" Dasar sampah" ucap Sharon Senina menatap benci seorang pemuda culun di depannya
Semua menertawakan Seorang pemuda culun bernama Kenzio
" Apa salahku Sharon?" tanya Kenzio menatap tak percaya gadis di depannya
" Salah mu karena telah berani menyukai ku apa kamu tidak melihat perbedaan kita?" tanya Sharon marah
" karena kasta?" tanya Kenzio tersenyum menyeringai membuat semuanya terdiam
" Jika Kasta adalah tolak ukur mu mencari pasangan maka aku menyerah tapi ingatlah satu hal Sharon kehidupan seperti roda berputar " ucap Kenzio lalu meninggalkan lapangan kampus..
Apa yang akan terjadi pada Sharon dan Kenzio?
Apakah mereka akan bersama?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Gemini Gund, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Part 20 Kelulusan Zio
Hari ini adalah hari yang sangat di tunggu oleh siswa kelas 12 pengumuman Kelulusan
kepala sekolah membuka rapat lalu pemberitahuan lulusan terbaik Angkatan tahun ini
"Lulusan terbaik tahun ini selamat kepada Kenzio" ucap seorang guru
Sekar dan Irma sangat bahagia mendengar nya lalu mereka melihat Kenzio kedepan dan menerima perhargaan dan Kenzio mendapatkan beasiswa ke Perguruan tinggi
" Zio" ucap Sekar dan Irma lalu memeluk kenzio
" Selamat Nak bunda bangga sama Zio" ucap Sekar meneteskan airmata
" Terimakasih bunda ini semua juga berkat doa bunda berdua " ucap Zio
" kamu memang yang terbaik nak semoga kelak kamu menjadi anak yang sukses " ucap Irma
" Terimakasih Bunda " ucap Zio
" Zi" ucap Vania yang datang bersama Varo
" Bagaimana hasilnya?" tanya vania
" Zio lulus dan menjadi lulusan terbaik tahun ini" bukan Zio yang menjawab tapi Irma
" Wah selamat Zi aku sih tidak meragukan kepintaran kamu " ucap Vania
" Kamu terbaik " ucap Varo memberi 2 jempol pada Zio
" Terimakasih Van Var" ucap Zio
" Van Var" ucap Varo terkekeh mendengar sebutan Zio untuknya dan Vania
" Apa sih kamu" ucap Vania menatap kesal Varo
" Jangan galak' dong jodoh nya panji " ucap Varo
" jangan menjodohkan aku dengan dia " ucap Vania
" Heheh dia cocok sama Kamu " ucap Varo
" Cocok matamu " ucap Vania kesal
Sedangkan ketiga cuma memperhatikan perdebatan Vania dan Varo mereka berdua sering berdebat walaupun hanya masalah sepele
" Kalian cocok" ucap Zio
Ucapan Zio berhasil membuat Perdebatan Varo dan Vania terhenti
" Tidak" ucap keduanya
Mereka bertiga menggelengkan kepala dan tersenyum melihat keduanya
" Sudah debatnya kita sekarang pulang dan hari ini kita akan masak spesial kelulusan Zio" ucap Irma semangat
" Okey bun" ucap Vania akhirnya mereka pun pulang
Mereka bekerja sama untuk memasak hari ini mereka begitu bahagia setelah semua makan telah di masak dan makan bersama
Saat ingin mereka sedang duduk di ruang tamu sambil menikmati cemilan dan minuman dingin....
