NovelToon NovelToon
Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Sang Manager : Cinta Orang Kantoran Part 3

Status: sedang berlangsung
Genre:Bullying di Tempat Kerja / Office Romance
Popularitas:208.5k
Nilai: 4.9
Nama Author: Septira Wihartanti

Mencari-cari kesalahan karyawan dengan tujuan dipecat adalah pekerjaan Regi Einar. Ia menerima daftar Karyawan Bermasalah di Garnet Bank, dan tugasnya adalah mencari alasan masuk akal yang bisa dijadikan senjata untuk mengeluarkan 'penyakit' di perusahaan. Pekerjaan itu tidak mudah. Bahkan beberapa karyawan seakan tidak berdosa dan sudah mengabdi lama di sana.

Regi bisa menyelesaikan setengah dari daftar bermasalah, namun ia tiba-tiba tersendat akan sesuatu yang datang pertama kalinya dalam hidupnya.

Kenapa Ratu Arumi harus begitu cantik di matanya?! Dan kenapa ia harus jatuh cinta saat sedang di tengah proyek penting?! Selama 28 tahun ia single, kenapa harus sekarang?!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Septira Wihartanti, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Para Tersangka

Sudah dua jam yang lalu Regi mendapatkan pesan singkat dari Abbas yang isinya tidak singkat. Jadi saat ini dia sedang berdiam diri di ruangannya, memutuskan untuk menunggu layar berkembang bagi Pak Fajar.

DI lain pihak, matanya tak lepas dari layar komputer yang menampilkan aktivitas dalam CCTV yang sengaja ia sembunyikan dari Karyawan. Gedung ini tentu memiliki CCTV sendiri, namun Regi memasang CCTV tambahan, alat yang berkaitan dengan kepentingan pribadinya, misinya.  Dan salah satu aktiitas yang ditangkap CCTV miliknya adalah Kadiv IT yang bernama Pak Eri sedang melakukan aktivitas Phising. Hal yang jelas-jelas Illegal.

“Masih jam kantor dasar gob lok. Dikira kita nggak ngerti kalau situ lagi nipu orang?” gumam Regi kesal.

Ia kini sedang  menimbang-nimbang, setelah Pak Fajar, mau Pak Hidayat dulu atau Pak Eri dulu ya? Kalau Bu Sarah jelas waktunya akan sedikit lebih lama.

Tapi ada satu lagi yang menarik perhatiannya.

Pak Yanto, salah satu Staf di bagian Kepatuhan, sedang browsing ke salah satu situs film biru dongker. Ada beberapa laporan yang diredam pihak HRD, karena korbannya adalah orang luar. Di antaranya ibu-ibu penjual nasi uduk dan Mbak-Mbak warteg, kalau Pak Yanto ini sering melakukan pelecehan ke mereka. Seperti meremas bagian yang terlarang atau kata-kata tak seno noh.

Lalu Regi kembali fokus dengan isi pesan singkat dari Abbas, “Bu Indah marah besar Mas,” Bu Indah adalah istri pertama Pak Fajar. “Tapi aku nggak nyangka dia akan menghubungi kakaknya, adiknya, saudara-saudara iparnya buat rame-rame ke kantor kita Mas. Aku sih mengamati dari jauh ya, berusaha mereka nggak tahu kalau dokumen itu aku yang kirim. Sekarang mereka lagi pada iring-iringan ke kantor kita. Aku perlu khawatir apa nggak ini Mas?”

Regi pun tersenyum licik, “Kamu sekarang ke Pasar Senen dulu beli seragam parpol, terus balik saja ke kantor.”

Sesaat kemudian matanya menangkap seseorang memasuki Khazanah. Kepala Operasional Kantor Pusat, Wahyu Anugerah, sedang menempelkan lakban hitam di kamera CCTV kantor. Regi melihatnya dari CCTV pribadinya dan merasa hal itu sangat aneh.

Wahyu ini kira-kira seumurannya dan sudah bekerja di Garnet Bank selama 3 tahun. Namun namanya berada dalam daftar orang yang harus di-resignkan. Berbeda dari daftar lain yang rata-rata hampir memasuki masa pensiun namun bermasalah.  Manajemen belum mendapatkan alasan kuat kenapa orang-orang ini harus keluar dari lingkungan mereka. Awalnya saat penerimaan, mereka bekerja sangat baik, namun bisa jadi terlena dengan gaji besar dan berbagai fasilitas dari perusahaan, mereka menjadi memiliki gaya hidup yang berlebihan dan merasa paling superior di masyarakat, sehingga lambat laun fokus mereka akan pekerjaan tergerus dengan hal-hal remeh di luar kantor.

