Arsella seorang gadis desa yang merantau ke kota untuk berkuliah. Dengan kepintarannya,ia berhasil mendapatkan beasiswa untuk berkuliah di kampus ternama. Tapi dengan tipu muslihat sang ayah tiri ia dipaksa pulang lalu dipaksa menikah dengan juragan Kusno untuk membayar hutang judinya. Hingga akhirnya ia berhasil kabur. Tapi itu tak menjamin ia dapat hidup bebas dan bahagia. Jeratan hutang sang ayah tiri masih menjerat dirinya walau telah kabur ke kota belum lagi berbagai masalah seakan tiada lelah menguji hidupnya. Hingga akhirnya ia dipertemukan dengan Arrion yang mampu memberi warna dalam kehidupannya .
Arrion Hiddenbergh, seorang pria tampan dan mapan. Ia dituntut orang tuanya agar segera menikah. Karena sang kekasih sedang meniti karir di luar negeri dan tak bisa dihubungi, akhirnya ia meminta bantuan Arsella agar menikah dengannya.
"Bantuan apa sih yang abang minta? Buruan bang jangan buat Sella penasaran deh!" cecar Arsella
"Abang butuh bantuan kamu buat nikah sama abang." jawab Arrion singkat
"Hah!" ucap Arsella cengo
Maukah Arsella menikah dengan Arrion?
Yuk,baca kisah cinta Arsella dan Arrion dalam cerita "Bukan Nikah Kontrak" karyaku ini!
Yuk,mampir ke karyaku!
Semoga berkenan.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon D'wie, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ch.6
Sudah beberapa menit berlalu,tapi mata elang Arrion seperti tak lelah menatap sesosok wanita yang tampak sibuk kesana kemari menghampiri para pelanggan lalu mengantarkan pesanan dengan senyum menawan. Hal tersebut ia lakukan bukan tanpa alasan,sebab ia tampak mengenal sang wanita. Tapi Arrion masih ragu-ragu karena ia baru satu kali melihat wanita itu dan di cafe ini untuk kali keduanya.
"Hei bro,liatin apa sih loe?" tanya Orlando lalu arah pandangan matanya ia tujukan ke arah mana Arrion memandang
deg...
"Jangan bilang Arrion lagi mandangin Sella! No no no,gak mungkin kan dia tiba-tiba jatuh cinta pada pandangan pertama dengan Arsella. Ah,gak mungkin! Tapi beneran dia fokus banget mandangin Arsella. Apa Arrion kenal Sella ? Kalo tiba-tiba gue tanya,takutnya malah jadi simalakama buat gue. Gak gak,gue harus pura-pura gak tau. Semoga ini hanya pikiran gue aja. Gue tau,Arrion belum bisa move on dari Aliza." batin Orlando
"He,Ar! Liatin apa sih loe!" teriak Orlando di telinga Arrion,sengaja untuk memutus pandangan matanya ke gadis pujaan hatinya itu
"Eh,Do! Gue gak budeg tau,gak perlu pake teriak-teriak di telinga gue segala. " rutuk Arrion
"Gue tadi udah negur loe baek-baek,tapi loe budeg, gak denger,karena itu gue teriak aja sekalian di telinga loe,kali aja masih ada congek nya di dalam sono." tutur Orlando sambil menunjuk ke arah telinga Arrion
"Enak aja ada congek,loe tu kali yang congek." kesal Arrion
"Hehehe...slow slow,jangan marah bro,ntar cepet tua." kekeh Orlando
"Btw,tumben loe kemari,ada perlu apa nih?" tanya Orlando penuh selidik takut-takut ternyata tujuannya kemari memang mau mendekati Arsella
"Kenapa? Gak boleh? Kalau gak boleh,gue balik nih!"
"Ish,gitu aja ngambek udah kayak anak cewek lagi PMS aja loe,Ar!" ledek Orlando
Arrion melotot kesal ke arah Orlando,sontak membuat temannya itu langsung menutup mulutnya.
