NovelToon NovelToon
Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Jeratan Obsesi Tuan Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / Mengubah Takdir
Popularitas:21.2k
Nilai: 5
Nama Author: Lestari

Selena Almaheera, mahasiswi lulusan kedokteran dengan prestasinya yang luar biasa. tak sedikit orang memujanya karena kemampuan yang hebat saat beraksi diruang operasi. namun, pada suatu hari takdir buruk menyeret dirinya ke dalam lubang malapetaka.
Diego Ethan Federico, bajingan kelas kakap yang tampan rupawan dan kaya raya. ia meneruskan dunia hitam sang papa juga pewaris utama dari pasangan Matteo Denaro Federico dan Natalia Avila Beltran.
Pertemuan pertama saat dalam keadaan sekarat menjadikan bos mafia itu terobsesi pada dokter cantik yang menanganinya kala itu, hingga satu tahun sudah berlalu keduanya dipertemukan kembali saat dokter cantik itu menangani Sania Ainsley Beltran, yang tak lain adalah adik kandungnya.
Diego sadar obsesinya pada Selena itu bahaya dan ingin menguasai seluruh hidupnya. akan tetapi, ada sang kakak yang justru ikut terlibat dalam perasaan cinta itu.
Lantas siapa diantara dua mafia kakak beradik itu yang berhasil mendapatkan dan meluluhkan hati Selena?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 6

Waktu kian bergeser, menggantikan pagi berubah petang dan terus berputar sebaliknya. segumpal rasa kesal, muak, bosan dan ingin melepaskan diri dirasakan oleh wanita yang kini sedang berada diatas ranjang. Selena menghabiskan waktu seminggu diatas ranjang dengan kedua tangannya yang dirantai.

Tidak ada seorangpun yang membantu, mereka hanya datang sesekali jika sang bos memerintahkan untuk membesuknya saja. ada Darius yang datang setiap pagi dan malam untuk mengantarkan makanan, terkadang juga Gio atau Marvel yang memastikan bahwa Selena tidak macam-macam.

Semenjak hari dimana Ethan mempermainkannya seperti seorang pel4cur, dia tidak lagi bertemu dengannya. bahkan acara yang sudah dipersiapkan pun ia batalkan tanpa alasan. pria itu lenyap bagaikan ditelan bumi, terkadang Selena berdoa supaya bajingan itu selamanya hilang dan tak pernah kembali.

Sungguh, itu yang Selena harapkan.

"Menjijikkan, aku terjebak disini dan tidak mandi selama seminggu! pria itu sangatlah gila" dengus Selena sangat kesal, ia bergerak ke kanan ke kiri mencoba melepaskan rantai, tapi sayang, hanya rasa sakit yang ia rasakan.

"Yang benar saja, wanita 25 tahun sepertiku mandi hanya di seka menggunakan handuk dan air hangat, jika Robby tau pasti dia akan menertawakanku"

"Oh, Robby, im sorry....aku tidak tau sampai kapan terkurung ditempat sialan ini, aku benar-benar merindukanmu" keluhnya merengkuh sedih.

"Astaga...aku sudah melanggar sumpah dokter karena terkurung ditempat ini, tidak, aku tidak bisa terus-terusan ditempat ini" Selena meyakinkan diri.

Dia mengedarkan pandangannya, mencari celah untuk bisa keluar dari tempat itu. Selena bukan dibuat kagum dengan tempat itu, melainkan rasa kesal karena tidak ada celah untuk dirinya kabur.

"Orang seperti apa membangun rumah ditengah hutan, kalau bukan orang yang tidak waras!" celetuknya menggerutu.

"Jangan berbicara seperti itu tentang bos ku, tuan Ethan bukan seorang yang bisa kau maki dengan mulutmu itu"

Selena terlonjak kaget, Maxime berdiri tidak jauh dari ranjang, pria itu bersandar di dinding sambil melipat kedua tangannya di dada, sesekali menghisap cerutu sampai seisi ruangan menguar aroma tembakau.

"Kenapa? kau terkejut karena aku pulih dengan cepat? oh... luka buatanmu cukup membuatku terkapar tiga hari, ku akui memang sakit tapi aku suka. suka dengan cara bermainmu!" ujar Maxime sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Aku pasti akan membunuhmu!"

"Bosku bukan orang remeh, bisa jadi kau dulu yang terbunuh olehnya"

"Kalian semua bajingan, sangat tidak layak hidup apalagi mendapat kebahagiaan! lihat saja, cepat atau lambat kalian semua membusuk di penjara!" amuk Selena berteriak diatas ranjang.

"Jangan sombong nona, kau tau? di negara ini tidak ada yang berani melawan tuan Ethan, sekalipun meminta bantuan polisi, mereka tidak akan turun tangan"

"Tidak, negara punya hukum dan hukum punya keadilan! tunanganku pasti sudah melaporkan kasus ini, tunggu saja waktunya tiba!"

