BERMAIN DIBELAKANG SAHABATKU

Happy Reading..

...🦋🦋🦋🦋...

Malam itu, Anisa terbangun dengan keringat dingin mengucur dari keningnya. Mimpi buruk kembali mengganggunya, membawa bayangan masa lalu yang telah lama berusaha dia lupakan. Dia bangkit dari tempat tidurnya, mengusap wajahnya dengan tangan gemetar, mencoba menenangkan diri.

“Masa lalu itu sudah berakhir, Anisa,” bisiknya pada diri sendiri, berusaha meyakinkan bahwa kenangan buruk itu tidak lagi memiliki kekuatan atasnya.

Namun, tidak bisa dipungkiri, masa lalu yang kelam itu telah membentuk siapa Anisa sekarang, dan terus menghantuinya setiap kali dia mencoba melupakan. Ayahnya, pria yang pernah dia anggap sebagai pahlawan, telah menghancurkan hidupnya dengan perselingkuhannya.

Anisa tumbuh dalam keluarga yang tampak sempurna dari luar. Ayahnya, seorang pengusaha sukses, dan ibunya, seorang ibu rumah tangga yang cantik dan penuh perhatian, selalu menampilkan citra keluarga bahagia. Namun, di balik pintu tertutup, semuanya berbeda.

Ayah Anisa sering pulang larut malam, terkadang tidak pulang sama sekali. Ibunya selalu berusaha menutupi kekosongan itu dengan senyum dan perhatian yang berlebihan pada Anisa, tetapi anak kecil itu bisa merasakan ada yang tidak beres.

Suatu malam, ketika Anisa berusia sembilan tahun, dia terbangun karena mendengar suara pertengkaran di ruang tamu. Dengan hati-hati, dia keluar dari kamarnya dan mengintip dari balik pintu.

“Aku sudah muak dengan kebohonganmu!” teriak ibunya, air mata mengalir di wajahnya yang marah.

Ayahnya, dengan wajah dingin dan tanpa rasa bersalah, hanya berdiri di sana, tidak berusaha membela diri. “Ini bukan urusanmu lagi, Marina. Kita sudah tidak punya apa-apa selain kebencian di rumah ini.”

Anisa kecil tidak mengerti sepenuhnya apa yang terjadi, tetapi dia tahu satu hal: keluarganya sedang hancur. Malam itu, ibunya mengajak Anisa pergi dari rumah, meninggalkan ayahnya tanpa penjelasan. Mereka pindah ke rumah nenek di kota lain, berusaha membangun hidup baru.

Tahun demi tahun berlalu, dan Anisa serta ibunya berusaha melupakan masa lalu mereka. Namun, ibunya tidak pernah bisa benar-benar melupakan pengkhianatan yang dilakukan ayah Anisa. Setiap kali Anisa bertanya tentang ayahnya, ibunya selalu menghindar, menyembunyikan kebenaran yang pahit.

Saat Anisa berusia dua puluh tahun, ibunya akhirnya membuka rahasia yang telah lama disembunyikan. Dengan suara bergetar, dia menceritakan bagaimana ayah Anisa berselingkuh dengan ibu Hanna, sahabat dekatnya sendiri.

“Ayahmu dan ibu Hanna… mereka berselingkuh. Itu sebabnya kita meninggalkan rumah dulu,” kata ibunya dengan mata berkaca-kaca. “Aku tidak bisa tinggal di sana lagi, tidak bisa melihat wajah mereka tanpa merasa hancur.”

Anisa terkejut mendengar pengakuan itu. Dia tidak pernah membayangkan bahwa ayahnya bisa melakukan hal sekejam itu. Tapi yang lebih mengejutkan lagi adalah kenyataan bahwa ibu Hanna, orang yang dia anggap sebagai keluarga sendiri, terlibat dalam pengkhianatan itu.

Kenyataan pahit itu telah membentuk pandangan Anisa tentang cinta dan kesetiaan. Dia tidak percaya pada hubungan yang sempurna, selalu merasa bahwa di balik setiap hubungan pasti ada rahasia gelap yang disembunyikan. Pengalaman masa lalu itu juga membuatnya lebih berhati-hati dalam menjalin hubungan dengan orang lain, termasuk Hanna.

Namun, ironisnya, Anisa menemukan dirinya terlibat dalam hubungan terlarang dengan Reza, suami sahabatnya sendiri. Meskipun dia tahu betapa salahnya perbuatannya, dia tidak bisa menahan perasaannya terhadap Reza. Anisa merasa terjebak dalam siklus yang sama seperti ibunya dulu.

