Seorang lelaki yang hampa dan memilih menjalani hidup jauh dari keluarga hanya untuk membuktikan keberadaannya di dunia ini .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Dzulhilmi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Hari ke Tujuh .
Tiba saatnya waktu untuk mengerjakan amalan , Aziel pun terbangun dari tidurnya tepat pukul 23.40 , seakan sudah ada yang bersiap untuk membangunkan , selalu pada waktu dan pukul tersebut aziel pasti terbangun dengan sendirinya .
seperti biasa , aziel pun bergegas menuju tempat wudhu.
shalat sunnah yang selalu ia kerjakan sepanjang malam itu pun akhirnya menjadi sebuah kebiasaan dan merasa ada yang kurang bila tidak mengerjakannya .
aziel menyiapkan sendiri keperluannya untuk sahur , satu kepal nasi dan segelas air putih , itulah keperluannya untuk melaksanakan sahur .
setelah melaksanakan semua kegiatannya itu , mulai dari shalat sunnah , mengerjakan amalan , dan membacakan shalawat , aziel langsung melaksanakan sahurnya yang terakhir di puasa sunnahnya itu .
# Tak terasa besok sudah hari ke 7 aku berpuasa , selama beberapa terakhir semenjak aku menjalani puasa sunnah banyak perubahan dan perbedaan saat aku mengerjakan amalan . energi yang jelas meningkat drastis dan sepertinya aku merasa energi itu berpengaruh pada postur fisikku , entah benar atau tidak yang jelas aku merasakan ada yang berbeda dalam diriku sekarang ini . mudah-mudahan saja sebuah hal positif dan bisa berguna untuk kehidupan..aamiin # Aziel bergumam dalam hati .
Waktu berjalan begitu cepat , tiba-tiba saja aziel terlihat sedang melamun dibawah pohon yang berada tepat di belakang kediaman kiyai Ismajati .
" Kenapa waktu berjalan cepat sekali , seakan baru saja hendak istirahat , tapi tiba-tiba matahari sudah naik setinggi ini , hari terakhir puasaku ini benar-benar menguji kesabaran " aziel bergumam karena cuaca hari itu sangat panas , hingga membuat aziel sendri berteduh dibawah pohon .
" Ziel... " Terdengar suara seseorang memanggil aziel .
" Cahyo...dari mana panas-panas begini ? " Aziel menjawab seseorang yang menyapanya dan ternyata Cahyo .
" Dari kamar , kamu sedang apa disini ? masih berpuasa ? " Ujar Cahyo .
" Ya jelas aku sedang berteduh karena panas sekali cuaca hari ini , masih ini hari terakhir aku berpuasa " jawab Aziel .
" Sebenarnya kamu sedang menjalani puasa apa ziel ? dan selama berpuasa kamu benar-benar mengurung diri , membuat Danu , aku , Kuntadi yang kamu titipi pesan pun sampai bertanya-tanya " Ujar Cahyo .
" Kuntadi pasti sudah memberitahu kamu Yo , aku memiliki hajat pribadi yang ingin ku wujudkan " Ujar Aziel.
" Ya memang betul kuntadi sudah memberitahuku , hanya saja terlihat aneh karena kamu terlihat menjauh dari kami semua " ujar Cahyo .
" Hahaha...aku sedang fokus dengan tujuanku Yo , bukannya aku menjauh , hanya menjaga agar tidak berbicara sembarangan dan perbanyak dzikir " ujar Aziel sembari merangkul pundak Cahyo .
" Hooalahh , yasudah kalau memang begitu , kukira kamu sudah tidak mau berkumpul denganku dan yang lain .." Ujar Cahyo .
" Kalian tetap kuanggap sahabat dan rekan seperguruanku , jadi tidak mungkin aku lupa denganmu dan yang lain " ujar Aziel tersenyum pada Cahyo .
Diantara Aziel dan Cahyo , tak sadar seseorang yang memperhatikan dari pawon yang posisinya juga dibelakang kediaman kiyai Ismajati.
terlihat Syifa yang sedang menyiapkan makan siang untuk para murid ayahnya .
dan dari sudut lain terlihat Danu sedang berjalan menuju pawon , seperti biasa untuk mengambil dan menyiapkan makan siang untuk dibawa ke pendopo .
# Eh , mbak Syifa masih di pawon , tapi sedang apa mbak Syifa berdiri tarpaku begitu ? sebaiknya segera kudatangi selagi mbak Syifa masih di pawon # gumam Danu dalam hati melihat Syifa .
" Assalamualaikum..." Danu mengucap salam
" Walaikumsalam... " jawab Syifa mendengar salam .
