Unwritten Apologies

Unwritten Apologies

Pesta Pernikahan

"Aku ingin mengenalkanmu pada seorang gadis. Dia sangat cantik, sukses dan baik hati. Pokoknya aku ingin dia menjadi calon istrimu nanti."

alis Nam Ha joon terangkat tinggi mendengar kata-kata ibunya yang diucapkan dengan suara penuh semangat itu. Sebelah tangannya terangkat memegang ponsel yang tadi terjepit di antara telinga dan bahu sehingga kepalanya bisa ditegakkan kembali.

"Tunggu sebentar, eomma." katanya singkat. Ia menurunkan ponsel dari telinga dan memberi isyarat kepada sekretarisnya untuk mengambil map ditangannya. Setelah itu Ha joon berjalan ke depan pintu, menutup ruangannya yang terbuka lebar. Beberapa saat kemudian ia sudah duduk kembali di balik meja kerjanya yang terlihat rapi. Ia menempelkan ponsel kembali ke telinga dan berkata pada ibunya lagi.

"Apa katamu tadi?"

"Aku bilang sudah menemukan wanita cantik yang cocok denganmu!" ulang ibunya dengan suara yang lebih bersemangat lagi.

Ha joon memejamkan mata dan mendesah.

"Omma, jangan mengada-ada. Aku sudah pernah bilang jangan  mencampuri masalah percintaanku." katanya menyandarkan diri ke kursi kerjanya. Ia melanjutkan,

"Kau ada di mana sekarang? Bukankah kau berencana menghadiri  pesta pernikahan temanmu malam ini?"

"Pernikahan anak temanku, jangan kau lupa." koreksi ibunya.

"Dan gadis cantik itu ada di sini. Makanya cepatlah kemari."

"Apa omma sengaja ingin mengenalkan gadis lain padaku gara-gara Eun Joo?

"Siapa?"

"Shin Eun joo. Kau mengenalnya. Aku baru saja memperkenalkan kalian kemarin."

Shin Eun joo adalah teman wanita yang cukup dekat dengan Ha joon. Wanita itu teman yang menyenangkan, selalu bersedia mendampingi Ha joon ke acara apa pun yang harus dihadiri Ha joon. Tentu saja Ha joon menyadari salah satu alasan Eun Joo bersedia melakukannya karena ia juga ingin memperluas koneksi.

Ha joon adalah CEO ZAN group. Salah satu perusahaan besar di Korea. Jadi ia mengenal orang-orang yang mungkin bisa membantu bisa membantu Eun Joo dalam bidang pekerjaannya. Eun Joo adalah seorang Chef.

Hubungan mereka cukup dekat, namun hanya sebatas teman. Tidak lebih. Ha joon belum pernah membuka hatinya lagi pada wanita lain karena masa lalu pahitnya terhadap satu wanita yang sampai sekarang belum bisa ia lupakan. Sejak peristiwa beberapa tahun lalu, Ha joon tidak pernah lagi bertemu dengan wanita itu. Namun perasaan benci itu masih melekat dalam hatinya.

Selama ini Ha joon tidak pernah memperkenalkan teman wanitanya kepada keluarganya. Ia sebenarnya juga tidak bermaksud memperkenalkan Eun Joo pada ibunya. Tetapi kemarin Eun Joo datang menemuinya di kantor bertepatan dengan ibunya juga ada di sini, jadi Ha joon terpaksa memperkenalkan mereka berdua.

"Oh sih Chef wanita itu. Cantik sih, tapi dia lebih tua darimu dan terlalu serius. Kalian tidak cocok." kata ibunya di ujung sana.

"Ya, apa dia alasan kau ingin mencarikan wanita untuk aku?"

"Tentu saja bukan," bantah ibunya.

"Memangnya kalian pacaran?"

Ha joon tersenyum.

"Mungkin saja." guraunya.

"Jadi batalkan niatmu untuk menjodohkan ku dengan wanita yang belum pernah aku lihat sama sekali." ia menambahkan.

"Tidak bisa. Kau harus melihatnya. Aku yakin kau akan tertarik, Dan cepatlah kemari, Ha Joon. Eomma butuh tumpangan pulang ke rumah. Apakah kau tega melihat ibumu pulang naik bus padahal punya anak sehebat dirimu?" kata ibunya melebih-lebihkan. Padahal Ha joon tahu wanita tua itu selalu membawa sopir kemana-mana.

"Bukankah kau berangkat bersama sopir? Di mana sopirmu?

"Aku sudah menyuruhnya pulang karena kau yang akan mengantarku nanti."

Ha joon menarik nafas. Ibunya memang punya banyak sekali akal kalau sudah bertekad.

