NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: tamat
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Saling selingkuh / Bercocok tanam / Tamat
Popularitas:517.5k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

Perkenalkan namaku Tuti berusia 25 tahun, anak pertama dari dua bersaudara.

Aku sudah menikah satu tahun dan belum mempunyai anak. Suamiku, Mas Sugeng (26) dia anak tunggal. Sedangkan ayahnya, Bapak Hendra (46). Beliau pensiunan PNS, kebetulan beliau pensiun dini untuk membuka usaha di rumah nya. Ibu dari mas Sugeng, Ibu Ani (42) kesibukannya menjaga toko di rumah.

Sampai suatu ketika tingkah pak Hendra begitu aneh, tingkahnya jauh berbeda saat aku baru pertama kali tinggal di rumahnya. Akhir-akhir ini beliau selalu mendekatiku saat suamiku bekerja dan Ibu mertuaku sibuk menjaga tokonya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

Tak berselang lama, ayah mertuaku datang dan menghampiri kami di dalam kamar.

"Kenapa bun?" tanya ayah.

"Tuti katanya pengin di pijat, Yah?" jawab ibu melihat ke arah ayah.

"Bunda saja yang pijat," ujar ayah kepada ibu mertuaku.

"Bunda mau panggil tukang pijat," kata ibu.

"Tidak usah, nanti malah di pijat perutnya, Bun, bahaya," ujar ayah mertuaku.

"Ya, sudah Bunda coba pijat ya, sana ayah jaga toko dulu," kata ibu mertuaku.

"Iya, Bun," jawab ayah seraya pergi dari kamarku.

10 menit kemudian datang kembali masuk ke dalam kamarku.

"Bun, ada yang beli-beli, ayah tidak tau harganya," kata ayah kepada ibu.

"Sudah ada tulisannya, Yah," ujar ibu mertuaku.

"Yang di beli banyak, Bun," kata ayah.

Kemudian ibu mertuaku pergi meninggalkan aku dan ayah berdua di dalam kamar.

"Ayah yang pijat ya?" kata ayah menghampiriku.

"Memangnya ayah bisa?" tanyaku melirik ke arah ayah.

"Bisa, pasti kamu ketagihan pijatan ayah," ujar ayah.

"Leher saja ya, Yah," kataku menyuruh ayah untuk memijat leherku.

"Iya sayang," ujar ayah.

"Ayah.... Tuti sudah bilang kalau di rumah jangan panggil sayang," ketus ku.

"Oh iya maaf, Nak," kata ayah.

"Enggak bisa tengkurap ya, Nak," ujar ayah.

"Perut Tuti sudah besar, Yah," ujarku kepada ayah.

"Duduk saja ya," suruh ayah kepadaku.

"Tuti pengin tiduran, Yah, kepala Tuti pusing sekali," ujarku.

"Ya sudah telentang saja," kata ayah.

Setelah aku telentang, terasa tangan ayah mulai memijat- mijat pundakku. Kemudian ayah memijat leher dan area dadaku dengan sentuhan yang lembut, ini yang membuatku sedikit terangsang oleh sentuhan-sentuhan tangan ayah di leherku.

Kemudian ayah mencoba membuka kain yang menutupi tubuh ku.

"Ada ibu, Yah," ujarku melihat ke arah ayah sambil menutup dadaku dengan kain.

"Sebentar ya, ayah lihat ibumu dulu," kata ayah lalu bergegas keluar kamar untuk melihat ibu.

Tidak berselang lama, dengan tergesa-gesa ayah kembali masuk ke dalam kamarku.

"Di toko ibu ada sales, pasti ibumu lama," kata ayah.

Kemudian ayah kembali naik ke atas ranjang dan memijatku. Memang terasa enak pijatan ayah mertuaku, setelah itu aku merasakan ayah menuangkan minyak ke atas tubuhku dan mulai menggosoknya.

"Maaf ya, Nak" serunya sembari melepas kain sarung yang menutupi tubuhku, aku hanya diam saja. Proses pijat lembut di area sensitif ini berlangsung selama kurang lebih 15 menit, sampai mataku terpejam karena keenakan.