Maxime tersenyum tipis, dia mematikan cerutu dan membuangnya ke tempat sampah. sekarang dia tahu kenapa sang bos menghukum wanita itu habis-habisan, ya karena sifat keras kepalanya yang memancing keributan.

"Mau bertaruh, dokter Selena?" ujar Maxime.

"Kau bebas dan kami di penjara, atau kau tetap disini dan mereka diam saja? ayo, pilih?"

"Dia berhak memilih karena hak bebas setiap manusia. tapi sayangnya, disini tidak ada pilihan dan tidak ada opsi yang harus dia pilih" sahut seorang pria, yang berjalan penuh perhitungan.

Oh tidak. Ethan, kenapa pria itu muncul lagi?

"Bos.." tunduk Maxime.

"Keluar, bantu mereka menurunkan barang. kau tidak perlu lagi berurusan dengan dokter kecilku" ucap Ethan menatap tajam dan dingin.

"Baik bos, aku hanya memberi dia peringatan kecil, tidak dengan maksud lain" Maxime mengangguk patuh.

Pria itu tersenyum miring menatap Selena lalu kembali menatap Maxime.

"Peringatan kecil tidak akan membuatnya jera, Maxime. harus ada peringatan besar baru dia menurut!" ucapnya penuh penekanan.

"Baiklah, bos. aku akan bersiap membantu yang lain"

"Lukamu sudah sembuh?"

Maxime memberi jempolnya seolah berkata baik-baik saja pada Ethan.

"Marvel banyak membantu, luka dari dokter Selena membuatku tambah semangat disetiap harinya" Maxime terkekeh.

"Hati-hati bos, kelinci kecil juga bisa berubah menjadi singa betina" imbuh Maxime berpamitan, kemudian melangkahkan kakinya.

Ethan menyunggingkan bibir, entah apa yang ia pikirkan hingga senyum itu terlihat sangat mengerikan.

Merasa was-was akan bahaya yang akan terjadi, Selena memalingkan wajah ketika Ethan mendekati ranjang. wanita itu tak sudi menatap, berbicara, ataupun berurusan dengan pria itu. setelah menghilang begitu saja, kenapa ia justru kembali lagi?

"Lama tidak melihatmu, Selena. bagaimana, apa kamu sudah memikirkan jawabannya?" tanya Ethan dingin tanpa ekspresi.

Selena menoleh. "Jawaban apa?" tanyanya balik.

"Menikah denganku, aku menambah waktu berpikirmu menjadi satu minggu dan ini saatnya aku mendengar jawabanmu!"

"Kau sudah tau bukan? aku tidak mau!" jawabnya tanpa berpikir panjang.

"Apa perlu kekerasan?"

"Kau ini sakit jiwa, sudah tau aku tidak mau tapi kau membalas dengan kekerasan!"

"Apa pria sepertimu tidak laku dikalangan wanita? miris sekali, pasti mereka banyak yang tidak mau karena kau pria kejam dan tidak punya hati!"

"Mulutmu sungguh berani, sayang!" ujar Ethan dengan nada rendah, tak ada kemarahan yang muncul.

"Cukup menyakitiku, kau pikir luka-luka ini tidak sakit? kau mengurungku seperti seekor binatang dan membiarkan aku terkurung disini tanpa tau keadaan diluar sana bagaimana! dimana otakmu tuan? dimana, hah? dimana?" bentak Selena diakhir kata.

Tidak ada jawaban. Ethan tetap diam ketika Selena memaki, mengumpat, bahkan meneriakinya. dia hanya diam menatap dan mendengarkan apa yang wanita itu ucapkan. dia pun punya alasan, tidak pulang selama seminggu karena tidak mau terpancing emosi dengan caci maki Selena.

"Letak otak ada dikepala, apa selama sekolah yang kau lakukan hanya tidur dikelas? bagaimana seorang dokter sepertimu tidak tau apa-apa" balas Ethan mengejek tengil.

"Diam, kau tidak tau apa-apa tentang profesiku"

"Yeah, i don't know. but, i know that my future wife is a surgeon. and beautiful"

"Mimpi anda terlalu menumpuk, tuan mafia!"

"Penolakan yang luar biasa, sayang" ucap Ethan menunjukkan seringai kecil.

"Jauh-jauh kau dari sini, jangan coba-coba melakukan kekerasan lagi" diluar dugaan, Selena kira pria itu akan melakukan kekerasan.

Tak lama, Ethan memandang Selena dengan sayu. dia mendekati Selena dan mengeluarkan sesuatu dari balik jas nya. Selena hanya bisa memperhatikan dengan rasa was-was, tindakan Ethan tidak bisa diterka, terlalu tiba-tiba dan mengagetkan.

Dan...

Tanpa disangka pria itu membuka kunci rantai, melepaskan Selena dari hukuman rantai selama seminggu, terlihat banyak bekas luka ditangannya. Ethan menatap intens ingin buru-buru menggapai tangan Selena, tapi buru-buru Selena menghindarinya.

