Novel ini bercerita tentang seorang siswa biasa bernama Reza yang secara mendadak mendapatkan teman-teman baru yang merupakan sekumpulan group Idol kesukannya.
Apa itu idol? idol adalah seseorang atau sekelompok orang yang dicintai dan diidolakan oleh para fansnya karena suatu hal.
Singkat cerita, Reza ingin melindungi senyuman para idol itu dan tidak ingin melihat mereka menangis.
Namun Impiannya punah, dia hanyalah pecundang yang tidak bisa melakukan apapun disaat idolanya membutuhkannya. Alhasil Reza menangis dengan kencang dan tanpa sadar iapun pingsan.
Saat bangun ia terkejut karena waktu terulang kembali ke saat dimana pertama kalinya idol yang ia cintai datang kesekolahnya, dan secara tiba-tiba juga sebuah sistem muncul di hadapannya.
"Sistem Perlindungan Idol"
Akhirnya kisah Seorang Reza sang pemeran utama pun dimulai...
P : Apakah hidup dengan mengidolakan seseorang adalah hal yang salah?
J : Tidak, itu tidak salah, malahan itu hal yang bagus
P : Alasannya?
J : ...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rikazum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 18 : Perlawanan Di Kereta Bawah Tanah -8-
..."Apakah malam kehancuran akan berakhir? Abu kebodohan akan mulai tertumpuk, iya kan? Kalau begitu bagaimana kalau Masa depan kini berakhir dan Terkubur bersama puing-puing, apakah kau menyerah begitu saja?"...
^^^-R^^^
Aikalin akhirnya secara perlahan menjadi tenang dan dengan kepala dingin memblokir pesan dari Player Alucard dari tim lawan itu.
Zilong yang dikendalikan oleh hilmi selalu berjaga di jalur tengah agar turetnya tetap aman, namun sialnya Eudora dari tim lawan lebih dulu membunuh Aikalin bahkan hingga dua kali. Setelah itu, tidak ada lagi pembunuhan.
Sementara di gold line, Saito Nikaila dan Ayaka Tachibana menaklukkan Irithel dan Tigreal yang berada di jalur bawah bersama mereka. Situasinya telah membaik, dan tim lawan tidak mengirim pesan mengejek lagi.
Dan seperti bola salju yang bergulir, Basic attack dan skill dari Malaikat kegelapan milik Reza telah di upgrade dan diperkuat hingga tingkat yang sangat mengerikan: Dia seorang diri membunuh Minotaur dari tim lawan tanpa bantuan dari minion ataupun turret seperti sebelumnya. Dia juga mengpush turret lawan, mengubah bagian Exp Lane lawan menjadi seperti halaman belakangnya sehingga dia bisa masuk dan keluar sesuka hati. Buff merah yang ada di jalur atas juga ia ambil dengan mudahnya semudah mengambil permen lolipop dari tangan anak bayi.
Dalam 15 menit, Level dari malaikat kegelapan telah naik ke level sepuluh. Itemnya termasuk Blade of despair, Scarlet Phantom, Warrior Boots, Haas's Claws, Demon Hunter Sword, dan Endless Battle . Dan hero musuh dari tim lawan yang paling kuat adalah Eudora yang baru saja berada di level sembilan, selevel lebih rendah dari Reza.
Malaikat kegelapan tiba-tiba melanjutkan gerakan menggunakan skill satu dan skill duanya untuk menangkap dan membunuh Alucard dengan serangan yang benar-benar overpower, pertarungan yang sangat mendadak itu terjadi ketika Reza merampas buff merah dari Genggaman Alucard, hingga akhirnya menciptakan pertarungan yang dimenangkan oleh Reza. Kolom komentar live streaming meledak. Sangat Fantastis!
"Wtff--Aku tidak menyangka kalau daya serang yang dimiliki oleh Argus itu bisa sampai sekuat ini bahkan saat masih mid game"
"Apakah Alucard kalah dari hero ini? Bagaimana mungkin! Seharusnya faksi ksatria Lightborn adalah yang terkuat didunia...apakah sistemnya sedang dalam kerusakan di dalamnya?"
