Ketika penggemar webtoon <Tower of God>, Arkan, tidak sengaja bertransmigrasi ke tubuh Neon Argarither dan menjadi bagian dari karakter webtoon <Tower of God> itu sendiri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Echo Gardener, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 27
Tidak berapa lama, kelompoknya Neon berhasil memberhentikan target mereka untuk tidak pergi lebih jauh.
"Akhirnya mereka bisa terkejar juga." kata Phantaminum.
"Ya, aku sangat senang dan tidak sabar untuk melenyapkan para serangga ini." balas Neon dengan suara pelan.
Sepertinya untuk saat ini aku menjadi penonton saja... aku perlu popcorn dan juga kacamata, pikir Esentia.
"Siapa kalian?" tanya Reflejo dengan waspada terhadap kehadiran tiga makhluk di hadapannya.
"Kau tidak perlu tahu siapa kami. Karena setelah aku berbicara, kalian semuanya akan mati di tanganku... terutama kalian berdua, Reflejo dan Baragav." jawab Neon.
Neon menjentikkan jarinya dan membuat mereka yang ada di sekitarnya itu terkurung di penjara shinsu buatannya. Tidak akan ada yang mengetahui kalau ternyata ada sebuah penjara shinsu di sana, karena memang penjara shinsu buatan Neon itu terpisah oleh ruang dan waktu.
"Sebenarnya siapa dia?" tanya Ron Mei melihat Neon.
"Sebagai bonus untuk hari ini karena aku telah bertemu dan menyuruh Hwa Ryun untuk menyelamatkan Viole, aku akan bertarung dengan kalian berlima. Ini adalah kesempatan langka yang sulit didapatkan oleh orang-orang di Menara ini. Nah, sekarang kita sudah menyelesaikan aturan dasarnya, jadi bagaimana kalau kita mulai saja, anak-anak?"
Reflejo mendengus kesal. "Dasar bocah angkuh! Gaya bicaramu seperti orang dewasa saja. Padahal kau hanyalah seorang bocah regular biasa. Jangan menghalangiku atau kau dan teman serta hewan peliharaanmu itu akan ku bunuh." katanya dengan nada marah.
Phantaminum yang mendengarkan Raflejo berkata seperti itu mulai tertawa. "Bwahahaha! Aku senang dengan orang-orang bodoh seperti orang itu! Orang-orang bodoh sepertinya bertindak seperti itu juga karena tidak mengetahui siapa kita sebenarnya. Kalau pun kalian mengetahui kita, pastinya juga kalian tidak akan berani berbuat seperti ini!" katanya, "Sesuai perkataan dari sahabatku, sebelum memulai perjuangan menyedihkan kalian untuk bertahan hidup, sepertinya aku harus memperingatkan kalian terlebih dulu," Phantaminum menatap dingin para cecunguk di hadapannya, "Peluang kalian untuk hidup hari ini adalah nol persen." sambungnya.
Terlihat dari mereka mulai ada yang ingin menyerah.
Neon berdecak kesal. "Apa-apaan kalian ini? Jangan menyerah duluan. Aku saja baru memulai pemanasan. Ya... tapi ternyata hanya ini saja yang diperlukan untuk menghabisi kalian." katanya dengan dingin.
Wajah para Regular itu menjadi muram seketika. Mereka tidak pernah tahu bahwa anak muda yang dilawannya hanya bilang kalau dia baru saja melakukan pemanasan. Entah itu bohong atau tidak, mereka menjadi lebih waspada dari sebelumnya.
"Hei, wanita sialan bermuka dua!" panggil Neon pada Ron Mei.
Ron Mei yang merasa terpanggil itu melihat Neon dengan takut sambil menunjuk dirinya sendiri.
"Saat membacamu di webtoon, aku sangat membenci karaktermu." Neon mulai mengeluarkan aura menakutkan yang bisa membuat shinsu di sekelilingnya bereaksi sama seperti auranya.
"M-Monster!" pekik Ron Mei.
"Monster? Aku tidak masalah dipanggil itu. Lagian juga panggilan itu memang cocok dengan karakterku, karena sekarang tujuanku hidup di sini hanya ingin menghancurkan segalanya sampai-sampai orang-orang bodoh seperti kalian itu berhenti bermunculan. Yang aku inginkan hanya membuat jalan mulus untuknya, tidak lebih dari itu." kata Neon tersenyum.
Tapi senyumannya itu malah sangat menyeramkan di mata para musuhnya.
