NovelToon NovelToon
Bukan Cinta Biasa

Bukan Cinta Biasa

Status: tamat
Genre:Cintapertama / Nikah Kontrak / Pernikahan Kilat / Obsesi / Tamat
Popularitas:24.6k
Nilai: 5
Nama Author: Lina Kotto

"jadi, bagaimana keputusan mu?
dengan siapa kamu akan menikah?
jika kamu tidak mau menikah dengannya, silahkan keluar dari rumah!"

cerca Nurmala Hartawan wanita berusia lima puluh tahun itu kepada Audia Aurora gadis berusia dua tiga tahun itu, tanpa berbelit-belit setelah dia tidak sengaja mendengar pembicaraan Audia dengan adiknya Sinta.

Beberapa saat lalu setelah Audia bertemu dengan Lukky Hartawan dan Firman Hartawan, dua saudara berbeda penampilan dan karakter yang sama-sama sedang mencari calon istri.

Lukky yang berambut panjang dan penampilan layaknya anak pang, dengan tubuh dipenuhi tato dan bermacam asesorisnya, seperti kalung rantai anjing, telinga beranting dan lidah bertindik, padahal usianya sudah tiga puluh lima tahun tapi terlihat masih labil dan nakal, membuat Audia ilfil dan segera mencoretnya dari daftar calon suami saat mereka bertemu.

Audia bahkan lebih tertarik pada Firman yang terlihat sopan dan berpenampilan rapi seperti pria dewasa baik-baik pada umumnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lina Kotto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bukan cinta biasa 6

Audia. "sebentar lagi siap."

Jawab Audia dengan menoleh sekilas lalu kembali sibuk mengaduk sambal yang sedang ia goreng.

Lukky. "wah kelihatannya enak!"

Kata Lukky lagi setelah berdiri disebelah Audia dan melihat apa yang dimasak Audia, namun Audia hanya diam tanpa reaksi apapun ketika mendengar Lukky mengatakan itu.

Tapi Lukky tidak kehabisan akal, meski Audia kerap bersikap dingin dan tak mau banyak bicara, ia tetap memperlakukan Audia dengan lembut dan seromantis yang ia bisa.

Setelah tak mendapatkan tanggapan dari Audia Lukky pun melihat kearah Audia yang tidak mengenakkan jilbab, ia memperhatikan wajah Audia dengan seksama, lalu tersenyum saat melihat beberapa helai anak rambut Audia, yang menari-nari nakal diwajahnya karena keluar dari ikatannya.

Tanpa berkata apapun Lukky langsung nyentuh rambut Audia yang dari tadi mengganggu Audia, lalu menyelipkannya kebelakang telinga Audia.

Romantis namun Audia tidak menyukainya, ia bahkan terkejut saat Lukky menyentuh rambutnya dan menyelipkannya ketelinganya, begitu pula saat Lukky melingkarkan tangannya dipinggang Audia, refleks Audia langsung melepaskan tangan Lukky yang memegang pinggangnya.

Lukky. "ada apa sayang? Kenapa sejak tadi kamu tidak mau kakak sentuh?."

Tanya Lukky penasaran mengapa Audia selalu menjauhi tangan Lukky, setiap Lukky ingin memegang tangannya, bahkan sekarang Audia terang-terangan melepaskan tangan Lukky yang sedang memegang pinggangnya.

Audia. "tidak ada, Audia hanya belum terbiasa."

Kilah Audia tidak ingin mengatakan yang sebenarnya, bahwa ia tidak memiliki perasaan suka pada Lukky. Bahkan sebetulnya ia risih setiap kali Lukky berada didekatnya apa lagi menyentuhnya, Audia bahkan jijik dengan penampilan Lukky.

Belum lagi dengan bau alkohol yang keluar dari mulutnya, semakin membuat Audia jijik.

Lukky. "ooo rupanya karena itu, kakak kira karena Audia tidak suka dengan kakak!, Rupanya kakak salah."

Ujar Lukky lega setelah mendengar jawaban Audia, Lukky terlalu mencintai Audia, walau sebetulnya ia sadar bahwa cintanya bertepuk sebelah tangan, namun ia akan pura-pura tidak tahu selama Audia tidak mengatakannya.

Lukky memang sangat mencintai Audia dan perasaannya sangat tulus dari hatinya terdalam, ia jatuh cinta pada Audia sejak pandangan pertama mereka namun hanya Lukky yang jatuh cinta sementara Audia tidak.

Audia. "akhirnya sudah siap. Kakak mau makan sekarang, biar Audia siapkan?"

tanya Audia dengan sedikit salah tingkah mendengar perkataan Lukky yang sebetulnya benar.

Lukky. "Hmm, boleh, tapi ambilkan nasinya jangan terlalu banyak. Kakak akan panggil teman kakak dulu biar ikut sekali makan."

Ujar Lukky sambil berjalan menuju bengkelnya, meninggalkan Audia yang sedang mengambilkan nasi untuknya.

