Aku, si gadis benalu yang selalu di banding - banding kan dengan kakak ku. Hanya karena tak pandai dalam segala hal, aku merasa sendiri seperti benalu.
Namaku Shafira Angel Baskara, aku terlahir di keluarga yang tidak kekurangan apapun, hanya satu yang tidak ku miliki, kepintaran seperti kakak ku.
Hingga pada akhirnya sebuah keajaiban datang dalam dunia ku. Keajaiban berupa cinta dari dia, sosok yang selalu berada di segala situasi hidup ku. Mengubah semua sedih ku menjadi tawa, melukiskan warna baru di setiap lembaran.
Boleh kah aku berharap, kebahagiaan ini kekal untuk ku?
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸
Hidup Shafira begitu berat, selalu di nomor duakan dalam hal apapun, membuat kepribadian nya lebih tertutup.
Bahkan Ketika cinta nya mulai berlabuh pada seseorang, kesedihan karena di khianati kembali menghampiri.
Akankah dia mampu menghadapi badai demi badai yang menerpa hidup nya?
Dan Siapakah yang akan menjadi pelabuhan cinta terakhir nya?
Simak kisahnya......
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fharisa Janny Alfarisy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chapter 6. Nongkrong
Setiap kemenangan selalu menjadi kebanggaan, dan selalu butuh perayaan, seperti halnya yang sedang di lakukan oleh SMA N 28, JAKARTA, yaitu sekolah Shafira.
Karena telah berhasil memenangkan pertandingan basket, semua guru dan murid bersuka ria, mereka sedang merayakan kemenangan, tepatnya di kantin, Hari ini sekolah memberikan makan gratis sepuasnya untuk merayakan keberhasilan sekolah mereka.
Shafira dan kawan- kawan ikut serta, mereka mencari tempat duduk, pilihan mereka tertuju pada sebuah meja tiga kursi yang terletak paling pojok, tadi mereka udah ambil pesanan yaitu Bakso tiga mangkuk sama minuman, untung lah kantin sekolah ini luas, jadi sanggup menampung semua murid, jika kantin sempit, terpaksa harus ke kelas untuk bisa makan.
"Gue senang banget deh, sekolah kita yang jadi pemenang nya, tadi kak Mike keren banget."
Ucap Shella antusias bercerita.
"Iya Kak Haris juga keren banget tadi, gue jadi makin suka dan kagum sama dia."
Ucap Starla dengan wajah bahagia.
Shafira hanya fokus dengan baksonya.
Bakso adalah makanan kesukaan Shafira, emang ya pesona si bulat daging itu gak bisa di tolak. Shafira terlihat sangat menikmati baksonya itu. Meski teman - teman nya sedang sibuk bercerita tentang cogan, dia tidak menyaut.
"Eh pulang sekolah nanti kita nongkrong sebentar di kafe Love Story mau gak, gue dengar ada Band baru yang bakal nyanyi di situ, Lo berdua mau ikut kan."
Tanya Starla pada kedua sahabat nya.
"Gue sih oke - oke aja."
Ucap Shafira menjawab dengan santai.
"Gue setuju banget, gue yakin pasti vokalis nya ganteng."
Ucap Shella membayangkan vokalis band yang punya wajah so cute.
"Dasar Shella, di kepala Lo isinya cowok semua kayaknya, menurut gue ya Shel, kepala Lo butuh service biar isinya gak kebanyakan cogan."
Ucap Shafira sambil tertawa.
Sontak Starla juga ikut tertawa.
"Mana mungkin sih gue bisa menghindar dari pesona ciptaan tuhan paling indah itu, I am can not, friend."
Ucap Shella dramatis, lalu tertawa bersama.
Emang kocak semua teman nya Shafira, tapi inilah yang membuat dia bahagia karena memiliki teman sebaik dan seceria mereka.
Tiba-tiba kantin terdengar sangat riuh, sepertinya itu adalah para cogan yang main Basket tadi.
Jadi di sekolah ini ada dua grup atau geng cowok ganteng, Geng pertama geng Nathan, dia ketua basket, berjumlah lima orang yaitu Nathan, Mike, Haris, Alfa, sama Boy.
Geng kedua, geng Bara si ketua OSIS jumlahnya lima orang, yaitu Bara, Rizki, Evan, Justin dan Rizki.
Kedua geng ini seperti harimau dengan macan, sama - sama punya power dan kedudukan di sekolah ini.
Nathan anak pemilik sekolah, dan Bara anak donatur terbesar di sekolah ini, mereka juga ternyata sepupu. Tapi mereka kurang akur, cenderung lebih ke bersaing.
Tanpa mereka sadari, mereka menyukai gadis yang sama, yaitu Shafira.
Suasana kantin riuh karena kedatangan mereka, semua cewek pada histeris liat cowok ganteng itu ada di hadapan mereka, sangking suka sama cowok ganteng itu, ada yang kasih hadiah buat Nathan, dan juga Bara.
Nathan yang malas menanggapi memberi isyarat pada Mike untuk meladeni.
