NovelToon NovelToon
Gadis Simpanan Tuan Presdir

Gadis Simpanan Tuan Presdir

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Selingkuh / Percintaan Konglomerat / Cinta pada Pandangan Pertama / Cinta Murni / Romansa
Popularitas:1.5k
Nilai: 5
Nama Author: Dian Aprilia

Aleya adalah seorang wanita muda yang hidup dalam dunia glamor dan penuh rahasia. Ia secara tak terduga terjerat dalam hubungan rumit dengan seorang presdir perusahaan ternama, yang menjadikannya gadis simpanan. Meski awalnya Aleya menganggap hubungan ini sebagai jalan pintas untuk memperbaiki hidupnya, lambat laun ia menyadari bahwa cinta dan kekuasaan membawa konsekuensi yang tak pernah ia bayangkan. Di tengah konflik batin, ambisi bisnis, serta tekanan sosial, Aleya berjuang menemukan jati dirinya dan menentukan pilihan antara hati dan harga diri. Akankah Aleya mundur dari kenyataan yang ia ketahui? Atau ia akan tetap melanjutkan hidupnya sebagai Gadis simpanan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dian Aprilia, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap dingin Arga

“Kenapa kau masih sungkan denganku, Aleya? Bukankah aku sudah berkali-kali mengatakan untuk tidak sungkan seperti itu padaku?”

“B-bukan begitu Tuan, Aku hanya-“

“Jangan panggil aku Tuan,” kesal Arga.

“M-maaf,” lirih Aleya sembari menunduk.

Sesaat kemudian, mereka pun tiba di salah satu Swalayan yang menyediakan bahan kue yang cukup lengkap dikota itu. Aleya pun turun diikuti oleh Arga dan Dave.

“Kau tidak kembali?” tanya Aleya.

“Aku akan menamanimu,” ujar Arga kemudian menarik tangan Aleya.

“Tuan ini, kalau Nyonya tahu, dia pasti akan mengamuk lagi,” batin Dave.

Mereka pun mulai mengelilingi swalayan itu dan diikuti oleh Dave yang membawa troli besar dibelakang mereka.

“Kau ingin makan apa? kebetulan aku ingin sekalian belanja untuk bahan dapur,” tanya Aleya.

“Apapun yang kau buatkan untukku akan aku makan,” ucap Arga kemudian mengecup pucuk kepala Aleya.

Pipi Aleya kembali memerah karena perlakuan Arga. “Bisakah kau jangan seperti itu? Aku malu,” bisik Aleya.

Arga pun terkekeh pelan melihat tingkah gadis kecil itu. Tak berselang lama, Troli yang mereka bawa pun sudah mulai penuh. Mereka pun memutuskan untuk kekasir dan membayar semua belanjaan mereka.

“Setelah ini aku akan langsung pulang untuk masak makan malam. Segeralah kerumah jika pekerjaanmu sudah siap,” ucap Aleya.

Arga pun menoleh kearah Dave yang mendengar pembicaraan mereka. “Baiklah. Tunggu aku dirumah,” bisik Arga.

Mereka mulai menyusun belanjaan Aleya dimobil milik Arga. Setelah itu, mobil kembali melaju kearah toko milik Aleya.

“Lavina, Clara, bantu aku menurunkan belanjaan,” seru Aleya.

“Baik, Nona,” sahut mereka.

“Terimakasih,” ucap Aleya.

Arga pun mengangguk.

“Kembalilah bekerja,” ucap Aleya.

Arga pun mengangguk. Pria itu langsung mengecup pucuk kepala Aleya dan bibir Aleya lalu kembali memasuki mobil miliknya sembari melambaikan tangan kearah gadis itu.

“Uuuuu, so sweet sekali!” seru Lavina dan Clara bersamaan.

“Ish, kalian ini,” gumam Aleya salah tingkah.

“Nona, apa kau yakin tidak ada hubungan dengan Tuan itu?” tanya Clara penasaran.

“T-tidak Clara! Kami sungguh tidak memiliki hubungan,” elak Aleya.

“Tidak memiliki hubungan tapi sikapnya sangat romantis!” ejek Lavina.

“Sudahlah kalian ini. Jangan membuatku salah tingkah,” ucap Aleya.

