NovelToon NovelToon
Merebut Hati Sekretarisku

Merebut Hati Sekretarisku

Status: sedang berlangsung
Genre:Ketos / CEO / Percintaan Konglomerat / Cinta Seiring Waktu / Enemy to Lovers
Popularitas:14.3k
Nilai: 5
Nama Author: Sagita chn

Aku begitu mengharapkanmu setelah kau merusakku. Kau yang lari dari tanggungjawab hanya demi reputasimu! Kau juga yang telah menyiksaku dengan meninggalkan benih ini! Dan sekarang kau kembali setelah aku begitu benci? Lalu kenapa kau kembali setelah aku ingin membuka hati untuk orang lain? Kenapa kau kembali dengan caramu yang membuatku bimbang atas semua kehidupan yang aku alami selama ini? Aku harus bagaimana? Kenapa hati ini begitu berat untuk membencimu. Apakah aku mencintaimu atau mencintainya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sagita chn, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

34. Berbanding terbalik.

"Ayo turun, aku harus pergi sekarang." Ujar Aldigar setelah mobilnya berhenti tepat di depan rumahnya. Bicaranya pun sudah seperti dengan orang asing saja saking terburu-burunya.

"Kamu tidak ingin masuk?" Tawar Jeny. Ia berharap Aldigar akan mampir ke rumahnya lagi.

"Tidak, aku ada urusan Jeny. Tadi kan sudah mampir. Aku harus pergi sekarang." Jelasnya lagi tak ingin basa-basi.

Jeny? Dia bahkan memanggilku Jeny? Tidak romatis sekali! Tidak seperti biasanya juga Aldigar bersikap seperti ini kepadaku.

"Ta-tapi sayang----, ya sudah kalau gitu." Jeny pasrah saja dan kecewa. Ia tidak ingin bicara lagi dan langsung turun dari mobil. Seharian ini pergi bersama Aldigar tak ada rasanya sepasang kekasih. Ini lebih ke teman bahkan seperti sedang bertengkar saja, pikirnya.

Brakkk!

Jeny sudah menutup pintu. Aldigar pun langsung pergi begitu saja tanpa basa-basi lagi. Ia terlihat memarkirkan mobilnya begitu cepat tadi dan pergi dengan ngebut.

Dia ini kenapa sih.

Kesalnya lagi mengumpat sambil melihat kepergiannya.

*

*

"Bagaimana keadannya? Dia baik-baik saja kan?" Tanya Finn pada Sella yang baru saja selesai memeriksa Zeline di ruangan itu.

"Finn, stress sedikit saja orang hamil tidak boleh. Apalagi berlarian sampai pingsan seperti ini, kandungannya sudah pasti sangat lemah. Setelah ini dia harus lebih dijaga dan diperhatikan. Aku takut jika dia sampai keguguran nanti," Jelas Sella yang merasa perihatin dengan kondisi Zeline sekarang.

"Ya ampun, tapi dia baik-baik saja kan Sel? Aku harus melakukan apa sekarang?"

"Biarkan dia istirahat,"

Clekkk!

"Finn!"

Akhirnya Aldigar datang juga. Ia bahkan sampai tergesa-gesa saat masuk ke dalam ruangan itu tadi . Beruntung dokter Sella tidak sedang bertugas di rumah sakit, ia sedang berada di kliniknya sendiri sekarang. Tentu memudahkan pemeriksaan Zeline yang khusus ini.

"Bagaimana dia Sel? Dia baik-baik saja kan?" Tanyanya langsung. Ia sudah mendekat. Kekhawatiran diwajah Aldigar tak bisa di pungkiri lagi sekarang.

"Dia tidak akan baik-baik saja jika kau terus membicarakannya seperti ini Aldigar. Kau bisa kehilangan anakmu nanti." Jelas Sella apa adanya. Ia juga ingin Aldigar lebih memperdulikan Zeline setelah ini.

"Apa terjadi sesuatu padanya?"

"Dia kenapa Finn? Dia tidak kenapa-napa kan?" Tanya Aldigar mengulang. Melihat Zeline yang terbaring membuatnya sedih sebenarnya.

"Tentu saja dikejar-kejar anak buah Nyonya Arlin Tuan Muda." Jelas Finn.

"Ini yang aku takutan Finn" Iba Aldigar dan terduduk disamping ranjang itu.

Akhirnya tuan muda terlihat sekali sangat mengkhawatirkan Zeline. Aku menjamin dia memang memiliki perasaan padanya. Terlihat jelas dari binaran matanya saat menatapnya seperti ini. Semoga saja dengan semua yang aku lakukan ini tidak sia-sia.

