NovelToon NovelToon
Vandera Box

Vandera Box

Status: tamat
Genre:Tamat / Reinkarnasi / Time Travel / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:530
Nilai: 5
Nama Author: Devi Wulan Lestari

vandera adalah wanita pertama di dunia yang menjalani hidup bersama para dewa dan dewi. Dia menikah dengan cinta sejatinya bernama Epehemetheus lalu bagaimana kisah selanjutnya antara sepasang kekasih yang saling mencintai ini

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Devi Wulan Lestari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5 Kehidupan Pertamaku

Aku tidak bisa bertanya pada siapapun tentang ayahku, kemana dia pergi dan apa yang dilakukannya. Sedangkan Ayah sudah pergi selama seminggu dan itu membuatku merasa sangat cemas, tetapi aku tidak bisa bertanya kepada siapapun termasuk ibuku. Setelah ayah pergi ibuku sering pergi keluar rumah membawa kedua adikku dan dia juga tidak pernah berbicara denganku.

Aku sangat merasa kesepian karena sering sendirian di rumah. Aku sangat ingin tahu apa yang terjadi kepada keluargaku. Di tengah lamunanku yang sedang memikirkan keluargaku, aku disadarkan oleh bunyi ketukan pintu rumahku yang membuat aku bergegas untuk membuka pintu rumahku. Ternyata Margharette yang tinggal di samping rumahku datang dan bertamu ke rumahku. Dia datang sambil menangis, dan duduk di sofa ruang tamu rumahku setelah aku membukakan pintu untuknya.

“apa yang terjadi?”tanyaku

“aku sangat mengkhawatirkan suamiku, kau tahu ayahmu juga kan ikut berperang”kata dia sambil menghapus air matanya

Aku terdiam dan memikirkan perkataanya tentang perang, sebenarnya aku tidak tahu apa itu perang. Margharetee melihatku karena aku hanya terdiam, dia langsung tahu kalau aku tidak mengetahui apapun tentang perang.

“kamu tidak tahu apa itu perang kan, pokoknya kalau sampai ayah kamu dan suami aku kalah, dia akan mati dan tidak dapat pulang kerumah lagi selamanya”kata Margharetee sambil menangis

“Jadi ayahku tidak akan pulang lagi ke rumah?”tanyaku

“iya, tapi jika dia kalah, sedangkan kalau menang dia akan kembali kerumah dengan selamat”Jawab Margharetee

Mendengar penjelasan Margharetee aku merasa sangat takut jika aku harus kehilangan ayahku. Aku tidak bisa membayangkan kalau aku tidak bisa bertemu dengan ayahku lagi. Aku berharap ayahku menang dan pulang ke rumah dengan selamat.

“kamu jangan cerita sama ibu kamu ya aku menceritakan ini, biarkan saja ibu kamu tahu kalau kamu tidak tahu apa yang terjadi”kata Margharetee menghapus air matanya

“iya aku tidak akan menceritakannya, tapi sebenarnya aku masih tidak mengerti apa yang dilakukan ayahku saat berperang?”tanyaku

“saat berperang ayahmu dan beberapa orang lainnya akan bertarung dengan musuh, dan jika seandainya dalam pertarungan itu ayah kamu kalah maka ayah kamu akan terbunuh dan tidak akan bisa pulang selamanya dan sebaliknya jika ayahmu dan suamiku menang maka dia akan kembali dengan selamat dan pulang ke rumah”jawab Margharetee

Setelah berbicara denganku Margharetee terlihat lebih tenang dari sebelumnya. Dia memutuskan untuk pulang kerumahnya. Margharetee berdiri dan berpamitan padaku lalu pergi kembali ke rumahnya. Akhirnya aku sendirian lagi dirumahku yang besar tanpa teman ataupun keluarga.

Di malam hari, di saat aku tertidur nyenyak di dalam kamarku, aku dibangunkan secara paksa dari tidurku oleh sekelompok pria yang aku tidak dikenal. Sekelompok orang tersebut menutup wajahnya dengan kain, sehingga aku tidak bisa melihat wajah mereka. Pria yang memiliki tubuh tinggi dan besar manarik tanganku dan membawaku keluar dari kamarku. Aku melihat mereka juga membawa dan menarik kedua adikku dan juga ibuku.