Dan aku sudah tidak peduli lagi dengan plot aslinya. Meskipun sebagian plot aslinya aku masih peduli, pikir Neon.
Sepertinya kita membuat musuh yang seharusnya tidak kita musuhi, pikir Reflejo bertelepati dengan keempat kawanannya.
Orang ini ingin menghancurkan segalanya hanya untuk membuat jalan mulus untuk anaknya? Dan bahkan aku tidak tahu kalau dia itu bukan anak-anak! Orang ini benar-benar gila! Kita harus cepat pergi dari sini dan memberitahukan hal ini ke yang lainnya, pikir Ron Mei dengan panik.
Kalau dipikir-pikir lagi... semenjak aku dibawa ke dunia ini, sepertinya rasa kemanusiaanku perlahan mulai menghilang secara perlahan. Bahkan sampai dimana aku tidak pernah menyesal untuk membunuh karakter seperti mereka. Malah rasanya itu menjadi sangat menyenangkan untuk membunuh mereka dengan kekuatan luar biasa yang ku punya ini, pikir Neon menahan senyuman agar tidak tampil lagi di wajahnya.
Entah kenapa akhir-akhir ini dia jadi banyak tersenyum.
Neon mengepalkan kedua tangannya kuat-kuat. "Jika seorang yang baik itu adalah dia, maka aku akan menjadi seorang yang jahat baginya. Zahard tentu akan dipastikan kalah melawan karakter utama. Di dunia manapun, harus ada yang namanya keseimbangan. Dan juga untuk membeli sebuah kedamaian, maka seseorang harus menghancurkan ketidakseimbangan itu. Aku akan mencoba menjadi karakter jahat dan Bam akan tetap menjadi karakter utamanya. Tapi untuk menjadi pahlawan sesungguhnya, harus ada yang namanya kesakitan. Ini seperti pengkhianatan untuk Bam, tapi aku sangat menantikannya di mana dia menjadi yang terkuat menggantikanku, musuhnya." gumamnya.
Setelahnya dan tanpa basa-basi lagi, Neon mulai melenyapkan para musuh hingga tidak tersisa hanya dengan mengibaskan tangannya di udara.
Ternyata aku tidak salah, Neon yang dulu akan segera kembali dan tragedi lama akan terulang kembali! Ah~ aku sangat menantikan kedatangan Dewaku, pikir Phantaminum menahan kegirangannya.
Auranya menjadi lebih dingin dari biasanya. Neon tampak berubah setelah melenyapkan mereka, tapi aku sangat menantikan untuk melihat kekuatan aslinya. Aku jadi tidak sabar untuk melihatnya, pikir Esentia yang tanpa sadar dia mulai menampilkan senyuman tulus di wajahnya.
...****************...
Neon mulai kembali ke tempat sebelumnya bersamaan dengan Phantaminum dan juga Esentia. Dia juga sudah tahu kalau Hwa Ryun telah menyelamatkan Bam dan berhasil mempertemukan Bam dengan teman-temannya. Dia tahu semuanya berkat segel shinsu sementara yang telah dipasangkannya di mata Hwa Ryun, tanpa sepengetahuan Hwa Ryun itu sendiri.
"Anak itu sudah ada di kapal terbang milik Wolhaiksong." kata Neon sambil melihat ke atas.
"Kau tidak mau bertemu dengannya? Bukankah sebelumnya kau sangat menantikan untuk bertemu dengan anak itu?" tanya Phantaminum dengan heran.
"Aku memang sangat ingin bertemu dengannya, tapi sepertinya tidak untuk saat ini." jawab Neon tanpa menunjukkan ekspresi apapun.
"Kalau begitu... setelah ini, mau apa lagi kita?" tanya Esentia.
Neon tersenyum pada mereka dan berkata, "Mm... ada banyak tempat yang ingin ku kunjungi, tapi bagaimana kalau kita menemui anak dari salah satu penggemarku yang terkurung di sebuah kereta?"
Phantaminum dan Esentia melirik satu sama lain.
"Oho~ apa kita akan menyelamatkan anak malang itu dari sana? Seperti cerita anak-anak di mana Sang Pangeran menyelamatkan Tuan Putri yang terkurung di dalam Menara?" tanya Phantaminum dengan antusias.
Sepertinya musuhku akan bertambah lagi, pikir Esentia tidak terlalu senang.
"Tidak, kita hanya menemuinya saja. Tapi kalau dia adalah anak penurut... mungkin akan ku pertimbangkan lagi." jawab Neon.