Perseteruan cinta antara agen cantik dan agen mafia, mereka berada di dua sisi yang berbeda, tetapi hati mereka tetaplah memiliki rasa yang sama, gejolak cinta nya begitu besar namun berada di dua sisi yang berbeda, membuat kedua nya sulit untuk bisa bersama.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SNSC, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bentrok!!!!!!
Alya duduk di atas karpet itu, sedangkan boy tetap fokus dengan masak nya.
Alya melihat sekitar ruangan, terdapat satu gaun wanita yang terlipat rapih di atas meja kecil.
Dan ia mendengar suara air seperti orang sedang mandi di dalam kamar mandi nya.
"Boy,,,, apakah kau bersama orang lain? " Tanya Alya kepada si boy, tapi boy tidak menjawab nya, ia tetap fokus dengan masakan nya itu.
Tak lama, bella keluar dari kamar mandi itu, dan mereka berdua antara Alya dan bella saling bertatap, Alya menganga dan mematung, begitu juga bella yang berdiri mematung.
Sementara boy, tetap asik memask. Tidak menghiraukan mereka berdua.
"Kamu!!!!!!!! " Keduanya sama sama terkejut!!!!!!........
Mereka bertiga duduk di depan meja itu, keduanya membisu, sedangkan boy tetap sibuk menaruh makanan itu di meja,
"Hati ini aku masak banyak sekali, jadi akan lebih baik kalau kita bertiga bisa menyantap nya bersama".
" Boy, jekaskan, siapa wanita ini, apa kepentingan nya di sini!!! " Tegas alya yang terlihat tidak menyukai kehadiran bella itu.
"Hem,!!!!, seharusnya kau tanya pada diri mu sendiri, untuk apa kau datang di saat pagi pagi begini" Balas bella dengan wajah yang ketus.
"Apa katamu!!!!!!!!! " Balas alya dengan sangat marah.
"Hoyyy,,, kalian berdua, sudahlah, kalian ini meributkan apa, hargai masakanku," Ucap boy yang mencoba menghentikan mereka.
Dengan sangat marah, alya memukuk meja itu, "kau bilang hargai masakanmu!!!!, dan kau sama sekali tidak menghargai ku!!!! ".
Lantas alya pergi dari rusun itu dengan sangat marah.
" Hhhahhhh" Boy menghela nafas dalam dalam. "Kalian berdua kenapa". Sambil tetap mata nya tertuju ke arah mangkuk nya.
Sedangkan bella tetap santai, dan tidak menghiraukan apa pun, bella meraih sup itu, dan menikmatinya.
" Srrruuuppppp,,!!!!!!!!,,,, waaaahhhhhhh,,,,,, segar,,,, rasanya enak,,!!!!! " Dengan wajah yang gembira.
"Wanita itu, dia wanita semalam yangbsedang mabuk, aku tidak menyangka boy akan bersama wanita murahan sepertinya," Alya masih sangat kesal saat berada di dalam mobil nya itu.
Lantas alya kembali kerumah nya, dengan raut wajah yang sangat suram,
"Alya,,,,, kamu kenapa, tiba tiba terlihat tidak senang, cerita dong sama mamah", tegur mamah nya alya yang melihat sikap anak nya itu.
"Enggak papa kok mah, aku cuma kecapean aja" Ucap nya tidak berterus terang.
"Oh iya alya, malam ini Reynolds dengan kedua orang tuanya akan dayang kerumah kita, jadi kamu jangan kemana-mana ya nak, mamah senang sekali dan tidak sabar ingin bertemu teman lama mamah", pinta mamahnya Alya dengan nada yang sangat lembut.
Lalu Alya mengiyakan permintaan itu, dengan kembali ke kamar tidurnya.
Alya benar benar masih saja kesal mengingat kejadian di rusun itu, bahkan di dalam kamar nya, mood nya jadi sangat hilang dan kepikiran terus-menerus.
