Kecelakaan satu tahun yang lalu, telah mengakibatkan kaki kiri Arsy menjadi cacat, Arsy seorang ibu satu anak ini telah di selingkuhi oleh suaminya dengan wanita lain.
"Mas, apa salahku sampai kamu tega mengkhianatiku?"tanyanya sampai menangis tersedu.
"aku sudah bosan dan muak hidup dengan wanita cacat sepertimu, kau sudah tak mampu melayaniku di atas ranjang, sebaiknya kita bercerai saja!" Jawabnya tanpa memperdulikan perasaan Arsy yang masih berstatus istri sah nya.
Suatu ketika Arsy dipertemukan dengan seorang pria paruh baya dalam kondisi sekarat, Arsy menyelamatkan nyawanya, siapa sangka pria yang usianya sudah lebih dari setengah abad itu, sebut saja Tuan Handoko menjadikan Arsy sebagai putri angkatnya.
Dan putra dari Tuan Handoko, yakni Galaksi Pramudya rupanya diam-diam menaruh hati kepada Arsy, meskipun di awal pertemuan mereka, Gala begitu membencinya.
Mampukah Arsy merubah takdir hidupnya dan menerima Galaksi sebagai pendampingnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Eli Priwanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kembali ke Jakarta
Karena Assisten Raka dan juga Pak Yanto sudah mengetahui soal pernikahannya, akhirnya Gala memberikan peringatan untuk mereka berdua agar tutup mulut.
"Awas saja kalau kalian sampai berani membuka mulut soal ini, aku pastikan hidup kalian tidak akan lama lagi!" ancamnya tak main-main.
"Anda tenang saja Tuan, saya bisa menjaga rahasia!" ujar Yanto.
Sedangkan Raka, ia malah membujuk Tuannya untuk tidak merahasiakan pernikahannya ini.
"harusnya Tuan mengumumkan pernikahannya Tuan kepada semua orang agar tak ada lagi wanita yang berani menggoda mu, Tuan! Terutama Nona Soraya!" Raka tampak percaya diri karena ia yakin sarannya pasti akan ditanggapi. Namun pada kenyataannya tidak, justru Gala semakin marah padanya.
"Gala menarik kerah kemejanya, dan menatap dingin ke arahnya.
"Aku bilang tidak ya tidak, awas saja kalau kau sampai berani mengatakan semua ini kepada keluargaku, akan aku potong lidahmu!"
Raka sampai bergidik ngeri atas ancaman dari Tuannya.
"B..baiklah T..tuan, maafkan saya, dan saya janji tidak akan menceritakan soal pernikahannya Tuan kepada Tuan Besar dan Nyonya Besar!" Raka sampai terbata, ia takut dengan ancaman dari Gala, karena Raka tahu betul sifat Tuannya seperti apa.
Mengingat jalan menuju arah ke kota baru bisa di lalui besok pagi, mau tidak mau Gala, Arsy dan juga Raka menginap sehari lagi di kampung Pandan, dan rencananya besok pagi mereka akan bergegas pergi menuju Kota Jakarta.
Selesai menyantap makan malam, Gala menyempatkan untuk bertanya kepada Raka soal pertemuannya dengan Tuan Yamazaki.
"Anda tenang saja Tuan, masalah dengan Tuan Yamazaki sudah saya atasi dan rencananya Tuan Yamazaki akan kembali ke tanah air dua minggu lagi, sekaligus membicarakan kontrak kerjasama dengan Nona...ops maksudku Nyonya Arsy!" Raka kembali di buat gugup, hampir saja dia salah bicara, untung saja ia sadar kalau Arsy sudah menjadi istri sah Tuannya.
tak lama Pak Jayadi datang menghampiri, dan mengajak Gala serta Raka untuk mengobrol sejenak sambil menikmati kopi pahit. Sedangkan Arsy saat ini sudah berada di dalam kamarnya setelah tadi sempat berbincang-bincang sejenak dengan Bu Jayadi.
Malam semakin larut, Pak Jayadi merasa senang karena malam ini telah ditemani mengobrol oleh Gala dan juga Raka.
"Baiklah Tuan Gala dan Pak Raka, kebetulan besok pagi rencananya kalian akan bergegas pulang ke Jakarta, sebaiknya Tuan Gala dan juga Pak Raka segera beristirahat, untuk Pak Raka, ada satu kamar di belakang yang masih kosong, nanti saya antar kesana! " ujar Pak Jayadi.
" Terimakasih sebelumnya pak Jayadi, maaf sudah merepotkan! " raka merasa sungkan.
" Tapi bagaimana dengan Tuan Gala? Apakah Tuan sudah ada kamar?" tanyanya kembali.
" Loh, kan Tuan Gala tidur sama dengan istrinya, kebetulan kamar depan ada yang kosong!" Pak Jayadi sampai tersenyum geli saat berkata demikian.
"Ops, iya lupa! Saya baru ingat kalau Tuan Gala baru saja menikah, gas tuan... Secepatnya Tuan memberikan adik bayi untuk Non Luna!" Kelakarnya sengaja mengejek.
Gala yang mendengar hal itu, ia langsung melototi raka, dan Raka pun pergi terbirit-birit.