"Oke oke,gue serius sekarang. Tapi beneran,gue cuma penasaran aja tumben banget loe yang seorang wakil presdir perusahaan ternama yang sibuknya seabrek-abrek mau nijakkin kaki loe ke cafeku yang minimalis ini,ada apakah gerangan?" tanya Orlando tapi masih dengan senyuman jahilnya
"Lagi suntuk aja,bingung mau kemana jadi ya gue ke mari aja. "
"Kemana cecunguk satu? Gak loe ajak juga? Biasanya kalian berdua udah kayak amplop dan perangko,berdua nempel terus?"tanya Orlando lagi masih dengan gaya usilnya
"Dia sibuk,jadi gue tinggal aja. Dah ah,buatin gue minum keq! Udah kayak di sauna aja,gak disiapin minum,haus tau." ketus Arrion
"Hohoho...sorry sorry,lupa gue. Bentar ya! Kayak biasa kan." tanya Orlando
"Hmmm..." yang hanya dijawab dengan dehaman oleh Arrion
Orlando pun berlalu untuk membuatkan temannya itu secangkir machiato favorit temnnya itu. Khusus Arrion memang kebiasaan Orlando untuk membuatkan sendiri kopi kesukaan temannya tersebut. Bukan tanpa alasan,Orlando memang memiliki bakat meracik kopi yang dari kopi biasa menjadi luar biasa karena itulah ia jadi tergerak untuk mendirikan cafe yang memang sesuai dengan sence nya. Padahal Orlando juga berasal dari golongan berada ,tapi ia tak malu banting stir menjadi seorang owner cafe. Tidak seperti orang tua lainnya bila telah memiliki perusahaan,maka mereka akan memaksa sang anak untuk meneruskan perusahaannya,hal itu tidak berlaku bagi keluarga Orlando. Orang tua Orlando membebaskan anak-anaknya untuk memilih jalan hidup mereka sendiri asal mereka dapat mempertanggungjawabkannya. Orang tua Orlando sendiri memiliki firma hukum yang cukup ternama. Firma hukum mereka banyak dipakai oleh orang-orang besar baik dari kalangan pejabat hingga artis-artis ternama. Orlando sendiri adalah seorang sarjana hukum. Jadi bila sewaktu-waktu ia bosan dengan pekerjaan yang tengah ia geluti,ia bisa menggantikan sang ayah menjadi pemilik firma hukum keluarga mereka itu.
"Nih,mochiato favorit loe,Ar! Sudah lama loe gak menikmati kopi racikan gue,kan! Semoga masih cocok di lidah loe." Orlando menyodorkan secangkir mochiato ke arah Arrion. Aroma kopi premium dicampur susu dengan takaran yang pas,membuat aroma mochiato itu menguar,memberikan sensasi ketenangan bagi para penikmat kopi
Arrion pun menyesap kopi tersebut dengan penuh nikmat. " Mochiato buatan loe emang the best,Do. Gue belum pernah nemu mochiato senikmat ini di cafe manapun." ucap Arrion tulus sambil menikmati aroma kopinya lalu menyesapnya secara perlahan seakan takut kehabisan
*Setelah menghabiskan waktu kurang lebih satu jam mengobrol di cafe milik Orlando,Arrion pun berpamitan untuk kembali ke perusahaannya. Setelah menyesap kopi buatan temannya itu,Arrion tampak lebih segar. Orlando seakan memiliki tangan ajaib,sebab setiap siapa pun yang menikmati kopi buatannya,pasti akan merasa relax begitu juga yang dirasakan Arrion.
Setelah berpamitan dengan Orlando,Arrion segera menuju mobilnya yang terparkir rapi di tempat parkir. Namun saat ia melangkah ingin menuju mobilnya,ia melihat sebuah motor yang tampak ia kenali. Ia segera melangkahkan kaki menuju mobilnya lalu mengambil selembar kertas dan pena. Ia menuliskan sesuatu di kertas itu. Kemudian kertas itu ia lipat rapi dan ia selipkan di motor yang ia kenali itu dengan harapan sang pemilik motor membaca pesan yang ia tulis di secarik kertas itu*.
***Kira-kira apa ya isinya?
Terus itu motor siapa?
Ada yang bisa nebak?
Jangan lupa like and comment ya untuk supportnya! Like and comment kalian,merupakan penyemangat bagi penulis amatir seperti aku. Makasih banget buat yang udah support.
Salam kenal dari "D'Wie***"
Mampir Thor...🥰🥰👍🏻👍💙💙💛💙💙🫰🏻🫰🏻😘😘😘
Hanya saja rada kecewa Daniel masih menyimpan perasaan sama arsella kasian kn istrinya gk dicintai seseorang utuhnya....
ak heran otak nya apa gk dipakek ya ...
dia ninggalin dia pula sok tersakiti aneh banget .
mana ada cowok ditinggal tanpa kepastian tetap menunggu
hati itu bisa berubah sewaktu² jadi jangan sia²kan orang yang benar mencintaimu sampai dia bodoh menunggu ...
dan sekarang ingin mengahcurkan kebahagiaan mereka anda waras...
kamu sendiri pergi tanpa pamit
awas aja kalau sudah intim tapi akhirnya pisah gk rela aku..
dimana² yang rugi itu perempuan 😏
kasian arsella gk tau apa² dibully emang sih rasa gk suka dengan sifat arsella yang mudah dekat dengan laki² kurang jual mahal sihh..
tapi emang sudah wataknya arsella yang terbuka beda orang introvert
kenapa dengan Arrion langsung salting gitu 🙈
dulu jaman aku masih sekolah juga gitu banyak deketin tapi memilih bodo amat 🤭
bagimana nih dengan Arrion 🤣🤣
kebanyakan cinta pertama itu bukan akhir dari kisah cinta tapi awal perjalanan cinta mu...
sejatinya cinta pertama adalah luka ...
hanya 10%cinta pertama akan berakhir dipelaminan