NovelToon NovelToon
Sang Pewaris Raja Kera

Sang Pewaris Raja Kera

Status: tamat
Genre:Horor / Tamat / Dunia Lain
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Artanda permana

Lisa merupakan seorang gadis cantik yang terpilih meneruskan warisan khodam pendamping milik kakeknya. khodam yang dimaksud adalah sosok Raja Kera yang terkenal sangat kuat dan tangguh, mampu kah Lisa menjaga amanah dari sang kakek.? Apakah kisah selanjutnya yang akan terjadi.??? cuss langsung simak kuy ceritanya daripada penasaran😉😉

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Artanda permana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 Awal Pertemuan

"Wah songong nih anak udah tau salah malah ngatain gue lagi lu, bener bener lu yak."

Lisa menendang kaki pria itu lantaran ia sangat kesal dengannya.

"Aduh.. sakit bego! cewek gila.. main tendang aja lu brengsek bener."

Pria itu meringis kesakitan sambil memegang kakinya yang terasa sakit.

"Biarinn!! Mampusss lu.. rasain tuh makannya jangan songong jadi orang."

"Loh itu kan si Lisa kenapa dia ya wah ada yang gak beres ini mah."

Dinda yang baru datang ia menjadi heran melihat pertengkaran mereka Dinda berlari kecil menhampiri temannya itu.

"Ada apa ini? kenapa pada ribut lu pada, dia siapa Lis." tanya Dinda heran.

"Tau nih anak gak jelas, ini loh Din tadi dia nabrak gue nih liat HP gue jadi rusak gara gara dia." cetus Lisa sambil mengerucutkan bibirnya lantaran ia sangat kesal.

"Temanmu nih yang gak jelas padahal gue udah minta maaf masih aja ngomel ngomel mulu kayak radio rusak mana suaranya cempreng lagi" ucap pria itu.

"Wah makin kurang ajar nih anak." Lisa maju selangkah ia beniat akan menjambak rambut pria itu namun terhalang oleh Dinda yang mencekal tangannya.

"Udah Lis udah.. sabar Lisa." ucapnya yang menahan Lisa sambil berusaha memenangkan nya.

"Lepasin Din Lepasin gue! biar gue jambak tuh anak sampai botak sekalian biar gak tuman."

"Udah Lis sabar.. tahan emosimu" ucapnya yang terus menahan Lisa yang berusaha melepas tangannya.

"Huff sabar sabar.." Lisa menghembuskan nafas kasar sambil meredam emosinya kembali.

"Awas aja lu! ,gomong sekali lagi seperti itu gue gamparin sampai koma lu, tangung jawab sekarang lu!"

"Iya iya.. tapi gak sekarang juga kali nanti pulang sekolah deh lu ikut gue, kita servis HP mu itu ke counter."

"Bagus lah kalau gitu, nanti sehabis pulang sekolah gue tunggu lu disini, awas aja lu kalau sampai boong"

"Kagak.. ngapain juga gue boong yelah cuma gitu doang gue gak bakal kabur kali."

"Gue tandai muka lu." Lisa menatap tajam kearah pria itu.

"Ayo Din kita ke kelas, jangan deket deket cowok gak jelas ini bisa gila lama lama." ucap Lisa sambil menarik tangan Dinda dan berjalan menuju kelasnya.

"Siapa sih tuh cewek ngeselin bener dah, mana galak lagi, tapi cantik juga sih meskipun radak galak." ucap Pria itu seorang diri.

"Dih kenapa gue malah muji muji dia deh, aduh.. malah gak bener lama lama nih otak" ucapnya lagi sambil berjalan kedepan.

***

"Ih sebel banget deh gue.. kenapa sih ada cowok modelan kayak gitu disini" ucap Lisa semabari menghempaskan tasnya ke atas meja tempat duduknya.

"Jangan gitu Lis.. yang awalnya benci ntar jadi naksir lu." sambung Dinda sembari duduk di bangkunya yang terletak di samping tempat duduknya Lisa.

"Dih.. amit amit gue suka sama cowok model begituan, najiss..."

"Tapi ganteng kan cowok tadi itu?" tanya Dinda dengan sedikit menggodanya.

