NovelToon NovelToon
KAMPUNG GAIB

KAMPUNG GAIB

Status: sedang berlangsung
Genre:Horor / Misteri / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan / Penyeberangan Dunia Lain / Hantu / Ilmu Kanuragan
Popularitas:2k
Nilai: 5
Nama Author: kriicers

kampung Gaib adalah sebuah kampung terpencil yang terletak di daerah pegunungan yang sangat jauh dari pusat kota dan kampung ini merupakan kampung sesat yang memuja sekte hitam dan setiap bulan selalu mencari tumbal untuk kampung tersebut. Adat istiadat ini telah ada sejak kepala desa tersebut ganti dengan kepala desa baru.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kriicers, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 14•

Menjelang waktu subuh, Jimmy pun terbangun dari tidurnya yang begitu pulas karena tadi malam Jimmy tidur lumayan lama sekali.

Saat ia bangun ia melihat jam yang menunjukan pukul 04.30 yang artinya sudah memasuki waktu subuh. Di kampung Alas belum ada listrik jadi adzan pun tidak dikumandangkan di kampung tersebut. Setelah bangun Jimmy pun mengumpulkan nyawa sebentar dengan posisi duduk kemudian dia beranjak dari kamar Nisa dan Dina yang masih tertidur untuk melaksanakan sholat subuh.

Seperti biasa Jimmy pergi ke belakang untuk mengambil air wudhu. Beruntungnya ketika ia mengambil air wudhu tidak seperti malam sebelumnya yang banyak sekali gangguan dari makhluk yang tak kasat mata.

Kemudian setelah selesai mengambil air wudhu gegas Jimmy melaksanakan sholat subuh di kamarnya. Tak lupa ia membangunkan Damar untuk melaksanakan sholat subuh berjamaah termasuk Sam, tapi seperti sebelum -sebelumnya Sam sangat susah untuk diajak beribadah karena sudah sangat jauh dari kata taat beribadah.

Setelah mereka selesai sholat mereka pun langsung pergi ke dapur untuk memasak makanan untuk sarapan karena Nisa dan Dina masih tertidur pulas. Mereka enggan membangunkan mereka karena tidak tega.

"Kita mau masak apa Jim". Tanya Damar.

"Buat nasi goreng aja yang simpel dan cepat gua ngak bisa masak yang aneh - aneh Mar". Jawab Jimmy.

" Yaelah masak aneh emang masak organ manusia ya enggak kalii hahaha".

Setelah itupun mereka mulai meracik bumbu - bumbu untuk membuat nasi goreng. Damar bertugas meracik bumbu dan menguleknya dengan menggunakan cobek dari kayu. Dan Jimmy bertugas menumis bumbu dan juga menggoreng nasi tersebut. Setelah beberapa menit kemudian nasi goreng tersebut pun jadi.

"Mar bangunin anak - anak gih kita makan bareng di ruang tamu gua yang bawain makanan lu yang bangunin mereka ". Titah Jim seperti bos di restoran.

"Baik chefff laksanakan". Damar yang sambil hormat kepada Jimmy.

"Chef chef gundulmu kui". Gerutu Jimmy.

Kemudian Jimmy pun dengan cepat menyiapkan makanannya ke ruang tamu untuk mereka berlima sarapan.

"hmmm harum banget cok makanannya kalian yang masak? Wah makasih gua makan nih ye".

Sam yang tiba - tiba langsung sat set mengambil nasi goreng yang masih panas tersebut ke piring yang ia pegang.

"yaelah tadi dibangunin diajak sholat susahnya minta ampun giliran sekarang masalah makan gak perlu dibangunin udah langsung bangun sendiri". Cibir Damar yang gemas melihat tingkah laku Sam yang konyol.

"Hehe soal lambung gua nomor satu cok ga perlu susah - susah elu bangunin gua udah mandiri bangun sendiri haha". Balas Sam dengan mulut yang penuh dengan sendokan nasi goreng tersebut.

"Eh yang masak ini siapa Jim wah harusnya tadi lu bangunin gua ama Dina biar kita yang masak,, ahh jadi enak nihh, wkwkk". Ucap Nisa yang baru keluar kamar dengan Dina.

