NovelToon NovelToon
Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Hubungan Terlarang Bersama Ayah Mertua

Status: sedang berlangsung
Genre:Selingkuh / Cinta Terlarang / Beda Usia / Pelakor / Bercocok tanam
Popularitas:25.6k
Nilai: 5
Nama Author: Zhy-Chan

.....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Zhy-Chan, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 21

Tak berselang lama, ayah mertuaku datang dan menghampiri kami di dalam kamar.

"Kenapa bun?" tanya ayah.

"Tuti katanya pengin di pijat, Yah?" jawab ibu melihat ke arah ayah.

"Bunda saja yang pijat," ujar ayah kepada ibu mertuaku.

"Bunda mau panggil tukang pijat," kata ibu.

"Tidak usah, nanti malah di pijat perutnya, Bun, bahaya," ujar ayah mertuaku.

"Ya, sudah Bunda coba pijat ya, sana ayah jaga toko dulu," kata ibu mertuaku.

"Iya, Bun," jawab ayah seraya pergi dari kamarku.

10 menit kemudian datang kembali masuk ke dalam kamarku.

"Bun, ada yang beli-beli, ayah tidak tau harganya," kata ayah kepada ibu.

"Sudah ada tulisannya, Yah," ujar ibu mertuaku.

"Yang di beli banyak, Bun," kata ayah.

Kemudian ibu mertuaku pergi meninggalkan aku dan ayah berdua di dalam kamar.

"Ayah yang pijat ya?" kata ayah menghampiriku.

"Memangnya ayah bisa?" tanyaku melirik ke arah ayah.

"Bisa, pasti kamu ketagihan pijatan ayah," ujar ayah.

"Leher saja ya, Yah," kataku menyuruh ayah untuk memijat leherku.

"Iya sayang," ujar ayah.

"Ayah.... Tuti sudah bilang kalau di rumah jangan panggil sayang," ketus ku.

"Oh iya maaf, Nak," kata ayah.

"Enggak bisa tengkurap ya, Nak," ujar ayah.

"Perut Tuti sudah besar, Yah," ujarku kepada ayah.

"Duduk saja ya," suruh ayah kepadaku.

"Tuti pengin tiduran, Yah, kepala Tuti pusing sekali," ujarku.

"Ya sudah telentang saja," kata ayah.

Setelah aku telentang, terasa tangan ayah mulai memijat- mijat pundakku. Kemudian ayah memijat leher dan area dadaku dengan sentuhan yang lembut, ini yang membuatku sedikit terangsang oleh sentuhan-sentuhan tangan ayah di leherku.

Kemudian ayah mencoba membuka kain yang menutupi tubuh ku.

"Ada ibu, Yah," ujarku melihat ke arah ayah sambil menutup dadaku dengan kain.

"Sebentar ya, ayah lihat ibumu dulu," kata ayah lalu bergegas keluar kamar untuk melihat ibu.

Tidak berselang lama, dengan tergesa-gesa ayah kembali masuk ke dalam kamarku.

"Di toko ibu ada sales, pasti ibumu lama," kata ayah.

Kemudian ayah kembali naik ke atas ranjang dan memijatku. Memang terasa enak pijatan ayah mertuaku, setelah itu aku merasakan ayah menuangkan minyak ke atas tubuhku dan mulai menggosoknya.

"Maaf ya, Nak" serunya sembari melepas kain sarung yang menutupi tubuhku, aku hanya diam saja. Proses pijat lembut di area sensitif ini berlangsung selama kurang lebih 15 menit, sampai mataku terpejam karena keenakan.

Dan tiba-tiba ibu mertuaku datang....

"Ayah...!" Jerit ibu

Aku yang kaget seketika membuka mataku lebar-lebar, sedangkan ayah segera menutup tubuhku dengan kain sarung. Beruntung ibu tidak melihat aktifitas kami berdua, karena lampu kamar sengaja di matikan oleh ayah.

"Ayah bisa mijit?" tanya ibu menghampiri kami berdua.

"Bisa, Bun," jawab ayah singkat.

"Tapi kalau bunda minta pijat ayah selalu bilang tidak bisa, capek, pokoknya banyak sekali alasannya," kata ibu sedikit kesal.

"Kasihan Tuti, Bun, dia kan lagi mengandung anak ayah," kata ayah.

"Apa, Yah?" tegas ibu mertuaku sedikit kaget.

"Maksudnya, cucu ayah," pungkas ayah sedikit bingung.

"Sudah sana, ayah jaga toko," kata ibu menyuruh ayah untuk jaga toko.

"Iya, Bun," jawab ayah lalu pergi dari kamarku

Kemudian ibu mertuaku berganti memijat ku, setelah di pijat badanku terasa enak, badan terasa segar.

"Sudah ya, Nak, kamu istirahat, jaga kondisi kamu," ujar ibu mertua menyuruhku untuk istirahat.

"Iya, Bu," Jawabku.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!