Erlangga kenandra Wijaya,Adalah menantu yang tinggal dirumah istrinya.
keluarga Syahputra adalah salah satu keluarga terpandang no 3 dikota Calestria dipropinsi north bay,
dia yang hanya orang miskin selalu saja mendapat hinaan,cacian,dan diremehkan serta direndahkan oleh keluarga istri nya.
Disaat ibunya sedang sakit dan butuh uang untuk operasi,dia malah mengalami kejadian naas.hingga dia dibawa kerumah sakit oleh warga yang menemukannya,sampai akhirnya dia mendapat sistem yang akan merubah kehidupannya.
Bagaimana kehidupan Erlangga selanjutnya....setelah dia mendapatkan Sistem apakah dia akan membalas dendam kepada keluarga istrinya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon jenos, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Mendapatkan Sistem
"Mama apa yang mama lakukan kalau dia mati bagaimana!?" Teriak Aurel saat melihat kepala Erlangga berdarah
"Aurel ma ma mama tidak sengaja mama hanya tidak mau Erlangga terus memukul Wira terus jadi mama refleks" kata mama Aurel panik
"Aduh bagaiman ini ma,kalau Erlangga sampai kenapa kenapa kita nanti yang kena ma" ujar Aurel panik
"Kamu jangan buat mama semakin takut dong Rel..." Sahut mamanya yang tangannya masih gemetaran
Wira yang sudah dibantu berdiri Aurel pun melihat peristiwa didepannya itu hanya diam saja tapi kalau diperhatikan lebih dekat maka akan terlihat senyum tipis dibibirnya
'Rasain mati saja sekalian siapa suruh kamu berani memukuli ku dasar laki laki miskin bodoh'batin Wira sambil memegang seluruh tubuhnya yang terasa sakit
"Sudah lah Rel,mama mu kan tidak
Sengaja.
dia hanya tidak mau orang itu memukuli ku terus, bisa bisa aku masuk rumah sakit kalau dia tidak berhenti.
lebih baik kita bawa tubuhnya keluar dari rumah ini,sebelum ada tetangga yang menyadari nya bisa bisa mama mu masuk penjara nanti,memangnya kamu mau hah?" Kata Wira menenangkan Aurel
"Iya kamu benar wir,tapi apa Erlangga masih hidup?"Tanya nya dengan panik
Saat mereka sibuk berdebat mereka tidak menyadari tangan Erlangga yang terkena darah itu membasahi cincin Erlangga yang dia pakai itu bersinar sesaat sebelum akhirnya hilang lagi
"Sudah lebih baik kita cepat bawa dia dan taruh saja di jalanan biar kita tidak dicurigai, ayo bantu aku angkat dia kedalam mobil" ucap nya sambil berjalan kearah Erlangga dan mulai mengangkat nya
Mereka pun membuka pintu dan melihat sekeliling nya,untuk memastikan tidak ada orang yang melihat.
setelah dipastikan tidak ada orang,
mereka buru buru memasukkan Erlangga
Kedalam mobil lalu pergi dari sana.
"Wira apa dia masih hidup atau dia sudah mati?" Tanya Aurel dengan tangan gemetar dia memang tidak mencintai Erlangga tapi dia tidak mau jadi pembunuh
"Dia masih hidup dia hanya pingsan saja, lebih baik kamu tidak usah banyak bertanya ayo kita bawa pergi segera" kata Wira setelah memeriksa Erlangga
Mobil pun melaju kejalanan,karena hari sudah malam mereka pun mencari tempat yang sepi,untuk membuang Erlangga.
Mobil berhenti tepat disamping pohon besar di pinggir jalan,yang terlihat sepi Wira mengangkat tubuh Erlangga dan menaruh nya di pinggir jalan dekat pohon.
Mereka Melihat sekeliling yang terlihat sepi,lalu mereka pun langsung masuk kedalam mobil dan pergi dari sana.
"Wira,aku takut dia akan mati" kata Aurel
cemas
"Apa kamu mulai mencintai dia Rel, Sampai kamu secemas ini?" Tanya Wira dengan nada tidak suka
"Bukan begitu Wira bagaimana pun dia masih suamiku,jadi kalau dia mati polisi pasti
Akan memintai keterangan dari aku dan
keluarga ku,aku hanya takut keceplosan wir... " jawab Aurel dengan kesal
"Aku pikir kamu sudah jatuh cinta dengan dia,karena kalian yang sudah hidup serumah selama satu tahun belakangan ini"
"Ga Wira,aku ga pernah jatuh cinta sama laki laki miskin sepertinya,kalau bukan karena warisan aku juga tidak sudi menikah dengan pilihan nenek waktu itu,tidur sekamar dengan dia saja aku belum pernah wir"
"Ya syukur lah kalau kamu tidak
mencintai dia,lebih baik kamu lupakan semua yang terjadi malam ini.
lebih baik kita fokus pada hubungan kita, kalau nanti dia sudah sadar,cepatlah kamu meminta cerai darinya,agar aku bisa secepatnya menikahimu oke..." kata Wira menenangkan Aurel
"Yah aku akan secepatnya meminta cerai dari dia dan meninggalkan nya,aku juga sudah eneg lama lama hidup serumah dengan orang tidak berguna itu" jawab nya dengan pasti
Sedangkan saat ini Erlangga yang dalam
keadaan tidak sadarkan diri itu,
Telah ditemukan warga setelah ada warga yang lewat, mereka pun membawa Erlangga kerumah sakit.