Dan tiba-tiba ibu mertuaku datang....

"Ayah...!" Jerit ibu

Aku yang kaget seketika membuka mataku lebar-lebar, sedangkan ayah segera menutup tubuhku dengan kain sarung. Beruntung ibu tidak melihat aktifitas kami berdua, karena lampu kamar sengaja di matikan oleh ayah.

"Ayah bisa mijit?" tanya ibu menghampiri kami berdua.

"Bisa, Bun," jawab ayah singkat.

"Tapi kalau bunda minta pijat ayah selalu bilang tidak bisa, capek, pokoknya banyak sekali alasannya," kata ibu sedikit kesal.

"Kasihan Tuti, Bun, dia kan lagi mengandung anak ayah," kata ayah.

"Apa, Yah?" tegas ibu mertuaku sedikit kaget.

"Maksudnya, cucu ayah," pungkas ayah sedikit bingung.

"Sudah sana, ayah jaga toko," kata ibu menyuruh ayah untuk jaga toko.

"Iya, Bun," jawab ayah lalu pergi dari kamarku

Kemudian ibu mertuaku berganti memijat ku, setelah di pijat badanku terasa enak, badan terasa segar.

"Sudah ya, Nak, kamu istirahat, jaga kondisi kamu," ujar ibu mertua menyuruhku untuk istirahat.

"Iya, Bu," Jawabku.

1
Jamayah Tambi
Klubini benar2 terjadi,sungguh jijik.Loya tekak bila bapak mertua setan merayu menantu iblis/Facepalm//Facepalm//Grin//Tongue//Awkward//Hey/
Jamayah Tambi
Patut pun kena cerai.Bukan dgn ayah mu saja.Tp juga Mas Dika, tetanggamu
Jamayah Tambi
Jangan percaya.Cetaikan perempuan durjana tu.Tak cukup satu burung.Semua dia nak.
Jamayah Tambi
Kau ni memang mengundang nafsu.Berbaring depan tv.sambil nonton dramkor.
Jamayah Tambi
Hentam saja Bu Rani.Perempuan ituvtidak bisa menolak ajakan suami
Jamayah Tambi
Bapak mettua setan ni bila nak mampus.Nafsu mcm kuda.Apa salahnya menikah lain daripada mencucuk lubang menantu.Sakit hsti aku.
Jamayah Tambi
Tak faham la si Tuti ni.Gila apa.
Jamayah Tambi
Korang hal dalam kain pun nak cerita kat orang.Nabi kata hal hubungan intim suami isteri jgn diceritakan ke orang lain..../Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Marah.Usteri mu lagi teruk Sugeng.
Jamayah Tambi
Gila.Bayangkan kalau anda mati dlm keadaan berzina
Jamayah Tambi
Memang kamu hina.Tak cukup didikan.Mau yg sedap2 saja
Jamayah Tambi
Tuti kamu bpleh elak kalau tidak mau berjumpa bapak mertuamu yg setan itu.Ini kamu pulak yg lebih..Klu ajak ketemu, ya jgn mau
Jamayah Tambi
Tak rasa bersalah ke kau Tuti.Perempuan gatal.Apa saja burung masuk lubang mu
Jamayah Tambi
Jangan memanjakan suami dgn memberi harta dan uang berjuta.Dia akan jd egois keranavtau kita sayang padanya.Biarkan suami usaha dgn titik peluhnya sendiri
Jamayah Tambi
Salah rumah Bu Rani curat
Jamayah Tambi
Nanti Icha cerita sama papa ya bagaimana kakek n mamamu
Jamayah Tambi
Tau takut bini/Facepalm//Facepalm//Facepalm/
Jamayah Tambi
Ada apa.Mesti jiran2 dah bising tentang hubungannya dengan Dika
Jamayah Tambi
Kalau tendang saja burung orang tua tu biar mati pucuk terus/Grin//Grin//Grin/
Jamayah Tambi
Apa Tuti tidak mendapat /Facepalm//Facepalm//Facepalm/burung dari Sugeng.
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!