Rela Berpisah Karena Orang Ketiga

Setelah mengetahui semuanya ayu kembali kerumahnya untuk menenangkan hatinya yang sakit akibat penghianatan suaminya. Ayu sangat lelah akibat satu ungkapan yang bisa menjungkir balikkan hatinya, saat sedang menanti buah hati datang suaminya sudah mengkhianatinya dengan menikah diam-diam dengan sahabat Rendra.

Hari ini ayu ingin memberikan kejutan untuk suaminya dengan datang ke rumah mertuanya, tapi ia ingin mengirim pesan kepada suaminya apakah ada alasan rendra langsung pulang.

"Mas nanti pulang jam berapa."

Pesan yang dikirim oleh Ayu kepada Rendra. dan tak lama suaminya pun membalas.

"Maaf ya yank aku gak bisa pulang cepat malam ini aku ada lembur.."

Jawaban Rendra, dan membuat Ayu sangat geram, bagaimana tidak, setiap hari itu aja yang ia ucapkan..ahirnya Ayu mengalah saja.

"Baiklah mas, jangan lupa makan, jaga kesehatan."

Pesan terakhir yang aku kirim sebelum nanti ia memberi kejutan kepada suaminya itu.

"Aku akan mengalah jika jawaban kamu memang lembur mas, tapi jika kamu berbohong entah apa yang akan terjadi nanti, jika aku datang." guman Ayu.

Ayu siap-siap, untuk pergi kerumah mertuanya dengan di dampingi oleh Naina. sahabatnya.. dan Naina sudah datang kerumah Ayu untuk menjemputnya..

"Apakah kamu siap yu," Naina yang sudah ada di ruang tamu.

"Sudah, aku ingin seberapa mas Rendra mempertahankan aku nai," dengan muka yang sudah berkaca-kaca,

"Jangan menangis yu, kamu pasti bisa, jangan jadikan kamu lemah di hadapan mereka." Naina menguatkan Ayu.

"Jika keinginanmu itu tak di wujudkan oleh Rendra apa yang akan kamu lakukan selanjutnya.."

"Aku akan mengalah dan menjauh nai, intinya jika dia memilih dia aku yang mundur, buat apa bertahan dengan laki-laki yang tak cukup hanya dengan satu istri. " jawabnya Ayu tegas.

Sudah cukup hatinya yang di buat sakit, jangan sampai anaknya yang mengalami semuanya, biarkan dia hidup dengan anaknya kelak.

"Sudah siap yu.."

"Ayo kita berangkat mungkin sudah mulai.."

Mereka berangkat berdua, dengan perasaan berdebar, dan tangannya mulai berkeringat..

"Kamu yang kuat ya yu.. aku akan selalu ada untukmu." ucap Naina yang sudah turun di depan rumah mertuanya itu.

"Iya nai aku akan kita demi anak yang aku kandung."

Naina dan ayu turun agak jauh dari rumah mertuanya, dan benar saja mobil suaminya sudah terparkir rapi di halaman rumah itu, bahkan sudah ada berberapa tetangga yang berdatangan, Ayu melihat mertuanya dari jauh, betapa bahagianya mertuanya itu menyambut para tamu..

"Beginilah rasanya, kenapa ibu selalu ketus kepadaku.." batin Ayu.

Ayu memakai kerudung dan juga masker, ia dan naina masuk dengan cepat, agar semua orang gak curiga bahwa ia datang dengan menutup wajahnya.

Dan mertua ayu pun tak mengenalinya. mereka duduk di antara ibu-ibu yang datang dengan tenang Ayu dan Naina hanya saling pandang saja, sesaat acara akan di mulai, suaminya datang dengan gundiknya itu bergandengan sangat mesra. hati Ayu sakit sekali melihat pemandangan di di depanya. tapi Ayu sabar hingga acara selesai, ia bangkit dan membuka masker serta kerudungnya.. semua mata memandang kearah Ayu, betapa tidak kaget Rendra pun terjingkat kaget saat di depan matanya sendiri istri pertamanya datang...

"Aaayuu... " rendra gelagapan melihat istrinya di depanya saat ini. dan melepaskan tautan tangan dengan istri sirinya itu.

"Iya mas, kenapa kaget, atau takut ketauan begitu..." suara Ayu di buat sesantai mungkin

"Mas bisa jelaskan Ayu.." Rendra mulai mendekati Ayu.