"Ya sudah aku tinggal dulu ya. Aku harus mengurus pasien lain." Pamit Sella meninggalkan ruangan itu. Kebetulan hari ini pasien kliniknya lumayan ramai.

"Iya Sel"

Maafkan aku Zeline. Setelah ini aku tidak akan membiarkanmu kenapa-napa.

Aldigar sudah menyentuh rambut Zeline. Sesekali ia juga mengelusnya. Melihatnya terbaring pingsan sungguh membuatnya teriris. Penyiksaan apa lagi yang telah kau berikan Aldigar, begitulah perasaan bersalahnya pada Zeline sekarang.

Aldigar dan Finn memilih duduk disofa sambil menunggu Zeline yang belum juga siuman. Ini klinik milik Sella, jadi tentu saja ruangan kehadiran mereka itu khusus di ruangan istirahat Sella sendiri, sudah seperti kamar mewah pastinya.

Setelah beberapa saat akhirnya Zeline mulai terbangun dari pingsannya. Terlihat dari gerakan-gerakan tangannya yang mulai terusik. Setelah terbangun penuh ia juga bergumam dan memegangi kepala. Ia mencoba menyeka dan mengingat keadaan yang ada.

"Aku dimana?"

"Zeline? Syukurlah kamu sudah sadar." Finn sudah lebih dulu menghampirinya. Tentu saja disusul dengan Aldigar yang tadi duduk disofa bersamanya.

"Pak Finn. Aku dimana?" Tanyanya bingung dengan ruangan yang sangat asing baginya.

"Kamu di klinik." Jawab Finn apa adanya, namun suasananya diruangan itu lebih ke kamar penginapan memang.

"Zeline?"

"Ngapain Anda disini?" Sengalnya langsung tak terima dengan kehadirannya ini.

"Zeline?"

"Pergi gak! Ngapain Anda ada disini!" Usir Zeline ingin membunuh keadaan.

Mengingat undangan itu dia pikir dia tidak sakit hati? Sakit! Tapi bukan karena dia cemburu dengan pernikahannya, tapi dia sangat sakit dilempar undangan oleh ibunya yang bahkan ia sendiri tak peduli lelaki ini mau menikah atau tidak! Ini membuatnya sangat kesal.

"Zeline? kamu tidak papa kan?" Masih disikapi lembut oleh Aldigar. Memang ia harus bersikap seperti apa? Ini semua salahnya tentu saja membujuk adalah sebuah keharusan sekarang.

"Gak usah sok baik! Pergi dan menikahlah!"Pekik Zeline lagi semakin tak terima melihatnya mendekatinya terus.

"Tuan Muda," Finn langsung menunduk. Melihat suasana yang runyam ini membuat Finn memilih pergi meninggalkan ruangan itu. Ia harus membiarkan keduanya berbicara dengan gamblang.

"Pak Finn?" Melihat Finn akan pergi membuat Zeline panik dan ingin ikut, tapi melihatnya semakin mendekat membuatnya semakin panik.

"Jangan mendekat! Pergi gak! Ngapain si Anda disini!" Pekiknya lagi dan lagi.

" Zeline maafkan aku,"

"Pergi gak! Pergi!" Zeline bahkan sudah turun dari ranjang itu menghindari Aldigar yang akan menyentuhnya.

"Kamu jangan begini Zeline, ini tidak baik untuk kesehatanmu. Hey, dengar aku dulu. Istirahatlah diranjang saja, kamu belum pulih," Aldigar sudah menyentuh kedua bahunya. Ia hanya ingin membujuknya agar ia kembali istirahat diranjang.

"Lepasin gak!Jangan menyetuhku!" Sebisa mungkin Zeline terus menghindari sentuhannya.

"Jangan menyentuhku! Kamu akan menikah kan? Menikahlah! Aku tidak peduli! Dan bilang sama mama kamu itu! Aku sungguh tidak peduli kamu mau menikah atau tidak! Mulai sekarang aku resign! Aku juga tidak ingin melihat Anda lagi! Pergi gak!" Zeline sudah frustasi dengan sentuhan Aldigar.

"Gak, aku gak bakal terima resignmu itu. Aku gak mau kamu resign."

Sergah Aldigar menolak keputusannya itu.

"Pergi! pergi gak! Pergi saja sana. Hiks..hiks...pergi," Zeline sudah menangis, ia lelah sekali dengan hidupnya. Ia juga terlihat mengambil bantal yang ada diatas ranjang itu dan melemparkan pada Aldigar untuk terus mengusirnya pergi.

"Pergiiii...Hiks...hiks.."

"Cukup, cukup! Cukup Zeline, aku tidak bisa melihatmu seperti ini terus. Maafkan aku," Dekap Aldigar yang langsung memeluknya hangat.

