NovelToon NovelToon
Gadis Lugu Jadi Pembunuh

Gadis Lugu Jadi Pembunuh

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Sara Comell

ELORA KHANZALEA

..............

ELORA KHANZALEA merupakan sosok gadis lugu yang menjadi seorang pembunuh berdarah dingin.

......


Setelah misteri kematian keluarganya, Elora berubah menjadi sosok pendendam akan pelaku yang telah membunuh ibu ayah dan neneknya.

....

Dan bagaimana bisa Elora khanzalea terjebak dalam dunia gelap dan menjadi seorang pembunuh?



Yuk simak kisah selanjutnya!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sara Comell, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BAB 5 Avin Dan tempat transaksi wanita

"Hentikan!"tegas Elora yang membuat Gara berhenti mendadak.

"kamu tunggu di sini!"ucap Elora lagi yang menyuruh Gara tetap di dalam mobil.

"hati hati mbak!"teriak Gara yang melihat Elora memasuki sebuah klub yang sangat ramai pengunjung.

 Saat Elora hendak masuk kedalam, Elora di hadang oleh beberapa penjaga yang curiga dengan gelagat Elora.

"Maaf, tunjukkan indentitas mu!"ucap salah satu dari mereka.

 Tapi tiba tiba Elora menghajar mereka semua sehingga membuat mereka tidak sadarkan diri, Elora langsung bergegas menyelusuri seseorang yang akan membawanya ketempat siti berada.

"Siapa kau!"

Bukk!

Bukk!

Krakk

"Aaaa!"teriak mereka yang berhasil Elora kalahkan.

"Elora....."lirih FIFI yang terkejut dengan kehadiran Elora di klub itu.

 Elora yang menyadari jika FIFI tidak jauh dari nya langsung berlari mengejar FIFI yang berlari ke lantai atas, tanpa Elora sadari jika seseorang sedang memperhatikan nya yang berlari mengejar FIFI.

Bruhh!

 FIFI terjatuh tersandung kakinya sendiri.

"jangan sentuh aku! Aku minta maaf Elora!"teriak FIFI yang ketakutan dengan sosok Elora yang sangat berbeda dari pertama mereka bertemu.

Plakkk

Plakkk

"Dimana Siti?"Tanya Elora yang menatap FIFI tajam.

"Aku tidak tau Elora... Aku tidak tau!"teriak FIFI yang tidak mau berkata jujur.

 Elora tersenyum miring ke arah FIFI yang sedang ketakutan, dengan kejamnya Elora menyeret FIFI yang terus terusan memberontak ingin kabur dari tangan Elora.

Dor

Dor

Dor

 Elora melepaskan tembakan nya kearah musuh yang ingin menangkap nya.

"menarik!"batin seseorang.

"to......"baru saja seorang pemuda ingin meminta tolong pada Elora, akan tetapi Elora duluan yang mengarahkan ujung senjatanya kearahnya sehingga membuat nya ketakutan.

"keluar!"tegas Elora yang membuat pemuda di depannya itu melangkah kakinya untuk keluar.

 Singkat waktu Elora kembali kedalam mobil Gara, tapi tiba tiba Elora melemparkan tubuh FIFI kasar kedalam mobil.

Bruuaak

"tolong aku.... tolong plis!"teriak FIFI pada Gara Namun Gara mengabaikan nya karena takut dengan tatapan Elora yang mematikan.

"jalan!"perintah Elora, Gara pun mengangguk mengiyakan. Tapi tiba tiba teriakan seseorang membuat Gara menoleh yang ternyata pemuda yang Elora todong sedang mengejar mobil Elora.

 Di dalam mobil FIFI terus terusan berteriak sehingga membuat Gara jengkel dengan suara cempreng FIFI.

"Dasar cewek!"ketus Gara yang mendapatkan tatapan maut dari Elora.

"Maaf Mbak!"ucap Gara yang cengar cengir.

"Nana ku Elora bukan mbak!"ucap Elora yang membuat Gara tersenyum.

"Namanya cantik kayak orang nya..."ujar Gara lagi yang di abaikan oleh Elora yang tidak peduli dengan ocehan Gara apa lagi FIFI.

 Sesampainya di sebuah bangunan, Elora kembali menyeret FIFI.

"tolong lepaskan aku!"

"katakan di mana Siti?"tanya Elora lagi.

"aku tidak ta.....hmmm...."sontak membuat FIFI kesakitan saat Elora mencekik lehernya sangat kuat.

"sekali lagi aku bertanya dimana Siti?"Tanya Elora yang menyeringai menatap FIFI.

"Mau di jual oleh Dennis!"ucap FIFI yang hampir habis nafasnya.

"Dimana?"tanya Elora Dingin.

"Aku tidak tau!!"jawab FIFI cepat.

Bukk!

Bukk!

"Aaaaaa sakit....."FIFI merintih kesakitan saat mendapatkan pukulan maut dari Elora.

"Jangan sentuh aku!"Teriak FIFI panik, pasalnya Elora menekan kepala FIFI dengan tangan nya.

Bruh!

Elora menghempaskan tubuh FIFI setelah mendapatkan keberadaan Dennis sang kekasih FIFI.

"Bawa dia!"Ucap Elora pada Gara yang bergidik ngeri dengan perbuatan Elora terhadap FIFI.

