Seorang gadis mafia bernama liu Mei-yin yang terkenal kejam dan sadis pada abad ke 22, kini harus meregang nyawa ditangan musuh bebuyutannya dalam suatu pertarungan. yang dimana dia melawan ratusan orang sementara disisinya hanya seorang diri.
Namun, itu belum sepenuhnya jalan akhir dari Liu Mei yin melainkan awal dari kisah hidup dan perjuangannya di dunia baru, untuk mencari orang tuanya dan keluarganya.
setelah kematiannya dia ditakdirkan untuk bangkit kembali, sebagai anak yang terlantar dan hidup sebatang kara di tengah hutan kematian yang penuh dengan siluman dan monster menyeramkan lainnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dakilerr12, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab.18
Penduduk desa wanzheng ini kebanyakan warganya adalah orang biasa yang tak bisa berkultivasi, namun di desa wanzheng juga banyak kultivator yang tinggal maupun singgah sebelum menuju hutan kematian.
Hutan kematian sendiri sangat terkenal di kalangan kultivator, dengan kekayaan tumbuh-tumbuhan langka dan siluman tingkat 1-9 yang banyak menempati hutan kematian.
hutan kematian tentu menjadi legenda di kalangan masyarakat umum bahkan di negara lain, karena kengeriannya di ceritakan bahwa sudah banyak nyawa yang terkubur didalamnya, hingga membuat penduduk desa takut untuk membuat pemukiman dekat dari hutan kematian, bahkan untuk sampai hutan kematian harus menempuh sekitar 5 jam perjalan dari desa wanzheng.
Walaupun begitu, banyak kultivator dari luar berbondong-bondong memasuki hutan kematian, dengan iming-iming tumbuhan langka dan spirit stone dari para siluman.
Tapi tak semua orang bisa memasuki hutan kematian, biasanya Masyarakat umum hanya mampu sampai di lapis 1 sedangkan para kultivator mampu menembus hutan kematian lapis 3-5, sejauh ini Seorang kultivator hanya mampu memasuki hutan kematian di lapis 6.
Itu semua karena di setiap lapisan tentu orang akan menemui kesulitan dalam menghadapi siluman, setiap lapisan akan ada siluman yang memiliki tingkat yang berbeda-beda dan itu menjadi kesulitan tersendiri bagi yang memasuki hutan kematian lapis 1 hingga lapis selanjutnya.
Tapi tidak dengan Liu Mei yin yang sudah mengarungi hutan kematian hingga lapis 9 ntah bagaimana reaksi mereka jika mereka tahu bahwa ada orang yang mampu menembus hutan kematian lapis 9.
***
Sudah 2 jam berjalan-jalan mengelilingi desa, Kini Liu Mei yin berjalan menuju ke arah selatan, dia belum tau kemana arah tujuannya, saat ini yang dia butuhkan adalah sebuah peta, namun akan sangat sulit jika menemukan sebuah peta di desa terpencil seperti desa wanzheng ini, jadi dia memutuskan untuk melanjutkan perjalannya ke arah selatan.
Liu Mei yin ingin menanyakan tempat orang menjual peta kepada Qiulong, jujur saja dia sama sekali belum berpengalaman tentang dunianya sekarang, Dia berjalan menuju gang sempit lalu dia berdiri dalam diam, saat ini dia sedang berbicara dengan Qiulong lewat telepati.
"Qiulong, apakah kau tau dimana orang biasanya membeli peta?" Tanya Liu Mei yin.
"Oh tuan, biasanya orang akan membeli peta di lelang karena orang yang memiliki peta hanya diperkenankan bagi para bangsawan atau orang berpengaruh" ucap Qiulong.
"Hmm?" Liu Mei yin merasa bingung.
"Ah iya tuan di desa terpencil ini biasanya tak ada yang menjual peta, sebaiknya tuan pergi ke ibu kota Wei di sebalah barat daya" ucap Qiulong.
"Apakah tempat itu sama dengan kota yang kau lihat dulu?." Liu Mei yin tak yakin mengingat umur Qiulong sudah lebih dari 100 ribu tahun bagimana sebuah kota atau desa akan tetap sama seperti dahulu.
"Tuan yakinlah benua ini sudah ada ratusan bahkan jutaan tahun yang lalu." ucap Qiulong meyakinkan tuannya.
"Baiklah kali ini aku akan percaya padamu." ucap Liu Mei yin lalu memutus telepatinya dan segera melanjutkan perjalanannya menuju arah barat daya.
"Ku rasa lebih baik aku mencari tempat membeli makanan untuk bekal perjalananku nanti." lalu Liu Mei yin mencari sebuah toko makanan tak jauh dari tempatnya tadi, Liu Mei yin melihat banyak toko-toko yang berjejer, Liu Mei yin yakin ini pasti tempat para turis asing membeli bekal untuk pergi ke hutan kematian.
Tak membuang waktu, Liu Mei yin melangkah menuju toko makanan yang terlihat sangat sepi.
sesampainya disana dia merasa ada sepasang mata yang menatapnya dengan tatapan tak suka, lalu Liu Mei yin mencari tatapan tersebut dia melihat sekelilingnya, dapat Liu Mei yin lihat ada sesorang yang memandanginya dengan tatapan aneh.