"Dasar kau pria yang sangat menyebalkan, raka! Lagian apa yang mau di unboxing, toh Arsy sedang datang bulan...!" monolognya todak sadar atas apa yang sudah ia ucapkan barusan.
"heih... Apa yang ada di dalam otakmu Gala, kau jangan berpikiran yang macam-macam, berani unboxing Arsy, sama saja cari mati!" Gala sampai menghela napasnya, sebenarnya ia tidak ingin tidur satu kamar bersama Arsy dikarenakan takut khilaf.
Krek!
Ketika pintu kamar di buka, Gala tidak sengaja melihat Arsy tidur hanya mengenakan daster yang tipis, sepertinya ia dipinjamkan baju oleh Bu Jayadi, Gala sampai menelan ludah, saat daster di bagian bawah tersingkap. Otomatis paha mulus seperti susu, terekspos nyata di depan mata. Gala tak bisa untuk tak menatapnya, menduda selama tiga tahun terakhir memang sangat menyiksanya, ditambah pemandangan yang saat ini telah memacu adrenalinnya.
Gala merasakan tubuhnya yang tiba-tiba kepanasan, isi kepalanya mulai melalang buana entah kemana yang jelas ke hal yang sangat intim.
Lalu Gala duduk di samping Arsy, jakunnya sampai dibuat naik turun dengan pemandangan indah di hadapannya.
'Arsy, kenapa kau tidur seperti ini sih? Apakah kau sengaja ingin mengundang syahwat ku? ' batinnya mulai menggebu.
Padahal tadi Arsy sempat menutup tubuhnya dengan selimut, hanya saja karena ia terlalu pulas sat tidur akibat kemarin kelelahan akibat peristiwa penculikan, di bawah alam sadarnya ia pun tidak tahu posisi tidurnya saat ini.
Dan akhirnya Gala buru-buru mencari selimut untuk menutupi tubuh Arsy.
"Hampir saja aku tergoda!" Gala mengusap dada, ia merasa bersyukur karena masih bisa mengendalikan dirinya.
Keesokan harinya.
Gala, Arsy dan juga Raka berpamitan kepada Pak Jayadi dan juga istrinya, mereka berjanji kapan-kapan akan datang ke kampung Pandan untuk datang berkunjung.
Kini mobil mewah telah berjejer di halaman rumahnya Pak Kades, kejadian tersebut sempat menjadi tontonan warga sekitar, bahkan salah satu dari mereka ada yang merasa menyesal karena pada saat itu telah menuduh Gala dan juga Arsy sebagai seorang pezina, siapa lagi kalau bukan Bejo dan juga Mamet, rupanya mereka telah salah menilai Gala dan juga Arsy, namun apa mau dikata, nasi sudah menjadi bubur, Arsy dan Gala sudah menikah sah secara agama dan tak bisa membalikan keadaan, dilain sisi, Gala sepertinya tidak mau menceraikan Arsy, entahlah sepertinya dia sedang merencanakan sesuatu, mungkin! Yuk lanjut.
Selama dalam perjalanan, Gala kembali mengingat kejadian pada saat malam itu, ia sempat tertawa geli.
"Tak kusangka akan berakhir seperti ini, sungguh takdir yang penuh dengan misteri! " gunanya pelan.
Sedangkan Arsy yang saat ini berada di dalam mobil yang lain, ia justru malah memikirkan putranya, pasti Adnan merasa sangat khawatir, soalnya Arsy sudah berjanji bahwa dirinya akan kembali setelah dua hari menginap di Hotel Panama, tapi justru lebih dari dua hari, ia berharap semoga putranya memakluminya.
.
.
Setelah kejadian itu, Arsy menjalani kehidupannya seperti biasanya, begitupun dengan Gala, keduanya sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, semenjak kejadian itu, Adnan tidak mau ditinggal lagi pergi oleh Arsy, dan Arsy pun berjanji tidak akan terulang kembali peristiwa itu, kemana pun ia pergi, pasti Adnan akan selalu ikut bersamanya.
Seminggu berlalu begitu cepat, tiba-tiba saja, Gala teringat Arsy, meskipun mereka berdua telah menikah secara agama, tapi tetap status Arsy saat ini adalah istrinya.
Sedangkan Arsy, setelah ia pulang dari kampung Pandan, ia menceritakan apa sebenarnya yang telah terjadi kepada Bu Sanusi, bahkan soal kejadian dimana dirinya di grebek dan dipaksa untuk menikah, Bu Sanusi sempat di buat terkejut tak percaya.
Menjelang malam, saat Adnan sudah tertidur pulas di ruang tamu diatas kasur matras, tiba-tiba terdengar suara pintu di ketuk, Arsy yang baru saja selesai melaksanakan solat isya, ia bergegas pergi menuju arah pintu masuk dan masih mengenakan mukenanya.
Krek!
Saat pintu dibuka, matanya terbelalak tak percaya atas apa yang telah ia lihat di hadapannya saat ini.
"T.. Tuan Gala! Kenapa malam-malam anda kesini?"
Bersambung...
aq ngersa aq yg peran dstu....
aq mulai crg sm suami ku 3 thn blkgn ni