Gara hanya bisa mengangguk kecil, lalu Gara pun membawa FIFI kedalam mobil. Tapi tiba tiba Pemuda yang Elora todong waktu di klub itu datang menghampiri mereka dengan raut wajah yang terlihat Lelah dan ngos ngosan.

"Tunggu! Hah hah hah...."ucap pemuda itu yang mengatur nafasnya naik turun.

"Tinggalkan!"tegas Elora yang mengabaikan kehadiran pemuda itu.

"Pliss!"mohon pemuda itu yang memperlihatkan wajah memelas nya.

Hal itu Mampu membuat Elora kesal, Tapi beda halnya dengan Gara yang kasihan dengan pemuda itu yang telah menyusul mereka sampai sejauh ini.

"Naik lah!"ucap Gara yang melirik Elora sekilas namun Elora mengabaikan mereka.

"Terima kasih..."ujar pemuda itu lagi yang tersenyum manis kearah Gara.

Di dalam mobil pemuda itu terus terusan mengoceh sehingga membuat Elora jengah.

"Nama ku Avin, nama kamu siapa?"tanya Avin yang memperkenalkan diri pada Gara.

"Nama ku Gara!"sahut Gara lembut.

"Kalau kamu?"tanya Avin pada Elora yang hanya diam saja.

"Nama nya Elora!"jawab Gara cepat.

"Oooo...."angguk Avin yang mengerti.

"Kam....Oh dia tidak usah!"ucap Avin lagi yang mengetahui siapa sosok FIFI selama ini.

"Kita mau kemana? apa yang kita cari? Apa kalian mencari sesua....Aduhh!"

Bukk!

"Turun!"tegas Elora yang membuat Avin menutup mulutnya rapat rapat.

Avin yang kena mental dengan aura Elora hanya terdiam membisu, tidak ada lagi ocehan yang berani keluar dari mulutnya.

Singkat waktu tepat di jam 4 subuh, mereka sampai di sebuah tempat yang menjadi transaksi wanita yang di lakukan oleh Mafia yang tidak punya hati.

"lepaskan aku! Aku tidak mau masuk kedalam!"teriak FIFI yang tidak mau mengikuti mereka, Namun Elora menarik kasar tangan FIFI yang membuat FIFI ketakutan.

Kalian pikir Avin akan berhenti mengoceh? Kalian salah besar bahkan dia semakin gencar mengoceh saat di perjalanan menyelusuri sebuah tempat yang menjadi barang transaksi.

Elora yang merasakan hawa yang berbahaya, langsung memberikan Gara sebuah benda yang bisa untuk berjaga jaga. Hal itu membuat Avin meminta juga pada Elora, Elora yang kesal hanya memberikan Avin pisau kecil yang bisa di gunakan memotong kuku.

"Dengan ini?"ucap Avin yang mengoceh.

"terima saja... kamu mau Elora marah?"bisik Gara yang membuat Avin menerima nya.

"Siapa kalian?"

"Kurang ajar! Habisi mereka!"

Buk!

Buk!

Perkelahian pun terjadi, Namun yang membuat Gara dan Avin melongo dengan gerakan Elora yang begitu cepat sehingga tidak membuat suara gaduh sedikit pun.

"Wow...."puji Avin yang kagum dengan Elora.

"Diam lah..."tegas Gara yang menyenggol bahu Avin.

Elora melanjutkan lagi perjalanan nya, namun tiba tiba Elora memberi isyarat untuk mereka diam sejenak karena ada sesuatu yang harus dia bereskan.

"Tunggu! Tetap di sini!"tegas Elora yang langsung pergi meninggalkan mereka, kesempatan itu FIFI gunakan untuk kabur dari mereka sejauh mungkin.

Sontak membuat Gara dan Avin terkejut, keduanya pun kompak mengejar FIFI yang kabur entah kemana. beberapa menit kemudian Elora kembali Namun Elora menaikan alisnya saat melihat kedua temannya sudah tidak ada di tempat yang Elora tinggalkan.

Namun dengan mudahnya Elora mengetahui apa yang telah terjadi dengan mata batin nya, Elora pun pergi menyusul mereka namun Elora pergi dari arah yang berlawanan.

Sehingga tiba tiba Elora berdiri tepat di hadapan FIFI yang sontak membuat FIFI terkejut, tidak lama berselang Avin dan Gara pun sampai di tempat FIFI. Yang membuat mereka terkejut dengan sosok Elora yang berdiri tepat di hadapan FIFI yang ketakutan.

Bukk!

"Aaaa!"

Satu pukulan mendarat di wajah FIFI sehingga membuat FIFI terjungkal ke tanah.

"Kamu sih nakal!"maki Avin yang membuat FIFI kesal.

"Bawa dia!"ucap Elora lagi yang di angguki oleh mereka berdua.

Mereka melanjutkan kembali perjalanan yang sempat tertunda akibat ulah FIFI yang ingin kabur dari Elora, beberapa menit kemudian mereka sampai di pinggir danau yang di penuhi oleh orang orang yang berjaga dan ada juga yang sedang melakukan transaksi.

"Mereka sangat banyak!"ucap Avin yang melihat sana kemari begitu banyak nya para penjaga di tempat itu.

"Apa kamu punya ide?"tanya Avin pada Gara, akan tetapi Gara menggeleng pelan tand dia tidak mempunyai ide.

...ΩΩΩΩ...

1
Mr_Agam
Saya sangat!!
Mr_Agam
Sangat menarik👍👍
Faaabb
Gue ga bisa berhenti baca!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!