Xeena menarik nafas panjang.
"Pergilah! Zahra tanggung Jawabku!" Tegas Xeena, Arya memeluk Xeena
Setelah semuanya sia, Xeena membawakan susu dan makanan Untuk Zahra. Beberapa Kali pintunya diketuk, tidak ada suara. Xeena semakin panik, dia pegang handle pintu ternyata tidak dikunci. Zahra sedang shalat, Xeena memukul kepalanya berkali-kali lalu tersenyum lebar membodohi dirinya.
Xeena taruh susu dan makanan diatas nakas, lalu dia perlahan berjalan dan menutup kembali pintu kamar Zahra. Dia masuk kedalam kamarnya, pintu dia buka lebar agar Zahra tetap terpantau. Dia juga mengambil wudhu lalu menegakkan shalat, hanya dengan shalat pikiran jadi jernih Dan hati jadi tenang.
Akhirnya perasaan Xeena tidak terfocus pada Hassan, tidak habis berpikir Xeena dengan Hassan. Bisa-bisanya dia membiarkan istrinya pergi begitu saja, entah setan mana yang merasuki jiwa Hassan bisa tega pada Zahra. Dia lupa mendapatkan Zahra sangat susah, sekarang dia melakukan kebodohan yang dulu dia lakukan, itu menjadi penyesalan Xeena seumur hidup.
HP Xeena berdering
Hassan: Assalamualaikum
Xeena: Wa'alaikumussalam
Hassan: aku ingin bicara dengan istriku, bisa tolong berikan HP mu padanya?
Xeena : Yaa tunggu..
Xeena berjalan keluar kamarnya, Zahra berjalan keluar kamar juga
"Suamimu mau bicara" Ujar Xeena, Zahra melihat HP Xeena lalu Zahra berkata
"Katakan padanya, aku segera mengurus perceraian dengan nya!"Tegas Zahra, Hassan terkejut tidak menyangka Zahra menyikapi perkataan dengan serius. Xeena sama terkejut nya, Xeena mengikuti Zahra
"Dengarkan aku Zahra, walau aku senang mendengarnya hufzz maaf kelepasan ngomong.." Xeena memukul bibirnya, Zahra tersenyum lebar dibalik cadar nya
"hum maksud aku jangan gegabah, pikirkan lagi kalian berdua sama-sama sedang kalut!" Xeena menarik nafas mengatur ritme jantungnya tiba-tiba tidak karuan.
Zahra berbalik badan, dia tatap Xeena sangat dalam. Xeena jantungnya semakin nggak karuan ditatap mata Zahra yang indah, Xeena menunggu Zahra mau mengatakan sesuatu lagi. Justru Zahra langsung berbalik badan berjalan keluar, Xeena tertawa menutup mulutnya.
Zahra tersenyum kecil 'Enak aku kerjain! Hum' Bathin Zahra dalam hatinya.
✈️✈️✈️🛫🛫🛫✈️✈️✈️
Hassan langsung masuk kedalam kamar merapikan barang-barangnya, dia langsung keluar kamar terburu-buru. Abimana dan Arya tetap di Singapore sampai dia kembali kesini, Hassan ceritakan Zahra bertindak hendak menceraikannya. Kata cerai perkataan yang buat kehidupan Hassan seperti kiamat, dia nggak mau bercerai Hanya maut yang bisa memisahkan mereka.
Hassan menggelengkan kepala 'Tidak Zahra! kita ga boleh cerai! Jangan sayang!' gumam Hassan didengar Abimana
"Maka nya bro kalau apa-apa mikir! Gue aja kaget liat lo bicara sekasar itu dengan Zahra! aah stupid!" Ujar Abimana kesal, Hassan terdiam menyesali kebodohannya.
Sampai dibandara Hassan langsung keluar dan berlari masuk kedalam bandara, setelah masuk kedalam pesawat dia terus beristiqfar. Hatinya terus gelisah, bukan hanya Zahra yang dia pikirkan tetapi anaknya. Dia nggak mau ada kata cerai, Hassan dibesar oleh orangtua yang bercerai. Dia nggak mau anaknya mengalami apa yang dialami nya
Sampai dibandara Soekarno-Hatta international Airport Hassan langsung masuk kedalam taksi menuju rumahnya, perjalanan menuju rumah terasa lama sekali. Sampai dia menyuruh driver taksi untuk ngebut, dia akan bayar 1 juta alhasil driver taksi langsung menyanggupi permintaan customer nya.
Akhirnya sampai juga dirumah, Hassan langsung berikan uang sesuai janjiinya dan langsung berlari kedalam rumah lalu dia berteriak "ZAHRA!!! ZAHRA!!!" Xeena langsung lari kearah suara Hassan
"heh! kau pikir ini hutan!" Ujar Xeena kesal
"dimana Zahra?! Dimana?!!" Hassan mengguncang lengan Xeena
"Dia udah pergi!" Xeena melihat Hassan terduduk menangis, Xeena langsung mencebik kan bibir nya
"Beeuhh...gimana mau lawan anak buahnya max! Gini aja cemen! " ledek Xeena, Hassan langsung berdiri
"Heh kampret! Ini beda case! cepat KATAKAN dimana Zahra?!" Hassan semakin marah
"Aku disini! kenapa?! Hum" Tegas Zahra, Hassan langsung memeluk istrinya tapi ditahan oleh tangan Zahra.
"Aku tetap mau kita pisah!" Tegas Zahra lagi, Hassan berteriak
"TIDAK ADA KATA PISAH!! TIDAK ADA KATA CERAI!! AKU KORBAN DARI ORANGTUA YANG BERCERAI!! AKU GA MAU ANAKKU MENGALAMINYA!! AKU MINTA MAAF SAYANG!! MAAFKAN AKU!! beri aku kesempatan kedua sayang, aku khilaf! kematian Daddy yang mendadak membuat pikiranku buntu! Aku mengatakan itu padamu karena aku tidak mau kalian celaka sayang!" Jelas Hassan dengan deraian air mata, Hassan lemah dihadapan Zahra.
"kamu tidak mau melihat aku Dan anak kita celaka, terus kamu mau celakai diri kamu untuk menjadikan aku janda??! hum..gitu?! Kenapa ga cerai aja sekalian, jadi janda juga kan?!" Ujar Zahra airmata keluar tanpa dia bisa menahannya, Hassan dan Xeena terkejut mendengarnya bahkan para pekerjaannya juga terkejut
Hassan berjalan mendekati istrinya, dia memeluk Zahra walau Zahra menolaknya. Akhirnya Zahra melemah membalas pelukan suaminya, dia menangis begitu pilu.
"Daddy baru saja pergi, kamu juga mau pergi membalas dendam atas kematian Daddy. Kenapa mas?! Kenapa tidak sekalian kamu jadikan aku janda?!" Teriak Zahra, kedua lelaki tampan yang selama isi kepalanya perang terus. Akhirnya tersadar dengan semua isi hati Zahra
"Maafkan aku sayang! aku janji tidak akan melakukan sampai kamu yang minta padaku, jangan lagi katakan cerai.Jangan sayang, aku ga sanggup!" Hassan memeluk istrinya erat, Zahra membalas pelukan suaminya.
Bersambung