Sementata itu boy dan bella sedang berbelanja di pasar tradisional, mereka memasuki sebuah gang pedagang daging,
"Hemmmm,,, apakah anda menjual daging rusa pak? ".
Setiap pedagang pasti mendapatkan pertanyaan itu, " Bella, sudahkah, kau ini ada ada saja, mana ada orang yang menjual daging rusa", ucap boy yang kesal karena sudah berputar-putar di dalam pasar.
"Sudahlah !!!!! Ayok, aku akan membeli ikan, untuk menu malam ini" Ajak boy kepada bella, sambil meneruskan langkahnya.
Lalu bella menghentikan langkah boy, ia Menolaknya untuk mencari ikan itu, lalu ia berbisik, "kita makan di restaurant saja malam ini, kita kencan dan bersenang-senang".
" Hmmmm tidak,,,!" Sambil menggelengkan kepala,Boy menolaknya , karena ia tahu ia harus menjaga uangnya demi kebutuhan mereka berdua untuk seterusnya.
Lalu bella menarik kerah baju si boy dengan kedua tangannya, " Aku yang bayar!!!!! " .
Dengan aura wajah yang seperti ingin memakan nya.
Tak ada pilihan, dari pada panjang lebar, boy menurutinya, dan tak jadi membeli ikan.
Malam itu, Reynolds dan kedua orang tuanya bertamu ke rumah Alya, makan malam bersama.
Dua Keluarga itu terlihat sangat dekat, mereka semua seperti tidak canggung, dan sangat bahagia dengan topik apapun yang sedang di bicarakan.
"Tante, sejujurnya, kedatangan saya dan mamah papah saya kesini, sekaligus ingin meminta restu dari om dan tante". Seketika tawa itu menjadi hening, Reynolds berbicara dengan pelan dan sangat serius.
Sedangakan pihak keluarga Alya tetap tenang mendengar pembicaraan Reynolds dengan seksama.
"Alya, sebelum aku memutuskan untuk kembali ke aussie, aku ingin mengajak mu menikah, bersedia kah kau menikah denganku? " . Ucap Reynolds dengan wajah yang sangat bersungguh-sungguh kepada alya.
Semua mata tertuju kepada Alya, Alya diam, seperti tidak tahu harus menjawab apa.
"Om sama tante setuju kan kalau Alya menikah dengan saya? " Tanya Reynolds kepada mamah papah alya.
"Yaaaahhhh,,, kalau mamah sih setuju aja, papah juga setuju saja sih, ya kan pah," Ucap mamah alya sambil memegang tangan alya.
"Maaf rey, aku bekum bisa memberikan kepastian, bahkan aku masih bekum tahu apakah kita bisa menikah". Jawab alya dengan nada yang pelan dan ragu ragu.
" Ohhh,,, yah,,, tak apa, aku akan menungggu jawaban itu dengan sabar", terlihat Reynolds sedikit agak kecewa namun masih berbicara dengan nada yang lembut.
Sementara itu, boy dan bella berjalan di tengah-tengah kota malam itu.
Makan malam itu tidak berkesan apa pun, mereka berdua hanya seperti makan di tempat selain rusun si boy.
Duduk di kursi, di atas trotoar jalan, bella dan Arnold menikmati indah bintang-bintang yang gemerlap.
Tiba tiba, terdengat seseorang menyapa nya, "kau kan yang bernama Boy itu!!!!! ".
Reynolds datang menemui boy, malam itu seusai makan malamnya bersama dengan keluarga alya.
" Yahh,,, ada apa? " Jawab boy.
Reynolds langsung menariknya hingga ia berdiri dari kursi itu, dan menghajar nya, mendaratkan tinjunya ke wajah boy, dengan amarah yang Sangat besar.
Hingga boy terpental dan jatuh ke lantai trotoar.
Lantas bella dengan sigap melerai mereka, "hey!!!!!! Apa yang kau lakukan!!!!!! ".