Saat Erlangga dalam keadaan tidak sadarkan diri, dia bermimpi berada ditempat yang luas dan ruangan yang serba putih,hingga menyilaukan pandangan matanya.
"Aku ada dimana ini,kenapa tempat ini serasa asing untuk ku dan aku tidak bisa melihat apa apa..."
"Ding sistem mengidentifikasi tuan rumah yang baru,sistem akan menyatu dengan tuan rumah,harap menunggu... 10%. ....30%.....50%.......75%.....100%
"Ding selamat sistem telah menyatu
dengan tuan rumah"
'Hah suara siapa itu apa aku sekarang sedang bermimpi atau aku sudah mati,ga aku belum mau mati ibu masih membutuhkan aku aku harus kembali kerumah sakit
secepatnya ucap Erlangga dalam hati dengan panik
"Ding,tuan memang sedang didalam mimpi,Tapi saya nyata ada nya tuan"
"Hai siapa kamu kenapa kamu memanggil ku tuan dimana kamu!?" Teriak Erlangga
"Ding saya adalah sistem tuan,saya berada di dalam diri tuan.
Saya akan membantu tuan rumah,untuk menjadi orang kaya dan kuat kedepan nya"
"Hah ngawur kamu emangnya ini dunia novel,sampai ada sistem yang akan membuat ku menjadi kaya dan kuat,tolong kembalikan aku,aku harus kerumah sakit ibu ku
membutuhkan aku" kata Erlangga yang masih tidak percaya
"Ding sistem tidak bercanda tuan,sistem memang benar benar nyata.
jika tuan tidak percaya,tuan cukup membuka mata tuan.
karena saat ini tuan sedang berada di rumah sakit,sebelum tuan rumah bangun sistem akan menyembuhkan luka dikepala tuan rumah..."
"Ding Melakukan proses penyembuhan dimulai dari 10%... 25%...55%...90%... 100%...
"Ding selamat tuan rumah,tuan sudah sembuh total,sekarang tuan bisa membuka mata tuan dengan perlahan"
"Arrghhh"
Pekik Erlangga kesakitan,dia mencoba
Membuka matanya dan melihat sekeliling nya dinding berwarna putih semua.
"Kak Erlangga kak Erlangga,untunglah kakak sudah sadar,mana yang sakit kak?" Tanya rika adik Erlangga dengan cemas
"Eh ga ada kok dek,kok kakak bisa tiduran disini dek?" Tanya Erlangga heran
"Iya kak,tadi malam ada warga yang menemukan kakak dipinggir jalan.
dalam keadaan kepala berdarah,jadi
mereka menolong kakak dan membawa kakak kerumah sakit,kakak apa yang terjadi kenapa kakak bisa terluka seperti ini?"
"Ah kakak ga ingat dek kenapa kakak bisa pingsan dan kepala kakak bisa terluka" jawab Erlangga berbohong dia tidak mau adeknya tahu dulu
"Untungnya ada yang menemukan kakak, dan membawa kakak kerumah sakit,dan untungnya luka kakak ga terlalu serius rika takut kak" katanya dengan nada sedih
"Iya dek maafin kakak ya udah buat kamu kahwatir,oh iya bagaimana dengan keadaan ibu?"
"Ibu masih belum membaik kak,tadi dokter bilang siang ini kita harus segera
Melunasi biaya operasi ibu,agar dokter bisa segera melakukan operasi untuk ibu,kita harus cari kemana kak sedangkan waktunya sudah mepet banget ini"
Tanya adik nya dengan kahwatir
"Ding...tuan mendapatkan dua kotak hadiah utama,apakah tuan ingin membuka nya?"
"Hei siapa itu?" Tanya Erlangga dalam hati dan melihat sekeliling nya
"Kak Erlangga cari siapa?" Tanya rika yang bingung melihat tingkah kakak
nya
Erlangga tidak menjawab pertanyaan rika, tapi dia berpikir,apakah dia akan membuka nya atau tidak.
Karena dia masih tidak percaya,jika sistem yang selalu dia baca di novel, novel itu benar benar ada.
"Ding, apakah tuan rumah ingin membuka kotak hadiah nya sekarang?"
"Siapa sih,dari tadi terdengar suara,tapi ga ada orang nya" gumam Erlangga dengan suara lirih.