"Baiklah. Aku akan ke sana lima menit lagi." setelah itu pria itu mengakhiri pembicaraan. Capek kalau terus berdebat dengan ibunya yang tidak pernah mau kalah itu. Lebih baik iyakan saja daripada lama.

                    

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Satu jam kemudian, Ha joon sudah tiba di tempat resepsi pernikahan. Sepertinya penjaga pintu sudah diberitahu tentang kedatangannya, karena ia langsung diizinkan masuk setelah menyebutkan namanya.

Ruang pesta itu di dekorasi dengan indah, di dominasi warna putih, dan emas. Tampaknya acara makan malam sudah selesai, karena sebagian tamu sedang berdansa diiringi alunan lagu lembut dari orkestra sementara tamu-tamu lain saling mengobrol dan menikmati minuman yang diedarkan oleh para pelayan berseragam hitam putih.

Seorang pelayan menyodorkan senampan wine kearahnya. Ha joon menatap gelas-gelas wine yang berkilau itu dengan tatapan menyesal, lalu tersenyum dan menggelengkan kepala kepada si pelayan. Ia harus mengemudi malam ini, jadi tidak boleh minum, walaupun saat ini ia mungkin membutuhkan kekuatan yang bisa diberikan minuman itu.

Ha joon mendesah dan memandang ke sekeliling ruangan. Melihat penampilan para tamu yang hadir di sana saat itu, Ha joon merasa pakaiannya terlalu sederhana. Walaupun ia mengenakan semi jas mahal dan kemeja yang rapi, pakaiannya terlihat lebih cocok dipakai untuk menghadiri acara semi formal di siang hari.

Apa boleh buat. Ia tidak mungkin pulang ke apartemennya untuk bertukar pakaian lebih dulu sebelum datang ke sini, bukan? Lagi pula, ia hanya datang kesini untuk menjemput ibunya.Omong-omong tentang ibunya ...

Matanya segera menemukan orang yang dicarinya. Wanita tua yang biasa di panggil nyonya Nam oleh orang-orang itu sedang duduk mengobrol dengan seseorang di seberang ruangan. Ha joon pun segera berjalan dengan langkah lebar dan pasti ke arah ibunya.

"Eomma," sapanya setelah ia berhenti di samping kursi ibunya.

"Oh, Ha joon ah, kau sudah datang," seru ibunya sambil tersenyum lebar.

"Perkenalkan ini temanku, nyonya Kim. Dan nyonya Kim, ini anakku, Ha joon. Nam Ha joon." Ha Joon mengalihkan perhatiannya kepada wanita paruh baya seumuran ibunya bertubuh langsing dan rambut di tata rapi.

"Senang berkenalan dengan anda," sapanya sopan.

"Anda tidak keberatan dengan pakaianku yang seperti ini kan?"

"Ah, senang akhirnya bisa bertemu denganmu. Ya ampun, tidak perlu mencemaskan pakaian. Aku tahu ibumu yang memaksamu datang ke sini," kata nyonya Kim dengan suaranya yang lembut.

"Duduklah, nak. Ibumu sudah sering bercerita tentang dirimu. Ternyata ibumu benar, kau sangat tampan. Setara dengan aktor-aktor terkenal saat ini."

Pujian nyonya Kim membuat Ha joon tertawa. Wanita itu tidak tahu saja waktu muda badannya segemuk apa. Dulu dirinya sangat gemuk. Ia harus berterimakasih pada seseorang yang membuat dirinya bertekad menurunkan berat badan sampai ia menjadi pria setampan sekarang.

Ngomong-ngomong soal orang itu, pandangannya tiba-tiba menangkap sosok yang seperti ia kenal di ujung sana. Mata Ha joon tak berkedip. Apa dia salah lihat orang? Perempuan itu balas menatapnya dari ujung sana. Sama dengannya, perempuan itu juga tampak kaget. Mereka sama-sama kaget, namun Ha Joon masih bisa mengontrol dirinya. Ia tetap bersikap setenang mungkin.

Sekarang ini yang ada di benaknya hanya satu, memangnya wanita itu mengenali penampilannya yang sekarang?

Terpopuler

Comments

αℓҽყα🦋

αℓҽყα🦋

bnyk yg blng ini tuh beda , enk bnr sih beda bngt dr alur ceritanya dan nm tokohnya, moga bisa buat greget ya alur ceritanya, dr pertama smpe part ini Lom ada greget ny menurut AQ,

2025-04-27

1

Opi Sofiyanti

Opi Sofiyanti

sbnr nya aku tuh susah kl inget2 nma Korea tuh kak... tp berhubung ini karya mu... jd mau g mau aku hrs ngapalin nma2 nyentrik itu.... 🤭🤭🤭🤭

2025-04-21

2

Aaminaa

Aaminaa

makasih notifnya kak..awal baca kayaknya bakalan seru ceritanya..

