NovelToon NovelToon
My Daddy, My First Love

My Daddy, My First Love

Status: tamat
Genre:Tamat / cintapertama / Cinta Terlarang / Beda Usia / Kaya Raya / Keluarga / Romansa
Popularitas:28.9k
Nilai: 5
Nama Author: Marthin Liem

Saat membaca judul ini, pasti di benak kalian berpikir ini cerita tentang sugar Daddy bersama gadis mudanya, kan? Tentu saja itu salah besar. Ini merupakan kisah percintaan terlarang antara Ayah kandung dan putri biologisnya sendiri. Eit, jangan emosi dulu. Author tidak menormalisasi hubungan sedarah kok, ini terjadi karena ada sebab dan akibatnya juga. Bagaimana itu bisa terjadi? Penasaran? Ikuti terus kisah cinta terlarang yang penuh dengan kontroversi.
...

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Marthin Liem, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesta kelulusan

Pandangan Laura terkunci pada Hans, tubuhnya tegang seolah ada aliran listrik yang melaluinya. Meskipun Hans sama sekali tidak memiliki perasaan terhadap wanita ini, tetapi daya tarik dan keanggunan yang di miliki tiap lekukan di tubuh Laura, seakan tidak bisa diabaikan, kehangatan yang di pancarkan seolah mengguncang imannya dalam sekejap.

Di ruang tamu yang sunyi, tubuh mereka seperti berbicara dalam bahasa sendiri, setiap napas membangkitkan hasrat yang terpendam.

"Tenang saja, Pak Hans, saya akan melakukannya dengan lembut," bisik Laura, suaranya yang merdu menggelitik daun telinga Hans, membuatnya merinding dan memerah.

Dalam momen hening itu, tubuh kedua insan ini berpadu dalam gerakan yang penuh kenikmatan, saling bertukar keringat, tenggelam dalam dekapan satu sama lain.

Membaurkan kesakitan yang Laura rasakan untuk pertama kalinya, menjadi sensasi terindah dan ternikmat, dan tak akan pernah terlupakan, seakan menjadi pengalaman berharga bagi dirinya.

"Ka-kamu ternyata masih suci, Laura?" tanya Hans, Laura mengangguk lemah sembari menyeka bulir bening yang mulai mengalir di kedua pipinya.

"Kamu ini sudah gila, Laura! Kenapa kamu melakukannya, hah?" Hans kembali bertanya di sela-sela gairah yang masih membara.

"Saya ikhlas menyerahkan kesucian saya pada Bapak," jawab wanita tersebut, seakan tak ada raut penyesalan di wajahnya, ia terus menerus menggoda Hans dengan berbagai upaya dan cara untuk menaklukan dan mendapatkan lelaki tersebut.

"Pak, apa Bapak bersedia menjadi pacar saya?" rayu Laura ketika ia tengah memacu di atas Hans dengan hasrat yang masih berpendar, lelaki itu tak menjawab sama sekali, mulutnya bungkam.

Itu bukan berarti ia menerima perasaan Laura. Namun, wanita itu salah mengartikan diamnya Hans.

"Akhirnya, aku berhasil," batin Laura dengan senyum girang tak terkira.

"Ayo Laura, lakukan dengan cepat, karena malam ini saya akan menghadiri gala dinner perusahaan!" Hans sedikit tak nyaman kala itu, meski tubuhnya tengah merasakan kenikmatan, tetapi ia juga tak bisa mengabaikan tugas penting yang berhubungan dengan aktifitas perusahaan.

Laura semain mempercepat tempo permainan, hingga sekujur tubuhnya licin dan lembab oleh keringat karena olahraga itu, ia ingin memberikan pelayanan terbaik untuk Hans.

"I love You, Pak Hans," bisiknya dengan suara yang terputus-putus.

"Dasar, perempuan bodoh!" batin Hans, ia sudah terlanjur mendapat pengalaman nikmat yang di berikan Laura padanya, hingga ia berniat untuk menjadikan wanita itu sebagai alat semata untuk sekedar pemuas kebutuhan biologisnya saja.

...****************...

Di tempat yang berbeda.

Karena Vania terus-menerus mengekang kebebasan putrinya, membuat Sena stres dan kalut.

Hari itu merupakan hari wisuda bagi Sena, ia lulus dengan nilai IPK tertinggi menyandang gelar Sarjana 1 jurusan Administrasi Bisnis Manajemen Perkantoran di usianya yang ke-21 tahun.

