Perjalanan kisah cinta seorang gadis cantik bernama Alexandra Pranoto dan seorang laki-laki yang baru ia kenal bernama Devan Mahendra.
Berawal dari sebuah perjodohan, akankah kisa cerita mereka berakhir bahagia.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Senja Pertama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 32
Hari ini Devan sudah di perbolehkan pulang. Monik dan Widya membantu merapihkan barang-barang , Alexa membantu Devan untuk berdiri dari tempat tidurnya, sedangkan Adrian dan Rian sudah tidak terlihat disana karena harus menyelesaikan pekerjaan mereka.
Devan dan Alexa memutuskan untuk tinggal sementara di rumah papi dan maminya mengingat Devan yang belum sembuh total dan Alexa yang masi sesekali merasa mual, tentu membutuhkan perharian khusus.
"Ini kamar mu ?" tanya alexa kepada Devan saat mereka sudah tiba di sebuah kamar yang cukup luas dan besar. Beberapa pigura tersusun rapih disebuah rak putih
"Tidak mungkin aku membawa mu ke kamar tamu kan sayang?" jawab Devan
Setelah merapihkan barang-barang dia dan suaminya, Alexa mulai melihat-lihat setiap foto yang terbingkai disana. Sebuah foto menarik perhatian alexa, foto seorang gadis kecil yang tengah duduk di kursi taman sambil menikmati semangkuk ice cream di tangannya. Ia mengenali betul sosok yang ada di foto tersebut.
Ia meraih foto tersebut, dan mengamatinya dengan baik. Akan malu rasanya jika dia salah mengenali orang, namun benar saja sosok gadis kecil itu adalah dirinya sendiri.
"Ini aku" tanya Alexa pada Devan sambil menunjukan foto tersebut pada Devan.
Devan menganggukan kepalanya, "Iya itu dirimu"
"Kapan kau mengambilnya?" tanya alexa sambil menghampiri Devan yang sudah merebahkan dirinya di tempat tidur.
"Waktu aku mau pergi. Tadinya aku mau menghampirimu untuk meminta maaf , dan berpamitan. Tapi kamu terlalu asyik menikmati ice cream mu. Jadi aku meminta pengasuh ku untuk memotret mu, dan aku meminta mami untuk mencetak foto itu untuk ku" jelas Devan.
Alexa selalu di buat terharu dengan cerita Devan tentang bagaimana ia mencintai dirinya. Alexa benar-benar merasa beruntung.
"Aku mencintaimu. Sini Peluk" ujar alexa sambil merentangkan tangan untuk memeluk suaminya.
Devan pun dengan senang hati membalas pelukan itu "Aku juga mencintai mu"
"Sayang, tapi apakah kau tau. Aku tiba-tiba saja ingin makan ice cream yang ada di foto itu" ujar alexa tanpa melepaskan pelukan suaminya itu.
"Aku memang benar-benar pandai mengubah suasana romantis menjadi tidak berarti apa-apa" jawab Devan.
"Jangan salah kan aku, salahkan saja anak mu. Dia yang mau bukan aku" celetuk alexa yang membuat Devan tersenyum
"Anak kita. Baiklah aku akan meminta rengga membawakannya, kebetulan dia akan datang kesini untuk membawa beberapa berkas untuk aku tanda tangani" jawab Devan.
***
Devan yang sedang memeriksa beberapa berkas yang tadi sempat di antar rengga menjadi hilang fokus tatkala melihat Alexa yang memakan ice cream nya seperti anak kecil. Sering kali mulut nya belepotan terkena lelehan ice cream.
"Makanlah yang betul, melihat mu memakannya seperti itu membuat ku ingin mencicipinya juga" ujar devan
"Ciciplah jika kau ingin, aku tidak keberatan asal jangan di habiskan" jawab alexa.
Mendengar jawaban alexa, Devan pun menghampiri istrinya, alih-alih memakan ice cream yang sudah di sodorkan oleh alexa, ia justru mencium bibir sang istri. "Manis" ujar nya. Alexa sontak dibuat kaget dan malu.
"Kau ini" ucap alexa, pipinya sudah berubah merah.
"Kenapa pipi mu menjadi merah?" ledek Devan
"Kau menyebalkan" ujar alexa sambil berlalu meninggalkan Devan di ruang kerjanya.
"Dia sungguh menjadi candu untuk ku" gumam Devan.