NovelToon NovelToon
HEL

HEL

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Fantasi / Mafia / Sistem / Hari Kiamat
Popularitas:4.6k
Nilai: 5
Nama Author: orpmy

Game online yang hampir aku tamatkan, kini menjadi kenyataan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon orpmy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

6. Berobat

______________________________________________

[Asih Cahya]

Ras: Manusia

Pekerjaan: Assassin level 13

Titel: Killer.

HP: 25\50

MP: 55

STR: 40

INT: 20

SPD: 70

DEF: 10

______________________________________________

Asih meringis me agan rasa sakit yang masih terasa akibat pukulan dari Adelia. Melihat status miliknya, dia masih tidak percaya jika kesehatannya berkurang setengah karena satu pukulan dari lengan yang terlihat begitu rapuh.

Meskipun dia sudah mengantisipasi saat memutuskan untuk menghadapi orang paling bermasalah di penjara, namun dia tidak mengira jika perbedaan kekuatannya akan sejauh ini.

‘Apa dia telah membunuh lebih banyak dari aku?.’

Asih sangat penasaran dengan level Adelia saat ini. Menurut perhitungannya, dia telah membunuh empat puluh tahanan yang membuatnya naik ke level 13.

Dari rumor yang Asih dengar, Adelia merupakan seorang pembunuh keji yang telah membunuh ratusan orang sebelum masuk ke dalam penjara. Jumlah itu bahkan jauh lebih banyak dibanding target yang Asih bunuh saat dia masih menjadi seorang pembunuh bayaran.

‘Selain dari desas-desus yang aku dengar, tidak ada yang aku ketahui mengenainya. Tapi kenapa dia seakan tahu tentang diriku dengan sangat baik?’

Wanita Assassin sangat penasaran bagaimana Adeline tahu tentang identitasnya sebagai pembunuh bayaran yang sering menggunakan kostum badut saat menjalankan misi.

Informasi mengenai Asih seharusnya bersifat sangat rahasia karena dilindungi oleh organisasi dunia bawah. Keberadaan asih di dalam penjara ini bahkan dirahasiakan, tidak ada satupun Chanel berita yang mengabarkan tentang tertangkapnya pembunuh berantai berkostum badut seperti dirinya.

Sosok Asih seharusnya menghilang tanpa jejak saat mendapatkan hukuman dari organisasi.

“Raut wajah itu.”

Asih sangat terkejut mendengar perkataan Adelia. Dia menjadi sangat panik, takut jika gadis buruk rupa tersebut memiliki kemampuan membaca pikiran dan melihat apa yang baru saja ada di dalam kepalanya.

“Tidak perlu kemampuan membaca pikiran untuk melihat apa yang sedang dipikirkan seorang tahanan saat merenung. Jika kau bertanya apakah aku tahu mengenai orang itu, jawabannya ya aku tahu.”

Asih menggigit bibirnya, tubuhnya tidak berhenti bergetar, tangannya mengepal erat mencengkram pisau cukur yang menjadi senjatanya. Wanita itu hendak berbuat nekat dengan menyerang Adelia.

Meskipun dia tahu jika nyawanya akan menjadi taruhan, tapi demi menjaga rahasianya Asih rela melakukan apapun.

“Singkirkan pikiran itu sebelum aku menganggap mu sebagai ancaman.”

Asih tersentak kaget, bukan karena rencananya menyerang Adelia berhasil diketahui. Tetapi lebih karena keheranannya saat setiap kali mendengar perkataan Adelia, Asih merasa terhipnotis untuk patuh.

‘Aku juga merasa keanehan pada gerakan tubuhku saat melawannya. Sebenarnya kekuatan apa yang dia miliki?.’

Keduanya terus berjalan bersama melewati penjara yang dipenuhi mayat. Sesekali ada tahanan yang hendak menyerang mereka, tetapi semua dibereskan oleh Asih dengan kemampuan Assassin.