Ia terlihat sangat anggun, dan tentu saja cantik mengenakan baju kebaya lengkap dengan rambut sanggul yang mencirikan Negara asalnya meski kini hidup dan berhasil menempuh pendidikan S1-di Amerika Serikat.

Vania selalu setia menemani putrinya, memberikan apa saja yang di butuhkan, Sena merasa sangat bangga memiliki Ibu siaga seperti Vania, tetapi juga ia kecewa dengan aturan ketatnya.

Sorak tepuk tangan menggema ketika nama Sena Adelia dipanggil untuk menerima gelar dan ijazah. Langkahnya yang anggun menuju panggung membuat Vania tersenyum bangga menatap putrinya dari kursi penonton.

Setelah acara selesai, Vania menghampiri Sena dengan senyuman hangat, "Selamat, Sayang. Mommy sangat bangga padamu." ia memuji prestasi gadis tersebut, dan berencana untuk melanjutkan pendidikan Sena ke jenjang berikutnya.

Tetapi Sena merasa tak bisa menyembunyikan perasaannya lagi, "Mommy, aku ingin merayakan kesuksesanku dengan teman-temanku. Aku ingin merayakan di luar, bersenang-senang bersama mereka." Kedua mata gadis itu terlihat sendu penuh keinginan.

Vania terdiam sejenak, kemudian menjawab dengan tegas, "Tidak, Sena. Kamu tidak bisa pergi. Aku tidak mengizinkanmu."

Sena merasa kecewa dan terpukul. Ia mengerti bahwa Vania hanya ingin yang terbaik baginya, tetapi pada saat itu, ia merasa terpenjara dalam aturan-aturan yang mengikatnya.

Setelah acara selesai Vania mengantar putrinya pulang ke apartemen, memastikan Sena tidak pergi besama teman-temannya untuk merayakan acara kelulusan di luar.

Gadis itu tampak murung dan tak bersemangat. Ketika tiba di kamar, ia melempar ijazah dan sertifikat kelulusannya dengan kasar ke atas tempat tidur.

"Sena, Mommy mau pergi lagi ke kantor, kamu tetap berada disini!" teriak Vania yang tampak tergesa-gesa kala itu.

Sena seakan tak menyia-nyiakan kesempatan tersebut, ia segera mengganti pakaian, berdandan kemudian beranjak keluar dari apartemennya.

Ia seakan sudah tak peduli dengan amukan Vania yang mungkin akan marah besar jika mengetahui dirinya pergi secara diam-diam.

Ia di jemput oleh salah satu sahabatnya yang bernama Hime, gadis asal Jepang yang juga menetap di Negara tersebut.

"Ayo masuklah ke dalam mobil!" ajak Hime dengan ramah, diangguki cepat oleh Sena.

"Go!" Sena menginstruksi agar mobil Hime segera melaju.

"Kita akan merayakan kelulusan dimana?" tanya Sena dengan sangat antusias, kemudian tatapannya tertuju pada barang-barang milik Hime yang berserakan di jok penumpang.

"Pokoknya kita akan bersenang-senang," jawab gadis berwajah oriental tersebut tanpa memberikan keterangan jelas pada Sena.

"O My God, kau mengoleksi beberapa bikini cantik," cetus Sena, meraih dan membentangkan sepasang bikini berwarna merah.

"Kalau kau suka, kau boleh mengenakannya, karena kita akan bermain di pantai. Mereka sudah menunggu kehadiran kita," terang Hime, kemudian ia dengan berani membuka pakaiannya memperlihatkan bikini seksi yang ia kenakan, sambil terus mengemudi dan tertawa ceria.

"Kau harus mengenakannya juga, Sena!" titahnya, akan tetapi Sena yang masih polos terlihat ragu jika harus menunjukan keindahan tubuhnya di depan umum.

"Hmmm... Tapi... " gadis itu bergeming sesaat, Hime terus mendesaknya.

"Cepat! Gunakan sekarang disini," desak Hime meminta Sena untuk melepas pakaian dan berganti dengan bikini.

"Oke!" Sena segera beralih ke jok penumpang, kemudian dengan penuh kehati-hatian menanggalkan pakaiannya untuk mengenakan bikini seksi tersebut.

"Wow, kau terlihat sangat cantik," puji Hime pada sahabatnya tersebut, membuat kedua pipi Sena merona merah.

Tak lama kemudian, mobil mereka tiba di tujuan, Hime dan Sena keluar bersama-sama di nantikan oleh sahabat lainnya.

