Laura gadis berparas cantik, manis dan polos namun sayangnya dia sangat tak percaya diri dengan wajah nya itu. karena memiliki mata biru laut yang indah.
selama ini laura selalu berpikir hidupnya sangat kosong dan hampa meski ayah nya selalu memberikan cinta padanya, namun yang dia inginkan kasih sayang seorang ibu yang sudah lama dia tak merasakan.
tiba-tiba hidupnya berubah seperti tersambar petir setelah bertemu dengan laki-laki tampan. namun sifatnya yang membuat laura sangat kesal.
"ck, dasar jelek! minggir lo" ucapnya dengan mendorong tubuh laura yang mungil.
"yang seharusnya minggir itu lo, gak punya mata emangnya? padahal lo sendiri berdiri ditengah jalan dasar bigfoot!" sahut laura yang sedang membawa tumpukan penuh buku ditangannya.
kayden merigoh ponselnya disaku ia menekan aplikasi browser dan mencari nama bigfoot yang disebutkan laura.
telinga kayden memerah dia menatap tajam kearah laura. "hahaha, lo bilang gue apa tadi?"
"gue bilang bigfoot, lo tuli emang!" cetus laura
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon love_chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pertemuan
"Akhirnya mendarat dengan mulus."
Laura yang terkejut terpental jatuh kebelakang, melihat pria tampan berdiri tegak dihadapan nya saat ini.
Kayden melihat seorang gadis yang duduk dibawah, lalu dia berjalan mendekati nya secara perlahan. Kayden menjulurkan tangannya untuk membantu laura bangun.
"Lo gak apa-apa?" Tanya kayden.
Saat laura akan menerima uluran tangan kayden, tiba-tiba kayden berjongkok dan mengeluarkan ponsel disaku seragamnya. Kayden membuka galeri diponsel nya dan menyamakan wajah gadis difoto dengan wajah laura.
Ekspresi kayden seketika berubah menjadi kesal. "Lo!!!" Tunjuk kayden sambil sedikit menjauh dari laura.
Laura yang kesal ditunjuk oleh orang yang tak dia kenal, ia segera berdiri tegak dan merapihkan roknya.
"Benar lo, cewe gila yang nusuk si roger." Ucap kayden dengan spontan.
Mata laura terbelak bulat dia terkejut dengan ucapan kayden. "Ka-kapan gue nusuk orang, lo gila ya."
Kayden menatap tajam kearah laura. "Tadi lo sebut gue apa? Gue gila. Hey sadar diri dong yang buat si roger kesakitan siapa kalau bukan lo, dasar mata empat!"
Laura sangat kesal dituduh yang tak pernah dia lakukan. "Lo tahu asal menuduh orang bisa kena hukuman dan ada pasalnya, lo ada bukti apa gue nusuk orang yang namanya roger."
Laura yang sudah kesal dengan kayden dia segera pergi dari sana namun, kayden menarik tangan laura yang hampir terjatuh.
"Mau kemana lo? Dasar cewe gak punya hati, lo harus tanggung jawab!"
Laura menendang kaki kayden dengan sangat kencang yang membuat pria itu meringis kesakitan.
"Astaga, dasar cewe kasar!"
"Lo yang duluan, gue gak kenal lo sama sekali tapi asal tuduh gue udah tusuk orang. Stres lo!"
Kayden menahan tangan laura, karena masih tak terima atas prilaku gadis itu. Laura mencoba memberontak dan mendorong tubuh kayden, yang membuat mereka berdua jatuh bersamaan.
Laura jatuh diatas tubuh kayden, tak sengaja tangan laura menyentuh dada bidang milik kayden.
Wajah mereka sangat dekat dan mata mereka saling bertatapan satu sama lain.
"Gila nih cowo matanya bagus banget warna biru, bulu matanya lentik banget." Ucap laura didalam hatinya yang sedikit terpesona ketampanan kayden.
Kayden mendorong tubuh mungil laura untuk menjauh dari tubuhnya, laura seketika tersadar dari lamunan nya.
"Lo sengaja sentuh gue kan mata empat! Dasar cabul, mesum." Ucap kayden yang merapihkan seragamnya.
Laura benar-benar dibuat kesal dengan kayden. "Lo punya masalah apa sih sama gue, udah tuduh gue nusuk orang! Sekarang bilang gue cabul dan mesum. Dasar cowo gila!" Teriak laura.
"Emang lo udah tusuk roger jadi gue kesini minta pertanggung jawaban lo!" Ucap kayden dengan tegas.
________
Daniel dan alton menikmati makan siang mereka berdua, dan dahaganya pun terasa hilang. Saat daniel menoleh kearah tempat kayden sedang duduk namun anak itu sudah menghilang.
"Al, kayden gak ada." Ucap daniel dengan panik.
"Jangan bercanda lo." Sahut alton yang tak percaya, ia berdiri dan melihat kearah sana dan yang memang kayden sudah fak ada.
"Mampus kita, kemana tuh anak!" Alton dengan panik meremas rambutnya.
Daniel segera membayar makanan nya dan pergi dari sana untuk mencari kayden disekitar sana.