" zio" ucap Sekar
" Ya bunda" ucap Zio
" Ini milik kamu nak sekarang Zio sudah dewasa dan Zio bisa mengunakan kartu ini "ucap Sekar memberi kartu Atm milik Zio
Vania dan Varo terkejut melihat kartu itu karna mereka tau itu adalah kartu tanpa batas
Zio terdiam menatap kartu itu tanpa berniat mengambil nya
" Zio kamu kenapa nak ambilah ini milik zio" ucap Sekar
" Zio tidak membutuhkan itu bunda " ucap Zio membuat mereka terkejut
" Zio kamu tau kartu itu tidak terbatas aku yakin kamu bukan orang biasa " ucap Vania
" Aku tau Van tapi untuk apa aku menerima kartu itu aku bukan membutuhkan kartu itu aku butuh mereka orang tuaku uang bisa kucari van " ucap Zio
Mereka tertegun mendengar perkataan Zio
" Nak dengarkan bunda mungkin ada alasannya mengapa kamu di titipkan pada bunda sayang mereka pasti menyayangi zio buktinya mereka memberikan kartu ini agar zio tidak merasa kekurangan dan apa pun yang zio inginkan bisa zio beli" ucap Sekar
Tapi zio tetap menggelengkan kepalanya
" tapi bunda zio mendapatkan beasiswa dan zio juga bisa kerja sambil kuliah bun" ucap Zio
" Jika zio menghargai bunda tolong terima ini ya bagaimana pun ini hak kamu nak" ucap Sekar
" Baiklah karena bunda yang meminta nya akan zio terima " ucap zio
Lalu zio menatap kartu itu dan menatap mereka
" Ada apa zi?" tanya Varo
" Aku ingin kita membeli rumah yang lumayan besar dari ini dan akan membuka usaha bunda irma suka memasak bagaimana jika kita membuka warung makan aku,vania dan Varo bisa berganti membantu bunda" ucap Zio
Mereka terkejut
" Tapi nak itu milik zio bukan milik kami " ucap Irma
" Zio ingin tau apa bunda ingin memiliki usaha sendiri?" tanya Zio
" Iyah nak " ucap Irma akhirnya jujur
Zio tersenyum
" Dengan kartu ini kita akan pindah ke Jakarta" ucap Zio
" Aku setuju zi aku jadi terbebas dari Panji aku akan mencari pekerjaan baru " ucap Vania semangat
" Bagaimana dengan kamu var?" tanya zio
" Aku ikut saja lagian aku cuma kalian sebagai keluarga dan untuk pekerjaannya bisa di cari nanti " ucap Varo
" Bunda bagaimana?" tanya Zio pada Sekar
" Jika kalian setuju bunda pun setuju " ucap Zio
" Okey besok pagi' kita bereskan barang' dan Var aku ingin kamu bersama ku ke atm " ucap Zio
" okey Zi" ucap Varo
Keesokan harinya mereka pun berangkat menuju Jakarta sesampainya di Jakarta dengan kartu itu Zio membeli Sebuah rumah yang luas dan besar serta di samping nya ada ruko yang akan mereka gunakan untuk membuka usaha...
" Hari ini cukup melelahkan" ucap Vania setelah mereka beberes
" Zi apa kamu sudah mempersiapkan untuk perkuliahan kamu?" tanya Vania
" Berkasnya sudah ku siapkan semua Van besok aku akan ke kampusnya untuk melakukan pendaftaran " ucap Zio
" Baiklah zio semangat " ucap Vania
" Kamu dan Varo temani aku membeli buku dan keperluan lainnya" ucap Zio
" Okey " ucap Vania
Akhirnya mereka memesan taksi dan Vania dan Varo tidak menyangka zio mengajak mereka ke toko pakaian membeli baju,bahan makanan,serta zio membeli Handphone dan satu lagi zio membeli motor matic untuk di gunakan di kampus
" Wah begini rasanya jadi orang kaya ingin beli sesuatu tinggal di gesek aku yakin zi kamu berasal dari keluarga kaya"Ucap Varo
" Aku tidak tau var jika memang aku berasal dari keluarga kaya aku pasti gampang di temukan oleh mereka tapi apa mereka masih mengingat dan mencari ku sedangkan aku di tingikan saat masih bayi " ucap Zio
" Kamu harus semangat zi aku doakan semoga kamu segera bertemu keluarga kamu " ucap Vania
" Semoga kamu tidak melupakan kami ya si seperti Asila apakah dia masih mengingat kami " Ucap Vania teringat teman kecilnya
" Aku juga merindukan Sila semoga suatu saat kita bisa bertemu sila lagi" ucap Varo
Sedangkan zio yang tidak mengetahui Asila hanya menyimak
" Zio apa kamu tau saat kamu kecil zila orang pertama yang mendengar tangisan kamu" ucap Vania
" Saat Kehadiran kamu kami merasa sangat senang apalagi saat kecil kamu yang paling kecil di antara kami dan kamu begitu mengemaskan " ucap Vania lagi
"Aku berharap suatu saat nanti kita bersama " ucap Vania
" Dasar Cengeng " ucap Varo
" Apa salah jika aku sedih merindukan sahabat kecilku" ucap Vania menatap tajam Varo
" aku juga sahabat kecilmu apa kamu tidak merindukan ku?" tanya Varo mengoda Vania
" Kita kan selalu bersama beda dengan Sila yang sudah berapa tahun tidak bertemu " ucap Vania
" Oh jadi Jika aku jauh kamu akan rindu?" tanya Varo mengoda Vania lagi
" Varo " ucap Vania memukul lengan pria itu
Sedangkan zio tersenyum melihat mereka
" Lagi' mereka berantem dasar jodoh" batin Zio tersenyum kecil