Bahkan, Sena tak menduga jika ia kembali bertemu dengan Richie, setelah penolakannya tempo hari. Lelaki itu menatap Sena dari ujung kepala hingga ujung kaki dengan tatapan lapar.

...

Hari sudah semakin gelap, terdengar keriuhan para muda mudi yang tengah bersuka cita di tepi pantai diiringi musik enerjik di ujung sana, mereka mendatangkan seorang penyanyi terkenal untuk memeriahkan acara.

Semuanya berpesta pora dengan ceria, bahkan mereka tak ada rasa canggung diantara pria dan wanita, seakan semuanya bebas tanpa kendali.

Saat itu, Hime dan Caroll mencekoki Sena dengan minuman beralkohol sampai mabuk berat.

"Kerja yang bagus!" ujar Richie dengan senyum menyeringai pada kedua sahabatnya itu untuk memperdaya Sena, karena merasa sakit hati atas penolakan yang suda ia terima.

......................

Sedangkan di lain tempat, Vania tengah berdebat hebat dengan Robert karena memiliki misi yang berbeda, mereka adalah partner kerja sama sudah beberapa tahun lamanya.

"Nyonya Vania, Anda terlalu keras kepala!" Robert menunjuk wajah Vania membuat wanita itu semakin bertambah emosi.

"Saya bisa saja batalkan kerja sama kita! Saya tidak takut perusahaan ini terpuruk tanpa campur tanganmu! Saya rasa selama ini kau jarang berkontribusi, saya yang lebih meluangkan banyak waktu untuk itu!" cerocos Vania dengan logat angkuhnya yang sudah mendarah daging.

Robert merasa amat tak di hargai, ia menaruh dendam pada wanita paruh baya tersebut.

Ia diam-diam memerintahkan anak buahnya untuk menghabisi Vania.

...

Bersambung...

1
Aditya HP/bunda lia
pas dapet notif langsung cus eh gak taunya eps terakhir .... happy ending makasih thor syukaaa ...novelnya 😘😘
Kim Jong Unch: Makasih ya, sudah mengikuti sampe akhir. maaf kalau ada salah kata. salam hangat dari othor ❤️
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
Apa Richie dan Sena akan diperstukan oleh othor?
Kim Jong Unch: InsyaAllah.😆
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
bapaknya meninggal setelah Richie berhasil jadi penyanyi ...
Aditya HP/bunda lia
rasain loe Sena ....
Aditya HP/bunda lia
bagus sekali Richie good 👍👍👍 tinggalin ajah cewe modelan si Sena yang gak bisa menghargaimu pergilah biar tau rasa dia
Aditya HP/bunda lia
Wah, .... kayaknya jalan bucin sena dimulai dari sini ... 🤭
Aditya HP/bunda lia
bikin si Sena pada akhirnya bucin sama Richie thor
Kim Jong Unch: Okee☺️
total 1 replies
Aditya HP/bunda lia
Betul tuh cepat nikahkan ajah Hans...
Aditya HP/bunda lia
enak mas Jojo dipecat emang kamu akhir2 ini seenaknya bener jata Hans kamu itu di kasih hati minta jantung
Aditya HP/bunda lia
syukurlah aku kira yang patah hati Richie di tolak Sena ternyata si duo rese .... 👍👍
Aditya HP/bunda lia
udah terima ajah Sena ...
Aditya HP/bunda lia
kamu mah da gak mau ikhlas bukan gak bisa tapi gak mau coba
Aditya HP/bunda lia
Hans juga pasti ngundang Richie
Aditya HP/bunda lia
Malu yah Hans .... 😂😂
Aditya HP/bunda lia
wkwkkkk ... kebayang itu bu iroh 😂😂😂 aku aku punya tetangga rumahnya belakang rumah aku namanya sama iroh orangnya gendut juga pas baca aku tadi ngakak koq bisa pas yah 😂😂
Aditya HP/bunda lia: beneran mana orangnya super judes udah terkenal deh dia mah kejudesan sama kejulidannya ... 😂😂
Kim Jong Unch: Hahaha... Waduh masa...🙈✌️😅
total 2 replies
Aditya HP/bunda lia
si sena ini minta di bogem ngeyel amat ... gemesssss
Aditya HP/bunda lia
hajar ajah mas Jojo dah halal ini .... 😂😂
Aditya HP/bunda lia
Ya ampun si sena
Aditya HP/bunda lia
wah, .... maraton ini aku ketinggalan banyak sibuk di real 🙏
Aditya HP/bunda lia
thor aku gemes banget sama si yuna ... 😬😬
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!