Sementara itu, Hanna masih belum menyadari kebenaran yang tersembunyi di balik kehidupan sempurna yang dia jalani. Dia masih menganggap Anisa sebagai sahabat terbaiknya, orang yang selalu ada untuknya. Namun, masa lalu Anisa dan hubungannya dengan Reza adalah bom waktu yang siap meledak kapan saja.

Suatu malam, setelah pertemuan rahasia dengan Reza, Anisa merenung sendirian di kamarnya. Bayangan masa lalu terus menghantui pikirannya, membuatnya merasa gelisah dan cemas. Dia tahu bahwa apa yang dia lakukan adalah kesalahan besar, tetapi dia tidak bisa berhenti.

Anisa mengeluarkan foto lama dari laci meja, foto keluarganya sebelum semuanya hancur. Dia menatap wajah ayahnya, merasa campuran antara kebencian dan kerinduan. Dia ingin melupakan masa lalu, tetapi bayangan itu selalu kembali menghantui.

Suatu hari, ketika Hanna mengundang Anisa untuk makan siang di rumahnya, Anisa tidak bisa menolak. Dia tahu bahwa ini adalah kesempatan untuk menjaga hubungan mereka tetap normal, meskipun hatinya penuh dengan rasa bersalah.

Di tengah percakapan mereka, Hanna tiba-tiba membawa topik tentang masa lalu. “Anisa, aku baru saja menemukan beberapa foto lama. Lihat ini, kita masih kecil di pesta ulang tahunmu. Ingat saat itu?”

Anisa menatap foto yang ditunjukkan Hanna, tersenyum kaku. “Ya, aku ingat. Waktu itu kita masih sangat bahagia.”

Hanna tersenyum. “Aku sangat bersyukur kita tetap bersama sampai sekarang. Kamu selalu menjadi sahabat terbaikku.”

Anisa merasa sesak di dadanya. Kata-kata Hanna membuatnya semakin merasa bersalah. “Aku juga, Hanna. Aku sangat beruntung memiliki kamu.”

Namun, pembicaraan mereka terganggu ketika Hanna secara tidak sengaja menjatuhkan sebuah album foto tua dari rak. Foto-foto berserakan di lantai, termasuk foto ayah Anisa dan ibu Hanna bersama-sama. Anisa terdiam, merasakan jantungnya berdetak kencang.

Hanna mengangkat salah satu foto, menatapnya dengan bingung. “Ini foto ayahmu dan ibuku. Aku tidak pernah tahu mereka saling mengenal.”

Anisa merasa panik, tetapi dia berusaha tenang. “Ya, mereka pernah berteman dulu. Tapi itu sudah lama sekali.”

Hanna mengangguk, masih menatap foto itu dengan penuh perhatian. “Aku ingin tahu lebih banyak tentang hubungan mereka. Mungkin ada cerita menarik di baliknya.”

Anisa merasa gemetar, berusaha menutupi kegelisahannya. “Mungkin lain kali kita bisa bicarakan. Sekarang, bagaimana kalau kita lanjutkan makan siang?”

Hanna setuju, tetapi rasa ingin tahunya tentang hubungan antara ayah Anisa dan ibunya tidak hilang begitu saja. Anisa tahu bahwa ini adalah awal dari sesuatu yang besar, sesuatu yang bisa mengubah segalanya.

Malam itu, Anisa kembali merenung di kamarnya, merasa cemas dengan perkembangan terbaru. Hanna tampaknya mulai curiga, dan jika dia terus mencari tahu, rahasia kelam masa lalu dan hubungan terlarang Anisa dengan Reza bisa terungkap.

Anisa tahu bahwa dia harus membuat keputusan. Dia tidak bisa terus hidup dalam bayangan masa lalu dan rahasia yang menghantui. Namun, bagaimana dia bisa melakukannya tanpa melukai orang-orang yang dia cintai?

Di sisi lain, Hanna, yang masih belum menyadari kebenaran sepenuhnya, mulai merasakan ada sesuatu yang tidak beres. Keingintahuannya tentang masa lalu dan hubungannya dengan Anisa semakin kuat, membuatnya terus mencari jawaban.

Rahasia yang tersembunyi di balik kehidupan mereka siap terungkap kapan saja, membawa konsekuensi yang tidak terduga. Apakah Anisa akan mampu mengatasi bayangan masa lalunya dan menghadapi kenyataan, ataukah rahasia itu akan menghancurkan semuanya?

_Bersambung_