"Aku bersyukur menonton Live streaming Nona Saito Nikailah sore ini, dengan begini aku akhirnya menemukan satu hero yang membuatku ingin mencobanya, Argus. Mulai hari ini aku akan menggunakan 32000 koin milikku untuk membeli hero Argus, dan menggunakan 1000 Diamonku untuk membeli skin baru untuknya. Mulai sekarang aku menyimpan video ini dan menontonnya guna dijadikan bahan latihanku nantinya. aku pasti akan mendapatkan pacar baru kalau skill milikku hampir menyamai Dewa Anime itu."
"Benar benar...Dia pemain yang sangat hebat, siapa dia sebenarnya."
***
Semua orang mengomentari kehebatan yang berasal dari aksi-aksi Reza sebelumnya, seolah-olah ini bukan Live stream milik Saito Nikailah lagi, tapi milik Reza, Dan rasanya Nikaila hanya menjadi promotor yang memperkenalkan seorang Dewa anime kepada penonton.
"Wow...aku benar-benar kagum dengannya"
Ayaka Tachibana juga terkejut hingga tidak bisa berkata-kata. Bagaimana ini bisa terjadi? Dalam mimpi terliarnya, dia tidak pernah membayangkan Hero Argus yang bahkan belum di revamp oleh pihak developer selama ini bisa begitu menakutkan ditangan Reza.
Disisi lain Saito Nikaila tetap bermain dengan tenang namun raut wajahnya memancarkan kekesalan. Dia melakukan Live streaming agar bisa menghibur para fansnya, tetapi Reza yang datang entah darimana telah datang dan menarik semua perhatian, menempatkannya dalam situasi yang memalukan karena di abaikan.
Pada saat yang sama, dia terpesona oleh keterampilan yang sangat apik dari Reza. Minotaur dari tim lawan berasal dari Rank Legend, dan bahkan ia membuat pengakuan kalau ia punya akun yang lebih besar dengan Rank mytichal honor, tetapi Reza mampu mengalahkan omong kosong itu. Standar kemampuan yang dimiliki Reza saat ini bukan dari Rank Epik. Rank Epik bukanlah tempat untuk orang lemah seperti Reza. Dia bisa saja mencapai Rank Mytichal honor seperti Nikaila atau Player minotaur itu dan bahkan bisa lebih tinggi lagi bila seandainya saja Reza ada kemauan.
“Dia membunuh Alucard untuk yang kesekian kali hanya dengan satu seragan; Serangan macam apa ini! damagenya gak ngotak ” Aikalin menghirup udara segar setelah menahan nafasnya ketika menatap Reza yang membuat matanya terbelalak dengan takjub.
Mata Hilmi juga penuh dengan Applause and Respect, “Bro Reza, kau ini sebenarnya berada di Rank mytichal honor sama seperti Nona Nikailah dan player minotaur dari tim lawan itu, benar kan?”
“Apa maksudmu? Aku tidak sejago itu, sama seperti yang kau lihat sekarang, aku masihlah seorang epik!”
Reza hanya menyunggingkan senyum karena merasa malu dipuji didepan mereka.
Aikalin dan juga Hilmi akhirnya tidak bertanya lagi. Bagaimanapun cara orang melihatnya, tidak mungkin Reza bisa menyangkal fakta ini. Kekuatannya dan skill bermainnya yang jauh diatas rata-rata pemain Mobile Legend Level ini adalah standar permainan yang hanya dimiliki oleh para pemain dari Rank Mytichal honor ataupun juga dari Rank Mytichal Glory.
Ketika Endless Battle digunakan, Malaikat kegelapan dari Kendali Reza berlari dari Lane tempatnya berada dan lalu pergi melintasi peta dari ujung ke ujung, mengayunkan pedangnya ke hero pertama yang dilihatnya. Kecuali untuk tank penyerang – Minotaur dan Tigreal yang membutuhkan dua tebasan karena darahnya yang amat sangat tebal itu– semua hero lainnya yang ia temui terbunuh dengan satu pukulan. Dia membunuh setiap pemain kekanak-kanakan itu dengan hanya menggunakan satu serangan.
Kegembiraan yang tak terlukiskan muncul di hati Aikalin dan juga Hilmi, menggantikan Rasa shock yang sebelumnya selalu mengagetkan mereka seiring berjalannya waktu. Terutama ketika mereka melihat bagaimana Alucard yang sebelumnya mengeluarkan kalimat vulgar akhirnya tewas di tangan Reza bahkan sampai enam kali berturut-turut. Keluhan yang mereka derita sebelumnya lenyap dalam sekejap dan berganti dengan kebahagiaan seolah-olah berada diatas awan.