"Maafkan aku, aku tahu aku salah. Kamu pasti sangat takut kan, maafkan aku Zeline. Untuk hari ini maafkan aku, " Tuturnya sangat lembut dan menghiba. Ia terus mencoba menenangkannya yang menangis. Zeline bahkan sudah terduduk di lantai bersamaan dengan Aldigar yang memeluknya. Bagaimana tidak sakit, ia yang dihamili tapi ia yang dituduh menggodanya. Mau sampai kapanpun orang yang beruang yang akan selalu menang. Lalu dimana keadilan untuk orang miskin sepertiku, protes Zeline lemas.

"Aku benci Anda. Lepasin," Zeline memang sudah tak memiliki tenaga, tenaganya habis dikejar-kejar kedua anak buahnya itu. Namun ia berusaha keras melepaskan pelukan Aldigar itu.

"Aku janji setelah ini aku pasti akan menjagamu Zeline,"

"Gak perlu! Aku sangat membencimu! Aku tak butuh belas kasianmu lagi! Dan mulai sekarang hiduplah dengan penuh kebahagiaan dan menikahlah! Jangan pernah menemuiku lagi!" Kesal Zeline seraya pergi meninggalkannya.

"Zeline kamu mau kemana? Kamu belum pulih," Cegah Aldigar yang sudah menggenggam erat tangannya yang akan pergi.

"Lepasin,"

"Jangan mengikutiku jika kau ingin aku tetap hidup! Aku tidak main-main!" Ancamnya dan terus keluar dari ruangan itu.

Didepan ruangan tentu saja ada Finn yang duduk menunggu mereka dikursi panjang itu. Sementara Aldigar hanya bisa mengintip dari balik pintu yang sedikit terbuka karena dilarang Zeline untuk mengikutinya. Ia frustasi sendiri dengan sikap Zeline yang begitu membencinya.

"Pak Finn, antar aku pulang," Mohon Zeline dengan sangat lembut, sangat berbanding terbalik saat ia bicara pada Aldigar tadi. Ini sungguh membuat Aldigar sedih.

"Tapi kamu belum----"

"Aku mohon, aku ingin pulang," Mohonnya lagi.

Aku yang sangat ingin mengantarmu pulang Zeline, tapi kenapa kamu memintanya pada orang lain. Segitunya kamu membenciku? Bahkan kamu bisa selembut itu padanya, tapi kepadaku...

1
Breagita rolissa
moga bahagia nanti Zeline/Smile/
Breagita rolissa
moga bahagia nanti Zeline/Smile/
Breagita rolissa
nah batalkan aja Bener/Scream/
darsih
semoga langgeng Zeline SM aldigar
biar tau rasa tuh Jeny dna keluarga nya
darsih
wkwkwkwkwk mama arin ga ada yg dukung kasihan
darsih
biar taubrasa tuh mama nya Aldigar
darsih
akhirnya Zeline luluh juga SM aldigar
semoga bahagia
darsih
akhirnya Zeline bisa menerima aldigar
darsih
bagus aldigar fokus SM zeline aha
Breagita rolissa
Papa Hans, selesain dulu urusan masa lalunya dengan Mama Arlin please, biar gak kena ke Zeline... /Drowsy//Drowsy/
darsih
waduh Finn kejutan cerita nya
Breagita rolissa: Ini nih moment yang aku tunggu thor, please batal nikah ya... /Cry//Cry/
Sagita Chn: kejut banget gak tuh... /Chuckle/
total 2 replies
darsih
amahnya murka tau aldigar sudah menikahi Zeline
mdh2an mamahnya tidak berbuatvmacam2 SM zeline kasihan LG hamil
Sagita Chn: iya kak, mudah"an... /Chuckle//Hey/
total 1 replies
Andika Irda
smoga sebelum hari H pernikahan aldigar rahasia celin bisa terbongkar yach thor...
semangat thor buat up besok
Sagita Chn: harusnya ya... /Slight//Slight//Rose/
total 1 replies
Adinda
lebih baik zeline pergi untuk apa bersama pria tak punya pendirian
Sagita Chn: hehe iya iya.. /Chuckle/
total 1 replies
Adinda
lebih baik zeline pergi daripada diduakan
Breagita rolissa
lanjut thor... /Scream/
Adinda
zeline kalau aldigar nikah lagi lebih baik kamu pergi buat apa bertahan kalau jadi penyakit
Breagita rolissa
thor lanjut... /Scream/ makin gemas aku...
Breagita rolissa
ya ampun Zeline seharusnya kamu bilang tidak tadi/Sweat/
darsih
mulai ada rasa Zelin k aldigar
Sagita Chn: kayaknya yah.. /Chuckle/
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!