Wahyu ini, setelah diselidiki dari media sosialnya, memiliki gaya hidup hedonisme yang tinggi. Ia kerap liburan ke luar negeri mengajak keluarganya, istri dan anaknya memakai barang branded yang kalau dilihat mereka bukan berasal dari status sosial yang biasa saja. Istrinya sebagai ibu rumah tangga dan orang tua si Wahyu ini pensiunan Masinis di PT. KAI. Mertuanya adalah pensiunan guru.

Bisa saja kalau pergi ke luar negeri, namun kalau sampai pelesir setiap bulan sepertinya hal itu berlebihan. Karena kita tahu, banyak negara yang ia kunjungi mewajibkan turis memiliki sejumlah uang tertentu di tabungannya, sebelum berkunjung ke negara itu. Seperti USA, minimal saldo rekening yang dimiliki adalah sekitar 75juta sampai 150juta rupiah. Australia minimal mengendal selama 3 bulan sebesar 10 juta, Jepang 20 juta, sebagian besar wilayah Eropa sebesar 450 Euro atau 7,5juta rupiah. Kalau berniat berlibur lebih dari 15 hari, persyaratan tabungan mengendap bisa lebih besar.

Hal itu bertujuan agar negara itu memiliki bukti kalau si Turis memang berniat hanya berlibur, bukannya menyusahkan dan membebani negara itu dengan menjadi pengemis atau pun imigran gelap.

Gaji Wahyu sebagai Kepala Operasional tidak terlalu besar, Take home paynya hanya 10juta per bulan. Dihitung-hitung dari segi mana pun sepertinya tidak masuk akal. Ya kecuali dia memiliki hal-hal yang tidak diketahui banyak orang seperti pernah menang lotere, atau menemukan emas waktu menggali sumur, atau ada nenek-nenek baik hati konglomerat yang terkesan padanya dan menunjuknya sebagai pewaris. Tapi di sini sepertinya... Regi tahu sebabnya.

Makanya ia memasang CCTV pribadi di sudut tertentu tanpa sepengetahuan siapa pun di Khazanah, Brankas Uang Bank.

Tentunya dengan bantuan Abbas sebagai OB, yang harus datang paling awal dan pulang paling larut, juga bantuan Pak Sarif yang tinggal di lantai atap, keduanya pemilik kunci-kunci ruangan, Regi bisa dengan mudah masuk ke Khazanah dan menempelkan CCTV. Hal itu sudah dipantau oleh Owner Bank, namun Regi minta untuk merahasiakan kepada siapa pun,  termasuk kepada manajemen yaitu Pak Felix dan Pak Dimas.

“Kerja di Bank, mengelola uang nasabah demi kepentingan owner, tapi tidak puas dengan nominal gaji sendiri, sampai kapan pun tidak akan pernah cukup berapa pun gaji kamu. Memang harus dibutuhkan iman yang kuat ya untuk menjadi Petugas Operasional...” gumam Regi.

Lalu layar CCTVnya beralih ke Ruangan HRD. “Begini toh kerja kalian? Apa saja sih tes yang kalian lakukan saat penerimaan pegawai?” gerutu Regi.

Ia kembali melihat daftarnya, lalu mencebik sinis, Kepala Seksi SDM, Atilla Hanadar juga menjadi targetnya.

“Orang lama, beraninya kalian berkhianat ke perusahaan yang memberi makan perut kalian dan anak-anak kalian selama puluhan tahun... kalau perusahaan ini hancur, gara-gara ulah kalian, apa yang kalian dapatkan? Mengorbankan karyawan lain yang bekerja bersungguh-sungguh? Jumlahnya puluhan ribu orang. Lebih baik kami mengorbankan 5-10 orang demi menyelamatkan 10ribu yang lain.”

Lalu ponselnya berdenting.

Pesan singkat dari ibunya.

“Hari Sabtu temani ibu arisan ya. Tolong booking tempat, restoran yang nggak malu-maluin.” Begitu isi pesan singkat dari Ibunya.

“Untuk berapa orang?” balas Regi.

“Sekitar sepuluh orang termasuk kamu dan ayah.”

“Ada anak-anak nggak nanti”

“Bawel amat pakai tanya-tanya. Memangnya kalau ada anak-anak kamu nggak mau ikutan?!”