“Tolong susun bahan-bahan untuk pesanan hari minggu ya. Aku akan pulang sekarang. Jika sudah sepi pengunjung segeralah tutup. Jangan tutup terlalu larut. Apa kalian paham?”

“Paham Nona!”

“Baiklah, aku pergi dulu ya dadaah!” ujar Aleya kemudian melenggang pergi sembari membawa beberapa kantong belanja ditangannya.

Gadis itu kemudian memberhentikan taxi tepat didepan tokonya. Sebelum ia menaiki taxi, ia kembali menatap kearah Perusahaan yang menjulang tinggi dihadapannya.

“Andai aku bisa bekerja disana,” batin Aleya.

\~\~

“Tuan, apa anda tidak takut kalau Nyonya mengetahui soal Nona Aleya?” tanya Dave.

Arga pun langsung menatap taham kearah Dave. “Jangan sekali sekali kau berani membuka mulut soal Aleya,” ketus Arga.

“S-saya tidak berani Tuan. Hanya saja, saya takut jika Nyonya mengetahui hubungan kalian,” ucap Dave gugup.

“Wanita itu memang harus segera disingkirkan. Toh, Ayah juga sudah tidak ada. Dan kekuasaanku sudah stabil. Tidak ada yang perlu ditakutkan lagi,” ucap Arga.

“Apa dia berulah lagi?” tanya Arga.

“Tidak Tuan. Nyonya beberapa hari ini pulang kerumah orang tuanya,” ucap Dave.

“Bagus kalau begitu. Tunggu saatnya tiba, aku akan mengurus perceraianku dengannya,” ujar Arga.

Arga kemudian melirik kearah jam dinding yang tertempel sempurna diruangannya.

“Sudah larut. Kau pulang saja dulu. Aku harus menemui Aleya,” ucap Arga.

“B-baik Tuan,” ucap Dave.

“Ingat, jangan pernah mengungkit soal Aleya dihadapan Wanita itu,” tegas Arga.

Pria itu kemudian memakai jasnya dan langsung pergi menuju lobi tempat mobilnya terparkir. Saat hendak membuka pintu mobilnya, tiba-tiba tangannya dihentikan oleh seseorang. Arga pun menoleh kearah Wanita yang tengah berdiri didekatnya.

“Arga, kau tidak bisa beralasan bahwa kau akan lembur lagi,” ucap Kyraa.

“Untuk apa kau kemari?” tanya Arga sembari menepis tangan Kyraa.

“Hanya ingin menemanimu bekerja. Tapi ternyata kau pulang lebih awal,” ucap Kyraa.

“Tidak perlu. Pergilah,” ucap Arga kemudian kembali membuka pintu mobilnya.

“T-tunggu!”

“Apa maumu? Cepat katakan,” ketus Arga.

“Kenapa kau dingin sekali padaku? Aku ini istrimu, Arga!” kesal Kyraa.

“Ck. Istri apa? Jangan lupa, hubungan kita hanya demi keuntungan bisnis orang tuamu. Jangan berharap lebih dan ingat dengan perjanjian yang sudah kau tanda tangani diawal,” ucap Arga.

Pria itu kemudian masuk kedalam mobil dan melajukan mobilnya meninggalkan Kyraa yang masih mematung di lobi Perusahaan miliknya.

“Kenapa dia sama sekali tidak mau mencoba menjalin hubungan denganku?” lirih Kyraa.

“Nyonya?” sapa Dave saat melihat Istri Bosnya sedang berdiri sendirian seperti orang ling lung.

“Dave. Kenapa kau tidak ikut dengan Arga?” tanya Kyraa.

“Ah, Tuan akan bertemu dengan teman lamanya. Em, Tuan Billy? Dia baru saja kembali dari Austria,” ucap Dave sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

“Kenapa kau tidak ikut dengannya? Aku sudah bilang kau harus bersamanya selama dia diluar rumah! Apa kau tidak memiliki telinga?!” bentak Kyraa.

“Tuan melarang saya untuk ikut Nyonya. Lagipula, dia hanya bertemu teman lama,” ucap Dave.

“Aku tidak peduli, Dave! Segera buntuti dia dan kabari aku!” geram Kyraa kemudian kembali kedalam mobilnya.

Dave menghela nafasnya kasar. “Argh, menyusahkan saja!”

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!