*Important*
novel ini ekslusif ada hanya di NovelToon,bila ada di platform lain, bearti plagiat
tolong bantu report
"Ketika dunia mengandalkan pedang dan sihir, aku membawa napalm dan artileri. Oh, dan saldoku? Error Tak Terbatas." Rian, seorang buruh pabrik yang mati karena kelelahan, mengira hidupnya berakhir. Namun, dia membuka mata sebagai Zephyrion IV, Kaisar boneka di dunia Terra Vasta—sebuah planet yang 1.000 kali lebih luas dari Bumi. Nasibnya buruk: Negaranya di ambang kebangkrutan, dikelilingi musuh, dan nyawanya diincar oleh menterinya sendiri. Tapi, Rian tidak datang dengan tangan kosong. Dia membawa "Omni-Store System"—sebuah toko antardimensi yang mengalami ERROR fatal. Saldo Poin: UNLIMITED (∞).
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sukma Firmansyah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 6: Doktrin Besi dan Hujan Timah
Lapangan barak yang tadinya sunyi dan gelap kini dipenuhi suara kunyahan lahap dan isak tangis kebahagiaan. Aroma daging sapi rebus dari ribuan kotak ransum MRE (Meal, Ready-to-Eat) mengalahkan bau lumpur dan keringat. Bagi prajurit yang sebulan terakhir hanya makan bubur encer, rasa daging berbumbu tebal ini seperti makanan surga.
Zephyr berdiri di atas peti kayu amunisi, memperhatikan mereka makan. Di dalam kepalanya, dia merenungkan posisinya.
Banyak protagonis novel yang menyembunyikan kekuatan mereka. Mereka takut dianggap monster, takut diburu Gereja, atau takut dieksperimen oleh penyihir.
Tapi Zephyr berbeda. Dia tidak takut. Kenapa?
Pertama, ini Dunia Paralel, bukan Bumi abad pertengahan sejarah asli. Di sini, sihir (meski lemah) dan monster ada. Orang sudah terbiasa melihat hal yang "tidak masuk akal".
Kedua, dan yang terpenting: Dia adalah Kaisar.
Di dunia feodal, Kaisar adalah wakil Tuhan. Jika Kaisar mengeluarkan api dari tangannya, itu bukan sihir hitam—itu adalah Mukjizat Ilahi. Jika rakyat jelata melakukannya, mereka dibakar. Tapi jika Kaisar melakukannya, itu adalah Mandat Langit.
Zephyr tidak akan bersembunyi. Dia akan memeluk narasi itu. Ketakutan dan kekaguman adalah mata uang politik yang paling berharga.
"Dengar!" suara Zephyr memecah suasana makan.
Serentak, lima ratus prajurit berhenti mengunyah. Mereka menatap Zephyr dengan pandangan berbeda. Bukan lagi benci, tapi bingung dan... berharap.
"Kalian bertanya-tanya dari mana makanan ini datang," kata Zephyr lantang. "Kalian bertanya-tanya apakah ini sihir iblis?"
Hening.
"Bukan!" Zephyr mengangkat tinjunya. "Selama ini, para menteriku yang korup menutupi mataku. Tapi leluhur Kekaisaran Aethelgard tidak diam. Mereka memberiku akses ke 'Gudang Harta Surgawi'."
Zephyr berbohong tanpa berkedip. "Makanan ini, dan senjata yang akan kalian pegang sebentar lagi, adalah warisan yang terkunci selama ratusan tahun. Dan aku... baru saja membuka kuncinya untuk kalian."
Para prajurit saling pandang, lalu bersujud. Penjelasan itu masuk akal bagi otak abad ke-18 mereka. Kaisar mendapatkan berkah leluhur. Sederhana. Logis. Dan menakutkan.
Sementara prajurit bersujud, Zephyr kembali membuka antarmuka [OMNI-STORE] di retinanya. Dia perlu memeriksa persenjataan.
Meskipun poinnya Tak Terbatas (∞), dia menyadari ada banyak item yang berwarna abu-abu (Locked). Dia mengklik ikon tanda tanya [?] untuk melihat detailnya.
[INFO SISTEM: BATASAN TOKO]
TIER 1 (TERBUKA): Era Industri Awal & Perang Dunia (1900 - 1945)
Status: UNLOCKED.
Item: Senapan Bolt-Action, Senapan Mesin Ringan, Mortir, Truk Diesel, Radio Analog, Obat Penicilin.
Alasan: Sesuai dengan pemahaman dasar logika host dan infrastruktur fisik dunia saat ini.
TIER 2 (TERKUNCI): Era Perang Dingin & Informasi (1950 - 2000)
Syarat Buka: Populasi Kekaisaran > 5 Juta Jiwa & Tingkat Literasi Rakyat > 40%.
Item: Jet Tempur, Rudal Jelajah, Komputer, Internet Lokal, Nuklir Taktis.
Alasan: Memberikan teknologi ini sekarang akan menyebabkan keruntuhan sosial (Culture Shock) dan ketiadaan personel yang mampu mengoperasikannya.
TIER 3 (TERKUNCI): Era Futuristik (2077+)
Syarat Buka: Menguasai 1 Benua Penuh.
Item: Mecha, Laser, Nanotech, Spaceship.
Zephyr mengangguk mengerti. Sistem ini rusak di bagian pembayaran, tapi protokol keamanannya masih aktif. Itu masuk akal. Jika dia membeli Pesawat Jet F-16 sekarang, siapa yang akan menerbangkannya? Petani buta huruf ini?
Dia harus puas dengan Tier 1. Dan jujur saja, Tier 1 sudah lebih dari cukup untuk membantai pasukan yang masih memakai pedang.
"Sistem," perintah Zephyr dalam hati. "Beli 500 unit senapan Lee-Enfield No. 4 Mk I. Beli 100.000 butir amunisi .303 British. Dan beli 500 bayonet."
Kenapa Lee-Enfield? Kenapa bukan AK-47?
Karena kedisiplinan.
Memberikan senjata otomatis pada pemula hanya akan menghamburkan peluru ke langit. Bolt-action memaksa prajurit untuk membidik, menembak, mengokang, dan membidik lagi. Ritme ini menciptakan ketenangan dalam kekacauan. Selain itu, jangkauan efektif dan akurasinya jauh di atas senapan serbu murah.
WUSH!
Cahaya partikel kembali muncul. Kali ini, peti-peti kayu panjang jatuh berjejer rapi di depan barisan prajurit.
"Berdiri!" bentak Zephyr. "Buang tongkat kayu kalian. Ambil satu 'Tongkat Besi' ini per orang."
Para prajurit ragu-ragu maju, mengambil senapan kayu dan besi yang berat dan berminyak itu. Baunya tajam—bau oli senjata yang khas.
"Ini bukan tongkat sihir," kata Zephyr sambil mengambil satu senapan, mengokangnya dengan suara KLIK-KLAK yang renyah. "Ini adalah Senapan. Dia tidak peduli kau kuat atau lemah. Dia tidak peduli kau bangsawan atau petani."
Zephyr menunjuk sebuah perisai besi bekas latihan yang berjarak 100 meter di ujung lapangan.
"Lihat perisai itu. Biasanya butuh ksatria berbakat untuk memanah tepat sasaran sejauh itu, bukan?"
Zephyr mengangkat senapan ke bahunya. Tanpa ragu, tanpa mantra.
BLAR!
Suara letusan memecah malam.
Di kejauhan, perisai besi itu tidak hanya berbunyi tring. Perisai itu berlubang besar, terlempar mundur dan berputar di udara saking kuatnya hantam energi kinetik peluru .303.
Mulut para prajurit menganga. Mereka tahu perisai itu tebal. Panah terbaik pun hanya akan menancap sedikit. Tapi benda ini... menembusnya seperti kertas?
"Kalian punya waktu 3 hari," kata Zephyr dingin, menatap mata mereka satu per satu. "Dalam 3 hari, aku tidak meminta kalian jadi ahli tembak jitu. Aku hanya minta kalian bisa mengokang, membidik, dan menarik pelatuk serentak atas perintahku."
"Jika kalian bisa melakukan itu..." Zephyr menyeringai. "Pasukan Vexia tidak akan pernah sampai menyentuh kulit kalian."
"Komandan!" Zephyr memanggil orang tua bermata satu tadi.
"Y-Ya, Yang Mulia!" Komandan itu memberi hormat kaku, gemetar melihat kekuatan di tangan Zephyr.
"Bagi mereka menjadi 5 kompi. Latihan menembak dimulai 1 jam setelah makan. Siapa yang tidur, tembak kakinya."
"Siap laksanakan!"
Malam itu, di lapangan berlumpur Aethelgard, era pedang dan sihir resmi berakhir. Era bubuk mesiu telah dimulai.
Jadinya seperti pertarungan Fantasy sihir dengan teknologi modern/militer keren banget
Semoga semakin ramai pembacanya ya kakak author tetap semangat berkarya
Tetap semangat thor 💪
tetap semangat thor 💪
sudah di riview
Keren thor lanjutkan 💪💪