Reynolds tidak menyadari kehadiran bella di sana karena saking emosi nya, seketika, amarahnya itu layu saat ia mekihat wajah bella yang cantik itu, bella lebih cantik dan seksi dari Alya,
" Hemmm,,, jadi dia pacar mu? , dia tidak pantas ada di hati Alya,, dan kau juga sebaiknya menjauh darinya, kau terlalu sempurna". Ucap Reynolds dengan nada yang pelan.
Reynolds pergi begitu saja, sedangkan bella membantu boy berdiri, "kenapa kau begitu lemah,,!!!!!!! ,, cuma segitu saja kamu jatuh,,,!!!! " Bella marah marah sama boy.
"Yahhhh,,, aku sengaja membiarkan nya, aku tidak mau di sebut sebut memperebutkan satu wanita, sudahlah biarkan saja, dia hanya cemburu, lebih baik kita pulang", ucap nya dengan santai lalu berjalan.
Sampai di rusun, bella merawat boy, karena boy memiliki luka memar di wajah itu, "memangnya, apa hubungan mu dengan Alya? ", tanya bella sembari mengobati luka itu.
" Kami hanya berteman, kurasa bella hanya ingin menuntaskan buku nya itu, makanya dia terus mendekati ku, demi mendapatkan sebuah cerita menarik. " Jelas boy sambil menahan perih.
"Sudahlah, jauhi dia, kau yak perlu lagi ada hubungannya dengan nya, " Ucap bella.
"Yaaahhhh,,, tetapi aku hanya tidak bisa mencampakkan nya begitu saja, biar bagaimanapun, alya sangat berjasa karena membantu ku saat aku terpuruk di rusun ini, sangat melanggat kode etik jika aku membuangnya begitu saja". Jelas boy kepada bella.
" Boy, apa kau memiliki seseorang yang berharga? " Tanya Bella kepadanya.
"Entahlah, aku seperti mati rasa jika bertemu wanita" Ucapnya yang menatap ke arah lantai.
Bella memalingkan wajah boy ke arah wajah nya, "lalu, bagaimana jika wanita itu adalah aku? ", bella berbicara dengan nadab yang pelan, sangat serius, sedikit tersenyum.
" Hemmmmm,,,,,,, kau itu wanita aneh yang entah darimana dan bersarang di rusun nku, padahal kau memiliki uang mu sendiri jika kau hendak membeli satu rumah" . Ucap boy sembari melangkag ke meja dan menuangkan khamr.
"Tidakkah kau lihat dirimu itu, berpakaian seoerti itu di kamar ku, memperlihatkan tubuh mu yang begitu, semua pria pasti akan yerhoda dengan penampakan mu itu", dengan nada santai sambil meraih gelas nya.
" Heeeeeeeemmmm,,,,,,Jika itu kau, aku akan membiarkannya saja" Ucap bella dengan nada yang nakal dan tersenyum, sambil memainkan matanya.
"Aku rasa kau begitu terhadap semua pria, jadi aku tidak mudah tergoda"
Ucap boy.
"Ahahahah,,,, apa kau bilang, aku tidak semurah itu, jangan kau pikir semua laki laki akan aku perlakukan sama",,, ucapnya sambil berdiri dan mendekati boy.
Bella menatap mata boy, sampai boy menelan ludah, ia sempat diam mematung karena tatapan itu, bella mulai mendekat, wajah nya semakin dekat, tepat di depan wajahnya.
Hinnga boy hampir berbaring di lantai itu, dan bella tepat di atasnya, lalu dengan perlahan bella meraih khamr yang ada di tangan boy,
"Suatu saat kamu akan tahu", dengan suara yang pelan, berbicara tepat di dekat bibir boy.
Lalu bella beranjak ke kasurnya,
" Aku mau tidur, tahan dirimu, jangan sampai menyentuh ku" .
Boy diam mematung melihat bella yang pergi begitu saja.