NovelToon NovelToon
My Husband Mantan Santri

My Husband Mantan Santri

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:5.7k
Nilai: 5
Nama Author: Amari Antares

Meina Alfarez, seorang gadis cantik berumur 18 tahun yang sangat bar-bar binti sengklek ini adalah satu-satunya anak perempuan dari keluarga Alfarez. Keluarga yang kaya no1 yang sangat di segani oleh banyak klan mafia.

Dia juga mempunyai 2 saudara laki-laki yang jahilnya gak ke tulungan. bernama Delvin Alfarez 21 tahun, dan Dhilan Alfarez 15 tahun.

Masa-masanya di jalani dengan sangat bahagia, walaupun banyak orang yang ingin mencelakai keluarga dan dirinya. Tapi itu tidak masalah, dengan menyebut namanya saja musuh pun bergetar ketakutan. Bahkan ia di sebut sebagai Donna Morte (Ratu Kematian)

Setelah menginjak dewasa, Meina pun berkuliah di kampus milik keluarganya, walaupun banyak mahasiswanya yang tidak mengetahui identitas asli Meina. Banyak yang mengagumi kepintaran dan juga kecantikannya dan ada juga yang iri.
Semuanya berubah ketika seorang lelaki bernama Akara Antares, yang sangat teguh akan imannya mulai datang ke dalam hidupnya.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Amari Antares, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Santri?

         𖤓HAPPY READING𖤓

"Ayo sayang!!! kita makan!!" ucap Amari sambil menghidangkan makanan di atas meja.

Dhilan pun segera duduk di dekat Amari, tapi saat ingin duduk Amari menegurnya. "Ey itu kan tempat duduk kak Ema..."

"Tapi mom, kak Ema kan bisa duduk di samping bang Delvin..." ujar Dhilan yang merasa enggan untuk berpindah tempat.

"Momy bilang pindah sayang!!!" Ucap Amari dengan tatapan penuh intimidasi. Melihat tatapan momy nya yang menyeramkan Dhilan pun segera berpindah tempat.

"Hidung kamu kenapa itu??" tanya Kinaan pada Dhilan.

"Kepentok pintu kamar dad." jawab Dhilan sambil menatap sinis Delvin, sedangkan yang di tatap hanya tersenyum penuh arti.

"Es buah dah siap!!!" ucap Meina sambil membawa teko berisikan buah buahan yang menyegarkan.

"Wah... pasti seger banget!" monolog Dhilan.

Para anggota keluarga pun mulai menyantap makanan dengan tenang, walaupun Dhilan dan Delvin kadang adu jotos saat rebutan makanan.

-

-

-

Di stasiun kereta berdiri seorang lelaki yang menggunakan sarung dan peci sambil membawa tas belanja.

Hidung mancung, bulu mata lentik, mata hitam pekat, serta gigi gingsul yang terlihat jelas ketika ia tersenyum, itu lah Akara Antares. Seorang santri di pondok Dhiafakhri yang terkenal akan ketampan dan kesopanannya.

"Han! cepat dong keretanya udah ada." seru Akara pada salah satu sahabatnya yang bernama Farhan Agustin.

"Iya-iya..." Farhan segera beranjak dari duduknya dan berjalan memasuki kereta. Alhamdulillah keretanya tidak terlalu penuh, dan mereka berdua bisa duduk dengan tenang

"Owh iya Aka, kita mau ada kunjungan ke kampus higt city, kamu mau ikut??" tanya Farhan.

"InsyaAllah, semoga tidak ada halangan." jawab Akara sambil sesekali melihat kanan kiri.

Sebenarnya Farhan adalah salah satu orang ceriwis di persahabatan Akara, tapi saat sedang di kereta ia tak berani berbicara banyak. Karena ia tahu Akara adalah orang yang tidak bisa di ajak bercanda.

Hingga keheningan terasa hangat ketika kereta melewati lorong yang cukup panjang memberikan kesan gelap yang eksotis.

Drttt!!!

Farhan-farhan-farhan

ada telepon masuk

Farhan-farhan-farhan

ada telepon masuk

"Hihiii... nada dering mu bagus banget MasyaAllah" ujar Akara sambil tersenyum memperlihatkan dua gingsul yang makin menambah ke tampanannya.

"Ini Alvin nelpon terus dari tadi..." Farhan mulai mengeluh, tapi ia tetap mengangkatnya.

"Assalamu'alaikum...udah dimana lama banget!" 📱 tanya spontan Alvin ketika telpon tersambung.

"Wa'alaikumussalam... sebentar lagi sampai, lagi di dalam kereta nih." 📱

"Owh cepetan... keburu malam nanti malah di kunci gerbangnya." 📱

"Iya, udah dulu Al, assalamu'alaikum..." 📱

"Iyaa waalaikumsalam..." 📱 panggilan pun berakhir.

"Baca buku apa kamu??" Farhan mulai basa-basi karena jenuh.

"Buku matematika, mau baca kamu?" ucap Akara sambil mengacungkan buku tersebut.

"Tidak terimakasih." -

"Iya, Sama-sama."-

"Besok kita jalan-jalan yuk, lagipula besok kan weekend jadi guru juga ngizinin kita bepergian." ucap Farhan.

Akara pun menoleh dan berkata "InsyaAllah, Farhan..."

"Kamu itu ajak aku ngobrol dong..." monolog Farhan sambil meletakkan tangan di atas perut.

Akara pun menutup buku dan menyimpannya ke dalam tas. "Yaudah, mau ngobrol tentang apa??" tanya Akara sambil menatap Farhan.

"Ish terserah lah basa-basi gitu." Farhan menimpali.

"Aku gak bisa Han, mau ngobrolin apa juga soalnya aku orangnya gak nyambung." ungkap Akara yang membuat Farhan menutup mukanya dengan peci.

"Sudah lah kita tidur sebentar, 20 menit lagi bakal sampai kita." ucap Farhan kurang jelas, karena mukanya tertutup peci.

"Iya," Akara pun ikut menutup mata.

Sekitar 15 menit lebih mereka tertidur, sampai alarm kereta berbunyi memberikan tanda 5 menit lagi akan sampai stasiun yang di tuju.

"Han, bangun han... bentar lagi sampai, telpon Alvin suruh jemput kita di terminal." ujar Akara sambil menggoyang-goyangkan lengan Farhan.

"Hmmm... iya-iya." Farhan pun segera terbangun dan membetulkan posisi.

-

-

-

Semoga kalian suka iya sama novel terbaruku, 🙏🙏🤗🤗

See you again🥰

Farhan Agustin. 😘😍

1
Tamirah
ganteng tuh visual nya tapi kok para author selalu orang pakai orang Korea.
kok senang produk luar.anak bangsa jg banyak yg ganteng.Sy penggemar Drakor mbok ya visual nya jangan slalu orang Korea
shiv: terimakasih kak sarannya/Pray/
shiv: oleh kak, saya Terima masukannya saya ganti kok/Smile/
total 2 replies
shiv
/Smile/
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!