Aku merasa sangat ketakutan, aku tidak tahu apa yang terjadi dan mengapa mereka bersikap sangat kasar kepadaku. Mereka berbicara satu sama lain dengan bahasa yang tidak aku mengerti, lalu menarikku dengan kasar keluar dari rumahku melalui pintu belakang rumahku.

“kita akan kemana?”tanyaku

Dia tidak menjawabku dan terus menarikku menjauh dari rumahku. Dia terus menarik tanganku dan membuatku harus sedikit berlari untuk menyesuaikan langkahku dengannya. Aku berpisah dengan kedua adikku dan ibuku, aku tidak bisa menangis walaupun aku merasa sangat ketakutan. Aku berjalan dengan ketujuh pria yang memiliki tubuh yang tinggi dan besar dan mereka membawaku berjalan melewati pohon-pohon yang besar. Jalanku yang sangat lama membuat salah satu pria menggendongku dengan kedua tanggannya, aku tidak dapat memberontak dan menaruh kedua tanganku di pundaknya.

“kamu tidur saja, nanti jika sudah sampai aku akan membangunkanmu”katanya

Semuanya sangat gelap karena saat ini masih tengah malam, satu-satunya pencahayaan yang ada hanya dari sinar bulan dan bintang yang ada di langit. Aku merasakan kantuk yang sangat berat karena saat ini adalah waktu tidurku dan mereka mengganggu waktu tidurku dengan membangunkanku secara paksa. Aku merasa mataku sangat berat dan akhirnya aku perlahan tertidur di gendongan salah satu pria dari mereka, dia terus menggendongku sambil berjalan dan tidak tahu akan membawaku kemana.

Setelah tertidur sangat nyenyak, pada akhirnya aku terbangun dari tidurku, tetapi pada saat aku bangun aku sangat terkejut karena aku berada di suatu tempat yang sangat asing. Aku melihat sekelilingku yang sepertinya aku berada di tengah hutan dengan pohon-pohon yang tinggi dan besar. Akhirnya aku teringat dimalam hari aku ditarik paksa keluar dari rumahku oleh ketujuh pria tinggi besar yang saat ini sedang duduk berkumpul tidak jauh dari tempatku berada.

“kamu sudah bangun”kata salah satu pria diantara mereka yang melihat aku yang sedang duduk

Aku tidak menjawab mereka dan melihat kearah mereka secara bergantian, bahkan aku sama sekali tidak mengenal ketujuh pria yang membawaku pergi itu. Siapa mereka dan apa yang mereka rencanakan hingga membawaku, aku benar-benar merasa tidak berdaya.

“kamu tawanan perang kita, kamu akan di tahan oleh kami”kata dia padaku sambil tertawa. “jika kamu merasa sudah cukup istirahat kita akan melanjutkan perjalanan”kata dia

Mereka semua berdiri dan salah satu dari mereka menyuruhku bangun untuk melanjutkan perjalanan bersama mereka.

“kali ini kamu jalan sendiri”kata dia padaku

Aku mengikuti mereka, terus berjalan berkilo-kilo meter jauhnya. Aku merasa sangat lelah dan tidak sanggup lagi berjalan, tetapi mereka tidak mempedulikanku sama sekali dan terus berjalan.

“kapan kita akan sampai?”tanyaku

“masih lama”jawab seorang pria yang berjalan di belakangku

Aku terus berjalan seperti yang dikatakan mereka, bahkan aku tidak diberikan minum atau makanan oleh mereka. Aku terus berjala tanpa tahu tempat tujuanku. Aku merindukan dan mengkhawatirkan ibuku dan kedua adikku yang berpisah denganku, tetapi aku tidak bisa berbuat apa-apa saat ini selain pasrah pada keadaanku.

+++

1
Vivi imut i love you
Membawa ke dalam cerita.
Pandora
Ceritamu bagus, jangan berhenti menulis ya!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!