Seorang pria yang terdampar ditengah hutan dan mengalami luka parah akibat mobilnya masuk ke dalam jurang.
saat ia tersadar, ia sudah berada didapam sebuah bilik yang ditemani oleh wanita cantik.
Siapakah Wanita itu? dan apakah ia akan selamat, serta dapat kembali ke rumahnya dan mengungkap siapa yang telah membuatnya berada didalam jurang?
Ikuti kisah selanjutnya...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti H, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Enam
Disebuah lahan yang terlihat luas, berdiri sebuah bangunan yang terbilang sangat megah. Didalam ruangan yang biasa dijadikan tempat meeting, tampak berkumpul para aliansi yang selama ini menjadi pendukung bagi berjalannya perusahaan yang dinaungi oleh PT. Angin Ribut, milik keluarga Kenzo.
Keributan terjadi, setelah mereka mendengar kabar hilangnya Kenzo dan menurut dari para ahli IT, jika titik signal terakhir yang dipancarkan melalui ponsel milik Kenzo berasal dari sebuah jurang di hutan larangan.
"Ini sudah hari kedua sejak kehilangan Kenzo-anakku, namun kabar yang ku terima hingga saat ini belum ada tanda-tanda dimana keberadaannya," ucap pria bertubuh tinggi kekar, dengan uban yang sudah mulai bertumbuh, namun garis ketampanannya dimasa lalu, masih tergambar jelas begitu nyata.
Semua terdiam. Mereka telah mengirimkan orang-orang terbaik mereka untuk mencari tubuh Kenzo dilokasi terakhir pemuda itu terguling bersama mobilnya.
"Umumkan ke media masa dan semua applikasi untuk mencari dan menemukan Kenzo Al Manan. Barang siapa yang dapat menemukannya dalam keadaan apapun, akan dihadiahi uang senilai 2M!" tegas, Jhonatan dalam ultimatumnya.
Semua yang hadir saling pandang. Mereka bersiap untuk kembali mengirimkan orang terbaik dalam pencarian anak pewaris dari perusahaan PT. Angin Ribut tersebut.
"Bagaimana, kalau Kenzo telah dimakan singa atau juga harimau? Sebab itu adalah hutan larangan, dan semua bisa saja terjadi, bahkan ular sanca juga banyak berkeliaran disana, dan tentunya keberadaan Kenzo yang luka parah menjadi umpan yang empuk bagi mereka," ucap Badrun, salah satu rekan sekutu Jhonatan
Dengan tatapan sarkas ia memandang Badrun yang saat itu sedang memberikan asumsinya.
"Breeengsek, anakku masih hidup, dan aku yakin akan hal itu!" sergah Jhonatan dengan nada penuh amarah.
Badrun terdiam dan semua anggota aliansi yang lainnya tak dapat memberikan komentar apapun.
Sementara itu. Kenzo yang sedang berada diatas tanah karena baru saja dilemparkan oleh Siluman Ular itu tampak menggerutu. Ia berharap jika apa yang dialaminya saat ini hanyalah sebuah mimpi belaka.
Ia menatap sosok tersebut dengan geram. Lalu melirik sebuah batu kerikil dan meraihnya dengan perlahan.
Pemuda itu berniat untuk membalas serangan sang Siluman, ia melemparkannya.
Wuuuuus
Taaaak
Batu tersebut berhasil mengenai kepala Siluman Ular tersebut, dan hal itu membuatnya semakin berang.
"Kau mencoba menantangku rupanya? Apakah Kau sudah bosan hidup?"
Perlahan tubuh ular yang bersisik kasar dan berwarna hitam legam itu mulai meliuk dan menghampirinya.
Lalu dengan cepat membelit pinggang Kenzo yang kini ketakutan. Ternyata keputusannya melempar ular itu satu kesalahan fatal.
"Eh, ular jelek, lepasin aku!" Teriak Kenzo dengan sedikit keberanian yang tersisa. Nafasnya terasa sesak saat tubuh ular itu semakin memperat belitannya.
Kepala ular itu berhadapan dengan wajah sang pemuda yang tampak semakin ketakutan dan berkeringat dingin, bahkan memerah.
Ular itu menjulurkan lidahnya dan memperlihatkan taringnya yang meruncing.
"Sepertinya aku menginginkan kau mati hari ini saja. Atau mungkin aku dapat menghancurkan keperkasaanmu, agar kau menjadi pria yang tidak berguna dalam hidupmu.
Sektika Kenzo membolakan kedua matanya. Ia tidak dapat terima dengan semua ucapan Siluman Ular itu.
"Dasar jelek! Enak saja mau merampas masa depanku! Lepasin, gak?! Atau kamu mau aku cincang dan ku jadikan ular rendang dirumah makan Padang," omel Kenzo, ditengah nafasnya yang semakin sesak.
"Kau ini terlalu banyak bicara dan tanpa bukti yang akurat," cibir Ular Siluman tersebut.
"Eh, meskipun ularku gak segede tubuhmu, tapi itu sudah cukup membuat para wanita didunia klepek-klepek," ucap Kenzo masih dengan mengomel.
Ular Siluman yang tak lain adalah Umbra itu semakin menyeringaikan taringnya. Ia kemudian membuka mulutnya dengan lebar-lebar dan bersiap untuk melahap tubuh Kenzo bulat-bulat, dan ...
Kreeek
Terdengar suara pintu gubuk terbuka, dan sosok Siluman Ular itu dapat mengendus jika itu adalah Adhisti yang datang.
