INI ADALAH NOVEL DI DALAM NOVEL MENGGABUNGKAN NOVEL 'MY BUTLER' DAN 'SEKAR & RAJA PHINISI'
Bagi yang nyari genre comedy, bacanya sampai akhir ya
~~~~~~
Orang memanggilku Sekar. Aku asli Jawa tulen. Tidak ada blasteran campur-campur dengan negara lain. Kulitku tidak seputih susu macam orang bule & orang Korea. Aku hanya Sekar orang biasa.
Itu adalah kata-kata yang selalu diingat Sekar saat dia membandingkan dirinya dengan Kasih. Kasih adalah teman Sekar yang beruntung. Dia dinikahi oleh Pemilik Hotel dengan banyak cabang. Nama suami Kasih adalah Galang.
Kehidupan Sekar mulai berubah setelah bertemu dengan Raymundus Raja seorang pengusaha yang memiliki banyak Kapal Phinisi. Pertemuan pertama kali antara Sekar, Raja & El (Saudara Raja), berada di Perairan Raja Ampat.
~~~~~~
Novel ini berurutan
1. My Butler
2. Sekar & Raja Phinisi
3. My Personal Tour Guide
4. Natasha Finding Love
~~~~~~
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon RenMk, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ceplas - Ceplos Tanpa Filter
Sepanjang penerbangan di dalam seaplane, bibir Raja tersenyum membayangkan kejadian yang barusan terjadi. Pikirannya melayang mengingat beberapa kejadian yang tidak disengaja dengan Sekar.
Raja Point Of View
Kalau boleh jujur, bibir imutnya itu sangat manis kurasakan saat menjelajahi bibir ku. Terasa sangat kenyal. Pergerakannya seperti belum pernah merasakan ciuman. Hahaa! Apa mungkin dia belum pernah berciuman? Beruntung sekali aku kalau dia memang belum pernah.
Kurasa memang belum pernah… Mendapat ciuman di telinga saja, dia tersentak kaget. Bisa kulihat dari betapa salah tingkahnya dia tadi.
Huft… Shit! Apakah ini merupakan keberuntungan bagi tanganku? Hahaa! Masih terasa sangat kenCANGG… benda itu. Seperti belum pernah disentuh oleh laki-laki. Mulus sekali bisa kurasakan menempel di telapak tanganku… Etzz… Kenapa dia tidak memakai bhranya? Apa aku menarik bhranya tadi? Perasaan tidak… Kemana bhranya?
Author Point Of View
Salah satu tangan Raja mulai melingkar di perut Sekar lagi. Tangan itu pura-pura mengecek pengait seat belt. Padahal yang sedang direncanakan Raja adalah memastikan apakah Sekar memakai bhra atau tidak. Raja mulai menaikan sedikit tanganya agar menyentuh dua gundukan incarannya. Memastikan apakah ada kain penopang disana.
Sekar yang merasakan aksinya Raja mulai berusaha berdiri, meskipun ada seat belt yang mengait di depannya.
“Kenapa Sekar?” tanya Raja merasakan pergerakan tubuh perempuan di pangkuannya itu.
“SAYA GAK NYAMAN! Tangan mas Raja jangan melingkar di perut saya terus! SAYA LUPA PAKAI BHRA!” kata Sekar dengan sangat kencang. Yah, sangat kencang sampai pilot di depan ikut tersenyum mendengar ucapan Sekar.
Ucapan Sekar itu membuat Raja tersenyum lebar. Baru kali ini ada perempuan yang tidak malu berbicara ceplas-ceplos tanpa filter. Perempuan itu berhasil membuat Raja tertawa. Pilot di depan juga ikut tertawa melihat bosnya bahagia dari kaca.
Raja pun memahami apa yang dirasakan Sekar. Raja menyuruh Sekar agar membetulkan posisi duduknya. Setelah ucapan Sekar itu, Raja hanya memegang pinggang Sekar. Seperti posisi orang berboncengan dengan driver gojek.
Perjalanan dari tengah lautan Raja Ampat ke Marinda Airport Raja Ampat memakan waktu kurang lebih 40 menit. Yah, memang cukup lama karena kecepatan seaplane bukanlah seperti pesawat jet.
