Zeno adalah seorang pemuda norak dan kampungan yang berasal dari Desa Umbul Jaya. Meskipun dia norak dan kampungan, dia merupakan seorang pria yang cerdas dan jawara di kampungnya.
Zeno mempunyai dendam terhadap seseorang yang berada di Kota Jakarta yang bernama Frans Wijaya. Tuan Frans merupakan seorang pengusaha konstruksi yang merangkap sebagai mafia.
Zeno menjadi salah satu bodyguard untuk putri semata wayang Tuan Frans yang bernama Jessie. Namun seiring berjalannya waktu, Zeno malah jatuh cinta dengan Jessie.
Sebenarnya apakah dendam Zeno terhadap Tuan Frans Wijaya?
Apakah Zeno berhasil membalaskan dendamnya karena telah mencintai putri semata wayang dari musuhnya itu?
Catatan author :
Ini cerita absurd dan somplak, gak ada adegan perang kasur, disarankan sebelum baca novel ini ke kamar mandi dulu.
Ini novel pertama yang author tulis, jadi mohon maaf kalo masih ada kekurangan. Author masih belajar lebih baik lagi (pencitraan aja di depan readers) wkwk.
Happy Reading 😏🥰🥰😁👍
Ig : @linnight28
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon linanda anggen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Perubahan
Keesokan harinya pukul 06.31 WIB.
Jessie masih merasa muak karena mengingat kejadian tadi malam. Dia pun tidak tidur sejak kejadian matanya bertemu dengan mata Zeno. Dia hanya berendam dalam air susu sejak jam 1 dini hari sampai sekarang (apa gak keriput tuh?).
"Sumpah ya gua jijik banget sih sama cowok kumuh itu! Huah! Mau mandi air susu berjam-jam juga gak bisa ilang rasa muak gua!" teriak Jessie sambil menangis karena kesal.
Nyonya Nelly dan Bibi Juneng pun khawatir dengan keadaan Jessie yang abnormal itu.
"Sayang ... udahan dong mandinya, kan udah hampir enam jam kamu berendem disitu," ucap Nyonya Nelly khawatir.
"Non ... cepetan keluar ya, nanti masuk angin Non," ucap Bibi Juneng yang ikutan khawatir.
"Mommy janji nanti kita pergi ke club fitnes yang banyak cowok kekarnya deh, tapi kamu udahan ya berendemnya," bujuk Nyonya Nelly.
Jessie yang mendengar perkataan ibunya pun langsung keluar tanpa basa-basi.
"Beneran ya Mommy?" tanya Jessie dengan wajah sumringah.
Nyonya Nelly hanya menganggukkan kepalanya.
Jessie pun terburu-buru untuk ganti baju karena tidak sabar melihat roti sobek cowok-cowok kekar ditempat fitnes (Jessie mesum ternyata).
.
.
.
***
Di asrama para bodyguard keluarga Wijaya.
Zeno masih tidur sambil ngences. Bukan hanya ngeces, dia juga senyum-senyum sendiri didalam tidurnya. Tak lama kemudian tepat pukul 7 pagi, terdengarlah suara pengeras suara yang membuat Zeno kaget setengah mati.
BANGUN! - suara toak.
"Astaghfirullah kaget gua!" teriak Zeno sambil bangun dari kasur.
Zeno pun terburu-buru keluar kamar tanpa berganti baju (masih pake baju partai). Zeno pun berlari kencang kearah lapangan didepan asrama.
.
.
.
***
Di lapangan depan asrama.
Ada sekitar 100an orang bodyguard yang berbaris disana termasuk Zeno. Mereka semua terlihat masih mengantuk dan gembel karena baru bangun tidur, namun diantara semuanya Zeno yang terlihat paling gembel sehingga menarik perhatian instruktur senam para bodyguard yang berada didepan.
"Hey! Kamu baju partai! Coba kesini sebentar!" teriak instruktur galak dan berkumis tebal, Pak Supono.
Lah baju partai? Gua? batin Zeno sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Iya kamu! Kesini!" teriak Pak Supono sambil menunjuk kearah Zeno.
"Baik, Pak!" teriak Zeno tegas sambil berlari kedepan.
Begitu Zeno sampai kedepan, Pak Supono langsung melihat Zeno dari atas kebawah dan dari bawah keatas. Dia pun menggeleng-gelengkan kepalanya heran.
"Kamu anak baru, ya?" tanya Pak Supono.
"Iya, Pak!" jawab Zeno tegas.
"Habis senam kamu langsung ikut sama Bambang," ucap Pak Supono sambil menunjuk salah seorang bodyguard yang berada dalam barisan.
"Baik, Pak!" Zeno memberi hormat.