“Reza, apa kau memang sehebat ini dari dulu? darimana kau belajar bermain Mobile Legend?"Aikalin sangat mengagumi Reza namun juga penasaran dengan asal datangnya kemampuan bermain Reza.
Reza hanya berkata dengan santai, “Aku hanya bermain lebih banyak saja selama dikampung, tidak ada yang spesial, Kau hanya perlu bermain terus menerus saja ”
“Terus menerus katamu!! Aku bahkan bermain Mobile Legend ini selama lima tahun dan bahkan lebih lama darimu, dan kau bilang hanya perlu bermain terus menerus saja!” Aikalin berkata dengan sedikit merasa emosi dengan jawaban dari Reza.
“Haha… setiap orang punya kesempatannya masing-masing, Aku yakin kau juga pasti akan mendepatkan suatu kesempatan kedua yang jauh lebih baik entah dalam hal game atau apapun itu!” Reza merespon dengan tertawa ringan dan lalu memberinya sedikit nasihat
Hilmi dari sisi samping kursinya juga tertawa. Pada saat yang sama, Zilongnya-nya bekerja sama dengan Luo Yi milik Aikalin untuk mengeksekusi Eudora.
Sementara Reza hanya tersenyum tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
Sekarang, alur game tersebut telah berkembang menjadi pembantaian sepihak. hero terkuat yang ada di tim lawan panik saat melihat Kegelapan yang dibawa Argus milik Reza. Semua skill dan Battle Spell Teleport dan Flicker mereka telah habis.
Setelah 20 menit, Reza memerintahkan Argus miliknya yang sudah memiliki berbagai macam item dan telah memanen 22 kepala musuh untuk pergi menghadapi Lord yang telah berevolusi berkali-kali dan lalu menantangnya untuk berduel satu versus satu.
“Oh my God--, Rez...Apa kau akan menghadapi Lord yang sudah bermutasi beberapa kali itu? kau benar-benar hebat. Tunggu aku sebentar, Aku akan datang untuk melindungimu" Aikalin mengendalikan Luo Yi dan berjalan menuju tempat dimana Lord berada dengan penuh semangat.
Pada saat ini, Saito Nikaila dan Ayaka Tachibana mengirimkan sinyal bahwa dua hero musuh di jalur paling bawah telah menghilang.
“Jangan bilang mereka semua akan datang!” Hilmi mengerutkan kening dan menebak bahwa tempat dimana Lord berada akan dipenuhi dengan suara pertarungan.
Segera setelah kata-kata itu keluar dari mulutnya, gerakan besar datang dari Irithel yang berada di atas tunggangannya sambil mengangkat anak panahnya. Irithel memimpin dalam serangan itu dan mengunci Reza dengan bidikan anak panahnya. Lalu Minotaur berubah dengan menjadi sosok yang jauh lebih besar dari ukuran biasanya, disisi lain, Eodora yang beada diluar dinding disamping benteng Lord juga ikut, menyerang Malaikat Kegelapan dengan sambaran petirnya.. Sementara Tigreal, ia menggunakan gerakan besarnya yaitu dengan diawali menekan tombol skill 2 nya untuk mendorong lawan dan lalu melanjutkan dengan skill 3 yang memiliki kemampuan pengendalian kerumunan yang keras pada Reza dengan kontrol yang kuat. Jika skill 3 itu mengenainya, maka Reza tidak akan bisa bergerak dan terjebak di tengah pusat kekuatannya yang membuatnya tertahan selama 3 detik. Sementra ita, Alucard berputar dari belakang dan menggunakan gerakan Skill 3, bergegas dengan marah dan agresif. Eudora menggunakan Skill 2 nya untuk ikut menyabotase pergerakan Reza dan setelahnya ia turut menggunakan Skill 3 juga, skill tiga itu menyebabkan petir menyambar Reza.
Mereka berlima menggunakan kemampuan serangan pamungkas mereka dengan menggunakan ultimatum skill 3 untuk menyerang Reza pada saat bersamaan!
Reza menggunakan Aegis guna menahan dorongan prisai dari Tigreal. Sebelum Tigreal akhirnya menekan skill 3 nya, Reza dengan gesit menggunakan skill 1 nya untuk keluar dari kerumunan yang mengelilinginya itu. Kemudian dia mengeksekusi dengan membalikkan tubuhnya pada saat keluar dari kerumunan itu dan kemudian menekan skill 2 nya untuk mengambil kepala Eudora. Namun tanpa diduga Alucard juga muncul dari belakang badan Eudora untuk memyerang Argus. Tapi pada akhirnya sang Dracula, atau Alucard berteriak keras dan mati bersamaan dengan Eudora yang tumbang.