" Mbak Syifa .. aku hendak menyiapkan makan siang di pawon mbak " Ujar Danu.
" Oh iya silahkan , tapi sepertinya aku lupa membuat menggoreng satu lauk lagi , tunggu sebentar ya " ujar Syifa yang ternyata lupa menggoreng satu lauk lagi .
" Baik mbak tidak apa-apa..." Danu tersenyum
# Wah , kesempatanku untuk mengobrol dengan mbak Syifa , selama ini setiap aku datang ke pawon , mbak Syifa pasti langsung masuk kedalam. ini kesempatanku untuk dekat dengan mbak Syifa # Danu bergumam dalam hati .
Syifa pun mulai memanaskan minyak dan hendak menggoreng lauk yang ia lupa goreng tadi .
namun pandangan dan pikiran Syifa sedang tertuju pada seseorang yang sedang berada di bawah pohon yang tak jauh dari pawon .
" Bagaimana kabar Mbak Syifa ? hehe" Danu mencoba memulai pembicaraan dengan Syifa .
namun Syifa tak menjawab , Syifa terdiam dan pandangannya tertuju ke pohon yang ada di belakang pawon .
" Mbak .?? Mbak Syifa ? " Danu masih mencoba untuk berbicara pada Syifa .
namun Syifa masih tak menjawab dan tetap tertuju pada pohon itu.
seketika Danu pun mencium bau hangus .
" Mbak mbak ikannya hangus mbak ...!" Danu panik karena lauk yang di goreng Syifa hangus .
" Astaghfirullah, aduuuhh hangus deh , aku harus sampaikan ke abi untuk mengganti lauknya " Ujar Syifa .
" Tidak perlu mbak , lauknya yang sudah masak pun sudah cukup , lagipula ada salah satu dari kami yang tidak ikut serta makan siang karena dia sedang berpuasa " Ujar Danu .
" Oh iya ya , Aziel masih berpuasa hari ini , dan ini hari ke tujuh ia berpuasa.. " Ujar Syifa .
Danu terdiam seketika karena mendengar ucapan Syifa .
# Mbak Syifa bisa sampai tahu kalau Aziel yang berpuasa , sebelumnya dia tidak pernah tahu kegiatan apa saja yang dijalani murid kiyai Ismajati , ditambah lagi mbak Syifa sampai menghitung dan tahu sudah berapa hari Aziel berpuasa # Danu bergumam dalam hati .
" Hehe iya mbak , jadi karena itu tidak perlu mengganti lauknya yang gosong tadi " Ujar Danu .
" Iya , yasudah , silahkan bawa lauk dan piring-piringnya " ujar Syifa .
" Baik mbak ." jawab Danu .
Danu merasa tersisihkan , dan Danu pun mencaritahu apa yang sebenarnya Syifa perhatikan sampai bisa mencuri perhatiannya , Danu melihat kearah pohon yang diperhatikan oleh Syifa tadi .
# Aziel ??? dan Cahyo ? apa mungkin mbak Syifa memperhatikan mereka berdua ? apa yang diperhatikan dari mereka berdua ? hmmmm... Eh !! Aziel ? apa benar mbak Syifa memperhatikan Aizel ? kalau Cahyo tak mungkin karena mbak Syifa tak pernah memperhatikan Cahyo seperti itu , aku yakin ini Aziel , pasti mbak Syifa memperhatikan Aziel # gumam Danu dalam hati kesal dengan sikap Syifa yang memperhatikan Aziel.
Di bawah pohon terlihat Aziel dan Cahyo masih berbincang dan tertawa .
" Yo , bukannya ini sudah waktunya makan siang ? " Ujar Aziel .
" Waduhh , aku lupa " ujar Cahyo
" Cepat menuju pendopo , karena kiyai Ismajati pasti menunggumu disana " ujar Aziel .
" Iya iya ziel ... waaahh aku malah lupa dengan makan siangku gara-gara berbincang denganmu " ujar Cahyo sembari bengkit dari duduknya dan bergegas menuju pendopo .
" Hahaha malah menyalahkan , yasudah cepat pergi kesana " ujar Aziel .
" Ya , aku pamit , Assalamualaikum.." Cahyo berlari menuju pendopo .
" Walaikumsalam...." jawab Aziel sembari tertawa melihat tingkah Cahyo.
Sementara yang lain melaksanakan makan siang , dan Cahyo pun sudah pergi menuju pendopo , Aziel pun membaringkan badannya di bawah pohon itu.
semilir angin yang berhembus dan hawa sejuk yang ia rasa , tak sadar aziel pun tertidur dibawah pohon tersebut .