Raja yang mengetahui Sekar tidak memakai bhra, mulai membuka jaketnya. Raja merangkup tubuh Sekar dengan jaket kulit berwarna hitam miliknya. Raja tidak mau Sekar menjadi bahan tontonan karena putaran baling-baling menghasilkan angin yang kencang. Hal itu bisa berakibat fatal kalau sampai kaos Sekar yang kedodoran tersingkap naik.
Disana sudah banyak orang berlalu lalang bersiap akan menaiki pesawat atau helikopter. Raja dan Sekar segera menuju pesawat yang bertuliskan Luxus Private Jet. Yah, pesawat itu adalah milik suami teman Sekar. Sekar dibuat terheran-heran dengan kemewahan yang ada di dalam pesawat. Seumur-umur dia belum pernah naik pesawat kelas bisnis. Sekali naik pangkat dari kelas ekonomi, dia bisa mencicipi kemewahan pesawat jet pribadi.
“Almaaakkk… Keren banget pesawatnya. Jadi ini pesawat yang dinaiki Kasih waktu itu? Bagusnya…” bisik Sekar sambil mondar-mandir di dalam pesawat. Sekar yang berjalan kesana kemari mengecek setiap sudut pesawat tidak mempedulikan Raja yang mengekorinya. “Kalau dibandingin dengan seaplane tadi mending ini banget. Jauh banget…” bisik Sekar sambil membuka mini bar (kulkas kecil) di dalam pesawat.
Setiap ucapan Sekar yang tanpa filter itu tidak disukai oleh Raja. Secara seaplane yang dinaikinya tadi adalah salah satu seaplane milik Raja. Raja mulai duduk di kursinya. Malas mendengar celotehan Sekar.
Sekar mulai duduk di samping Raja. Sekar memperhatikan pramugari yang melayani Raja. Pramugari itu sedang menuangkan whisky ke gelas Raja.
“Ini adalah minuman favorite pak Galang, selamat menikmati pak Raja,” kata pramugari itu.
“Kamu mau minum?” tanya Raja melirik ke Sekar.
“Enggak, mas… terimakasih,” jawab Sekar. “Tapi boleh minta makan gak? Saya laper,” kata Sekar sambil tersenyum.
“Boleh bu Raja. Kami ada 4 jenis menu breakfast. Indonesian breakfast, American breakfast, English breakfast dan Continental breakfast. Ibu Raja mau pilih yang mana?” tanya pramugari itu.
‘Bu Raja… dan Ibu Raja…’ itu adalah kata yang disoroti Sekar.
“Mbaknya jangan panggil saya bu Raja. Saya Sekar. Mas Raja ini bos saya. Saya bukan istri atau pacarnya. Hehee…” kata Sekar dengan tersenyum. Begitupun dengan Raja yang hampir tersedak mendengar ucapan Sekar.
“Ow… maaf pak Raja. Saya hanya mendapat laporan dari email kalau tamu kami hari ini couple (pasangan). Saya pikir suami istri. Maaf, kak Sekar,” kata pramugari itu penuh malu.
“It’s ok… Cuma kesalah pahaman saja. Kamu bisa siapkan 2 English Breakfast buat kita,” kata Raja dengan senyumnya.
Tak lama kemudian, pramugari tadi datang kembali. Dia membawa trolly yang berisi makanan. Menaruh nampan berisi makanan ke meja Raja dan Sekar.
“Selamat menikmati. Kami akan melakukan penerbangan setelah anda selesai sarapan,” kata pramugari tadi yang kemudian berlalu pergi.
Raja dan Sekar mulai menikmati sarapannya. Mereka sibuk dengan handphone mereka masing-masing. Yang pasti Raja sibuk dengan urusan pekerjaan. Berbeda halnya dengan Sekar. Sekar sibuk mengetik novelnya. Wajahnya sangat fokus menatap handphone sambil membayangkan kejadian-kejadian yang tidak disengaja bersama Raja.