Adelia hanya menonton Asih bertarung, seakan dia peduli wanita pembunuh itu terus bertambah kuat yang bisa saja nantinya akan menjadi tidak bisa dia lawan.

‘Mungkinkah dia memiliki seseorang di belakangnya?.’ pikir Asih.

Setelah keluar dari sektor E, mereka sampai di area perawatan tahanan. Sekelompok tahanan sudah menguasai area tersebut, namun dengan kekuatannya Asih membantai semuanya kecuali para perawat dan dokter atas perintah Adelia.

Akan tetapi saat Adelia sampai di dalam ruang perawatan, dia hanya menemukan dokternya saja yang tersisa.

“Tamu yang sangat tidak terduga.” dokter itu berkata dengan sarkastik saat melihatnya kedatangan Adelia.

“Apa yang membuatmu datang kemari.” tatapnya sangat tajam karena berpikir Adelia datang untuk membunuhnya, seperti yang dilakukan oleh para tahanan yang sebelumnya menguasai area perawatan.

“Memangnya apa lagi alas seseorang datang menemui seorang dokter?.” Adelia membalas dendam balik bertanya. “Tentu saja karena aku sakit.”

“Kau sakit?.” Dokter bernama Olivia Muhrain itu menaikkan alisnya seakan tidak percaya dengan perkataan Adelia.

“Apa kau masih kurang yakin dengan keadaanku sekarang?.” Adelia menunjukkan tubuhnya yang begitu hancur.

Jika dalam keadaan biasa Olivia pasti akan heran bagaimana seseorang masih bisa hidup dengan keadaan seperti itu, namun setelah tahu tentang adanya sistem misterius membuat Olivia merasa rasionalitas yang dia miliki tidak akan mampu memahaminya.

“Kau tidak sakit, kau hanya gila.”

“Ahahaha, aku tidak tahu jika seorang dokter juga bisa membuat lelucon.”

Saat melakukan pemeriksaan Olivia mendapati tidak adanya tanda-tanda kehidupan para tubuh Adelia. Dia sudah menduganya jika pasiennya sudah meninggal, tetapi yang membuatnya kebingungan kenapa Adelia masih berperilaku seperti manusia normal.

“Kau pasti berpikir aku sangat menarik, bukan?.”

“Tidak juga...”

Olivia mengeluarkan peluru yang masih bersarang di dalam tubuh Adelia. Prosesnya memakan waktu cukup lama karena jumlah peluru yang sangat banyak.

Asih segera mengambil kesempatan untuk kabur menjauh. Meskipun sadar dengan tindakan pembunuhan bayaran tersebut tapi Adelia tidak menghentikannya.

“Pada akhirnya semua orang akan saling bertemu.”

Setelah mengeluarkan seluruh peluru, Olivia berniat menjahit luka pada tubuh Adelia, namun Adelia menolaknya dan meminta Olivia membalut seluruh tubuhnya dengan perban seperti yang selalu dia lakukan.

Mengikuti permintaan itu Olivia membalut seluruh tubuh Adelia menggunakan perban sehingga membuatnya terlihat seperti mumi.

“Ini terasa jauh lebih baik.”

Adelia berterimakasih pada Olivia yang telah merawatnya. Sebagai rasa terimakasih Adelia berjanji akan menjaga dokter itu tetap hidup hingga satu Minggu ke depan.

Mendengar itu Olivia hanya tertawa kecil, meskipun dia tidak yakin Adelia bisa melindunginya, tapi setidaknya Olivia tidak perlu khawatir gadis itu akan menyerangnya.

“Anda pasti tidak tahan untuk segera melakukan eksperimen dengan darahku, bukan?.”

Olivia tersentak kaget mendengar perkataan Adelia. Dia memasang kewaspadaan yang selama ini tidak ditunjukkan. Olivia takut Adelia menjadi marah mengetahui dirinya telah menyimpan semua peluru yang terdapat darah Gadis itu.

“Tidak masalah, gunakan saja.”

Meskipun Adelia telah memberikan izin, tapi Olivia tidak sedikitpun menurunkan kewaspadaannya.