Aikalin Akhirnya datang dan bereaksi sekarang, menggunakan kemampuan Dualitas, yang membuatnya bisa menciptakan Sigil Yin/Yang di medan perang. Serangan yang ia berikan cukup untuk memberikan damage cukup tinggi pada Tigreal yang sedang bersiap untuk menggunakan kontrol kerumunan yang keras pada Reza untuk kedua kalinya. Dengan begitu serangan dari skill 3 milik Tigreal menjadi sia-sia.
Selama jeda singkat ini, Reza melepas kepala Minotaur dengan dua tebasan dari Basic Attacknya. Kebetulan Irithel berlari dengan tunggangannya ke arahnya untuk memberikan beberapa serangan. Kemampuan Skill 3 yang belum Argus gunakan akhirnya dia pakai dan akhirnya ia gunakan juga saat ini yang membuatnya menjadi abadi dan dia meledak dengan serangan yang membuat Irithel terkapar bersama tunggangannya karena mati ditebas ayunan pedang Argus. Hanya Tigreal seorng saja yang masih hidup tapi dia bukan ancaman. Dengan dua ayunan pedang, dia sudah mati.
Tenang, dingin, dan sombong!
Savage (Lima Kills) !!!
Saat suara sintetis wanita terdengar bersemangat, seluruh dunia terdiam. Orang-orang yang melihat adegan ini menahan napas selama beberapa detik.
Detik berikutnya, siaran langsung Saito Nikaila dan obrolan grup kelas dipenuhi dengan emosi yang intens tidak seperti sebelumnya. Komentar seperti “This is Awoseme" atau "Sangat mengagumkan” memenuhi hampir seluruh layar.
"Benar-benar keren, luar biasa, 5 detik loh, hanya dalam lima detik dia bisa menumbangkan semua musuh."
"Benar-benar hebat...! Aku sebelumnya ingin menguruskan badanku dengan senam zumba, tapi aku rasa kali ini aku akan mulai fokus bermain game ini agar suatu saat pangeran ini dapat tertarik dengan diriku nanti!!"
"Mimpi saja kau!! Aku duluan yang ingin seperti itu, kau sebaiknya cari yang lain saja karena Dewa Anime ini akan menjadi pacar masa depanku.
"Aku kagum dengan permainan anak ini, meskipun aku seorang bapak-bapak pemain catur berumur 55 tahun, anakku sering bermain game moba yang membuatku tertarik untuk memainkannya, mulai sekarang aku akan mencoba bermain game ini juga agar menjadi lebih dekat dengan anakku..."
"Anj***!!! Serius tuh cuman dalam 5 detik bisa bunuh 5 orang bersamaan! Apa ini sungguhan Rekor baru!?"
"Rekor baru apanya!? belum ada seorang pun yang pernah membuat rekor ini, dia tidak membuat rekor, tapi dia menciptakan sebuah rekor"
"Tuan!! Dewa Anime! Sepuh! Siapapun kau tolong ajari aku...! aku ingin menjadi sepertimu agar aku bisa memikat hati para gadis"
***
Untuk sementara, siaran langsung Saito Nikaila meledakkan berbagai Argumen, pujian, peribahasa, umpatan, dan kata-kata kotor – Hanya kata-kata ini yang bisa menyampaikan keterkejutan mereka.
Reza melakukan pembunuhan berkali-kali lagi setelah mendapatkan savage pertamanya, dan ia terus melawan Lord itu seolah-olah tidak ada yang terjadi. Meskipun dia menggunakan jurus besar dengan menekan skill 3 agar menjadi Abadi dalam waktu terbatas untuk melawan Lord berkekuatan besar itu, pada akhirnya, dia berhasil mengalahkan Lord itu dalam duel satu lawan satu dan berhasil membuat lord itu berada di pihak timnya.
Semangat bertarung tim lawan langsung runtuh….Seolah-olah telah kehilangan alasan untuk melanjutkan game yang belum berakhir itu
"Apakah Kalian mengaku kalah?"
Aikalin dengan cepat mencabut blokiran pesan dan mengirim pesan ke lima pemain musuh.