"Ganteng sih.. tapi sayangnya kelakuannya itu loh nyebelin banget." sahut Lisa

"Tadi aja sok gak mau lu giliran sekarang malah muji dia gimana sih lu." ucap Dinda sambil tertawa kecil.

"Dih.. apa sih gak gak jelas banget lu, siapa juga yang muji dia." cetus Lisa.

"Lah tadi itu apa? orang kamu sendiri yang bilang kalau cowok itu ganteng."

"Emm.. emm dah lah lupain aja."

Lisa mengalingkan pandangannya ia merasa sedikit malu.

"Tuh kan benar apa gue bilang, makanya jangan gampang benci sama orang ntar lu nya naksir sama dia jadi repot kan lu." ucap Dinda tak henti hentinya ia terus menggoda Lisa.

"Apa sih.. udah deh." Lisa tersipu malu raut wajahnya memerah layaknya seperti udang rebus.

"Hmmm.. dia siapa ya kok gue gak pernah liat cowok itu sebelumnya." ucap Dinda yang nampak berfikir.

"Kayaknya cowok itu murid baru deh Din, gue juga gak pernah liat dia juga sebelumnya baru kali ini." sahut Lisa yang menanggapi ucapannya.

"Sepertinya iya deh Lis."

Tringgg... tringgg... tringgg..

Terdengar bel sekolah pun berbunyi yang menandakan semua siswa sudah harus ada didalam kelasnya masing-masing.

Singkat cerita.. Kini Lisa pun sudah pulang ia nampak berjalan keluar dari kelasnya bersama dengan Dinda.

"Eh Din kamu kalau mau pulang, pulang duluan aja gapapa gue masih mau disini nunggu cowok itu." Lisa menghentikan langkanya setelah sampai di tempat ia dan cowok itu bertemu.

"Hmm.. kayaknya ada yang lagi mau kencan Nih, ingat Lis jangan sampai naksir lu. tadi lu sendiri yang bilang gak bakal naksir sama cowok itu dan benci sama dia. Hahahaha..." ledeknya yang mengoda Lisa sambil tertawa.

"Dih najis.. siapa juga yang naksir sama cowok songong itu kayak gak ada yang lain aja" cetus Lisa.

"Dih.. sok gak mau lagi lu, awas aja kalau beneran naksir jadi repot kan, Hahaha... yaudah deh Lis gue duluan yah"

"Iya hati hati dijalan lu." sahut Lisa.

Dinda pun beranjak pergi dari tempat itu.

"Mana sih tuh anak lama banget deh apa masih belum pulang dia ya?" guman Lisa sambil melirik ke arah jam tangannya.

"Nah itu dia panjang umur tuh anak, baru aja di omongan udah nongol aja tuh anak kayak demit." ucapnya saat melihat pria yang ia tunggu tunggu sudah datang yang nampak berjalan ke arahnya.

"Hay.. udah lama kamu disini.? maaf ya kalau lama nungguin soalnya gue tadi masih ke toilet." ucap pria itu setelah sampai di depan Lisa.

"Gak kok.. gue baru aja kesini." sahut Lisa singkat.

"Yaudah yuk kita ke counter sekarang" ajaknya.

Lisa hanya mengangguk pelan. setelah itu mereka berdua berjalan menuju parkiran motor.

Mereka berdua nampak mengendarai motornya dengan cowok itu yang ada di depan sedangakan Lisa mengikuti cowok itu dari belakang.

Cowok itu menghentikan motornya setelah sampai di depan sebuah Counter HP yang nampak besar, Damai cell sebuah spanduk yang tertulis nama counter itu yang terpampang jelas di atas counter tersebut.

"Lu yakin disini bisa servis HP?" tanya Lisa ragu sambil turun dari motornya.

"Ya bisa lah.. disini tuh counter terlengkap yang menyediakan segala aksesoris HP, pokonya lengkap banget disini deh mau beli apapun juga ada." sahut pria itu yang menanggapi ucapan Lisa.

"Yaudah yuk kita kesana." ajak pria itu sambil melangkahkan kakinya.

Lisa hanya mengangguk pelan sambil berjalan mengikuti pria itu dari belakang.

"Selamat datang di toko kami, masnya mau cari apa?" sapa seorang pria muda yang menyambut mereka dengan ramah, pria tersebut merupakan karyawan dari counter itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!