Dengan gerakan cepat, Umbra melepaskan belitan ditubuh Kenzo, dan ...
Braaak ....
Tubuh pemuda itu kembali terhempas ke atas tanah basah , dan sialnya kali ini air yang tergenang itu membasahi sekujur tubuhnya sehingga menjadi kotor.
"Aaaaarrrggh.. pinggangku, linu-linu, pinggangku" keluh Pemuda itu sembari memegangi pinggangnya yang terasa sakit, sedangkan Umbra si Ular Siluman menatap Kenzo puas dan dengan senyum seringainya.
Sosok itu melesat pergi sebelum Adhisti tiba ditempat itu.
Adhisti tak menemukan Kenzo didalam.gubuk, ia menembus pandangannya hingga ke luar dinding dan melihat pemuda itu disana sedang berkubang.
Kemuadian ia menghela nafasnya dengan kasar. Lalu berjalan kelur menghampiri sang pemuda yang masih meringis kesakitan.
Gadis itu menenteng sepasang pakaian yang tampaknya bermerk sangat mahal, dan entah darimana ia mendapatkannya.
Saat ia melangkah menuju ke arah sang pemuda, ia dikejutkan oleh penampakan dari Sang Pemuda yang tanpa mengenakan apapun.
"Astaga..! Mengapa kau sangat miris sekali! Apakah masa kecilmu kurang bahagia!" cibirnya sembari menatap sang pria.
"Bantu aku dulu untuk bangkit!" omel Kenzo dengan kesal.
Wanita itu bergegas cepat menarik tubuh pemuda tersebut hingga berdiri tegak.
"Huuup..."
Adhisti menarik tangan Kenzo dengan satu kali hentakan saja.
"Aaaww... sakit tau!" Rengek pemuda itu, yang semakin membuat aang gadis kesal.
"Dasar manja, gayamu saja bertubuh gede dan seorang pimpinan, tetapi sakit dikit sudah ngeluh," cibir Adhisti.
"Siluman Ular soalan itu menakutiku, dan ia ingin melahapku!" Jawab Kenzo dengan wajah masih kesal.
Seketika Andini terdiam. Ia memejamkan kedua matanya, lalu mengendus aroma tamu yang baru saja menyatroni tempat tinggalnya.
Aroma amis masih tersisa dari sesosok yang bertamu kegubuknya.
"Umbra," gumannya lirih dalam hati.
Kemudian ia membuka matanya, lalu menatap pada Kenzo. "Cepat tinggalkan hutan ini, sebelum sesuatu terjadi padamu," titah Adhisti dengan nada penuh penekanan.
Andai saja pemuda itu tidak keras kepala saat akan menyetir seorang diri menuju tempat pertemuan, kemungkinan nasib sial ini tidak akan ditanggungnya.
Kenzo semakin kesal dengan Adhisti yang seolah mengusirnya. Ingin rasanya ia menyumpal mulut gadis itu, agar tak lagi banyak bicara.
"Nih, pakai pakaianmu," titah gadis tersebuti, sembari meletakkan pakaian yang dibawanya ke telapak tangan Kenzo dengan kasar.
Pemuda itu tercengang, lalu menatap pada gadis aneh didepannya.
"Ini--kan pakaianku yang masih ada dilemari, mengapa Kau bisa mendapatkannya?" tanya Kenzo penasaran. Sebab brand dari pakaian tersebut masih ia ingat saat membelinya di Los Angeles.
Adhisti tersenyum sinis, lalu beranjak pergi.
"Heei, tunggu dulu!" cegah Kenzo.
"Ada apa lagi?! Apa perlu aku yang memakaikannya?" Ketus gadis itu, sembari menghentikan langkahnya.
"Aku tanya, darimana kamu mendapatkan pakaianku? Apakah ada seseorang yang mengirimkannya?" Tanya Kenzo penasaran.
Adhisti mendengus kesal, kemudian memutar tubuhnya membelakangi Pemuda itu.
"Aku mendapatkannya didalam lemari pakaianmu, apakah kau sudah puas bertanya?" ucap sang gadis sembari berlalu pergi.
Kenzo mengerutkan keningnya. Ia tidak percaya dengan apa yang diucapkan oleh sang gadis, sebab rumahnya sangat jauh berkilo-kilo meter dari hutan larangan, bahkan memerlukan perjalanan 6 jam dengan mengendarai mobil, sedangkan gadis itu berjalan kaki dan tidak mungkin juga mengendarai mobil, sedangkan sepeda ontel saja gadis itu tidak punya.
Bahkan untuk memasuki rumahnya, tidak sembarangan orang dapat menyelinap masuk, sebab saat berada dipintu pagar terdapat system barcode yang diberikan oleh orang--orang tertentu saja untuk dapat membuka pintu pagar. Lalu bagaimana caranya gadis itu dapat masuk dan menyelinap, sedangkan disetiap ruangan dijaga ketat oleh para bodyguard.
Saat pemuda itu masih dalam kebingungan, Adhisti sudah menghilang dari pandangannya.
benar2 menghibur.. mksh up nya thor 🙏
parah nya lg ular nya Kenzo mlh gak di sarungin lg setelah dapat sarang nya dan mlh jd tontonan gratis 🤣🤣🤣
skrg dh ketahuan dach klu Ki Sobo mmg manusia iblis
aq rasa nnti oara warga akan minta maaf dgn adisti
kelap kelip kilatan halilintar ada jg ⚡⚡⚡