Alucard memimpin percakapan dari tim musuh dan menanggapi, " Fuc* your mom. Berikan alamat tempat kau tinggal dan aku akan tidur dengan semua wanita dirumahmu, Sialan!!!"
"Beban lebih baik diam! kau bahkan hanya diam fan tidak melakukan apa-apa, kau hanyalah pecundang. Aku sendirian membunuhmu dua kali. Apa kau tidak ingat!? apa kau tidak malu mengatakan ini sementara kau cuman seorang beban? Eudora yang berada di Lane tengah ikut mengejek."
" Iya iya...aku kalah dan kalian men---ah tidak, maksudku Argus, kau hebat dan kau menang, aku akui kekalahanku. Namun tidak untuk kau yang memainkan Luo Yi, kau itu sampah! Kau bahkan menang tanpa melakukan apapun dan hanya memangku tangan, jadi tutup mulutmu, Breng***" Tigreal juga mengirim pesan.
Aikalin tidak lagi kesal. Dia tahu bahwa semakin ganas tim lawan mengutuk, semakin marah mereka. Dia sangat senang melihat itu, dan segera mengirimkan kalimat, "Hahaha…" mengungkapkan suasana hatinya saat ini.
"You Are Fu**ing bast***!!! Beri kami alamatmu, sialan kalau kau berani!!! Aku akan menyuruh orang-orangku menghajarmu sampai mati dalam beberapa menit!" Alucard meraung.
Apa apaan ini? Apakah mereka benar-benar ingin membunuh seseorang hanya karena sebuah permainan?
Reza tidak bisa menahan tawa. Dia mengetik dengan penuh semangat. " Seperti yang aku bilang sebelumnya, ini hanya permainan. Tidak perlu terlalu dendam, bukan? this'is just game, bro!"
"Kau diam dasar bodoh! Tidak usah munafik dengan bertingkah sok baik dan bermoral tinggi, aku yakin kau pasti sedang duduk diatas kursimu sambil menertawakan kekalahan kami" kalau kau punya nyali, beri kami alamatmu sekarang. Jika tidak, akui saja kalau kau hanya seorang pengecut dan tutup mulut dan akun sialanmu ini" Alucard berucap dengan intonasi yang terasa sangat sombong.
“Sudahlah, bro, orang-orang ini adalah pecundang dan terlalu kekanak-kanakan. Jangan berdebat dengan mereka, seperti yang kau bilang sebelumnya, berdebat hanya membuatmu lelah ”Hilmi menghibur, namun bukan ke Aikalin melainkan ke Reza.
Reza tersenyum dan mengangguk. Dia tidak marah sama sekali. Sebaliknya, dia menganggap para pemain itu lucu karena terlihat seperti anak kecil yang saling berkelahi karena memperebutkan mainan robot transformers. Tapi lama-kelamaan mereka bertindak terlalu jauh sampai harus membawa nama orang tua dan juga mengajak bertemu untuk berkelahi.
“Kenapa kau harus takut pada orang seperti itu? Aku Penasaran bagaimana caranya mereka akan datang ke asrama kita. ”
Aikalin membenci para pemain dari tim lawan. Dia mengetik kalimat dengan jijik," Elyon, Lantai Lima, Block 22/7. kami akan menunggu kalian di sini, dasar para badut!!! datanglah ke asrama kami kalau kau punya nyali!"
Lalu dia mengklik kirim.
“Astaga ya ampun...kenapa kau melakukan hal itu, Kal?” Hilmi menggelengkan kepalanya tanpa daya. Awalnya dia hanya ingin bermain dengan tenang akan tetapi temannya yang satu itu membuat masalah baru yang akan mengacaukan pikirannya.
“Kita harus menunjukkan keberanian kita dan harga diri kita sebagai laki-laki. Lihat saja betapa sombongnya anak itu. Dia bahkan berbicara sangat kotor bahkan sampai mengina orang tua kita. kalau kita hanya diam pasti mereka akan mengira kita takut padanya. Apalagi kalau kita tidak memberinya alamat kita, mereka pasti akan lebih meremehkan kita! ”kata Aikalin dengan mengepalkan telapak tangannya.
Dengan ekspresi tak berdaya, Reza mengangkat alisnya, “Ahh...baiklah, Ayo cepat akhiri game ini. ”
Akhirnya semuanya menjadi buruk