2025-04-21

2

lihat semua
Episodes
1 Pesta Pernikahan
2 Bertemu kembali
3 Kau masih membenciku?
4 Ha joon
5 Ternyata kau seorang model
6 Tatapan Ha joon
7 Acara makan malam
8 Menjodohkan kita?
9 Calon istri sempurna
10 Turun
11 Penenang?
12 Di lift
13 Ha Joon mabuk
14 Aku membencinya, Jin young
15 Pakai itu
16 Private gathering?
17 Di bela Ha Joon
18 Pulang bersama
19 Ruby, lihat aku
20 Rumah sakit
21 Kau tidur nyenyak?
22 Buatkan aku kopi
23 Biarkan aku periksa
24 Camping
25 Jaket Ha Joon
26 Perdebatan kecil
27 Ciuman
28 Cuma permainan
29 Ruby jatuh
30 Tolong ... bangun ...
31 Aku di sini
32 Berperang dengan pikiran sendiri
33 Mencurigakan
34 Di urus CEO
35 Dia tidak ikut
36 Asal itu kamu
37 Aku mencintaimu
38 Apartemen Ha Joon
39 Tutup matamu, jangan bicara lagi
40 Kau masih perawan?
41 Bagaimana kalau kita menikah saja?
42 Siapa Eun Joo?
43 Bagaimana kalau sakit lagi?
44 Jangan suka bengong
45 Jangan terlalu gugup, keliatan sekali
46 Model utama
47 Jangan peduli
48 Kau sudah tunangan?
49 Apa yang membuatmu berubah?
50 Aku pasti bertanggung jawab
51 Saranghae
52 Buktinya ada, kau masih mengelak?
53 So Min di tangkap
54 Nyonya Nam
55 Buat cucu untukku
56 Bagaimana kalau pindah ke tempatku?
57 Cupang
58 Apa katamu?
59 Pertunangan
60 Eun joo cemburu
61 Selalu kamu
62 Menikah?
63 Apa kau menyesal?
64 Kau sensitif sekali rupanya
65 Aku ingin bercinta
66 Wow
67 Sudah siap di makan?
68 Kau puas?
69 Daniel
70 Tidak ingin kehilangan dia
71 Kau sakit
72 Liburan
73 Kau menyukai dia dari dulu?
74 Pengantin baru?
75 Primadona sekolah
76 Mandi bareng
77 Enak?
Episodes

Updated 77 Episodes

1
Pesta Pernikahan
2
Bertemu kembali
3
Kau masih membenciku?
4
Ha joon
5
Ternyata kau seorang model
6
Tatapan Ha joon
7
Acara makan malam
8
Menjodohkan kita?
9
Calon istri sempurna
10
Turun
11
Penenang?
12
Di lift
13
Ha Joon mabuk
14
Aku membencinya, Jin young
15
Pakai itu
16
Private gathering?
17
Di bela Ha Joon
18
Pulang bersama
19
Ruby, lihat aku
20
Rumah sakit
21
Kau tidur nyenyak?
22
Buatkan aku kopi
23
Biarkan aku periksa
24
Camping
25
Jaket Ha Joon
26
Perdebatan kecil
27
Ciuman
28
Cuma permainan
29
Ruby jatuh
30
Tolong ... bangun ...
31
Aku di sini
32
Berperang dengan pikiran sendiri
33
Mencurigakan
34
Di urus CEO
35
Dia tidak ikut
36
Asal itu kamu
37
Aku mencintaimu
38
Apartemen Ha Joon
39
Tutup matamu, jangan bicara lagi
40
Kau masih perawan?
41
Bagaimana kalau kita menikah saja?
42
Siapa Eun Joo?
43
Bagaimana kalau sakit lagi?
44
Jangan suka bengong
45
Jangan terlalu gugup, keliatan sekali
46
Model utama
47
Jangan peduli
48
Kau sudah tunangan?
49
Apa yang membuatmu berubah?
50
Aku pasti bertanggung jawab
51
Saranghae
52
Buktinya ada, kau masih mengelak?
53
So Min di tangkap
54
Nyonya Nam
55
Buat cucu untukku
56
Bagaimana kalau pindah ke tempatku?
57
Cupang
58
Apa katamu?
59
Pertunangan
60
Eun joo cemburu
61
Selalu kamu
62
Menikah?
63
Apa kau menyesal?
64
Kau sensitif sekali rupanya
65
Aku ingin bercinta
66
Wow
67
Sudah siap di makan?
68
Kau puas?
69
Daniel
70
Tidak ingin kehilangan dia
71
Kau sakit
72
Liburan
73
Kau menyukai dia dari dulu?
74
Pengantin baru?
75
Primadona sekolah
76
Mandi bareng
77
Enak?

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!