NovelToon NovelToon
Nisa Si Janda Kembang

Nisa Si Janda Kembang

Status: sedang berlangsung
Genre:nikahmuda
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: hunny24

Nisa Juliana, gadis berusia 19 tahun terpaksa dinikahkan oleh ayahnya untuk membayar hutang. Tapi sayangnya gadis cantik itu harus menjadi istri dari kakek tua yg usianya sudah 75 tahun.

Pria sepuh yang harusnya menjadi kakeknya justru malah menjadi suaminya. Mau tak mau Nisa pun harus menerimanya. Bagaimanakah Nisa mampu bertahan demi keluarganya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon hunny24, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab.6 Sapu tangan

Setelah menjelang sore Nisa lupa untuk mengembalikan sapu tangan milik pria asing yang bahkan tak ia tahu namanya. Bodohnya Nisa tak bertanya apapun dan hanya akan menunggu di resto pada jam 7 malam.

Dan Nisa datang tepat waktu pada jam 7. Dirinya memesan makanan sembari menunggu pria yang tak ia ketahui itu datang. Sudah lewat setengah jam, pria itu tak juga menampakkan batang hidungnya. Hingga Nisa terus menunggu sambil memesan menu pencuci mulut.

Hidangan terakhir pesanannya pun sudah habis dan pria itu tak kunjung menampakkan diri. Nisa yang sudah lelah seharian memutuskan untuk kembali ke kamar hotelnya. Nisa berpikir mungkin pria itu tak mengharapkan sapu tangannya karena berulang kali menyuruhnya membuangnya saja. Dan pria itu juga terlihat tak menanggapinya serius ketika hendak mengembalikannya.

"Haruskah kubuang saja??" gumam Nisa memandang sapu tangan biru tersebut.

Tapi Nisa mengurungkan niatnya dan menyimpannya hingga ia bertemu sang pemilik lagi. Beberapa hari itu juga Nisa sibuk dan ditemani Clara kesana kemari. Clara memang bertugas menemani Nisa dan mengajarinya cara hidup di ibukota. Dan tentunya Nisa terbantu dan memiliki teman di tempat asing ini. Dirinya juga bisa memastikan kekhawatiran ayahnya tak terjadi setiap kali ayahnya menelpon.

"Clara, kapan rumahku selesai direnovasi?" tanya Nisa.

"Mungkin minggu depan, ada apa nyonya apa anda tidak suka hotelnya?" tanya Clara.

"Tidak juga, kupikir tinggal di rumah sendiri lebih nyaman dan bisa melakukan banyak hal selain di kamar hotel saja." ucap Nisa.

"Anda hanya perlu menunggu beberapa hari saja nyonya. Dan mungkin tuan juga akan segera kembali." ucap Clara.

Deg.. Suaminya akan segera kembali?? Nisa pun langsung pucat membayangkan malam pertamanya bersama suaminya yang sama sekali tidak ia cintai.

"Anda baik-baik saja nyonya?" tanya Clara.

"Iya aku baik, hanya sedikit tidak enak badan." jawab Nisa.

"Kalau begitu jadwal hari ini kita tunda saja, anda bisa kembali siang ini." ucap Clara.

"Terimakasih Clara." ucap Nisa tersenyum padahal dalam hatinya begitu takut.

Kegiatan Nisa dan Clara adalah membeli furnitur untuk rumah baru Nisa. Doni ingin Clara membantu Nisa agar isi rumahnya sesuai dengan keinginan Nisa.

Siang itu Nisa pulang ke hotel diantar oleh Clara setelah melihat-lihat beberapa barang. Dan tentunya Nisa menjadi tak karuan mendengar kabar suaminya hendak pulang. Haruskah ia membakar semua lingeri ini?? Begitulah pikir Nisa tatkala membuka lemarinya.

Tapi pada akhirnya mereka memang harus melakukan malam pertama sebagai pasangan suami istri. Bahkan Clara menyiapkan video dewasa untuk ditonton oleh Nisa sebagai bahan belajar. Nisa yang melihatnya pun hanya bisa menggelengkan kepala menatap layar tabletnya.

"Haruskah seperti ini?? Kata orang-orang pertama kali itu begitu sakit.." ucap Nisa menutup matanya.

Nisa pun semakin takut membayangkannya dan tak tahu apakah dirinya mampu melakukannya bersama suaminya. Mundur tak bisa, kabur pun tak bisa begitulah posisi Nisa saat ini. Dirinya yang memutuskan untuk menikah maka dirinya sendirilah yang harus menanggung akibatnya.

"Sadarlah Nisa, ini harga yang harus kau bayar setelah semua kemewahan ini.." gumam Nisa.

Nisa pun teringat lagi dengan sapu tangan pria yang entah siapa namanya tersebut. Dirinya juga berpikir kalau pria itu sudah tak lagi menginap di hotel tersebut.

Tapi siapa sangka sewaktu Nisa keluar kamar hotel untuk makan siang, dirinya bertemu dengan pria itu.

"Permisi tuan.." panggil Nisa.

"Ah.. Kau yang waktu itu." ucap Anggara.

"Ini sapu tangan anda, akhirnya aku bisa mengembalikannya." ucap Nisa.

"Baiklah akan aku terima. Dan maaf malam itu aku ada banyak perkerjaan di kantor." ucap Anggara.