"Jelas gua lah siapa lagi orang tadi gua masak Jimmy ama Damar masih tiduran. Jadi gua inisiatif masak buat kalian berempat ". Ucap Sam yang jelas berbohong. Ucapan Sam membuat Jimmy dan Damar geleng - geleng kepala karena tingkah laku Sam yang selalu konyol.

Ya kadang kelakuan Sam sangat membuat mereka kesal setengah mati, apalagi sikapnya yang kasar juga tidak bisa memposisikan dirinya dari situasi yang ia hadapi. Setelah sarapan, mereka pun mandi secara bergantian di kamar mandi. Karena kejadian kemarin pun Dina masih dengan takut meminta Nisa untuk menemaninya di depan pintu kamar mandi.

Pov Aldi

Setelah Aldi pergi dari penginapan kemarin untuk mengantar keempat teman Jimmy termasuk ia sendiri, Aldi tidak langsung pulang melainkan pergi di Balak desa dengan semua warga kampung.

"Bagaimana Di, kamu berhasil kan membawa tumbal untuk kampung ini buat bulan purnama besok"? Tanyaa tetua kampung itu yang bernama Solihin.

"Aku berhasil membawa 5 orang datang ke desa ini, itu semua berkat pak Slamet yang berhasil menjebak mereka. Aku tau itu dari hasil kerja keras pak Slamet karena ia kemarin menghubungiku ". Jelas Aldi.

"Wah beneran kamu membawa 5 orang?

Wah ternyata tidak salah aku menyuruh Slamet untuk mencari tumbal dari luar desa. Daripada kita selalu mengorbankan warga kita sendiri untuk makhluk itu lebih baik tumbal kita cari dari luar desa". Ucap tetua desa tersebut.

Sebenarnya umur Solihin masih termasuk belum terlalu tua karena masih berumur 56 tahun. Untuk sekelas menjadi tetua desa di umur segitu masih termasuk muda.

"Apakah kegilaan ini tidak bisa diakhiri ? Sampai kapan kita menumbalkan orang yang tidak berdosa hanya untuk memberikan makan Makhluk itu"? Ucap Aldi.

"Kalau kita tidak memberikan tumbal Makhluk itu kampung kita tidak akan se makmur ini, kamu juga melihat kan warga yang ada disini bisa berumur panjang juga karena kita memberikan tumbal kepada makhluk itu dan menyembahnya ".

"Bener itu Aldi kamu tidak usah sok suci dengan ingin mengakhiri semua ini, kami semua menjadi makmur karena selalu mendengar nasehat dari tetua, kami selalu mendapatkan panen yang melimpah ruah dari ladang kami, jika kamu selalu ingin mengakhiri kemakmuran kampung ini mendingan bulan purnama selanjutnya kamu saja yang dijadikan tumbal untuk makhluk itu". Tutur salah satu warganya.

"bener itu benerrrr jangan sok suci lu Aldi "Teriak warga yang berkumpul di sana.

"Sudah sudah jangan pada ribut, sekarang kalian kembali ke rumah kalian masing-masing. Ingat rencana kita, jangan ada yang melakukan kesalahan agar mereka betah di kampung ini sampai bulan purnama mereka akan jadi tumbal tuan kita dan kita akan pesta daging yang sangat banyak, hahahaha".

Setelah itupun semua warga berbondong - bondong untuk kembali ke rumah mereka.

Setelah semua warga pulang dari aula desa, disana hanya tertinggal Aldi dan Tetua kampung Alas yaitu Solihin.

"Sampai kapan kamu mau menipu semua warga dan menghentikan semua ini "? Tanya Aldi kepada Sholihin sang Tetua kampung.

"Sampai balas dendamku terbalaskan ". Jawab Solihin singkat dan kemudian ia juga pergi untuk pulang ke rumahnya.

Akhirnya hanya tinggal Aldi yang masih berada di tempat itu dengan tatapannya yang kosong ke depan.

"Aku sudah tidak kuat kak " Aldi.... ....gumam

Kemudian Aldi pun juga pergi untuk berkunjung di rumah neneknya yang berada di luar desa dan hidup menyendiri di pinggiran hutan hanya untuk sekedar melupakan semua masalahnya yang ada di kampung ini.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!