Cinta beda usia.
Kisah seorang gadis muda yang sedari kecil sudah diincar oleh lelaki lebih tua terpaut hampir 20tahun. Gadis ini rela memberikan segalanya. Apakah karena ini cinta pertama nya?
Terpisah dan kembali lagi tak membuatnya membenci lelaki itu. Gadis itu hanya berfikir bahwa tak ada badai yang tak usai. Ia masih percaya lelaki itu tulus padanya. Lalu apakah kisah mereka akan happy ending atau justru sebaliknya?
Lanjutin sampai selesai ya🤍✨
Di tunggu dukungan baik dari kalian semua
Terima kasih
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon YPS, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Waktu cepat berlalu
Tyara mecoba mencairkan suasana dengan selalu bertanya banyak hal pada orang tua nya. Namun hal tersebut tidak merubah apapun tetap saja orang tua Tyara menjawab seperlunya saja. Tidak pernah sebelumnya ada kejadian seperti ini,
"Sudahlah aku tidur saja supaya perjalanan ini cepat berlalu" gemuruh suara dalam hati Tyara. Beberapa jam pun terlewati hingga tibalah di kota tempat tinggal mereka yaitu kota Semarang.
Brukkkkkk.....!!!! Suara pintu mobil di tutup dengan amat kencang....
Rupanya mamah Tyara keluar dari mobil tanpa berbicara sepatah kata apapun. "Nak sudah sampai di rumah kita nih, bangun ayo nanti papah turunkan barang-barang nya" sembari menepuk pelan ke Tyara. "Ada apa dengan mamah pah? Kenapa selama perjalanan diam saja" jawab Tyara. "Mamah kamu lagi capek sepertinya" dengan nada menenangkan jawaban papah Tyara itu akhirnya mengalihkan pikiran nya bahwa memang terjadi sesuatu pada orang tua nya.
Tyara memasuki rumah untuk segera menuju kamarnya. Di dalam kamar ternyata mamah Tyara sedang menyiapkan keperluan untuk sekolah Tyara esok harinya. "Mamah lagi sakit ya? Atau lagi capek? Kok diam saja selama perjalanan" tanya Tyara sedih. "Iya mamah lagi ga enak badan nak. Tapi ini mamah siapkan keperluan sekolah kamu besok ya. Besok sudah mulai sekolah, jangan sampai terlambat oke".
Tatapan sedih terpancar dari mata mamah Tyara. Tiba-tiba ponsel Tyara berdering "Ini mas Jendra telepon coba kamu angkat dulu" mamah Tyara memberikan ponsel itu ke Tyara.
Mas Jendra hanya menanyakan apakah mereka sekeluarga sudah tiba di rumah dengan selamat. Menyemangati Tyara juga untuk hari pertama sekolah nya.
...----------------...
Singkat cerita hari demi hari bulan demi bulan di lalui Tyara yang tetap sering berkomunikasi dengan mas Jendra. Sampai pada hari mendekati liburan sekolah yang tinggal 2 minggu lagi, mas Jendra berinisiatif menelpon Tyara menanyakan apakah akan berlibur di Jakarta lagi.
"Aku belum tahu om apakah akan ke Jakarta liburan ini, sudah lebih dari 2 bulan papah dinas di luar kota dan belum pulang. Aku merasa ada sesuatu yang janggal di orang tua ku sejak tahun lalu. Semakin hari kondisi di rumah semakin memburuk" cerita Tyara kepada mas Jendra.
Tyara memang tidak pernah menceritakan kondisi keluarga nya dengan siapapun.
"Mungkin memang papah Tyara lagi sibuk banyak kerjaan, kalau memang liburan ini ga ke Jakarta aku sempatkan mampir ke Semarang ya saat akan pulang ke kampung nengok Ibuku" jawab mas Jendra.
...----------------...
Baru saja seminggu yang lalu percakapan itu terjadi. Papah Tyara yang sudah 2 bulan tidak pulang itu akhirnya ada di rumah. Tyara dengan senang menyambut nya dan berharap dapat izin untuk liburan lagi ke Jakarta. Ternyataaaa semua itu salah....
Seperti tersambar petir hati Tyara mendenger apa yang di putuskan orang tua nya ke Tyara hari itu. "Nak ini sudah menjadi keputusan mamah dan papah bagaimana kalau untuk sementara kamu sekolah di rumah om Nunu dulu di Jogja". Om Nunu adalah adik dari mamah Tyara.
"Hah Apaaaa? Terus mamah dan papah mau kemana?" Dengan nada tinggi Tyara menjawab pernyataan papah nya. "Kami harus saling menenangkan diri, papah akan stay di Bandung untuk waktu yang lama dan mamah tetap di Semarang"
Ntah apa yang di sembunyikan orang tua Tyara terkait keputusan tersebut. Membuat hati Tyara sangat hancurr. Tyara menangis sekencang-kencangnya meninggalkan orang tua nya di ruang keluarga itu dan menuju ke kamar.
Tutttt Tuttt Tutt
Mencoba menelpon mas Jendra namun belum juga di angkat.