Alton terus mencari namun tak bisa menemukan kayden yang hilang seperti anak kecil, daniel terus menelpon ponsel kayden tak ada jawaban sama sekali.
Dengan terpaksa daniel mencoba bertanya kepada satpam disana. "Pak maaf, temen saya tadi kesini lagi gak ya?" Tanya daniel dengan raut wajah panik.
"Gak ada dek, kalau dia kesini lagi udah saya usir." Jawab pak agus yang masih kesal dengan kayden.
Daniel sudah kebingungan harus mencari kemana dia khawatir jika kayden akan membuat onar lagi.
"Ketemu gak al?"
Alton menggelengkan kepala. "Ah sial kenapa tuh anak selalu buat kita sakit kepala sih, kemana lagi tuh anak ada aja gebrakannya." Keluh alton.
"Pak kita boleh masuk gak? Cuma mau chek aja takut teman saya disana." Pinta daniel yang berharap diizinkan untuk masuk.
"Gak dek, kalian bukan siswa disini jadi gak bisa masuk kalau tidak ada kepentingan." Tolak tegas pak agus.
Alton yang mendengar itu dia mengeluarkan uang 5 lembar 100 ribu dari dompetnya.
"Ini cukup!" Alton memberikan uang tersebut.
Pak agus yang bingung dan sebenarnya tergiur dengan uang yang diberikan alton, namun pak agus takut jika ketahuan pihak sekolah.
"Tapi dek.."
"Udah pak kita cuma mau chek aja gak lebih janji." Ucap daniel.
Pak agus akhirnya menyerah dia mempersilahkan masuk alton dan juga daniel. "Kalian langsung keluar kalau udah ketemu, nanti saya kena masalah."
"Iya pak makasih."
"Emang kalau anak orang kaya ngeluarin uang 500 ribu gak ada apa-apanya, rezeki anak gue nih." Gumam pak agus yang senang mendapatkan uang dari alton.
Daniel dan alton terus mencari keberadaan kayden sama sekali tak terlihat, banyak siswa-siswi memperhatikan mereka berdua karena seragam yang mereka pakai.
"Kemana sih tuh anak!" Kesal alton. "Lo udah telpon kayden dan?"
"Gue udah telpon berapa kali masih aja gak diangkat, nyusahin banget sih nih anak.!"
Tak sengaja alton menabrak siswi dan hampir terjatuh untungnya, ia segera sigap menahan tubuhnya itu.
"Sorry gue gak liat!" Ucap alton dengan suara seraknya terasa seperti pria sejati.
"Ah gak apa-apa kok, gue yang gak hati-hati." Ujar kaila dengan malu-malu.
"Oh oke, kalau gitu gue pergi dulu."
Alton segera pergi menyusul daniel yang sudah jauh mencari kayden. Kaila tersenyum penuh arti melihat punggung alton.
"Bukannya itu seragam Astoria Heights Academy, berarti dia anak tajir dong." Gumam kaila yang sudah mengincar alton. "Gue harus dapetin tuh cowo."
*****
"Buktinya mana gue nusuk si roger temen lo itu, jangan asal tuduh orang gue bisa laporin atas pencemaran nama baik!" Ucap tegas laura dengan percaya diri.
Kayden mengeluarkan ponselnya dan memperlihat video CCTV dimana laura sedang menusuk ban mobil sport kayden.
Laura tercengang. "Gue ketahuan." Ucapnya didalam hati melihat kearah kayden yang menatapnya dengan serius.
"Ma-maksud lo roger itu ban mobil." Ujar laura dengan terbata-bata dan menelan salivanya.
"Roger itu mobil sport gue, lo udah nyentuh milik gue sembarangan jadi lo harus tanggung jawab."
Laura kebingungan, ia tahu harga mobil itu sangat mahal apa lagi hanya ban nya saja. Entah berapa uang yang harus dikeluarkan.
Ia melihat wajah serius kayden yang meminta pertanggung jawabannya, namun laura melakukan itu untuk membalas dendam dan seharusnya impas.
"Sebentar, gue buat ban mobil lo kempes karena ada alasannya." Laura membela dirinya agar tak disalahkan sepenuhnya.
"Alasan? Gue gak butuh alasan lo sama sekali, dan gue mau lo bertanggung jawab!" Kayden menolak keras untuk mendengar penjelasan laura.
"Tapi lo duluan yang buat gue bisa lakuin itu karena--" kayden menutup mulut laura dengan jarinya sebelum dia menyelesaikan ucapannya.
"Gue bilang gak butuh penjelasan, dan gue juga gak butuh duit lo paham!"
Laura sangat bingung dengan ucapan kayden, lalu dia harus bertanggung jawab seperti apa.
"Terus gue harus bertanggung jawab kaya gimana?" Tanya laura dengan polos.
Kayden tersenyum puas. "Gampang aja, cukup lo gue iket dipohon terus gue siram pake air got, dan lo juga berlutut mohon-mohon sama gue sambil nangis buat gue bisa maafin lo. Dan satu lagi lo harus jalan seperti anjing peliharaan."
Laura semakin kesal dengan ucapan kayden yang benar-benar merendahkannya.
Apa tak lebih kurangnya sakit mental ya begitu? 🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️🤷🏻♀️