"Tak masalah aku juga hanya menunggu sambil makan malam. Kalau begitu aku permisi." ucap Nisa.

Nisa pun pergi begitu saja setelah mengembalikan sapu tangan tersebut. Dan Anggara mulai melihat perbedaan penampilan pada Nisa. Pakaiannya mulai terlihat mahal dan anggun, sebelumnya Nisa hanya memakai pakaian santai biasa. Tapi kali ini Nisa terlihat begitu cantik dengan pakaian mahal tersebut. Prilakunya juga sangat sopan dan elegan.

"Lagi-lagi aku lupa bertanya siapa namanya.." umpat Anggara tersenyum.

Dan siang itu, Nisa pergi menemui Clara yang sudah bersiap di depan pintu masuk untuk menjemput Nisa. Mereka akan makan siang dan Nisa akan belajar etiket makan dengan benar.

Clara pun sudah menyiapkan guru etiket yang akan mengajarkan Nisa berbagai etiket dalam kehidupan sosialita. Mulai dari makanan, cara bicara, dan jenis-jenis makanan yang harus ia makan selama acara tertentu.

Nisa mempelajari semuanya dengan baik dan mencatat hal-hal penting dalam catatannya. Ingatan Nisa juga baik jadi tak sulit baginya belajar etiket seperti ini. Lalu guru etiketnya akan mengajarinya lagi esok dan seterusnya sampai Nisa mempelajari semuanya.

Saat ini Nisa dan Clara sedang makan di sebuah resto.

"Nyonya besok anda bisa mulai menempati rumah baru anda.." ucap Clara.

"Akhirnya selesai juga." ucap Nisa.

"Ya.. Anda bisa dengan nyaman tinggal di rumah anda. Tuan sudah meminta pekerja menyelesaikannya dengan secepat mungkin." ucap Clara.

"Sepertinya begitu.. Aku akan mulai bersiap nanti." ucap Nisa.

"Barang-barang anda akan diangkut dan ditata sore ini juga. Jadi anda cukup membawa badan saja." ucap Clara.

"Baiklah Clara, terimakasih informasinya." ucap Nisa.

"Tentu nyonya. Katakan pada saya jika anda butuh apapun." ucap Clara.

......

Sore harinya Clara beserta beberapa orang mengangkut barang milik Nisa berupa pakaian baru, sepatu dan juga barang baru lainnya yang belum lama mereka beli.

Dari kejauhan Anggara pun mengenali Clara.

"Oh Clara si pesuruh kakek. Pasti istri kakek ada disini." gumam Anggara dalam hati.

Anggara pun tak penasaran pada nenek barunya tersebut karena pasti usianya tak jauh dari dirinya. Lalu Anggara melihat Nisa di lift yang tadinya dinaiki oleh Clara.

"Gadis polos itu bukan istri kakekku kan?? Hei.. Tak mungkin kan kakek tua bangka itu menikahi gadis polos seperti Nisa pasti incarannya wanita bertubuh model yang seksi. Pasti bukan gadis polos itu." gumam Anggara dalam hati.

Anggara pun menunggu hingga Clara berlalu dan barulah dirinya menuju ke lift yang dinaiki Nisa.

"Tunggu.." ucap Anggara menahan lift.

"Akh tuan, tadi itu berbahaya.." ucap Nisa.

"Ya.. Merepotkan jika harus menunggu lift berikutnya." balas Anggara beralasan.

"Oh begitu." ucap Nisa.

"Hmm.. Kita sudah beberapa kali bertemu, tapi belum berkenalan." ucap Anggara.

"Anda benar." ucap Nisa.

"Namaku Anggara.. Siapa namamu??" tanya Anggara.

Deggg.. Anggara?? Mirip nama cucu suaminya..

"Nisa.." jawan Nisa gugup.

"Baiklah nona Nisa, salam kenal. Kedepannya kita bisa memanggil nama dengan santai dan sopan." ucap Anggara.

"Tentu." balas Nisa masih gugup.

"Apa kau sakit??" tanya Anggara.

"Tidak, aku hanya lelah karena membereskan beberapa barangku karena aku harus kembali ke rumah." ucap Nisa beralasan.

"Oh baguslah, tak baik seorang wanita muda tinggal sendirian di hotel. Akan ada banyak rumor buruk jika dirimu banyak bertemu seorang pria." ucap Anggara.

"Tentu." balas Nisa tersenyum.

Nisa pun kembali ke kamarnya dan tak tahu harus berkata apa. Lelaki sering bertemu dengannya tanpa sengaja bernama Anggara, nama yang sama seperti cucu suaminya.

"Nama Anggara bukan hanya satu dua orang kan?? Dan lagi kami hanya orang asing yang kebetulan bertemu." gumam Nisa meyakinkan diri.

"Nisa sadarlah, kau besok akan menempati rumahmu dan hidup bersama suamimu.. Cobalah menerima kenyataan dan banyak bersyukur, jangan pikirkan apapun.. Kau pasti bisa.." ucap Nisa di depan cermin.

...----------------...

1
Leni
udh sikat aja angga, gaskeuunnn 🤩
Leni
si anton minta d geprek burung nya 🤣🙈
Leni
saking seru nya aku sampe maraton bacanya.. semangat author up nya 😍💪
Kak Siti
tabahnya nisa hadapi hidupnya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!