Di masa tua nya, anak anak asih dengan tega nya membuang ibu nya ke tempat penitipan lansia. mereka tak ingin merawat ibu nya lagi. karena di anggap menyusahkan.
apalagi asih juga sakit sakitan, dan membutuhkan biaya pengobatan yang tak sedikit. bagaimana kisah cerita tentang asih. yuk simak bersama sama.....
kisah ini aku buat dengan penuh ketegangan, dan juga sedih ya. jadi kalau ga suka bisa langsung skip. selamat membaca!"
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon putrinw, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab.35
Masih tentang rumah tangga Ida....
Setelah 3 harian putra bersikap dingin kepada nya, selama itu juga, Ida terus uring-uringan. suami nya selalu bersikap cuek, dan dingin. kepada nya. Dia juga merasa satu rumah ini, memusuhi nya.
"Ini semua gara gara ibu. Kalau bukan karena dia, rumah tangga ku akan baik baik saja." gerutu nya yang merasa kesal dan tak terima dengan apa yang terjadi di hidup nya.
Tak lama kemudian, dia mendengar suara motor nya putra yang baru saja pulang dari kantor desa. Dan dia akan berusaha mendekati suaminya lagi. agar putra mau memaafkan nya.
"Mas, kamu pasti cape kan. Aku udah masakin kamu makanan spesial." ucap nya memegang tangan suaminya nya itu.
"Ckck, awas, aku mau bersih bersih."
"Mas, udah dong marah nya. kamu kok terus terusan marah sih mas?"
"Lepas!" bentak nya dengan kasar. Dan itu membuat Ida merasa kaget dan tak percaya dengan suami itu.
"Jangan menyentuh ku! gara gara kau, orang orang dari kebupaten juga tau. Dan harga diri ku sudah hancur." bentak putra yang terlalu emosi.
"mas, apa maksud kamu?" tanya nya yang memang tak mengerti apa apa.
"Iya, harga diri ku sudah hancur, dan itu karena mu. Orang orang dari kabupaten datang, dan memberikan ku, peringatan keras. dan ini semua karena mu. sudah cukup, aku tak ingin menanggung malu lagi. Mulai hari ini, kau bukan istri ku lagi."
Bagaimana tak marah, dia mendapatkan surat peringatan dari petugas kabupaten, tentang berita viral yang beredar. dan semua orang tau, siapa menantu seorang asih. dan itu membuat nya juga terkena dampak..
"Deg.....
Tes....tes....
"Mas, kamu?"
"Pergi bereskan seluruh baju baju kamu, dan pergi dari sini. biar putri ku, yang tetap disini, dan aku sudah memikirkan ini matang matang. Hubungan kita tak sehat lagi, kau terlalu egois, dan tak perduli dengan keluarga kecil mu ini. Kau sudah menyia-nyiakan kesempatan ini da. Aku yang akan mengurus anak ku. pergi lah."
"mas, tolong jangan usir aku mas. Kamu tega sama aku. Aku ini ibunya anak mu, kau tega mas?" tanya nya dengan wajah yang memelas.
"Iya! kenapa, kalau aku tega. bahkan kau juga lebih tega dari ku, dan bahkan lebih kejam. jadi sekarang kau bebas. Hiduplah sesukamu da. Aku tak akan pernah melarang lagi. Dan aku menyesal, karena tak menuruti kemauan ibu ku, sejak beberapa hari ini."
"mas, tolong jangan seperti ini."
tak lama Bu Ira, yang mendengar keributan langsung beranjak ke dalam, dan melihat pertikaian Antara anak dan menantunya itu. Dia juga tertegun, mendengar putra mengucapkan kata talak kepada menantu nya itu. Di dalam hati, rasanya cukup senang, dan bahagia mendengar nya. Anak nya menurut dengan ucapan nya itu.
"Bagus anak ku, akhirnya kau sadar. Dia wanita yang licik. sekarang kemasin pakaian mu, dan pergilah dari sini." ucap ira dengan tatapan. Angkuh nya.
"ma,, tolong jangan usir aku dari sini." ucap nya yang berusaha membujuk mertua nya untuk mau memaafkan nya.
"Lepas, jangan menyentuh ku lagi. Dasar menantu sialan. Kau membuat ku, semakin muak saja." ucap ira yang mengusir menantu nya yang hendak memeluk nya.
Wajah Ida langsung mengeras, dan bahkan tatapan nya menajam. Dia sangat benci, orang seperti mertua nya itu.
Dengan langkah lunglai, dan tatapan sendu, dia mencoba membujuk suami nya. tapi tetap tak berhasil. harapan nya pupus, dan cukup kecewa. Bagaimana ini?
Bu Ira membantu mantan menantu nya untuk berkemas, dan terlihat Ida masih berusaha membujuk putra. Tapi laki laki itu, langsung masuk ke kamar, dan mengunci pintu kamar nya.
"Pergilah da, sebelum kesabaran ku, habis."
"Mama, tolong maafkan Ida. Tolong jangan usir Ida ma, Ida ga punya rumah lagi. Ida ga tau harus kemana?"
Seolah tak menggubris nya, dan itu membuat nya merasa frustasi.
"Sial, bagaimana ini?" gumam nya dengan air mata yang tetap mengalir deras. Tabungan nya hanya tinggal beberapa juta saja. Dan uang dari menjual Tanah, sudah habis digunakan nya, untuk foya foya.
Dengan paksaan, dan desakan dari mertua nya. Akhirnya Ida keluar dari rumah itu, dengan perasaan yang linglung. Dia harus kemana setelah ini. apakah ia harus ekstra kota menemui, kakak nya
"Hiks.....sial, hidupku hancur.....argh..
******
"Bagaimana keadaan Bu asih dok? Beliau sering melupakan sesuatu. Dan sering terlihat linglung." ucap Arif yang berkonsultasi kepada dokter pribadi nya.
"Tuan muda, saya harus menyampaikan berita ini, dengan berat hati. beliau saat ini terkena gejala penyakit alzheimer. Atau penyakit otak degeneratif progresif yang menyebabkan penurunan daya ingat, kemampuan berfikir, dan perubahan perilaku." ucap dokter dengan nafas berat nya.
Deg.....
"Alzheimer?" gumam nya dengan tatapan kaget.
Semangat thor di tunggu karya" berikutnya..
Lanjut thor..