.
.
.
***
Setelah senam berakhir, Zeno pun dipandu oleh Bambang sang bodyguard senior untuk membersihkan diri dan berpenampilan ala bodyguard yang sesungguhnya. Zeno diajak ke sebuah bangunan mirip sebuah paviliun yang tidak jauh dari asrama mereka.
"Nah lu mandi di dalam situ, udah disiapin semuanya. Terus kalo lu udah mandi, lu bisa langsung keruang ganti yang disana, ntar gua bikin lu jadi ganteng maksimal," ucap Bambang sang bodyguard yang paling fashionable, tampan dan stylish itu.
"Oke siap, Bang!" teriak Zeno penuh semangat.
Zeno pun memasuki ruangan mandi yang terlihat sangat mewah. Dia sejenak tertegun dan kagum sebelum mandi. Didalam kamar mandi itu ada sebuah bathtub yang bertaburan kelopak bunga mawar dan berbau harum. Didinding kamar mandi itu pun tertulis tata cara mandi seorang bodyguard yang baik dan benar, Zeno pun mengikuti tata cara mandi tersebut.
Zeno yang sudah selesai mandi pun langsung menuju ruang ganti yang dibilang oleh Bambang. Begitu masuk ruangan itu, Zeno sangat takjub dengan ruang ganti yang mewah dan banyak sekali berjejer jas para bodyguard.
"Wah gile, ini sih luar biasa!" teriak Zeno dengan noraknya.
"Gosah norak lu, udah buru lu pake ini baju. Eh tapi tunggu dulu, rambut lu acak-acakan beud dah. Sini gua beresin dulu," ucap Bambang.
Bambang pun me-make over Zeno hingga Zeno pun terlihat berbeda. Zeno yang dulu bukanlah yang sekarang, sekarang dia sudah menjadi Zeno yang tampan dan wangi bukan Zeno yang kumuh dan bau.
"Nah kan sekarang baru sip," ucap Bambang sambil mengacungkan jempol kanannya.
"Coba sini gua foto dulu, gua mau masukin ke medsos gua. Gua mau buat before after-nya penampilan lu," sambung Bambang lagi.
"Lah emang kapan lo motoin gua yang pas gua masih gembel?" tanya Zeno heran.
"Muehehe ... lu gak perlu tau, cepet buruan!" Bambang pun menyuruh Zeno berpose.
Zeno pun terkagum-kagum melihat wajahnya sendiri. Dia merasa selama ini dia tidak pernah seganteng itu selama hidupnya. Dia pun merasa terharu dan menangis dihadapan Bambang.
"Huwe ... makasih, Bang, lo emang the best! Gua terharu." Zeno menangis bahagia sambil memeluk Bambang.
Bambang langsung menghempaskan Zeno.
"Eh jangan peluk-peluk! Lu pikir gua homo!" teriak Bambang.
"Makasih Bang!" teriak Zeno yang tangisannya semakin kencang.
Bambang hanya menepuk jidatnya melihat kelakuan Zeno. Akhirnya dia pun mengajak Zeno untuk pergi ke tempat pelatihan para bodyguard baru keluarga Wijaya.
.
.
.
***
Sementara itu, Jessie yang tadinya berniat untuk pergi ke tempat fitnes pun malah tertidur. Mungkin karena dia lelah akibat kejadian semalam dan tidak tidur semalaman.
"Sayang? Jadi gak nih ke tempat fitnes?" tanya Nyonya Nelly.
"Argh! Ngantuk Mom! Besok aja," jawab Jessie langsung melanjutkan tidurnya.
Nyonya Nelly hanya menghela nafas panjang dan pergi meninggalkan kamar Jessie.
.
.
.
***
^Yeyy Zeno sudah tampan hihi 😁😁^
Bonus Chapter:
-Bambang
Nama Lengkap : Bambang Gentolet
Nama Panggilan : Bambang
TTL : Surabaya, 02 Mei
Umur : 28 Tahun
Height : 176 CM
Weight : 50 KG
Goldar : B
Deskripsi : Bambang merupakan bodyguard yang paling fashionable dan stylish. Pada awalnya cita-citanya adalah menjadi seorang fashion stylist namun harapannya hancur karena ayahnya menyuruhnya untuk menjadi bodyguard di keluarga Wijaya. Walaupun begitu, dia tidak hilang akal. Dia pun selalu eksis di medsosnya dan sangat terkenal akibat bakatnya me-make over penampilan seseorang.
Nb: Gambar tokoh hanya sebagai visualisasi. Apabila ada kemiripan nama, latar tempat dan sebagainya itu adalah hal yang tidak disengaja.
Next Episode>>