Apa seperti itu yang dirasakan Kasih saat payu*daranya diremas? Rasanya membuat tubuhku bergetar hebat. Menjalar ke setiap aliran darah. Tapi setiap remasan jari-jarinya membuatku melemah dan semakin lemah pasrah merasakannya juga. Sampai bagian intimku berdenyut-denyut hebat. Apalagi rambut brewoknya yang lebat itu ikut menelusup di celah-celah kain kaosku yang tidak begitu tebal. Punggungku ikut bergetar merasakan kegelian dari rambut brewoknya. Huft… apa aku sanggup mengetik novel yang kuberi judul ‘My Butler’’? Tubuhku begetar hebat membayangkan wajah Kasih dan suaminya seperti itu. Apakah semenyakitkan seperti itu? Batin Sekar dengan raut muka serius.
“Sekar… Sekar… Hallooo… Sekar?” Raja menggoyangkan lengan Sekar. Perempuan di sebelahnya itu tidak kunjung menghabiskan makananya. Padahal Raja sudah selesai menghabiskan miliknya. Bahkan nampan yang ada di mejanya sudah diambil pramugari.
“Eh? Iya, mas? Kenapa?” tanya Sekar kaget.
“Mikir apa…? Saya minta maaf buat kejadian tadi. Saya gak bermaksud melakukannya,” kata Raja dengan menatap Sekar.
“Mm…, iya mas. Saya tahu kok,” balas Sekar yang kemudian melahap makanannya. “Jangan dibahas lagi! Malu tahu!” kata Sekar sambil mengunyah makanannya.
Tingkah laku Sekar ini membuat Raja ingin terus tertawa. Tapi tidak mungkin dia tertawa di depan Sekar. Takut anaknya tersinggung dan marah.
Raja membiarkan Sekar dengan dunianya sendiri. Memandangi Sekar yang sibuk mengetik dan mengunyah makanan.
Manis juga kalau dilihatin terus menerus. Gayanya emang agak bar bar. Tapi bikin gak bosen. Sebenarnya ada hubungan apa dia dengan El? Kalau pacar El, mana mungkin El membiarkannya kerja part time. Gumam Raja dalam batin memperhatikan setiap gerak-gerik Sekar.
“Sekar, kamu ada hubungan apa sama El?” tanya Raja. Sekar pun menoleh mendengar nama El disebut.
“Saya? Dengan bang El? Em… Gak ada apa-apa, mas. Kenapa emang?” tanya Sekar balik.
“Saya pikir kalian pacaran,” jawab Raja.
“Oh… Enggak kok, mas,” timpal Sekar.
Sekar mencerna setiap ucapan Raja barusan. Kenapa Raja sampai berfikir kalau dirinya berpacaran dengan El. Padahal Sekar tidak pernah bermesra-mesraan dengan El.
Apa semalam mas Raja lihat aku berduaan dengan bang El ya? Jadi dia pikir aku pacaran sama bang El… Hihii… Emang kaya pacaran sih kita semalam. Pakai peluk-peluk segala. Hmm… Seperti apa sih perempuan bernama Mona itu? Gumam Sekar sambil sibuk mengunyah makanan terakhirnya.
“Mas…”
“Ya?”
“Kak Mona itu seperti apa? Bang El semalam bercerita tentang cinta segitiga kalian. Hehee…” kata Sekar yang kemudian memberikan nampan sisa makanannya kepada pramugari yang datang.
*****
Jangan mengetik nama Sekar diikuti judul ‘My Butler’ di Noveltoon
Karena authornya bukan Sekar Hihii…
Cukup ketik ‘RenMk’
Bersambung…
*****
Can Yaman sebagai visual mas Raja
Hande Ercel sebagai visual Sekar
Burak Ozcivit sebagai visual bang El
Kak Manohara Odelia Pinot sebagai visual Mona
ingat sekar kata ayahmu, bos selalu benar 😅😅😅
loncat baca bab akhir saja tntng pak ansu n istri barunya....lbh sopan dan sangat manis cara nya melayani pasangannya
ga sanggup bacanya...dada sakit,sesak nafas...kenapa setragis itu hidup sekar...klo tdk ada jln kluar..lbh baik bunuh diri aja kali ya,biar aman...dan bikin semua orang egois puas hati...