Tapi bukan Liu Mei yin namanya jika perduli dengan tatapan tersebut, di dunianya dulu bahkan lebih dari itu jadi dia sudah terbiasa.
Tanpa menghiraukan pandangan orang itu, Liu Mei yin mendekat ke arah toko yang sepi pelanggan itu lalu mulai memesan.
"Paman tolong bungkuskan roti dan kue yang ini, ini, dan itu" ucap Liu Mei yin sambil menunjuk makanan yang dia inginkan.
Pedagang yang melihat ada pelanggan sangat senang seakan ingin menangis "Baik tunggu sebentar nona" ucap pedagang itu dengan penuh sopan dan diangguki oleh Liu Mei yin.
Liu Mei yin memperhatikan tatapan pedangan itu, tetapi dia tak merasakan niat jahat. jadi kemungkinan ada permasalah lain 'aneh' batin Liu Mei yin.
Setelah 5 menit menunggu akhirnya pesanannya sudah selesai di bungkus.
"Berapa harga semuanya paman?" Tanya Liu Mei yin.
"Totalnya 5 perak nona" jawab pedangang tersebut.
'kenapa murah sekali, ada yang aneh' batin Liu Mei yin.
"Paman kenapa murah sekali harganya?." Tanya Liu Mei yin curiga.
"Aaa memang itu yang sepantasnya nona," ucap pedagang paruh baya itu sambil sesekali melirik ke arah belakang dengan ekspresi ketakutan, sayangnya Liu Mei yin melihat gelagat pedangang itu dengan jelas.
dia berbalik dan melihat seorang pria paruh baya yang mirip sekali dengan pedangan di depannya bukankah itu orang yang tadi? Hmm menarik sekarang Liu Mei yin akhirnya memahami semuanya.
"Hmm" ucap Liu Mei yin menganggukkan kepalanya.
"Ini paman" lalu Liu Mei yin mengeluarkan 5 keping emas dari cincin interpersalnya dan memberikannya kepada pedagang itu.
"Tunggu sebentar nona, ini kembali...." ucap pedangan itu ingin mengembalikan kembalian Liu Mei yin, namun sebelum pedangan itu menyelesaikan ucapannya ternyata Liu Mei yin sudah berjalan menjauh dari tokonya.
"Nona... kembaliannya.." teriak pedangan tersebut memanggil Liu Mei yin.
Liu Mei yin menoleh kebelakang "ambil saja kembaliannya paman.." ucap Liu Mei yin lalu berbalik kembali dan berjalan menuju sebuah toko.
"Terimakasih banyak nona." ucap pedangan itu lalu menundukan kepalanya dengan hormat.
Dia merasa sangat bersyukur dengan 5 kepingan emas ini saja mampu membiayai kebutuhan keluarganya selama setahun.
Dari yang Liu Mei yin tangkap, pedagang tadi diancam oleh pedagang di seberangnya, akibatnya dagangannya tak pernah laku, namun saat Liu Mei yin datang justru membuat pedangan di seberangnya merasa marah dan menatap tak suka kepada pedagang tadi, padahal yang Liu Mei yin lihat mereka seperti 'saudara kembar'.
'huh persaingan diantara sudara memang tidak menguntungkan, kurasa pria paruh baya tadi memiliki sifat penakut dan satunya lagi kebalikannya, ah sudahlah kenapa harus memikirkan hal seperti itu, toh itu bukan urusanku' batin Liu Mei yin.
Liu Mei yin hanya membeli makanan, karena dia tak memerlukan pakaian, di dalam cincin permata dewa saja pakaiannya bertumpuk tak habis dia kenakan.
Walaupun pakaiannya sangat banyak, Liu Mei yin lebih memilih memakai pakaian berwarna putih polos, agar tak terlalu menjadi pusat perhatian.
Liu Mei yin pergi menuju toko penjual topeng untuk dia kenakan dan mengganti cadarnya yang sudah kotor.
Dia masuk ke toko topeng, didalamnya terdapat banyak macam dan bentuk topeng yang beragam. ada yang menutup seluruh wajah, ada yang hanya menutup mata dan hidung, dan ada yang menutup sebelah wajah saja.
"Silahkan di pilih nona" ucap penjual yang melihat kedatangan Liu Mei yin.
"Hmm" ucap Liu Mei yin singkat lalu berkeliling mencari topeng yang pas untuknya.
Setelah mencari Lalu perhatiannya tertuju pada sebuah topeng berwarna hitam dengan motif naga api berwarna putih di sebelah kirinya, topeng yang menutupi bagian mata dan hidungnya saja.
"Berapa harga topeng ini?" Tanya Liu Mei yin menunjuk kearah topeng hitam itu.
"Harganya 2 koin emas nona." ucap penjual dengan sedikit gugup melihat gadis di depannya takut pelanggannya keberatan dengan harga yang dia tawarkan.
"Nona apakah anda jadi membelinya?." Tanya penjual topeng itu.
"Baik" awalnya liu Mei yin ragu karena harganya terlalu mahal dengan harga sebuah topeng. Tetapi dia merasa ada energi misterius yang tersembunyi dibalik topeng tersebut, jadi dia memutuskan untuk membelinya.
setelah itu Liu Mei yin langsung membayar sesuai harga yang di sebutkan, Liu Mei yin bergegas pergi dari toko dan mencari tahu, apa energi yang dia rasakan Sedari tadi membuatnya penasaran.