"Berhenti disitu, buat apa menjelaskan bukannya sudah jelas ya." senyum sinis di tampilkan oleh Ayu.

"Sekarang begini mas, kamu pilih dia atau aku.."

"Maafkan aku Ayu, aku akan berbuat adil kepada kalian.." ucap Rendra.

"Hah adil katamu adil yang bagaimana.."

"Maafkan aku ayu aku tak bisa meninggalkan Vanesa, karena dia mengandung anakku.. dan aku juga mencintaimu."

"Serakah."

Ibu Rendra pun ikut berbicara.

"Ayu jga ucapan kamu di depan suamimu, bagaimana pun kamu harus menerima Vanesa sebagai adik madumu, dia sedang mengandung anaknya Rendra, Rendra sangat menginginkan anak, dan sampai sekarang kamu belum memberikan itu untuk Rendra,, jadi ibu mohon hargai Rendra sebagai suami mu dan Vanesa yang sebagai adik madumu, kalian akan akur dan bisa mengasuh anak bersama-sama.." ucap ibu mertua yang tak berperasaan.

Mendengar itu hati Ayu sakit, bahkan lebih sakit, orang tua yang ia hormati melebihi ibunya sendiri, tega menyakitinya dengan kata-kata pedas.

"Baiklah mas jika kamu memilih dia, aku rela,," setelah mengatakan itu Ayu pulang dengan hati yang semakin sakit,,

" Tunggu Ayu ." belum sempat mengejar ayu Vanesa membuat rendra berhenti..

"Mas.. auh... sakit ma.." ucap Vanesa yang kesakitan, agar rendra tak mengejar Ayu.

"Kamu gak papa yank.." Rendra sangat kuatir dengan kehamilan Vanesa takut terjadi apa-apa..

"Ayo mas antar ke kamar," Rendra memapah vanesa kekamar.

"Nanti saja aku pulang kerumah, ia akan menjelaskan tentang apa yang ia alami, semoga Ayu mengerti." batin Rendra.

Sedangkan Ayu pulang dengan derai air mata, suaminya yang ia harapkan untuk mengejarnya ternyata tidak sama sekali, apa yang ia harapkan dari pernikahan ini,, lebih baik mengalah dari pada ia teruskan akan membuat sakit hatinya bertambah.

" Kamu yang sabar ya Ayu, aku akan selalu ada untukmu." Naina berusaha untuk menghibur Ayu.

"Apa salahku nai, hingga mas rendra tega mengkhianati aku," Ayu menangis tergugu di pundak sahabatnya itu.

"Jangan pikirkan bajingan itu, apa langkah kamu selanjutnya.." tanya Naina.

"Mungkin aku ingin bercerai dari dia nai, aku susah yakin mas Rendra akan mempertahankan dia ketimbang aku yang tak bisa memberikan keturunan ini.."

"Apa kamu yakin.."

"Insyaallah aku sudah siap untuk itu."

Ayu dan juga Naina pulang, naina mengantarkan ayu kerumahnya, dan sampai di depan rumah, Ayu dan Naina turun..

"Maaf ya ayu, aku gak bisa temenin kamu.." ucap Naina sedih.

"Gak papa kok nai, aku kuat, " dengan menampilkan senyum manisnya.

Ayu pun masuk kedalam rumah dan naina pulang.. setelah jam 10 lewat Rendra pulang kerumah, ia ingin menjelaskan apa yang terjadi hingga ia menikahi Vanesa.

Ceklek.

Pintu di buka oleh Rendra, tapi ruang tamu keadaan sepi Rendra pun melanjutkan untuk kekamar, mungkin ayu berasa di sana. dan benar saja saat membuka pintu Ayu ada di sana duduk meringkuk.

"Sayank.." Rendra mendekati Ayu yang duduk meringkuk itu.

Ayu mendengar suara rendra yang mendekat." berhenti disitu mas, jangan mendekat."

"Maafkan mas ayu, mas akan jelaskan semuanya.." Rendra duduk di hadapan Ayu dengan bersimpuh.

"Apa yang akan kamu jelaskan mas, bukanya aku sudah melihat semuanya "

"Bukan begitu ceritanya sayank,"

"Terus cerita yang bagiamana.." Ayu menanggapi dengan santai.

"Maafkan aku Ayu, aku salah.." hanya itu kata yang terucap dari bibir Rendra dengan menunduk.