Lukky. "Rudi, Rio, Hengky, yuk makan, kakakmu sudah masak makanan enak."

kata Lukky pada ketiga temannya.

Teman Lukky: "siap bang."

Jawab ketiga temannya bersamaan.

Suara mereka terdengar hingga ke dapur, seolah memberi kode pada Audia untuk segera mengenakan jilbabnya, karena mereka akan segera masuk.

Audia menyadari kode tersebut, terlihat dari caranya mengambil nasi untuk Lukky dan meletakkannya dengan terburu-buru diatas meja, lalu kemudian ia bergegas berlari menuju kamar untuk mengambil jilbabnya disana.

Audia. "bukankah tadi sore temannya ada dua? Lalu kenapa sekarang jadi tiga? Kapan temannya yang satunya datang? kenapa tidak terdengar saat datang? Sebetulnya berapa banyak sih temannya, kenapa sejak tadi pagi tidak habis-habis????"

gerutu Audia bertanya-tanya pada dirinya sendiri dengan kening mengkerut.

Audia tidak suka dengan pergaulan Lukky yang luas, ia jadi harus berkali-kali melepas dan memasang jilbabnya, karena sejak pagi selalu ada saja teman Lukky yang bertamu dan ia harus mebuatkan minum untuk setiap teman Lukky yang datang.

Rasanya ia jadi tidak bebas meski sedang berada didalam rumah, Audia jadi semakin tidak menyukai statusnya sebagai istri Lukky, padahal ia baru sehari menjadi istrinya Lukky, tapi ia sudah tidak tahan karena kebebasannya untuk santai tanpa mengenakan jilbab selama didalam rumah telah hilang.

Lukky. "sayang lagi apa? Kok lama kali didalam kamarnya?"

Tanya Lukky setelah membuka pintu dan mendapatkan Audia sedang memainkan ponselnya.

Audia tidak menjawab pertanyaan Lukky, ia hanya melirik Lukky sekilas lalu kembali memainkan ponselnya.

Lukky. "sayang ikut makan bareng yuk."

Ujar Lukky mengajak Audia makan bersama sambil menyodorkan tangan kearah Audia agar Audia memegang tangannya, namun Lukky lagi-lagi kecewa karena Audia kembali mengabaikan tangannya.

Audia. "belum lapar. Makan saja duluan Audia akan makan nanti."

Jawab Audia menolak ajakan Lukky tanpa berpaling dari ponselnya, padahal tadi ia sangat lapar, namun rasa lapar itu langsung hilang ketika ia mendengar Lukky mengajak teman-temannya makan.

Lukky. "sayang kamu kenapa lagi sih? Kenapa ketus seperti ini lagi?"

Tanya Lukky frustasi dengan sikap Audia yang cepat berubah-rubah.

Audia. "aku tidak kenapa-kenapa, kakak makan saja sana!"

Jawab Audia masih dingin dan jutek.

Lukky. "sayang jangan seperti ya, kakak mohon tolong katakan pada kakak ada apa dan kenapa?"

Ujar Lukky mencoba membujuk Audia untuk mengatakan mengapa ia seperti itu, Lukky berharap Audia mau terbuka padanya mengatakan semua isi hatinya, namun siapa sangka yang Lukky dapatkan justru sebaliknya.

Audia. "AKU SUDAH BILANG, AKU TIDAK KENAPA-KENAPA. KENAPA KAKAK MASIH SAJA NYEYEL!."

Ujar Audia penuh emosi dengan nada suara meninggi yang sedikit ditahan, karena ia ingat diluar masih ada ketiga teman Lukky, dan ia tidak ingin orang lain mendengarnya.

Lukky. "tidak ada apa-apa? Kalau memang tidak ada apa-apa kamu tidak mungkin berbicara seperti ini!."

Ujar Lukky tegas dan hampir tersulut emosi, namun ia secepat mungkin menguasainya dan memilih untuk meninggalkan Audia sendiri dikamar.

1
Lina Kotto
iya mimpi disaat koma.
NuLa
alurnya gmana ini thorrr...
kok part nya
Audy Kaya mimpi..
Lina Kotto: iya mimpi disaat koma.
total 1 replies
Anis Rohayati
mampus akhir nya di usir juga tuh si serong nesa
Anis Rohayati
hayo audi usir tuh di serong nessa
Anis Rohayati
audia bodoh bgt si dah tau si jalang nessa jahat
Anonymous
Ceritanya soal wanita hamil yg kelaparan terus ya
Anis Rohayati
jiji sma si jalang nessa
Adnan Al-hafiz Moukissun
lanjut
NuLa
lanjutttt
Raini Nai
sangat detail banget woii cerita nya 😭😭😭 gua hanya baca tapi meringis juga bayangin Nya
Lina Kotto: terimakasih, udah mau berkenan mampir di cerita author.
total 1 replies
NuLa
lanjuttt
Lina Kotto: iya.😀 terimakasih banyak ya, udah mau berkenan baca cerita author 🙏🙏🙏
NuLa: siap thorr sehat selalu..
total 3 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!