"Tuan, mobil sudah siap" kata Gio yang muncul dibalik pintu.

"Tunggu dibawah, aku harus menjinakkan wanitaku lebih dulu" jawab Ethan santai, lalu Gio pergi begitu saja.

Ethan duduk disisi ranjang. "Bersiaplah, aku akan membawamu ke suatu tempat"

"Tidak, aku tidak mau ikut denganmu!"

"Hukumanmu selesai, dan kamu perlu bersikap baik saja dan tidak macam-macam. kita pergi ke tempat yang sempat aku batalkan karena urusanku" ucap pria itu, tak mau ditolak.

"Jangan membuatku marah, Selena. turun 10 menit dari sekarang, waktu kita sarapan tidak banyak, jangan membuang waktu berhargaku!" perintah Ethan.

"Setelah dijadikan peliharaan, sekarang aku harus menuruti perkataannu? begitu?"

"Harus, aku tak mau dibantah! perintahku itu mutlak, paham?"

Penolakan yang dilakukan Selena sia-sia, nyatanya pria itu tetap memaksa. lebih kurang ajar lagi ketika Ethan melakukan sesuatu hal tanpa rasa bersalah.

Ternyata dunia mafia benar-benar kejam, seharusnya dia tidak masuk ke dalam dunianya. ingin menyesal tapi sumpahnya sebagai dokter adalah menyelamatkan nyawa pasien. ah, rasanya serba salah.

"Kemarikan tanganmu!"

"Mau apa?"

"Banyak omong, cepat!"

"Akhh, sakit"

"Dokter itu kuat, tidak lemah!"

"Dokter juga manusia, tuan Ethan!" dengusnya sinis.

"Siapa bilang binatang?"

Mencibirkan bibir, wanita itu memutar bola matanya dengan malas. "Jangan melawak, aku jadi takut jika sewaktu-waktu kau berniat jahat padaku"

"Awsss... pelan-pelan" ringisnya.

"Turun sekarang!"

"Aku perlu mengganti baju, kau keluar dan tunggu aku didepan" ucap Selena tanpa sadar ia memberikan perintah.

"Cepat!"

Ethan bangkit memberikan sedikit jarak, ada kantung hitam dibawah matanya, beruntung tersamarkan dengan wajah sangar pria itu sehingga tak terlihat begitu jelas. menjadi seorang mafia memiliki banyak tanggung jawab dan juga banyak musuh pula.

1
Neneng Dwi Nurhayati
bodoh Sania, keluarga mafia mau dihasut
Sri Ayu
lanjutt.... mana smabungngannnyaa
lestari: tunggu ya...
total 1 replies
Areum
Bilang nya Ethan g main perempuan cerita sebelumnya main sama ular d kolam renang juga sofa 🤔
Yulleanz Yuniie
mana kelanjutan nya
Yulleanz Yuniie
ayo lanjutkan
whiteblack✴️
loh gimana ceritanya tuw??
ternyata mereka punya masa lalu gelap 😨
Neneng Dwi Nurhayati
biar rasa
Neneng Dwi Nurhayati
keren kakek matheo
whiteblack✴️
Gila 😤😒😣
lebih Rumit berurusan dg Mafia Selene ...bisa merasakan skenario Mafia seperti itu😤😔😑
whiteblack✴️
tunggu dulu darren tau masalah itu? kok banyak Rahasia 😤
whiteblack✴️
😨 serius ini lah kok bisa????😤 tapi darren cocok sebagai kakak kandung 😤😔
whiteblack✴️
Merasa Kehilangan eh ethan setan , maaf ya aku pilih darren dari pada loe setan😏
Neneng Dwi Nurhayati
asti Ethan
gak bisa kak buat Selena pergi dulu dari Ethan biar dia sadar semua kelakuannya
kasian disiksa terus Selena
Neneng Dwi Nurhayati
buat Selena pergi sama kakak Ethan Thor, biar Ethan berfikir
Neneng Dwi Nurhayati
tinggalin Ethan ser, kalau pilih Ethan ada cewek ular,adiknya, orang tua nya yg bakal nyiksa & nghina.
semoga kak author bikin cerita Selena pergi dari Berlin dan ikut daren ke L.A
whiteblack✴️
😤 JANGAN BODOH SELENE😤😒
whiteblack✴️
aku setujuh darren lebih baik selene LEPAS dari JERATAN ethan Setan tuw😤 selene terimalah demi baby🥺
whiteblack✴️
aku setujuh perkataanmu selene, memang cocok ethan setan hatinya mati😎
whiteblack✴️
😤.... 😒......😡😡😡😡😡.... situasinya masih berkabut, chap ini bikin Selena menderita lebih baik menjauhsejauh mungkin biar ethan menyesal seumur hidupnya😡🤬🤬🤬🤬
Neneng Dwi Nurhayati
bagus Selena, gugurin aja,biar tau Ethan, gmna rasanya, jadi elena, pergi jauh dari orang2 toxic
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!