“Aku harus menemui beberapa orang terlebih dahulu. Setelah semua selesai aku akan kembali, banyak hal yang harus kita persiapkan.”

Setelah mengatakan demikian Adelia pun meninggalkan fasilitas kesehatan. Meninggalkan Olivia sendiri yang tengah kebingungan. Pemikiran untuk kabur sempat terlintas dipikiran Olivia, tapi kemudian dia sadar jika seluruh penjara telah diisolasi oleh Adelia.

“Aku harap dia menepati janjinya.”

Olivia telah berjumpa dengan berbagai macam kriminal. Dari sekian banyak penjahat yang telah dia temui, Adelia adalah kasus unik yang menarik perhatiannya.

Dengan DNA yang dia kumpulkan, Olivia bisa menentukan sifat seseorang. Namun tidak demikian halnya dengan Adelia, Olivia tidak dapat membaca DNA gadis itu karena darah fan dahinya telah tercemar dengan berbagai jenis racun dan radiasi.

Sehingga membaca DNA Adelia bisa diibaratkan dengan menguraikan bola benang yang kusut.

“Aku pernah mendengar orang jepang bisa bertahan delapan puluh hari setelah terpapar radiasi nuklir. Tapi gadis itu berada di level yang berbeda.”

Mengambil semua peluru dengan noda darah Adelia. Olivia menuju laboratorium miliknya.

Sementara itu suara Adelia terdengar kembali melalui speaker.

{Tiga jam berlalu setelah event daur ulang dimulai. Sampah tidak berguna telah dimusnahkan, dan sisanya memiliki kesempatan untuk didaur ulang menjadi sesuatu yang berguna}

Beberapa orang yang masih bertahan merasa marah dengan perkataan Adelia.

{Aku mengerti apa yang kalian inginkan. Menjadi yang terkuat lalu meninggalkan tempat busuk ini untuk menjadi pahlawan di dunia luar. Itu adalah keinginan yang naif, tapi tidak ada salahnya mencoba meraihnya}

“Sekarang bagi siapapun yang ingin melihat cahaya kebebasan, temui aku di sektor pusat. Kita akan melakukan seleksi akhir untuk menentukan sampah yang layak untuk diambil.”

***

1
Adrian Syifa
lanjutkan thor semangat
Adrian Syifa
halo thor
gw kangen
Fiorentina' EVRENZAN
◡̈⋆🄷🄴🅈(*´∇`)ノ thor
Fiorentina' EVRENZAN: /Sweat//Sweat/
Orpmy: luar biasa /Facepalm/
total 4 replies
Fiorentina' EVRENZAN
semangat kk
Adrian Syifa
hai thor

sebuah pupuk, aku suka novel genre gini
Fiorentina' EVRENZAN
Hai kak
Adrian Syifa
selalu menunggu karyamu thor
Orpmy
bang tadi saya sudah konfirmasi masuk group, tapi kok nggak ada grupnya?
Fiorentina' EVRENZAN: ya kah
total 1 replies
Fiorentina' EVRENZAN
wow penamaan yang keren /Grin//Grin//Grin/
Fiorentina' EVRENZAN
nama yang aneh sekali
Fiorentina' EVRENZAN
(ノ◕ヮ◕)ノ* heh kamu 👉👤
Adrian Syifa
ketar ketir dia
Adrian Syifa
tinggalkan komen
Fiorentina' EVRENZAN
nice to be the best way
Fiorentina' EVRENZAN
first Communion
Adrian Syifa
bukan yang pertama baca tapi pertama komen

keluarlah tubuh sejati
Orpmy: terimakasih
total 1 replies
Adrian Syifa
sebenernya bentuk peri itu kek apa ya banyak banget ilustrasinya

btw nia pake karakter cwo di dalam game ternyata
Fiorentina' EVRENZAN
wow
Adrian Syifa
petualangan baru dimulai
Excellent_098™
halooo thoorrrr
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!