Dia lebih memilih duduk di meja. Tidak mau ambil pusing dengan kebiasaan para gadis itu. Hampir setiap hari dia dapat coklat lah, bunga lah, kadang juga cake, semua hadiah itu dia hibahkan untuk teman - temannya.
Nathan mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru, akhirnya dia melihat gadis pujaannya, dia pun bangun dan pergi ke meja Shafira dan kedua temannya duduk. Melihat Nathan pergi, keempat temannya juga ikut.
"Hai, gue boleh duduk di sini gak, gak ada lagi tempat duduk soalnya."
Tanya Nathan basa - basi, padahal meja yang kosong masih ada sebelah sana, cuma dia hanya ingin duduk di dekat Shafira.
"Boleh banget Kak Nathan, duduk aja."
Ucap Shella dengan gembira, dan di tatap dengan tajam oleh Shafira.
"Btw selamat kak, tadi kalian keren banget main basket nya."
Ucap Starla dengan wajah sumringah.
Keempat teman Nathan juga mendatangi meja Shafira.
"Kita boleh gabung gak, kantin ful banget gak ada tempat kosong lagi."
Tanya Haris pada keempat orang yang sedang duduk.
"Boleh kak duduk aja."
Ucap Starla dengan ramah.
"Yes gue semeja sama kak Haris."
Batin Starla kegirangan.
"Mimpi apa gue tadi malam, bisa dekat sama kak Mike kayak gini."
Batin Shella berusaha menahan kegembiraan.
Tak berapa lama pesanan cowok ganteng itu pun datang.
"Ini bro hadiah dari fans Lo, gue udah pegel bawa - bawa ini, sekarang gue kasih sama yang punya."
Ucap Mike menaruh Coklat, bunga dan Cake di atas meja.
"Kak Nathan kayak artis aja, di kasih hadiah sama Fans."
Ucap Starla tersenyum tipis.
"Nathan emang udah jadi Artis dadakan di sekolah kita, mungkin bentar lagi dia bakal syuting di sini."
Ucap Boy melawak.
Langsung di sentil jidat Boy sama Nathan.
"Apaan sih Lo."
Ucap Nathan kesal.
"Sakit kampret, jidat gue."
Ucap Boy tak terima.
"Kalau di hitung, coklat yang mereka kasih, udah bisa di buat toko, sangking banyak nya."
Ucap Alfa menyahut.
Nathan menatap Shafira, sejak tadi Shafira hanya diam tak berkata apa-apa. Nathan mulai berpikir, bagaimana jika coklat dan bunga dia berikan saja untuk Shafira, tapi apa Shafira mau terima.
"Dia udah kaya dari lahir, kagak payah buka toko lagi."
Ucap Mike meneruskan komentar.
"Kalian mau coklat sama cake nya gak, kalau mau, ambil buat kalian aja."
Ucap Nathan menawarkan pada Shafira dan Girls nya.
"Ya kalau di kasih kita gak nolak sih."
Ucap Shella dengan gembira.
Shafira hanya diam tak menjawab.
Nathan berharap Shafira akan memberi komentar atau sekedar menjawab makasih ya Kak Nathan, tapi sayangnya Shafira tak memberi respon.
"Ini ambil aja kalau gitu, gue hampir jerawatan gara - gara kebanyakan makan coklat."
Sahut Alfa Jujur. Dia tidak ingin makan coklat lagi.
" Gue juga gak nawar buat Lo."
Ucap Nathan seadanya.
"Makasih ya kak Nathan."
Ucap Starla dengan senyum manis.
Senyum manis dari Starla buat Haris terpesona.
"Cantik, kalau senyum."
Batin Haris menatap wajah Starla.
Hanya sekilas jadi tidak ada yang menyadari.
Kring Kring Kring.
Suara lonceng masuk kelas, menandakan waktu istirahat sudah berakhir.
"Udah bel, ayo ke kelas."
Ucap Shafira pada teman - temannya.
"Oke, ayo."
Ucap Shella dan Starla juga bangkit dari tempat duduk.
Shafira tak menyadari jika tali sepatu nya lepas, jadi saat berjalan dia hampir terjatuh, untung lah Nathan dengan sigap menangkap Shafira.
Untuk sesaat mata mereka bertemu, Shafira sangat kaget, antara kaget karena hampir jatuh, juga kaget karena dia di peluk Nathan, bukan sengaja memang, tapi Nathan menahan tubuh Shafira agar tidak jatuh.
Mereka berdua kembali ke posisi awal. Untuk menetralkan degup jantung masing - masing.
Nathan menunduk untuk mengikat tali sepatu Shafira, sontak perlakuan Nathan, membuat seisi kantin kaget, bahkan ada yang iri, mereka sangat ingin di perlakukan seperti Shafira. Shafira hanya kaget.
Setelah mengikat tali sepatu Shafira, Nathan bangkit.
"Lain kali ikat yang kuat, kalau enggak lo bisa jatuh, untung ada gue kan."
Ucap Nathan tersenyum simpul.
"Makasih, udah tolongin gue."
Ucap Shafira lalu pergi meninggalkan Nathan. Semua gadis menatap Shafira dengan wajah yang berbeda, ada yang kagum, ada yang sinis dan iri. Shafira hanya cuek.
🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸🌸