pria yang bernama Adrian dermaga merupakan CEO perusahaan terbesar di dunia , ia memiliki kekayaan yang takkan pernah abis, Adrian ada lah anak yatim piatu yang ditinggal mati oleh orang tua nya pada umur 7 tahun, Adrian merupakan anak satu satu nya , saat itu Adrian menyaksikan sendiri orang tua nya di bantai habis oleh pesaing ayah nya saat itu Adrian bersembunyi di lemari , ia melihat dari lemari nya kaca yang bisa melihat keluar . Pada saat itu Adrian memiliki trauma kepada orang yang menyakiti orang tersayang nya di situ perubahan Adrian yang awalnya ceria menjadi pendiam dan dingin, Adrian di umur 7 tahun harus bangkit untuk mengganti kan ayah nya yang sudah meninggal,ia belajar dengan giat sampai pada akhirnya perusahaan itu terkenal di dunia, Adrian juga telah membalas kan dendam orang tua nya .
Ditempat lain ada seorang gadis yang bernama mawar mutiara cinta yang memiliki paras cantik dan ia gadis yang pintar , saat mawar berjalan di kampus ia tidak sengaja menabrak seseorang
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sindy Nabila, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 20
Setelah selesai makan mawar dan Adrian pun pulang ke rumah mawar untuk mengambil barang barang mawar ke sana .
Saat ini mawar dan Adrian sedang di dalam mobil .
Mawar sedang sibuk memakai make up sambil ngobrol dengan Adrian
" kak Rian kalau mawar buat konten tentang keseharian kita boleh gak soalnya mawar mau menyimpan kenangan kenangan kita di sosial media biar anak anak kita pun bisa melihat nya" kata mawar sambil makeup
" boleh saja sayang tapi jangan kecapean lagian kamu mau lanjut sekolah lagi kan" kata Adrian
" iya kak , tapi nanti saja lah setelah di pikir pikir mawar mau buka usaha aja sama ngurus rumah dulu ,lanjut kuliah S2 nanti aja lah kak " kata mawar
" bagus itu sayang lagian kalau gak lanjut kuliah kan gak papa kamu kan banyak prestasi , pasti udah banyak yang mengenal kamu sayang" kata Adrian
" kakak bisa aja , tapi memang iya sih , makanya itu mawar mau bikin konten sekalian mempromosikan butik mawar" kata mawar
" ya sudah sayang nanti Kakak cariin kameramen dan editor biar kamu enggak kecapean dan satu lagi jangan panggil kakak lagi mas atau sayang kek ya sayang " kata Adrian
" iya iya mawar panggil mas Adrian aja, tapi masalah itu mawar mau tapi mawar tidak mau ada asisten nya mas mawar gak mau di atur atur" kata mawar
" iya mas ngerti " kata Adrian
Mereka pun sampai ke rumah mawar, setibanya di depan rumah mawar sudah di sambut bunda nya mawar
" sayang kamu datang juga bunda udah siap kan makanan untuk makan ayo makan" kata bunda nya mawar
" kami berdua sudah makan Bun, tadi mawar yang masakin, nanti makanan bunda di bawah pulang saja sama mawar biar makan di rumah mawar jadi gak usah masak " kata mawar
" kamu ini ya, ya udah bunda nanti siapkan makanan nya untuk di bawah pulang, barang barang kamu sayang udah bunda siap kan tadi bareng bibi biar kalian tidak capek, Oia piagam Sama penghargaan kamu sudah bunda siapkan juga di rumah baru sudah ada ruangan untuk penghargaan mu kan sayang " kata bunda nya mawar
" ada bunda , kemarin itu mawar udah suruh para dekorasi membuat ruang untuk semua penghargaan mawar " kata mawar
" ya sudah ayo masuk bunda ada yang mau di omongin sama kamu sayang " kata bunda nya mawar
Mereka pun masuk kedalam rumah
" ada apa bunda , ada masalah penting bunda" kata mawar
" emm begini sayang bunda kan sudah tua bunda sekarang susah untuk berjalan jauh dan melakukan pekerjaan berat , jadi gini bunda mau menyerahkan butik bunda kepada kamu , bunda yakin kamu bisa bikin butik itu Tamba besar lagi dan terkenal, mau ya sayang , bunda sudah tidak bisa lagi terlalu banyak gerak, kalau bunda menutup butik itu bunda kasihan dengan orang yang kerja di situ yang sudah tergantung uangnya dari penghasilan dari butik itu" kata bunda nya
Mawar bingung , ini sangat pas sekali dia tadi mau buat butik rupanya bundanya menyerahkan butik nya kepadanya , tapi mawar mau butik yang dia buat dari nol karena dia mau menantang dirinya apa dia bisa membuat butik itu menjadi besar, tapi setelah mendengar perkataan bunda nya dia juga merasa iya ya kasihan mereka yang sudah bertahun tahun menjadi pegawai bunda nya, akhirnya mawar memutuskan untuk menerima nya aja
" baiklah bunda mawar mau , tapi gak papa ya mawar ganti suasana dan mawar dekorasi ulang butik itu, gak papa ya bunda" kata mawar
" boleh sayang , tunggu nya sayang bunda mengambil berkas berkas nya " kata bunda nya berlalu pergi ke kamar nya
beberapa menit kemudian akhirnya bunda nya datang juga membawa berkas berkas di tangan nya
" ini sayang surat pemilik kan itu juga sudah bunda buat surat pemilikan atas nama kamu, karena bunda sudah lama menyiapkan surat itu untuk mu Kata bunda nya mawar
bunda menyiapkan nya semua , kapan bun , kok mawar enggak tau" kata mawar
" Sudah lama sebelum kamu menikah bunda udah nyiapkan itu semua untuk kamu sayang" kata bunda nya mawar