“Kalau kupesankan restoran outdoor di gedung tinggi terus mereka bawa anak-anak lari-larian kan gawat kalau celaka.” Balas Regi.

“Ada beberapa anak-anak. Ibu mau ketemuan sama Rinda, sahabat ibu di grup arisan. Pokoknya yang makanannya enak dan pemandangannya bagus. Dia bawa anak, menantu dan cucunya nanti.”

“Iya Bu.” Balas Regi sambil menghela nafas.

Mau ngobrol sama temen arisan tapi bawa-bawa satu keluarga. Ini sih namanya mau pamer. Dengus Regi sebal.

Sesaat kemudian ia mendengar ribut-ribut di luar ruangan.

Regi tahu ini saatnya menonton.

Dimas keluar dari ruangan, disusul para manajer HRD yang dengan langkah terburu-buru berlarian keluar dari area Direksi.

Felix juga keluar dari ruangannya sambil menatap ke arah Regi dengan tajam.

Di sana, di dalam ruangan kaca itu, Regi hanya duduk di balik mejanya, dengan tangan menopang dagunya, dan ia menyeringai ke arah Felix.

“Apalagi, Regi?!” begitu gerak bibir Pak Felix yang menahan geram. Regi hanya memberinya kode gambar hati dengan jemarinya.

1
Fey La
wuanjirrrrrr babak seru nihhb...lanjootttttt up donk thor...🥰
Memyr 67
𝘄𝗮𝗮𝗮𝗵, 𝗸𝗼𝗺𝗮𝗻𝗱𝗮𝗻 𝗿𝘂𝗺𝗶 𝗮𝗸𝗵𝗶𝗿𝗻𝘆𝗮 𝗺𝘂𝗻𝗰𝘂𝗹. 𝗽𝗼𝗻𝗮𝗸𝗮𝗻𝗻𝘆𝗮 𝗯𝗶𝗮𝗻𝗰𝗮.
𝗸𝗮𝗹𝗮𝘂 𝗮𝗯𝗯𝗮𝘀, 𝗿𝗮𝗺𝗯𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮 𝗱𝗶 𝗰𝗲𝘁 𝗺𝗲𝗿𝗮𝗵, 𝗮𝗽𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗲𝗲𝗿, 𝗷𝘂𝗴𝗮 𝗺𝗲𝗻𝗰𝗲𝘁 𝗿𝗮𝗺𝗯𝘂𝘁𝗻𝘆𝗮?
Romi Tama
semua cerita2 karya mbak septira w mantap dan amazing
Lý🪔
up madame up‼️🔥🔥🔥
mbok e Gemoy
kayak mana sih mak modelnya🤣🤣🤣
Siti Sarifah
keren
chocochino
aduh Abbas kamu spesialis penyamaran jd rakyat nya keren sampai tak ada yg sadar
chocochino
tiap denger Abbas lgsg awas regi😁
Nararya
lucu... menarik...
chocochino
greget ihh sama kaum sok terdzolimi yg kalau komen pedes ga peduli perasaan orang giliran dibales nge gas gak terima
chocochino
yoga itu bungsu kan ya ,makanya gitu gamau kalah 😁 perlu pembuktian dr Abang dan kakaknya makanya ambiss tp membawa petaka ,tak apa buat pembelajaran supaya gak ceroboh lg
Cicak Speed
gile Eri bner2 dah
𝑀𝒶𝓎𝑀𝑜𝓊
ada Yg lebih sepesifiik ga sih nasib yanto ama eri??atau masih ada lanjutannya??
gregetan aq bentukan mereka kyk gimana..
agustd
cuma mbk angspoer author 👍👍👍👍👍 yang awet di sini ,suwon pokoeeee semoga lancar rejeki dan sehat terooooosss🙏🙏🙏
Tutik Rahayu
wah para waris ini kok pada labil kurang hebat dg mentor2nya ..pas komandannya Arman ..kayaknya menang teros lho
Tutik Rahayu
sita dari kecil temenan sama glady anaknya pak Arman sama2 bikin pusing ....
bukannya sita dari kecil udah ikut Sebastian ya d asuh sama milady dan suka main ketempat glady
Tutik Rahayu
wah saingan cintanya rahwana ini
city
siyoga kmna yahh
Tyaga
benci karena kmu iri akan kehebatannya
ada saatnya kmu juga akan jd orng yang hebat Yoga..
🕊️⃝ᥴͨᏼᷛ𝐀⃝🥀𝐀му𒈒⃟ʟʙᴄ🍟
tetep wae yaaa jaga gengsi 🤣🤣
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!